sederhana untuk mengecek data dalam penelitian, dimana peneliti tidak hanya menggunakan satu sumber data, satu metode
pengumpulan data atau hanya menggunakan pemahaman pribadi tanpa membandingkanmelihat penelitian orang lain. Triangulasi
merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya untuk mengambil kesimpulan tidak hanya
diperlukan satu sudut pandang. Dari bebrapa cara pandang akan dapat dipertimbangkan beragam fenomena yang muncul dan selanjutnya
dapat ditarik kesimpulan sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
d. Saturasi
Saturasi adalah situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada lagi data lain yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi
tambahan data baru. Penelitian ini akan dihentikan apabila hasil yang diperoleh sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan.
4. Interpretasi
Dalam tahap ini peneliti menginterpretasikan temuan-temuan yang diperoleh selama penelitian berdasarkan landasan teoritis yang telah
dipilih. Dari hasil interpretasi ini diharapkan dapat memberikan makna yang berarti sebagai tindakan selanjutnya.Langkah-langkah yang
dilakukan penelitian antara lain: a.
Mendeskripsikan perencanaan tindakan b.
Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus c.
Mendeskripsikan hasil observasi aktivitas guru. d.
Menganalisis hasil observasi aktivitas siswa Setelah dianalisis kemudian dilakukan interpretasi untuk
mempermudah dalam mengambil kesimpulan dalam penyajian hasil penelitian.
Riki Restu Raniri, 2015 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE
TANYA JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi dari penelitian yang telah dilakukan. Rekomendasi dari peneliti bertujuan sebagai bahan kajian baik pihak sekolah, guru,
peserta didik, penulis, serta peneliti selanjutnya yang mengkaji masalah serupa. Adapun kesimpulan dan rekomendasinya adalah sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Peningkatan Keterampilan Bertanya siswa dengan menggunakan metode tanya jawab teknik probing prompting. Penelitian Tindakan Kelas VIII-9 SMP
Negeri 49 Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Perencanaanpembelajaran denganmenggunakan Metode tanya jawab teknik probing prompting yang dilakukanolehpeneliti di kelasVIII-9 SMP Negeri 49
Bandungdapatdikatakanbaikmelalui langkah-langkah sebagaiberikutPertama, menyusunsilabuspembelajaranserta SK dan KD yang digunakan. Kedua,
melihatsituasikelas agar diketahuimateri, metodedan media apa yang baikuntukdigunakandalampembelajaran.
Ketiga, menyusun
RPP danindikatorpencapaianuntukmeningkatkanketerampilanbertanyasiswasertame
mbuat rancangan kegiatan belajar mengajar dan format penilaian berupa lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, catatan
lapangan dan lembar wawancara.Keempat, penelitimerancangmetode yang akandigunakanpada proses Pembelajaran dengan menggunakan metode tanya
jawabteknikprobing promptinguntukmeningkatkanketerampilanbertanyasiswa. 2.
Pelaksanaan tindakan sesuai dengan susunan yang telah direncanakan sebelumnya.
Secara umum
penggunaanmetode Tanya
jawabdenganteknikprobing promptingdapat dikatakan berhasil disamping itu peneliti
menggunakan metode
lain untukmendukung
proses kegiatanbelajarmengajaryang
berkaitan dengan
bagaimana siswaterampiluntukbertanya. Pada tahap pelaksanaan siklus pertama, peneliti