Analisis Masalah Analisis Kebutuhan Sistem

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan suatu tahapan yang mana dilakukan untuk membantu memahami sesuatu yang dibutuhkan sistem. Hal ini dimaksud untuk membuat sistem tersebut mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada sehingga nantinya dapat membantu didalam proses perancangan model suatu sistem yang nantinya akan diimplementasikan.

3.1.1. Analisis Masalah

Barcode atau dalam bahasa Indonesia berarti kode batang ini memiliki manfaat untuk membantu pengkodean akan suatu barang yang nantinya akan diatur kembali dengan suatu sistem komputerisasi. Sistem komputerisasi dengan memanfaatkan barcode inilah yang membantu pengaturan, pengecekan, pengidentifikasian barang dan banyak hal lainnya yang dimaksudkan untuk mengurangi tingkat kesalahan yang biasa dilakukan dengan sistem manual yang diakibatkan oleh kesalahan manusia human error. Permasalahan yang dihadapi dalam perancangan sisitem ini yaitu masalah pengenalan pola PIN barcode yang dapat membuat pengguna user mengalami kesalahan informasi maupun penipuan. Hal-hal itu bisa terjadi ketika user tidak dapat membedakan apakah barcode dalam hal ini QR-Code memiliki informasi berupa PIN personal identity number yang sama dikarenakan pola yang sulit dibedakan secara kasat mata. Sehingga dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu mengenali pola PIN barcode apakah memiliki informasi yang sama atau tidak. Universitas Sumatera Utara Permasalahan lainnya yang dapat dialami yaitu apabila PIN barcode mengalami kerusakan. Diharapkan dengan adanya sistem ini apakah kerusakan dalam barcode tersebut juga menghilangkan informasi didalamnya atau ternyata masih terdapat informasi didalamnya.

3.1.2. Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem ini meliputi analisis kebutuhan fungsional sistem dan analisis non-fungsional sistem.

3.1.2.1. Kebutuhan Fungsional Sistem

Sistem pengenalan PIN barcode memiliki kebutuhan fungsional yaitu: 1. Masukan yang berupa pola PIN barcode yang dapat dibaca oleh sistem yaitu yang memiliki format .jpg atau .jpeg. 2. Sistem dapat menghasilkan jaringan saraf tiruan dengan kinerja maksimal, yang mana dapat melakukan pelatihan training terhadap pola masukan yang nantinya mendapatkan keluaran output sesuai dengan target yang telah ditentukan. 3. Sistem dapat melakukan pengujian dengan melakukan uji pengenalan pola PIN barcode yang telah dilatih sebelumnya. 4. Sistem dapat menampilkan hasil pengenalan PIN barcode yaitu berupa identitas barcode tersebut yaitu personal identification number PIN atau disebut nomor identifikasi.

3.1.2.2. Kebutuhan Non-Fungsional Sistem

Untuk membantu kinerja sistem secara lebih baik, terdapat kebutuhan non- fungsional sistem yaitu: 1. Tampilan antarmuka sistem dapat dimengerti oleh user atau pengguna sistem. Universitas Sumatera Utara 2. Data yang digunakan oleh sistem haruslah data real atau nyata dan sesuai sehingga dapat menghasilkan pengenalan pola yang tepat dan memberikan informasi yang tepat dan sesuai dengan tidak mengurangi kualitas informasi. 3. Efektifitas dan efisiensi dapat terlihat dari waktu respon antara pengguna dengan sistem. 4. Sistem yang nantinya telah dibuat dapat dikembangkan dengan mudah sehingga sistem dapat tetap digunakan di masa yang akan datang.

3.1.3. Analisis Proses