Pengaruh Integrasi dan Independensi Terhadap Kinerja Auditor (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

(1)

(2)

(3)

(4)

126

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Nurlina

Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 17 Februari 1995

Agama : Islam

JenisKelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Dsn Babakan Peundeuy Ds Nyalindung RT/RW 04/04 Kec. Cimalaka Kab.Sumedang

Email : nurlinauna02@gmail.com

No HP : 088218057077

DATA PENDIDIKAN

No. Tingkat Nama Sekolah Tempat Tahun Ijazah

1. SD SDN. Nyalindung 2 Sumedang 2000-2006

2. SMP SMPN 2 Cimalaka Sumedang 2006-2009

3. SMA SMAN 1 Cimalaka Sumedang 2009-2012

4. Perguruan Tinggi S1

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Bandung


(5)

PENGARUH INTEGRITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP KINERJA AUDITOR

(Penelitian Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BPK-RI)

THE INFLUENCE OF INTEGRITY AND INDEFENDENCE ON PERFORMANCE AUDITORS

( The Research On Accountant Public Firm in Bandung Region are listed in BPK-RI)

SKRIPSI

”Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Komputer Indonesia”

Disusun Oleh : NURLINA

21112091

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2016


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Syukur alhamdulilah Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan, kemampuan, dan kekuatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini di maksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menempuh program studi Strata 1 pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM). Dimana judul yang diambil yaitu: “Pengaruh Integritas dan Independensi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BPK-RI”.

Oleh karena itu, Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Yang pertama, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wati Aris Astuti, SE., M.Si selaku selaku dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan memberikan waktu, koreksi, bimbingan, dan saran – saran. Penulis ingin pula mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu:

1. Dr. Ir H. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.


(7)

iv

3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE.,M.Si., Ak. CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

4. Dr. Adeh Ratna Komala, SE., M.Si. selaku dosen penguji yang memberikan saran dan kritik kepada Penulis.

5. Lilis Puspitawati SE.,M.Si., Ak. CA selaku dosen penguji yang memberikan saran dan kritik kepada Penulis.

6. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali Penulis dengan pengetahuan.

7. Staff Kesekretariatan Program Studi Akuntansi terimakasih banyak untuk pelayanan dan informasinya.

8. Kedua orang tua tercinta yang yang telah memberikan limpahan kasih sayang kepada penulis serta dengan tiada hentinya memberikan dorongan baik secara moril maupun materil dan doanya yang selalu di berikan untuk penulis.

9. Kakak tercinta yang memberikan motivasi kepada penulis.

10. Untuk para sahabatku Intan, Ine, Nurul, Nisa, Inneke, Tusnia, Irsya dan teman AK3 lainnya terimakasih atas semua saran, nasihat dan dukungan yang terbaik kepada penulis.

11. Untuk teman-teman kosan 26 Mayang, Risa, Neli, dan Merlin yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa dan semangat yang di berikan.


(8)

v

Akhir kata Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat berguna dan memberikan sumbangan pikiran bagi semua pihak yang membutuhkan khususnya bagi Penulis dan semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu Penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Agustus 2016 Penulis,

Nurlina Nim: 2112091


(9)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO

ABSTRACT ... i

ABSRTAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 9

1.3 Rumusan Masalah ... 10

1.4 Tujuan Penelitian ... 10

1.5 Kegunaan Penelitian ... 11

1.5.1 Kegunaan Praktis ... 11

1.5.2 Kegunaan Akademis ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... 12


(10)

vii

2.1.1 Integritas ... 12

2.1.1.1 Pengertian Integritas ... 12

2.1.1.2 Elemen-elemen Integritas ... 13

2.1.2 Independensi ... 15

2.1.2.1 Pengertian Independensi ... 15

2.1.2.2 Faktor-faktor Independensi ... 16

2.1.3 Kinerja Auditor ... 20

2.1.3.1 Pengertian Kinerja Auditor ... 20

2.1.3.2 Faktor-faktor Kinerja Auditor ... 21

2.2 Kerangka Pemikiran ... 22

2.2.1 Pengaruh Integritas terhadap Kinerja Auditor ... 22

2.2.2 Pengaruh Independensi terhadap Kinerja Auditor ... 23

2.3 Hipotesis ... 25

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan ... 26

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 27

3.3 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data ... 31

3.3.1 Sumber Data ... 31

3.3.2 Metode Pengumpulan Data ... 31

3.4 Populasi, Penarikan Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian .. 33

3.4.1 Populasi... 33

3.4.2 Sampel ... 34


(11)

viii

3.5 Metode Pengujian Data ... 37

3.5.1 Uji Validitas ... 39

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 39

3.6 Metode Analisis Data ... 40

3.6.1 Analisa Data ... 40

3.6.2 Pengujian Hipotesis ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

4.1 Hasil Penelitian ... 57

4.1.1 Karakteristik Responden ... 57

4.1.2 Hasil Pengujian Alat Ukur ... 57

4.1.2.1Uji Validitas ... 59

4.1.2.2Uji Reliabilitas ... 59

4.1.3 Analisis Deskriptif/ historical / developmental ... 62

4.1.3.1Tanggapan Responden Mengenai Integritas ... 64

4.1.3.2Tanggapan Responden Mengenai Independensi ... 65

4.1.3.3Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Auditor .... 68

4.1.4 Analisis Verifikatif ... 71

4.1.4.1Analisis Pengaruh Integritas dan Independensi terhadap Kinerja Auditor ... 75

4.1.4.2Pengujian Hipotesis ... 86

4.2Pembahasan ... 89

4.2.1 Pengaruh Integritas Terhadap Kinerja Auditor ... 89


(12)

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 92

5.2 Saran ... 93

5.2.1 Saran Akademis ... 94

5.2.2 Saran Praktis ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96

LAMPIRAN ... 100


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Halim. 2008. Auditing : Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN.

Agustina. 2009. “Pengaruh konflik peran, ketidakjelasan peran dan kelebihan peran terhadap kepuasan kerja dan kinerja auditor”. Univ. Kristen Maranatha. Vol 1 No.1 Mei : 40-46

Agoes Sukrisno.2012.Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik, Jilid 1, Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.

Andi Supangat. 2007. Statistik: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta: Kencana.

Ardini. 2010. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit. Diponegoro JournaL of Accounting Vol.2, No. 1.

Arens dan Loebbecke. 2008. Auditing Pendekatan Terpadu. Edisi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

Ashari, Purbayu Budi Santoso. 2005. Analisis statistic dengan Microsoft exel dan SPSS. Yogyakarta.

Darmin Nasution. 2009. “Kasus Kecurangan Kantor Akuntan Publik di Indonesia”.Melalui<http://regional.kompas.com/read/2010/05/18/21371 744/Akuntan.Publik.Diduga.Terlibat >

Elder, Randal J. Marks S. Beasly, dan Alvin A.Arens,. 2012.Jasa Audit dan Assurance.Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf. Jakarta: Salemba Empat.

Elder, Randal.J et al. 2011. Jasa audit dan assurance: pendekatan terpadu (adaptasi Indonesia ) Diterjemahkan oleh Desti Fitriani. Buku 1. Jakarta : salemba empat.

Fananni. 2008. Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor Pemerintah. SNA XIII Purwokerto.

Hendarjatno dan Budi Rahardja. 2003. “Dasar-dasar Audit Operasional”. Jakarta:Harvarindo.


(14)

97

IAI(Ikatan Akuntansi Indonesia) 2001. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Jakarta : Salemba Emapat.

I Gusti Agung Rai. 2010.Audit Kinerja Pada Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat.

Islahuzzaman.2012.Istilah –istilah Akuntansi dan Auditing.Jakarta:PT.Bumi Aksara.(hal 179-180)

Kusnendi. 2005 . Analisis Jalur Konsep dan Aplikasi Program SPSS. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

Ketut Dedik Suariana, Nyoman Trisna Herawati, dan Nyoman Ari Surya Darmawan.2014.Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Independensi terhadap Kinerja Auditor Eksternal pada Kantor Akuntan Publik Di Provinsi Bali. Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Komang Gunayanti Ariani dan I Dewa Nyoman Badera.2015.Pengaruh

Integritas, Obyektifitas, Kerahasiaan, Dan Kompetensi Pada Kinerja Auditor Inspektorat Kota Denpasar. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana ISSN : 2302-8578

Kompiang Martina Dinata Putri dan I.D.G Dharma Suputra.2013. Pengaruh Independensi , Profesionalisme, Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.1 (2013): 39-53 ISSN: 2302-8556

Larkin. 2000. Auditing and profesinalism. Jakarta: PT. Intermasa.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, A. P., 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama. Mulyadi. 2011. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Pusdiklatwas BPKP. 2008. Kode Etik dan Standar Audit. Bandung : Alfabeta. Riduwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistik untuk Penelitian Sosial Ekonomi,

Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Rizal Ramli. 2010. “Kasus Kecurangan Kantor Akuntan Publik di Indonesia”.

Melalui<http://finance.detik.com/read/2010/08/25/133110/1427631/6/kat arina-diduga-manipulasi-laporan-keuangan-auditan-2009 >


(15)

98

Rizky Pasca Baisary.2013. Pengaruh Integritas, Obyektivitas, Kerahasiaan, Kompetensi, dan Komitmen terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Tengah. e-Jurnal Katalogis, Volume I Nomor 1, Januari 2013 hlm 123-134 ISSN: 2302-2019

Rustriarini. 2013. Pengaruh Akuntabilitas, Independensi, Integritas dan Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. Skripsi. FE UNP.

Robbins, Stephen. 2008. Prilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Prenhallindo.

Samsuir Said . 2007. “Pembekuan Akuntan Publik”.

Melalui<http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol16423/akuntan-publik-petrus-mitra-winata-dibekukan >

Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati.2010. AUDITING, Konsep Dasar dan Pedoman Pemriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu.(hal 50,58-60)

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.

Sugiyono, 2010, Statistika untuk Penelitian. CV .Alfabeta: Bandung.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta

Sukrisno Agoes. 2011. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh KAP. Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI.

Sumartono. 2004. “Auditing : Pendekatan Terpadu”. Jakarta:Salemba Empat. Sunarto. 2010. Akuntansi Biaya, Edisi Revisi Yogyak arta:AMUS.

Soewiyanto. 2012. Pengaruh Integritas, Obyektivitas, Kerahasiaan dan Kompetensi Terhadap Kinerja Aparat Pengawas Internal Pemerintah (Studi pada Inspektorat Aceh). Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pp. 15-27.

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang dituangkan dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No. 1 Tahun 2007.


(16)

99

Trisnaningsih, Sri. 2007. Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi Sebagai mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. Simposium Akuntansi Nasional X Makasar 26 – 28 Juli 2007

Umi Narimawati. 2010 Metodelogi Penelitian Dasar Penyusunan Penelitian Ekonomi. Jakarta: Penerbit Genesis.

Wurangian. 2005. Audit Manajemen. Jakarta : Rineka Cipta.

Yanhari. 2007. Pengaruh Persepsi Auditor Internal Atas Kode Etik Terhadap Kinerja Auditor Internal (Studi Pada Auditor di Badan Pengawas Keuangan dan Perwakilan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta).


(17)

26

26 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Metode penelitian menurut Sugiyono (2011:2) adalah:

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”.

Pengertian Deskriptif Menurut Sugiyono (2011:29) menyatakan bahwa:

“Metode Analisis Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Sedangkan menurut Mashuri (2009:45) pengertian metode verifikatif adalah sebagai berikut:

“Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.”


(18)

27

Sedangkan verifikatif dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan alat uji statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel X1 (Integritas) dan X2 (Independensi) terhadap Y (Kinerja Auditor).

Objek penelitian pada penelitian ini adalah mengenai integritas, independensi dan kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Bandung yang terdaftar di BPK. Selain itu, unit analisis dan unit observasi juga menjadi bagian penting dalam sebuah penelitian. Hal ini dikarenakan unit analisis berhubungan dengan tempat dilakukannya sebuah penelitian, sedangkan unit observasi merupakan bagian yang akan diteliti pada unit analisis. Unit Analisis dalam penelitian ini adalah tiga belas Kantor Akuntan Publik yang berada di kota bandung yang terdaftar di BPK. Unit observasi yang ada pada Kantor Akuntan Publik adalah Partner, Auditor Senior, Auditor Junior, Expert Advisory Team (tim penasihat ahli), Office Secretary. Namun unit observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu auditor Partner dan audior senior.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2010:38) mendefinisikan variabel penelitian sebagai berikut:

“Variabel penelitian adalah segala suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”.

Sesuai dengan judul penelitian yang diungkapkan oleh penulis yaitu Pengaruh Profesionalisme dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(19)

28

1. Variabel Independen (X1) dan (X2)

Menurut Sugiyono (2012:59) Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat).” Dalam penelitian variabel bebas akan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti adalah variabel X1

adalah Integritas dan X2 adalah Independensi. Dalam operasionalisasinya

semua variabel diukur oleh instrument pengukur dalam bentuk ordinal. 2. Variabel Dependen (Y)

Menurut Sugiyono (2012:59) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Dalam penelitian ini variabel yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti adalah Kinerja Auditor.

Agar penelitian ini dapat di laksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian sebagai berikut:


(20)

29

Tabel 3.1 Operasional Variabel

VARIABEL KONSEP INDIKATOR SKALA No.

Quisioner

Integritas (variabel X1)

Integritas adalah bersikap jujur, konsisten, komitmen, berani, dan dapat dipercaya

Sumartono(2004:16)

- Kejujuran Auditor Ordinal

1, 2

- Keberanian Auditor Ordinal

3, 4

- Sikap Bijaksana Auditor Ordinal

5, 6 - Tanggung Jawab Auditor

Pusdiklatwas BPKP (2008:23-24) Ordinal 7,8 Independensi (variabel X2)

Independensi dalam

menjalankan tugasnya

anggota kantor akuntan

publik harus selalu

mempertahankan sikap

mental independen, tidak memihak kepada siapapun di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana

diatur dalam standar

profesional akuntan publik yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia

(IAPI).Sikap mental

independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (In fact) maupun

dalam penampilan (in

appearance)”.

Sukrisno Agoes (2012:45)

- Lama Hubungan

Dengan Klien(Audit Tenure)

9,10

- Tekanan dari klien Ordinal

11,12 - Telaah dari rekan

auditor

Ordinal

13,14

- Jasa Non Audit

Sukrisno Agoes (2012:45)

Ordinal


(21)

30

Kinerja Auditor (variabel Y)

Kinerja auditor yaitu merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang

telah dilakukan

dibandingkan dengan

kriteria yang telah ditetapkan bersama dalam

menjalankan tugasnya

sesuai dengan

kemampuan,komitmen dan

tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.”

I GustiAgung Rai

(2010:40)

- Kemampuan Ordinal 17,18

- Komitmen Profesional Ordinal

19,20

- Motivasi Ordinal 21,22

- Kepuasaan Kerja

Larkin (2000:56)

Ordinal

22,24

Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel menggunakan skala ordinal. Menurut Umi Narimawati (2010:53) mendefinisikan skala ordinal adalah sebagai berikut :

“Skala pengukuran yang memberikan informasi tentang jumlah relative”.

Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala likert.

Sugiyono (2012:93) menjelaskan Skala Likert sebagai berikut:

“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.”.


(22)

31

Dalam menjawab skala likert ini, responden hanya memberi tanda, misalnya checklist atau tanda silang pada jawaban yang dipilih sesuai pernyataan. Kuesioner yang telah diisi responden perlu dilakukan penyekoran.

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data primer.

Menurut Sugiyono (2008:137) mengemukakan definisi data primer adalah sebagai berikut :

“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, dalam hal ini pihak auditor pada Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Badan Pengawas Keuangan (BPK) yang ada di kota Bandung.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara, yaitu Penelitian Lapangan (Field Research) dan studi kepustakaan

(Library Research). Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara: 1. Penelitian Lapangan (Field Research)

a. Metode pengamatan (Observasi), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang


(23)

32

sedang diteliti, diamati atau kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam penulisan laporan ini, penulis mengadakan pengamatan langsung pada perusahaan manufaktur.

b. Wawancara (Interview), yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak- pihak yang terkait langsung dan berkompeten dengan permasalahan yang penulis teliti. c. Kuesioner, teknik kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner

tetutup, suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah auditor eksternal, dengan harapan mereka dapat memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.

2. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literatur dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelah literatur berupa buku-buku (text book), peraturan perundang-undangan, majalah, surat kabar, artikel, situs web dan penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh sebanyak mungkin teori yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini.


(24)

33

3.4 Populasi, Sample dan Tempat serta Waktu Penelitian 3.4.1 Populasi

Menurut Umi Narimawati (2010:37) mendefinisikan populasi adalah sebagai berikut:

“Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian”.

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah auditor pada Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di BPK Kota Bandung jumlah populasi secara keseluruhan sebanyak 29 auditor partner dari 13 KAP.

Tabel 3.2

KAP di Kota Bandung yang terdaftar di BPK RI

No No STT Nama KAP Alamat Kantor Nama Partner

1 004/STT/II/2009 KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, Msc & Rekan

Metro Trade Center Blok F No.29 Jl. Soekarno - Hatta Bandung 40286

- Prof Dr. H. Tb Hasanuddin, M.Sc., AP

- Drs. Michdar Tabrani, AK - Drs. Sudarto Suratman - Drs. Sayaga Prawirasetya

2 017/STT/II/2009 KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry.

Jl. Rajamantri 1 No.12 Buah Batu Bandung 40264

- Achmad Redi Kartamulja, AK. MM.

- Drs. J. Anwar Hasan, AK - Phd Seng KA

3 095/STT/VIII/2 009

KAP Heliantono & Rekan Cabang Bandung.

Jl. Sangkuriang B-1, Kel Dago Kec. Coblong, Bandung, 40135.

- Drs Helianteno, AK - Elly Farida

4 096/STT/VIII/2 009

KAP Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih.

Jl. K.H. P. Hasan Mustopa No. 58 Bandung 40124

- Beddy R. Samsi

5 102/STT/VIII/2 009

KAP Roebiandini dan Rekan

Jl. Sidoluhur No.26 RT 004 / 007 Kel. Sukaluyu, Kec. Cibeunying Kaler Bandung 40123

- Roebiandini Suemantri, SE., M.Si, AK - Rudiana M. AK, AK.,

CPSAK., CA., CPA - Peppy Sofia, SE., M.SE.,

AK 6 113/STT/IV/201

0

KAP Djoemarma, Wahyudin & Rekan

Jl. Dr. Slamet No.55 Bandung 40161

- Djoemarna Bede, SE., AK., CA

- Drs. Wahyudin Zarkasyi, M.SE., AK., CA


(25)

34

7 113/STT/IV/201 0

KAP Dr. H.E.R Soehardjadinata, AK., M.M.

Metro Trade Center Blok C No.5 Jl. Soekarno - Hatta No.490 Bandung 40286

- Dr. H. E. R

Soehardjadinata, AK., M.M., PIA., CPA., CA., AK

- H. Djaelani

Hendrakusumah, Drs., CPA., CA., AK., 8 185/STT/IX/201

1

KAP AF Rachman & Soetdjipto WS

Jl. Pasir Luyu Raya No. 36, Bandung, 40254

- Drs. Soetjipto

Wirjosoemarto, AK., M.m - TB. Aman Fathurachman 9 190/STT/IX/201

1

KAP Sanusi, Supardi & Soegiharto

Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No.76 C Bandung 40164

- Lusi Suprajadi - Robert Sanusi A. 10 205/STT/III/201

2

KAP Dr. La Midjan & Rekan

Jl. Cigadung Raya Tengah Komp. Cigadung Greenland K-2 Bandung 40191

- Azhar Susanto - Sukardi

11 216/STT/I/2013 KAP Jojo Sunarjo & Rekan

Jl.Ketuk Tilu No.38 Bandung

- Drs. Jojo Sunarjo, AK., M.M

- Zainal Arifin 12 232/STT/IV/201

4

KAP Risman dan Arifin.

Metro Trade Centre (MTC), Blok I No. 17, Jl. Soekarno-Hatta, No. 590, Bandung, 40286.

- Drs. Risman Chaidir, AK., MM., CA., CPA., BPK - Drs. Muhamad Z. Arifin,

AK., CPA., ME 13 232/STT/IV/201

4

KAP Moch. Zaenuddin, Sukmadi & Rekan

Jl. Melong Asih No. 69 B, lt. 2, Cijerah, Bandung, 40213.

- Drs. Moch Zainuddin, CPA., CA

- Sukmadi Siswantoro, SE., CPA

3.4.2 Sample

Menurut Sugiyono (2011:81) mendefinisikan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Penarikan sempel dilakukan dengan menggunakan teknik penarikan sampling jenuh berdasarkan seluruh Kantor Akuntan Publik di Bandung.

Menurut Sugiyono (2011:85) menjelaskan bahwa :

“Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi yang digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi reratif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi menjadi sampel”.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampling jenuh karena penulis menggunakan seluruh populasi yaitu 13 Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota


(26)

35

Bandung yang terdaftar di BPK-RI untuk dijadikan sempel dari penelitian itu sendiri. Responden dalam penelitian ini adalah auditor partner yang ada di KAP tersebut sebanyak 29 orang partner.

Tabel 3.3

Level dan Tanggung Jawab Staff

Level Staff Rata-rata

Pengalaman

Tanggung Jawab yang Khas

Auditor Pemula 0-2 tahun Melaksanakan sebagian besar detil-detil

audit. Senior atau auditor yang

memimpin audit

2-5 tahun Mengkoordinasikan dan bertanggung

jawab atas audit di lapangan, termasuk mengawasi dan me-review pekerjaan auditor pemula.

Manajer 5-10 tahun Membantu auditor yang memimpin

dalam merencanakan dan mereview pekerjaan auditor serta menjaga hubungan dengan klien.

Rekan (partner) Lebih dari 10 tahun Me-review keseluruhan pekerjaan audit

dan terlibat dalam pembuatan keputusan audit yang penting. Rekan adalah pemilik perusahaan, dan ia memiliki tanggung jawab mutlak untuk melaksanakan audit dan melayani kliennya

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di 13 Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di BPK Kota Bandung. Dalam penelitian ini dilakukan studi kasus terhadap Kantor Akuntan Publik Kota Bandung. Dengan waktu penelitian bulan Februari 2016 – selesai.


(27)

36

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Maret 2016 April 2016 Mei 2016 Juni 2016 Juli 2016 Agustus 2016 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pra Survei :

a. Persiapan Judul b. Persiapan teori c. Pengajuan Judul d. Mencari Perusahaan 2 Usulan Penelitian: a. Penulisan UP b. Bimbingan UP c. Seminar UP d. Revisi UP

3 Pengumpulan

Data

4 Pengolahan

Data 5 Penyusunan Skripsi: a. Bimbingan Skripsi b. Sidang Skripsi c. Revisi Skripsi d.Pengumpulan draf skripsi


(28)

37

3.5 Metode Pengujian Data 3.5.1 Uji Validitas

Menurut Cooper dalam Umi Narimawati (2010:42), validitas adalah :

”Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent that a test measures what the researcher actually wishes to measure”. Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah dirancang dalam bentuk kuesioner itu benar-benar dapat menjalankan fungsinya. Semua item pertanyaan dalam kuesioner harus diuji keabsahannya untuk menentukan valid tidaknya suatu item.

Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara masing-masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi pearson adalah sebagai berikut :


(29)

38

Keterangan :

r = Koefisien korelasi pearson

X = Skor item pertanyaan

Y = Skor total item pertanyaan

N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument

Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t (taraf signifikasi 5%). Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Umi Narimawati (2010:42) dimana :

n = Ukuran sampel

r = Koefisien Korelasi Pearson df = degree of freedom = n-2

Keputusan pengujian validitas instrument dengan menggunakan taraf signifikan dengan 5 % satu sisi adalah :

1. Item instrument dikatakan valid jika t-hitung > t tabel maka instrument tersebut dapat digunakan.

2. Item instrument dikatakan tidak valid jika thitung < t tabel maka item tersebut tidak dapat digunakan.

Hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS 14 for window.

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya.


(30)

39

Seperti telah dijelaskan bahwa untuk menguji valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor totalnya. Apabila koefisien korelasi butir pernyataan dengan skor total item lainnya > 0,30 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Menurut Cooper yang dikutip oleh Umi Narimawati, dkk. (2010:43) realibitas adalah sebagai berikut :

Reliability is a characteristic of measurement concerned with accuracy, precision, and concistency”.

Uji realibilitas dilakukan untuk menguji kehandalan dan kepercayaan alat pengungkapan dari data. Metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah Split Half Method (Spearman-Brown Correlation) atau Teknik Belah Dua, dengan rumus sebagai berikut:

Umi Narimawati (2010:43) Keterangan :

R = Realibility

r1 = Reliabilitas internal seluruh item

rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

Adapun kriteria penilaian uji reliabilitas yang dikemukakan oleh Barker et al. (2002:70) dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :


(31)

40

Tabel 3.5

Standar Penilaian Realibilitas

Sumber: Barker et al (2002:70) 3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Data

Analisis data merupakan bagian dari proses pengujian data yang hasilnya digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2002). Menurut Sugiyono (2012:206) yang dimaksud dengan analisis data adalah:

“Kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.”

Berdasarkan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.

1) Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh kantor akuntan publik berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian

Kategori Nilai

Good 0,80

Acceptable 0,70

Margin 0,60


(32)

41

dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana pengaruh Integritas dan Independensi terhadap Kinerja Auditor.

2) Penelitian verifikatif adalah penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independent (X) terhadap variable dependent (Y) yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

Peneliti melakukan analisis terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif

Menurut Sugiyono (2010:14) menerangkan bahwa analisis kualitatif adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara insentif, peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan, mencatat secara hati – hati apa yang terjadi,melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan dan membuat laporan penelitian secara mendetail”. Menurut Umi Narimawati (2010:45) langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :

1. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam lima alternative jawaban dengan menggunakan skala ordinal yang menggambarkan peringkat jawaban.

2. Dihitung total skor setiap variabel/subvariabel = jumlah skor dari seluruh indikator variabel untuk semua responden.


(33)

42

4. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk table ataupun grafik dengan bantuan software Excell dan SPSS.

5. Untuk menjawab deskripsi tentang masing – masing variabel penelitian ini, digunakan rentang kriteria penelian sebagai berikut :

Keterangan :

N = Jumlah sampel yang diambil

m = Jumlah alternative jawaban tiap item

Untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian, dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dan ideal. Skor aktual diperoleh melalui hasil perhitungan seluruh pendapat responden, sedangkan skor ideal diperoleh dari prediksi nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah pertanyaan kuesioner dikalikan dengan jumlah responden. Apabila digambarkan dengan rumus, maka akan tampak seperti di bawah ini:

Sumber: Umi Narimawati (2010)


(34)

43

a. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan.

b. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.

Prinsip pengklasifikasian presentase skor jawaban responden diadopsi dari buku Metodologi Penelitian karya Umi Narimawati dengan kriteria pengklasifikasian sebagai berikut:

Tabel 3.6

Kriteria Skor Jawaban Responden Berdasarkan Presentase Skor Aktual

2. Analisis Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2010:8) analisis kuantitatif adalah sebagai berikut : “Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunkan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan ”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dimana variabel X1 (Integritas) dan X2 (Independensi) dipasangkan dengan data

variabel Y (Kinerja Auditor) yang dikumpulkan melalui kuesioner masih memiliki skala ordinal, maka sebelum diolah data ordinal terlebih dahulu


(35)

44

dikonversi menjadi data interval menggunakan Methode Succesive Internal

(MSI).

Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval menurut Umi Narimawati, dkk. (2010:47) adalah sebagai berikut :

a. Ambil data ordinal hasil kuesioner.

b. Untuk setiap pertanyaan, hitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya.

c. Menghitung nilai Z (tabel distribusi normal) untuk setiap proporsi kumulatif. Untuk data >30 dianggap mendekati luas daerah di bawah kurva normal.

d. Menghitung nilai densitas untuk setiap proporsi kumulatif dengan memasukkan nilai Z pada rumus distribusi normal.

e. Menghitung nilai skala dengan rumus Method of Successive Interval sebagai berikut:

Keterangan:

Sumber: Umi Narimawati, dkk. (2010:47)

Keterangan :

Density at Lower Limit = Kepadatan batas bawah

Density at Upper Limit = Kepadatan batas atas

Area Below Upper Limit = Daerah dibawah batas atas

Area Below Upper Limit = Daerah dibawah batas bawah


(36)

45

f. Menentukan nilai transformasi (nilai untuk skala interval) dengan menggunakan rumus:

Sumber: Umi Narimawati, dkk. (2010:47)

Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan karakteristik populasi penelitian. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur penelitian, sehingga diperoleh item-item pertanyaan/pernyataan yang layak untuk digunakan sebagai alat ukur untuk pengumpulan data penelitian.

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas adalah sebagai berikut :

A. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono (2010:149) analisis linier regresi digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variable independen dinaikan/diturunkan.

Penjelasan garis regresi menurut Andi Supangat (2007:325) yaitu:

“Garis regresi (regression line/line of the best fit/estimating line) adalah suatu garis yang ditarik diantara titik-titik (scatter diagram) sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk menaksir besarnya variabel yang satu berdasarkan variabel yang lain, dan dapat juga dipergunakan untuk mengetahui macam korelasinya (positif atau negatifnya)”.

Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana pengaruh Integritas dan Independensi terhadap Kinerja Auditor. Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana


(37)

46

keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan dua atau lebih variabel bebas antara variable dependen (Y) dan variabel independen (X1

dan X2). Persamaan regresinya sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2010) Keterangan:

Y = variabel tak bebas (kinerja auditor) a = bilangan berkonstanta

b1,b2 = koefisien arah garis X1 = variabel bebas (Integritas) X2 = variabel bebas (Independensi)

B. Uji Asumsi Klasik

Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran asumsi-asumsi klasik yang merupakan dasar dalam model regresi linier berganda. Hal ini dilakukan sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Pengujian asumsi klasik meliputi :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti di ketahui jika uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil . Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistic .Menurut Singgih


(38)

47

Santoso (2002:393) dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu :

a. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. b. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal.

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Menurut Singgih Santoso (2002: 322) dasar pengambilan keputusan :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.

2. Uji Multikolinieritas

Gujarti (2003: 351) mendefinisikan multikolinieritas sebagai suatu situasi dimana beberapa atau semua variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel independen maka konsekuensinya adalah :


(39)

48

a. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.

b. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang mengakibatkan standar errornya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF),

Sumber: Gujarati (2003:351)

Dimana R2i adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan meregresikan salah satu variabel bebas X1 terhadap variabel bebas lainnya. Jika

nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas.

3. Uji Heterokedastisitas

Purbayu Budi Santosa dan Ashari (2005: 241-242) mendefiniskan Asumsi heterokedastisitas adalah berikut :

“Asumsi heterokedastisitas sebagai asumsi regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan lain”

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.


(40)

49

Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil,sedang dan besar).

4. Analisis Korelasi

Menurut Andi Supangat (2007:339) Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan). ). Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Koefisien korelasi parsial

Koefisien korelasi parsial antar X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Sumber: Andi Supangat (2007:339)

b. Koefisien korelasi parsial

Koefisien korelasi parsial antar X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap

konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


(41)

50

c. Koefisien korelasi secara simultan

Koefisien korelasi simultan antar X1 dan X2 terhadap Y dapat dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Sumber: Andi Supangat (2007:339) Besarnya koefisien korelasi adalah -1< r < 1 : a) Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif. b) Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :

a) Apabila r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya).

b) Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variable X dan variabel Y dan hubungannya searah.

Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan table interprestasi nilai r sebagai berikut:


(42)

51

Tabel 3.7

Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiono (2006:183) 5. Koefisiensi Determinasi

Menurut Riduwan dan Sunarto (2007:81) analisis koefisiensi determinasi (Kd) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Sumber: Riduan dan Sunarto (2007:81)

Dimana :

Kd = Seberapa jauh perubahan variabel Y dipergunakan oleh variabel X r² = Kuadrat koefisien korelasi


(43)

52

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:159) mendefinisikan hipotesis sebagai adalah berikut:

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk persamaan”

Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif (Ha) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent (X1) Integritas (X2) Independensi dan

variabel dependent (Y) Kinerja Auditor, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Penetapan Hipotesis

a. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Hipotesis parsial

Ho1 : Tidak terdapat pengaruh antara Integritas terhadap Kinerja


(44)

53

Ha1 : Terdapat pengaruh antara Integritas terhadap Kinerja Auditor.

Ho2 : Tidak terdapat pengaruh antara Independensi terhadap Kinerja

Auditor.

Ha2 : Terdapat pengaruh antara Independensi terhadap Kinerja

Auditor. b. Hipotesis Statistik

1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t).

Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan uji dua pihak (two tail test) dilihat dari bunyi hipotesis statistik yaitu hipotesis nol : β = 0 dan

hipotesis alternatifnya (Ha) : β ≠ 0

Ho : β1 = 0: Tidak terdapat pengaruh antara Integritas Terhadap

Kinerja Auditor.

Ha : β1≠ 0: Terdapat pengaruh antara Integritas Terhadap Kinerja

Auditor.

Ho : β2 = 0: Tidak terdapat pengaruh antara Independensi terhadap

Kinerja Auditor.

Ha : β2≠ 0: Terdapat pengaruh antara Independensi terhadap Kinerja

Auditor.

2. Menentukan Tingkat Signifikan

Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n – k – l, untuk menentukan tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup


(45)

54

untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian.

a. Menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien

korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :

Sumber: Sritua Arief (2006:9)

Keterangan:

b = Koefisien Regresi ganda Se (b) = Standar eror

b. Selanjutnya menghitung nilai Fhitung sebagai berikut :

Sumber : Sugiyono (2010 : 192) Dimana :

R = koefisien kolerasi ganda K = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel

3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Menurut Sugiyono (2011 : 185)untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut :

a. Hasil F hitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria : 1) Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel pada alpha 5%


(46)

55

b.Hasil t hitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :

1) Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. 2) Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho ada di daerah penerimaan, berarti Ha

ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. 3) t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung,

4) t tabel; dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut, α = 0,05 dan dk = (n-k-1)

4. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Sumber : Sugiyono (2011 : 185) Gambar 3.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

5. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya, Integritas dan Independensi berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap Kinerja Auditor. Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%,


(47)

56

maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95% dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.


(48)

93 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Integritas dan Independensi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Wilayah Kota Bandung, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukan integritas memberikan pengaruh terhadap kinerja auditor. Hal ini berarti apabila integritas auditor meningkat maka kinerja auditor pun akan meningkat. Integritas auditor di Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung berada dalam kategori cukup baik.

2. Hasil penelitian menunjukan independensi memberikan pengaruh terhadap kinerja auditor. Hal ini berarti apabila independensi auditor meningkat maka kinerja auditor pun akan meningkat. Independensi auditor di Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung berada dalam kategori cukup baik.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan mengenai pengaruh Integritas dan Independensi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Bandung, maka peneliti memberikan saran sebagai bahan pertimbangan dan dapat dijadikan masukan kepada auditor pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Bandung sebagai berikut:


(49)

94

5.2.1 Saran Praktis

1. Integritas auditor di Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung berada dalam kategori cukup baik dan dalam pelaksaannya masih ada beberapa auditor yang tidak selalu bersikap jujur dan tanggungjawab terhadap pelaksanaan audit, agar auditor harus selalu jujur dan bertanggung jawab, sebaiknya dalam menjalankan tugasnya auditor harus taat pada peraturan-peraturan baik yang diawasi maupun tidak diawasi, bekerja sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa menambah atau mengurangi fakta yang ada dan tidak menerima apapun yang bukan haknya sehingga menghasilkan kinerja auditor yang baik.

2. Independensi auditor di Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung berada dalam kategori cukup baik dan dalam pelaksaannya masih ada beberapa auditor yang memiliki hubungan klien lebih dari 3 tahun, auditor diharuskan benar-benar memiliki sikap independen ,yaitu harus adanya rotasi terhadap klien yang berbeda sehingga dalam melaksaankan tugas auditnya benar-benar objektif sehingga akan mengahasilkan kinerja auidtor yang baik.

5.2.2 Saran Akademis

1. Bagi Pengembang Ilmu Auditing

Disarankan pada penelitian berikutnya untuk melakukan penelitian yang sama, dengan metode yang sama tetapi unit analisis dan sampel yang berbeda agar diperoleh kesimpulan yang mendukung teori dan konsep auditing


(50)

95

2. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan agar para peneliti lain dapat lebih memberikan bukti empiris dari konsep yang telah dikaji bahwa kinerja auditordipengaruhi oleh integritas dan independensi yang baik.


(1)

54

untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian.

a. Menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien

korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :

Sumber: Sritua Arief (2006:9)

Keterangan:

b = Koefisien Regresi ganda Se (b) = Standar eror

b. Selanjutnya menghitung nilai Fhitung sebagai berikut :

Sumber : Sugiyono (2010 : 192) Dimana :

R = koefisien kolerasi ganda K = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel

3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Menurut Sugiyono (2011 : 185) untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut :

a. Hasil F hitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria : 1) Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel pada alpha 5%


(2)

b.Hasil t hitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :

1) Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. 2) Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho ada di daerah penerimaan, berarti Ha

ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. 3) t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung,

4) t tabel; dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut, α = 0,05 dan dk = (n-k-1)

4. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Sumber : Sugiyono (2011 : 185) Gambar 3.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis 5. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya, Integritas dan Independensi berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap Kinerja Auditor. Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%,


(3)

56

maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95% dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.


(4)

93

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Integritas dan Independensi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Wilayah Kota Bandung, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukan integritas memberikan pengaruh terhadap kinerja auditor. Hal ini berarti apabila integritas auditor meningkat maka kinerja auditor pun akan meningkat. Integritas auditor di Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung berada dalam kategori cukup baik.

2. Hasil penelitian menunjukan independensi memberikan pengaruh terhadap kinerja auditor. Hal ini berarti apabila independensi auditor meningkat maka kinerja auditor pun akan meningkat. Independensi auditor di Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung berada dalam kategori cukup baik.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan mengenai pengaruh Integritas dan Independensi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Bandung, maka peneliti memberikan saran sebagai bahan pertimbangan dan dapat dijadikan masukan kepada auditor pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Bandung sebagai berikut:


(5)

94

5.2.1 Saran Praktis

1. Integritas auditor di Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung berada dalam kategori cukup baik dan dalam pelaksaannya masih ada beberapa auditor yang tidak selalu bersikap jujur dan tanggungjawab terhadap pelaksanaan audit, agar auditor harus selalu jujur dan bertanggung jawab, sebaiknya dalam menjalankan tugasnya auditor harus taat pada peraturan-peraturan baik yang diawasi maupun tidak diawasi, bekerja sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa menambah atau mengurangi fakta yang ada dan tidak menerima apapun yang bukan haknya sehingga menghasilkan kinerja auditor yang baik.

2. Independensi auditor di Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung berada dalam kategori cukup baik dan dalam pelaksaannya masih ada beberapa auditor yang memiliki hubungan klien lebih dari 3 tahun, auditor diharuskan benar-benar memiliki sikap independen ,yaitu harus adanya rotasi terhadap klien yang berbeda sehingga dalam melaksaankan tugas auditnya benar-benar objektif sehingga akan mengahasilkan kinerja auidtor yang baik.

5.2.2 Saran Akademis

1. Bagi Pengembang Ilmu Auditing

Disarankan pada penelitian berikutnya untuk melakukan penelitian yang sama, dengan metode yang sama tetapi unit analisis dan sampel yang berbeda agar diperoleh kesimpulan yang mendukung teori dan konsep auditing


(6)

2. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan agar para peneliti lain dapat lebih memberikan bukti empiris dari konsep yang telah dikaji bahwa kinerja auditordipengaruhi oleh integritas dan independensi yang baik.