Hipotesis Tindakan Metode Penelitian Model Penelitian

Eka Atika Sari Penerapan model pembelajaran vak visual audiotori kinestetikuntuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Hasil Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan hasil belajar IPA dikelas IV SDN 4 Cibogo melalui model pembelajaran VAK dengan materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan, adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Siswa a. Dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan dalam pembelajaran IPA b. Dapat menjadikan siswa lebih aktif dan termotivasi lagi dalam proses belajar mengajar c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadp daratan 2. Bagi Guru a. Memberikan informasi dan wawasan mengenai penerapan model pembelajaran VAK dalam pembelajaran IPA b. Sebagai motivasi guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas 3. Bagi Sekolah a. Turut memberikan suatu kontribusi bagi peningkatan kualitas sekolah b. Memberikan masukan untuk selalu mendukung guru dalam rangka meningkatkan kualitas mengajarnya 4. Bagi Peneliti a. Menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : penerapan Eka Atika Sari Penerapan model pembelajaran vak visual audiotori kinestetikuntuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu model pembelajaran VAK dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan persepsi inti pokok-pokok masalah yang akan diteliti, ada beberapa istilah dalam penelitian ini yang perlu dijelaskan yaitu :

1. Model pembelajaran VAK

Model pembelajaranVisual Auditori Kinestetik VAK dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang mengkombinasikan ketiga gaya belajar melihat, mendengar, dan bergerak setiap individu dengan cara memanfaatkan potensi yang telah dimiliki dengan melatih dan mengembangkannya, agar semua kebiasaan belajar siswa terpenuhi. Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa siswa untuk belajar langsung dengan bebas menggunakan modalitas yang dimilikinya untuk mencapai pemahaman dan pembelajaran yang efektif. Adapun sintaks model pembelajaran VAK yaitu tahap persiapan, tahap penyampaian, tahap pelatihan dan tahap penampilan hasil.

2. Hasil belajar

Hasil belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya Sudjana, 2013 hlm. 22. Kemampuan dari hasil belajar ini adalah semua produk pada ranah kognitif khususnya pada pengetahuan C1, pemahaman C2 dan penerapan C3 yang berkenaan dengan Kompetensi Dasar 10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan erosi, abrasi, banjir dan longsor Eka Atika Sari Penerapan model pembelajaran vak visual audiotori kinestetikuntuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 10.3. Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan eros, abrasi, banjir dan longsor yang ditunjukan dengan nilai skor tes yang diberikan oleh guru setiap selesai pembelajaran. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis yang berbentuk uraian. Eka Atika Sari Penerapan model pembelajaran vak visual audiotori kinestetikuntuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data dengan ujuan tertentu. Pada penelitian ini, metode yang digunakana dalah PenelitianTindakan Kelas PTK. PenelitianTindakanKelas PTK adalah sebuah bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkat kanpraktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional, oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan-persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru. Ruswandi, Mujono dan AyiSuherman, 2007 hlm. 79

B. Model Penelitian

Model PTK yang digunakan adalah dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang merupakan model pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: 1 perencanaan, 2 aksitindakan, 3 observasi, dan 4 refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam http:e- jurnalpendidikan.blogspot.com201204penelitian-tindakan-kelas-model- kemmis.html.U7hzB_mSyKM bahwa, penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan observasi, dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah Eka Atika Sari Penerapan model pembelajaran vak visual audiotori kinestetikuntuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mempunyai seperangkat rencana tindakan yang didasarkan pada pengalaman sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi. Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dapat diuraikan sebagai berikut. Gambar 3.1 Diagram Alur PTK Menurut Kemmis dan Taggart Sumber : http:e-jurnalpendidikan.blogspot.com201204penelitian-tindakan- kelas-model-kemmis.html.U7hzB_mSyKM Eka Atika Sari Penerapan model pembelajaran vak visual audiotori kinestetikuntuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Refleksi awal Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti bersama timnya melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Berdasar rumusan masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian. Sewaktu melaksanakan refleksi awal, paling tidak calon peneliti sudah menelaah teori- teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu setelah rumusan masalah selesai dilakukan, selanjutnya perlu dirumuskan kerangka konseptual dari penelitian. b. Penyusunan perencanaan Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada. c. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empiric agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal. d. Observasi pengamatan Eka Atika Sari Penerapan model pembelajaran vak visual audiotori kinestetikuntuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi. e. Refleksi Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil- hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari satu siklus.

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

Dokumen yang terkait

The comparative analysis of students’ learning style on their achievement in reading skill (a survey study at the second grade of MTS Muhammadiyah I Ciputat)

1 12 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORI,KINESTETIK) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA TRITUNGGAL TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORI, KINESTETIK) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VII SMP JOSUA 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

1 4 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Kelas Iii Sd Ne

0 2 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Kelas Iii Sd Ne

0 4 19

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Pembelajaran Model Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 03

1 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK ( VISUAL AUDITORI KINESTETIK ) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (PTK Kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010 ).

0 0 9

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN GAYA BELAJAR VAK (VISUAL, AUDITORI, KINESTETIK) TERHADAP PEMBELAJARAN INVERTEBRATA DI SMA -

0 2 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUAL AUDITORI KINESTETIK (VAK) PADA MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATERI MODEL OSI - repository UPI S KOM 1000641 Title

0 0 4

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL AUDITORI KINESTETIK) PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DENGAN MATERI PASAR DI KELAS VIII

0 0 8