Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Media Animasi dan Media Powerpoint terhadap Hasil Belajar pada Konsep Fluida Statis

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD DENGAN MEDIA ANIMASI DAN POWERPOINT
TERHADAP HASIL BELAJAR
PADA KONSEP FLUIDA STATIS
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:
ANISAH
NIM : 109016300011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Perbandingan lVlodel Pembelajaran Kooperatif tipe


STAD dengan Media Animasi dan Media Powerpoinl terhadap Hasil Belajar

pada Konsep Fluida Statis disusun oleh Anisah, 109A16300011, diajukan
kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan telah dinyatakan lulus

dalam'Ujian''Munaqasah pada tanggal 26 September 2014 dihadapan deivan

Sl

penguji" Karena itu, penulis memperoleh gelar sarjana

(S.Pd) dalarn bidang

pendidikan Fisika.
Jakarta, 26 September 2At4

Panitia Uj ian Munaqasah

Tanggal

Ketua Panitia (Ketua Prodi Pendidikart Fisika)

L@
NrP. 19780504 200901

1

0r3

Penguji I
Diah Mulhayatiah- M.Pd
NrP. 19790309240901 I 013

"lrulw

"'1""'r""""""

Penguji II
Fathiah Alatas. M.Si
NrP. 198302t5 200912 2 008


?

/

zotut

/oru
Mengetahui

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

,I. MA.. Ph.D.

' Ir[ftt9591020

1e8603 2 001

Tanda Tangan


LE},{BAR PTNGESAHAI{
PENGARTIH N4ODEL PEMBELAJARAI.J KOOPERATIF TII)E STAI}
DENGAN N{EDIA ANINIASI TERHADAP HASIL BELAJAR SIS\\A S},TA
PADA KONSEP FLUT)A STATIS
(Pene

litian Kuasi E,ksperirnen di SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan)
SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ihnu l-arbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islarn Negeri Syarif Hidayatullah Iakarta untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh geiar Sarjana Pendidikan (S. pd)

Oleh:

ANISAH

NIM.

109016300011


Di bawah Bimbingan:
Pembimbing

II

Kinkin Suartini, M.Pd

NII'.

1952071't1 r97903

I

NIP. 197804862Dil604 2 003

001

T,ROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
.}URUSA]\ I'EI{DIDIK-{N ILMU PEI\GETAHUAN ALAM

I,-AKIJI,TAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IJ]\i V F]RSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

v

\ rtr

1r

! \

,

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Slli.i i l'it'lg Llartili

tltt'i-lllit ili


1r1u

1.1:L',r.lll

lili.

-\nrslh
f emLrat,'Tan

g

gal

I- ah

ir

Serans. 1 1 -\gLrstus 19!) l

NIN,{


1Ue016i0001

Jurusan/Prodi

Pendiclikan IPA/Fi sika

Judul Skripsi

1

Pengaruh N,lodel Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD dengan lvledia Animasi
Terhadap Hasil Belaiar Sisu,a SN,IA
pada Konsep Fluida Statis

Dosen Pembimbing

1. Hasian Pohan,M.Si


2.

Kinkin Suarlini, M.Pd

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan
saya bertanggung

Pernyataan

jawab secara akademis atas apayang saya tulis.

ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Iakarta, Mei2014

NrM.

iii


10901630001

1

ABSTRAK

ANISAH (109016300011). Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD dengan Media Animasi dan Media Power point Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan
Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media animasi dan media power point terhadap
hasil belajar siswa SMA pada konsep fluida statis. Media animasi ini dibuat
menggunakan software macromedia flash. Penelitian ini dilakukan di kelas XI
IPA 4 dan XI IPA 5 SMA Negeri 4 Tangerang Selatan. Penelitian berlangsung
pada bulan Mei 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen
dengan desain nonequivalent control group design dan teknik pengambilan
sampel purpossive sampling. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes
berupa soal pilihan ganda dan instrumen nontes berupa angket. Data hasil

instrumen tes dan nontes dianalisis secara kuantitatif, namun hasil data nontes
dikonversi ke dalam bentuk kualitatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil
terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media
animasi dan media power point terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep
fluida statis. Hasil uji hipotesis terhadap data posttest menunjukkan nilai
�ℎ����� = 8,02 dan nilai ������ = 1,99. Nilai �ℎ����� > ������ , sehingga �0
ditolak. Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media animasi lebih tinggi dibandingkan rata-rata
hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan media power point. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih unggul
pada jenjang kognitif C1, C 2 , C 3 , dan C 4 . Pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media animasi ini memiliki daya
dukung terhadap proses pembelajaran pada kategori baik dengan persentase
sebesar 79%.
Kata kunci

: Model pembelajaran kooperatif, media animasi, media
powerpoint hasil belajar siswa, fluida statis.

iv

ABSTRACT

ANISAH (109016300011). The Compare of STAD Cooperative Learning with
Animation Media and Powerpoint Media on Learning Result on Static Fluid
Concept. Skripsi of Physics Education Program, Science Education Department,
Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University of Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014.
This research aims to determine the effect of cooperative learning with animation
media on learning result of senior high school students on static fluid concept.
Animation media was created using macromedia flash. This research was done in
class XI-Science-4 and XI-Science-5 in SMAN 4 Tangerang Selatan. The research
was done in May 2014. The method used in this research is a quasi experimental
with nonequivalent control group design and the technique of sampling is
purpossive sampling. Instrumen were used in this research are test instrument
which is multiple choices and nontest instrument which is questionaire. Test
instrumen and nontest instrument data will be analized quantitatively,but nontest
instrument data will be converted to qualitative. Based on data analysis, the result
obtained that there is an the effect of STAD cooperative learning with animation
media on learning result of senior high school students on static fluid concept.
The result of hypothesis testing against posttest data showed that value of �ℎ�����
is 8,02 and value of ������ is 1,99. Value of �ℎ����� is higher so �0 is rejected.
Average of student’s learning result that uses STAD cooperative learning with
animation media is higher than the average of student learning result that uses
conventional learning. The result of the experimental group student’s learning is
superior in C 1 , C 2 , C 3 , and C 4 cognitive levels. Audio-visual media (video) has
carrying capacity of the learning process in good category with a percentage of
79%.
Key words

: Cooperative learning, animation media, student’s learning result,
Static fluid.

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
hidayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Media Animasi Terhadap Hasil
Belajar Siswa SMA pada Konsep Fluida Statis”. Skripsi ini menggambarkan
bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe stad dengan media animasi. Apresiasi dan terima
kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian
ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih tersebut disampaikan kepada:
1.

Ibu Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.

Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd, selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan IPA
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4.

Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta

5.

Bapak Drs.Hasian Pohan, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses perkuliahan
dan pembuatan skripsi.

6.

Ibu Kinkin Suartini, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses perkuliahan
dan pembuatan skripsi.

7.

Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya jurusan pendidikan IPA yang telah memberikan ilmu pengetahuan,
pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.

vi

8.

Bapak Suhermin, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kota
Tangerang Selatan.

9.

Bapak Priono S.Pd selaku guru bidang studi fisika SMA Negeri 4 Kota
Tangerang Selatan.

10. Dewan guru, staf, karyawan, dan siswa-siswi SMA Negeri 4 kota Tangerang
Selatan yang telah memberikan bantuannya selama penelitian berlangsung.
11. Ayahanda Nasrudin, Ibunda Hj.Nurlaelah dan seluruh keluarga yang tiada
henti memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi.
12. Teman-teman seperjuangan Fisika angkatan 2009, adik-adik Fisika angkatan
2010 dan 2011 yang telah memberi bantuan, inspirasi dan motivasi.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran, dan bimbingan yang diberikan
kepada penulis mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT. Aamiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini sangat dinantikan.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, September 2014

Penulis

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................

i

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ............................................

iii

ABSTRAK ....................................................................................................

iv

KATA PENGANTAR .................................................................................

vi

DAFTAR ISI ................................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

xiv

PENDAHULUAN .....................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................

1

B. Identifikasi Masalah ...............................................................

5

C. Batasan Masalah

..................................................................

5

...............................................................

5

E. Tujuan Penelitian ..................................................................

6

F. Manfaat Penelitian .................................................................

6

BAB I

D. Rumusan Masalah

BAB II

KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR,
DAN HIPOTESIS ......................................................................

7

A. Kajian Teoretis ......................................................................

7

1. Belajar ...............................................................................

7

a. Belajar Menurut Skinner .............................................

7

b. Belajar Menurut Gagne ................................................

7

c. Belajar Menurut Piaget ...............................................

7

d. Belajar Menurut Rogers ...............................................

8

2. Pembelajaran Kooperatif ..................................................

8

a. Model Pembelajaran Kooperatif .................................

8

b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ................................

10

viii

BAB III

c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .............

10

3. Media Pembelajaran ........................................................

12

a. Pengertian Media ........................................................

12

b. Kegunaan media Pembelajaran ...................................

13

c. Jenis-jenis Media Pendidikan .....................................

14

d. Pengertian Animasi .....................................................

15

e. Manfaat dan Keuntungan Animasi .............................

18

f. Manfaat Animasi untuk Berbagai Kebutuhan ............

18

4. Analisis Hasil belajar ........................................................

18

5. Kajian Materi Subjek Fluida Statis ....................................

23

a. Pengertian Fluida Statis ...............................................

23

b. Tekanan Hidrostatis ....................................................

23

c. Tekanan Mutlak ...........................................................

24

d. Tegangan Permukaan ...................................................

24

e. Kapilaritas ....................................................................

25

f. Hukum Pascal ..............................................................

25

g. Hukum Archimedes .....................................................

26

h. Viskositas .....................................................................

28

B. Penelitian yang Relevan .........................................................

29

C. Kerangka Berpikir .................................................................

30

D. Perumusan Hipotesis .............................................................

33

METODOLOGI PENELITIAN ..............................................

34

A. Waktu dan Tempat Penelitian ...............................................

34

B. Metode dan Desain Penelitian ...............................................

34

C. Variabel penelitian ................................................................

35

D. Prosedur Penelitian ................................................................

35

E. Populasi dan Sampel ..............................................................

38

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................

38

G. Instrumen Penelitian ..............................................................

39

1. Instrumen Tes ........................................................... .......

39

ix

BAB IV

2. Instrumen Nontes ...................................................... ......

41

H. Kalibrasi Instrumen ..............................................................

42

1. Kalibrasi Instrumen Tes ..................................................

42

a. Uji Validitas ................................................................

43

b. Uji Reliabilitas ............................................................

44

c. Taraf Kesukaran ...........................................................

45

d. Daya Pembeda ............................................................

46

2. Kalibrasi Instrumen Nontes .............................................

46

I. Teknik Analisis Data ............................................................

47

1. Prasyarat Analisis Data Tes ..............................................

47

2. N-Gain ...............................................................................

50

3. Analisis Data Tes .............................................................

50

4. Analisis Data Nontes ........................................................

52

J. Hipotesis Statistik .................................................................

53

HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................

54

A. Hasil Penelitian ......................................................................

54

1. Hasil Pretest ....................................................................

54

2. Hasil Posttest ...................................................................

56

3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar ......................................

58

a.

Hasil Pretest dan Posttest ...................................... ...

58

b.

Kemampuan Berpikir Kognitif .................................

60

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis ............................................

62

a. Uji Normalitas ............................................................

62

b. Uji Homogenitas ........................................................

62

5. Hasil Uji Hipotesis ..........................................................

63

6. Hasil Analisis Data Observasi .........................................

64

7. Hasil Analisis Data Angket .............................................

65

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................

66

x

PENUTUP ..................................................................................

71

A. Kesimpulan ..........................................................................

71

B. Saran .....................................................................................

71

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… ....

73

BAB V

LAMPIRAN

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Benda Terapung ......................................................................

26

Gambar 3.1

Benda Tenggelam ...................................................................

27

Gambar 2.2

Benda Melayang .....................................................................

28

Gambar 3.1

Prosedur Penelitian .................................................................

37

DAFTAR TABEL

xii

Tabel 3.1

Desain Penelitian ....................................................................

34

Tabel 3.2

Teknik Pengumpulan Data .....................................................

38

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Tes .........................................................

39

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktifitas Siswa .........................

41

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Angket Respon siswa ..............................................

42

Tabel 3.6

Interpretasi Koefisien Korelasi ...............................................

41

Tabel 3.7

Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen ............................

44

Tabel 3.8

Kategori Derajat Kesukaran ...................................................

45

Tabel 3.9

Kriteria Daya Pembeda ...........................................................

46

Tabel 3.10

Validitas Instrumen Non Tes ..................................................

47

Tabel 3.11

Kategori N-Gain .....................................................................

50

Tabel 3.12

Kriteria Nilai t .........................................................................

52

Tabel 3.13

Nilai Pernyataan Positif dan Negatif ......................................

52

Tabel 3.14

Kriteria Interval ......................................................................

49

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen ............

54

Tabel 4.2

Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest
Kelas Eksperimen ...................................................................

55

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol ...................

55

Tabel 4.4

Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest
Kelas Kontrol ..........................................................................

56

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Nilai Postttest Kelas Eksperimen ...........

56

Tabel 4.6

Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest
Kelas Eksperimen ....................................................................

57

Tabel 4.7

Hasil Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol .........................

57

Tabel 4.8

Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest
Kelas Kontrol ..........................................................................

Tabel 4.9

Tabel 4.10

58

Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest
Dan Posttest ............................................................................

58

Hasil Uji N-Gain Hasil Belajar ...............................................

60

xiii

Tabel 4.11

Hasil Uji N-Gain untuk setiap jenjang Kognitif ......................

Tabel 4.12

Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai Kuadrat Pretest dan

60

Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .........................

62

Tabel 4.13

Hasil Perhitungan Uji Homogenitas .......................................

63

Tabel 4.14

Hasil Perhitungan Uji Hipotesis .............................................

63

Tabel 4.15

Hasil Lembar Observasi Aktifitas Siswa ................................

64

Tabel 4.16

Hasil Angket Respon Siswa ...................................................

65

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perangkat Pembelajaran ......................................................

76

1. RPP Kelas Eksperimen ......................................................

76

2. RPP Kelas Kontrol .............................................................

139

Lampiran B Instrumen Penelitian .............................................................

202

1. Instrumen Tes ....................................................................

202

a.

Kisi-Kisi Instrumen Tes ..............................................

202

b.

Instrumen Tes .............................................................

205

2. Analisis Hasil Uji Instrumen .............................................

226

a.

Uji Validasi Butir Soal ................................................

226

b.

Uji Reliabilitas Instrumen ...........................................

227

c.

Uji Taraf Kesukaran ...................................................

228

d.

Uji Daya Pembeda ......................................................

229

3. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen .......................................

230

4. Instrumen Tes Valid ..........................................................

231

5. Soal Instrumen Penelitian ..................................................

232

6. Lembar Jawaban ................................................................

235

7. Lembar Observasi Aktifitas Siswa ....................................

236

8. Kisi-Kisi Instrumen Nontes (Angket) ................................

240

9. Instrumen Nontes (Angket) ...............................................

241

10. Lembar Validasi Ahli Media .............................................

242

11. Lembar Validasi Ahli Materi .............................................

244

Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ..............................................

250

1. Hasil Pretest .......................................................................

250

2. Hasil Posttest .....................................................................

257

3. Uji Normalitas Hasil Pretest ..............................................

264

Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ..................

264

a.

xv

Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol ........................

265

4. Uji Normalitas Hasil Posttest ............................................

266

a.

Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen .................

266

b.

Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol .......................

267

5. Uji Homogenitas Hasil Pretest ..........................................

268

6. Uji Homogenitas Hasil Posttest .........................................

271

7. Uji Hipotesis Hasil Pretest ................................................

274

8. Uji Hipotesis Hasil Posttest ...............................................

276

9. Data Hasil Angket Respon Siswa ......................................

280

b.

Lampiran D Print Screen Media .................................................... … 281

Lampiran E Surat-Surat Penelitian ................................................... 285
1. Surat Permohonan Izin Penelitian ............................ 285
2. Surat Keterangan Wawancara ...................................... 286
3. Biodata Penulis .............................................................. 288
4. Lembar Uji Referensi .................................................. 289

xvi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
tercantum pengertian pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan

potensi

dirinya

sehingga

memiliki

kekuatan

spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Tujuan pendidikan nasional merupakan hal yang penting untuk membangun
sumber daya manusia (SDM) yang kreatif. Hal ini dirumuskan dalam UndangUndang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk
mengembang potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat
berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. 1
Pendidikan adalah bagian khususnya komunikasi. Pendidikan merupakan
himpunan kultural yang sangat kompleks yang dapat digunakan sebagai
perencanaan kehidupan manusia. 2 Dalam pembelajarannya, pendidikan harus
kreatif dan inovatif untuk menciptakan pembelajaran efektif yang berpusat pada
siswa. Dalam metode ini, siswa dituntut terlibat aktif, kreatif dan mampu berfikir
kritis.
Namun pada kenyataannya, dalam kegiatan belajar mengajar saat ini
masih banyak menghadapi kendala. Kendala tersebut antara lain (1) pemilihan
model pembelajaran yang kurang cocok, (2) kurangnya penggunaan media

1

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, (Jakarta:Kencana Media
Grup, 2009), h 1
2
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada, 2010), h. 4

1

2

pembelajaran, dan (3) kondisi kelas yang cenderung berpusat kepada guru. 3 Hal
ini kemudian menciptakan pembelajaran fisika yang kurang efektif. Kondisi
tersebut juga tidak akan menumbuh kembangkan aspek kemampuan dan aktivitas
siswa seperti yang diharapkan. Akibatnya nilai-nilai yang didapat tidak seperti
yang diharapkan.
Fakta tersebut tercermin dari hasil observasi. Peneliti telah melakukan
observasi di sekolah untuk meninjau mengenai sistem komunikasi pembelajaran
selama proses belajar mengajar di sekolah. Hasil observasi menunjukkan bahwa
ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI masih rendah dengan rata-rata nilai fisika
60. Nilai ini berada dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75,
ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan kurang berhasil.
Selain itu, dari hasil observasi itu dapat diketahui beberapa kendala yaitu (1)
metode pembelajaran fisika kurang inovatif. Guru lebih sering menggunakan
metode ceramah, tanya jawab dan mengerjakan soal latihan; (2) tidak adanya
variasi dalam penggunaan media pembelajaran.
Hasil belajar siswa masih rendah juga disebabkan karena guru hanya
menyajikan materi dengan menggunakan media powerpoint sehingga siswa
kurang banyak mengerjakan latihan soal dan kurang mampu memahami aplikasi
materi dalam kehidupan sehari-hari.
Dari hasil observasi ditemukan pula fakta bahwa pada saat pembelajaran
berlangsung sebagian siswa

mengerjakan latihan soal diskusi sendiri-sendiri,

yang seharusnya ada keterkaitan kerjasama antara siswa satu dengan yang lainnya,
sehingga tidak ada sifat individualisme.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu model pembelajaran baru yang mampu
meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Peningkatan
tersebut diharapkan berkorelasi dengan peningkatan hasil belajar siswa. Salah satu
alternatif yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Team Achievement Division) yang disertai media animasi.
Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah model aktifitas
pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran
3

Op.cit, h 6

3

harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara kelompokkelompok pembelajar yang didalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas
pembelajarannya sendiri dan didorong

untuk meningkatkan pembelajaran

anggota-anggota lain. STAD adalah salah satu tipe dalam model pembelajaran
cooperative learning, yaitu salah satu

tipe pembelajaran kooperatif yang

pembelajarannya melalui penggunaan kelompok kecil siswa yang bekerja sama
dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu
maupun pengalaman kelompok. Sehingga siswa lebih berperan aktif dalam sistem
pembelajaran ini.
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan
belajar mengajar di kelas merupakan dunia komunikasi tersendiri. Pada tingkat ini
kata-kata merupakan alat komunikasi yang utama. Proses belajar mengajar pada
level ini, guru menyampaikan informasi kepada siswa hanya dengan berbicara.
Keterbatasan komunikasi dengan kata-kata sering menimbulkan kesulitan dalam
menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa. Kadang-kadang guru tidak sadar
sehingga maju terus dengan kata-kata yang diucapkannya tanpa memperhatikan
siswa sehingga cenderung terjadi verbalisme (serba kata).
Kehadiran media pembelajaran merupakan alat bantu bagi guru dalam
komunikasi atau penyampaian materi pelajaran. Kata media pendidikan digunakan
secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang
dikemukakan oleh Hamalik (1986), ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan
berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang
disebut media komunikasi. 4 Dengan penggunaan media pembelajaran yang
bervariasi maka penjelasan guru akan lebih visualistik, lebih menarik serta siswa
mendapatkan pengalaman baru. Media pembelajaran adalah alat peraga dalam
kegiatan belajar mengajar, yaitu berupa sarana yang dapat memberikan
pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar,
memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih
sederhana, konkrit serta mudah dipahami.
4

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), 4

4

Pembelajaran Fisika khususnya konsep Fluida Statis adalah salah satu
pelajaran yang perlu adanya visualisasi. Pada fluida statis, tidak hanya hasil
belajar siswa saja yang diukur, melainkan proses pembelajarannya pada konsep
fluida satis ini pun harus diukur. Selain itu, dibandingkan konsep-konsep lain
yang ada di kelas sebelas, konsep ini lebih menyeluruh dan lebih kompleks
sehingga penyampaiannya akan lebih mudah jika disampaikan dengan model atau
metode yang pas dan bisa pula dikombinasikan dengan media pembelajaran yang
tepat. Alat bantu media yang tepat guna dalam pembelajaran Fisika adalah media
gambar yang disajikan berisi tentang materi fluida statis dengan ilustrasi-ilustrasi
gambar. Gambar yang digunakan tentu ada hubungannya dengan pelajaran atau
permasalahan yang sedang dihadapi. Guru dapat mengarahkan siswa yang sedang
melihat gambar untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang timbul dalam
pikirannya. Gambar harus dapat merangsang perhatian siswa agar dapat
memahami dan mampu menciptakan argumen dari dari gambar yang dilihatnya.
Sehingga dari sebuah gambar dapat lahir sebuah ide-ide kreatif siswa tentang
permasalahan yang dibicarakan, yang termasuk dalam media visual adalah
animasi dan media powerpoint.
Siswa lebih tertarik belajar ketika menggunakan media pembelajaran
berupa animasi daripada menggunakan media powerpoint, hal ini dikarenakan
media pembelajaran animasi adalah suatu rangkaian gambar diam dengan jumlah
banyak, bila kita proyeksikan akan terlihat seolah-olah hidup (bergerak). Jadi
biasa disimpulkan animasi yaitu menghidupkan benda diam diproyeksikan
menjadi bergerak. Dengan belajar melalui animasi mampu menjelaskan suatu
konsep atau proses yang sukar dijelaskan dengan media lain yang berupa
powerpoint. Animasi juga memiliki daya tarik estetika sehingga tampilan yang
menarik akan memotivasi pengguna untuk terlibat di dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu model pembelajaran baru yang mampu
meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Peningkatan
tersebut diharapkan berkorelasi dengan peningkatan hasil belajar siswa. Salah satu
alternatif yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Team Achievement Division) yang disertai media animasi, dengan media

5

animasi siswa akan lebih dapat memvisualisasikan konsep fisika agar tidak
cenderung verbal ataupun abstrak.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud untuk
meneliti “Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan
Media Animasi dan Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar pada Konsep
Fluida Statis.”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar pada konsep fluida statis rata-rata tidak mencapai KKM
2. Kurangnya pengembangan model yang diterapkan
3. Terbatasnya media pembelajaran dengan teknologi
4. Metode yang digunakan masih menggunakan metode konvensional.

C. Batasan Masalah
Agar tidak melebar dari masalah penelitian, maka dalam penelitian ini
penyusun membatasi masalah pada :
1. Model yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah model pembelajaran
kooperatif yang lebih mengerucut pada model kooperatif tipe STAD.
2. Hasil belajar siswa yang diamati hanya pada aspek kognitif pada tingkatan C1
sampai C4.
3. Media pembelajaran dengan menggunakan teknologi IT berupa animasi pada
konsep fluida statis

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut: “Bagaimana Perbandingan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media animasi dan media powerpoint terhadap hasil
belajar pada konsep fluida statis?”

6

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media animasi dan media powerpoint
terhadap hasil belajar pada konsep fluida statis.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat
diantaranya untuk :
1. Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar untuk
membenahi diri dalam meningkatkan kegiatan belajar terutama dalam
memperlajari kesulitan siswa dalam memahami konsep fluida statis . Agar
mendapatkan cara belajar yang lebih menyenangkan, serta diharapkan ada
pengaruh yang positif terhadap hasil belajar fisika.

2. Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru mengenali tingkat
pemahaman siswa mengenai konsep fluida statis baik pada konsepnya secara
menyeluruh ataupun pada bagian khusus dalam konsep tersebut, sehingga guru
dapat melakukan tindak lanjut yang tepat jika terdapat siswa yang kurang
memahami konsep.
3. Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman informasi dan
motivasi bagi peneliti khususnya, dan umumnya peneliti lain untuk terus
melakukan perbaikan dalam sistem pengajaran yang baik dan tepat sehingga
peneliti dapat mengembangkan keterampilan model pembelajaran dengan
menggunakan media dalam pembelajaran fisika.
4. Sekolah
Informasi ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk menggali dasar
pemikiran baru untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pengajaran khususnya di SMAN 4 Tangerang Selatan.

BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teoritis
1. Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi
yang ada di sekitar individu siswa. Belajar merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku
individu. 1 Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan,
keterampilan, dan sikap. 2 Belajar juga merupakan tindakan dan perilaku siswa
yang kompleks. 3 Selain itu belajar juga dapat artikan Berikut ini dikemukakan
pengertian belajar menurut beberapa ahli.
a. Belajar menurut Skinner
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat
orang belajar, maka responnya akan menjadi baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar
maka responnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut:
1) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons siswa
2) Respons siswa
3) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. 4
b. Belajar Menurut Gagne
Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Belajar
adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan,
melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. 5
c. Belajar Menurut Pandangan Piaget
Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab
individu melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Dengan adanya
interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang.
1

Rusman. Belajar dan pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.2012. h. 83
Margaret E.Beller Gredler.Belajar dan Membelajarkan.Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada,1994, Cet.2, h. 1
3
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta :Rineka Cipta, 2009, h 7
4
ibid 9
5
Ibid, h 10
2

7

8

Belajar pengetahuan meliputi tiga fase. Fase-fase itu adalah eksplorasi,
pengenalan konsep, dan aplikasi konsep. Dalam fase eksplorasi, siswa memplajari
gejala dengan bimbingan. Dalam fase pengenalan konsep, siswa mengenal konsep
yang ada hubungannya dengan gejala. Dalam fase aplikasi konsep, siswa
menggunakan konsep untuk meneliti gejala lain lebih lanjut. 6
d. Belajar Menurut Rogers
Menurut pendapat Rogers, praktek pendidikan menitikberatkan pada segi
pengajaran. Bukan pada siswa yang belajar. Praktek tersebut ditandai oleh peran
guru yang dominan dan siswa hanya menghafalkan pelajaran. 7

2. Pembelajaran Kooperatif
a. Model Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, maka diperlukan alternatif yang
dapat memecahkan masalah rendahnya hasil belajar siswa, misalnya dengan
menggunakan

model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dimana

siswa dibentuk ke dalam beberapa kelompok kecil dan bekerja bersama-sama
dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan semua potensi yang ada pada
masing-masing individu dalam kelompok. 8
Cooperative Learning atau model pembelajaran adalah kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
aktifitas belajar mengajar. 9 Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai
macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi

6

Ibid, 13
Ibid, 16
8
Alfando rorong, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil
Belajar Menganalisa Rangkaian Listrik dengan Mengontrol kemampuan Awal Siswa,.2012. h 2
9
Trianto. Mendesain Model pembelajaran Inovatif-progresif. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.2009. h 22
7

9

pelajaran. 10 Semua pembelajaran kooperatif menyumbangkan ide bahwa siswa
yang bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu
timnya mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya. 11
Pembelajaran kooperatif merupakan aktifitas pembelajaran kelompok yang
diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada
perubahan informasi secara sosial diantara kelompok-kelompok pembelajar yang
didalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri
dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain.
Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang
melibatkan siswa bekerja secara berkolaburasi untuk mencapai tujuan bersama. 12

2) Tipologi Pembelajaran Kooperatif
Metode pembelajaran alternatif memiliki berbagai macam perbedaan, tetapi
dapat dikategorisasikan menurut enam karakteristik prinsipil berikut ini:
a) Tujuan Kelompok
Kebanyakan metode pembelajaran kooperatif menggunakan beberapa
bentuk tujuan kelompok. Dalam metode pembelajaran tim siswa, ini biasa berupa
sertifikat atau rekognisi lainnya yang diberikan kepada tim yang memenuhi
kriteria yang telah ditentukan sebelumnya; dalam metode Johnson, kelas
kelompok sering kali diberikan.
b)

Tanggung Jawab Individual
Ini dilaksanakan dalam dua cara. Yang pertama adalah dengan menjumlah

skor kelompok atau nilai rata-rata kuis individual atau penilaian lainnya, seperti
dalam model pembelajaran siswa. Yang kedua adalah spesialisasi tugas, dimana
tiap siswa diberikan tanggung jawab khusus untuk sebagian tugas kelompok. 13
c)

Kesempatan Sukses yang Sama
Karakteristik unik dari metode pembelajaran tim siswa adalah penggunaan

metode skor yang memastikan semua siswa mendapat kesempatan yang sama
10

Robert E. Slavin. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.2008. h 4
Ibid, h 10
12
Trianto, op cit, h. 58
13
Ibid, h . 26
11

10

untuk berkontribusi dalam timnya. Metode tersebut terdiri atas poin kemajuan
(STAD), kompetisi dengan yang setara (TGT), atau adaptasi tugas terhadap
tingkat kinerja individual (TAI dan CIRC)
d) Kompetisi Tim
Studi tahap awal dari STAD dan TGT menggunakan kompetisi antar tim
sebagai sarana untuk memotivasi siswa untuk bekerja sama dengan anggota
timnya. 14
e) Spesialisasi Tugas
Unsur utama dari jigsaw, grup investigation, dan metode spesialisasi tugas
lainnya adalah tugas untuk melaksanakan sub tugas terhadap masing-masing
anggota kelompok.
f)

Adaptasi Terhadap kebutuhan Kelompok
Pembelajaran kooperatif menggunakan pengajaran yang mempercepat

langkah kelompok, tetapi ada dua Team Assisted Individualization (TAI) dan
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) yang mengadaptasi
pengajaran terhadap kebutuhan individual. 15

b. Tujuan Pembelajaran kooperatif
Ide utama dari belajar kooperatif adalah siswa bekerja sama untuk belajar
dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannya. Tujuan pokok belajar
kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi
akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. 16

c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Student Team Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu
metode pemelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model
yang paling baik untuk permulaan bagi para guru baru menggunakan pendekatan
kooperatif. 17
14

Ibid, h.27
Ibid, h.28
16
Trianto, opcit , h 57
17
Robert E Slavin, Cooperative Learning, Bandung : Nusa Media, 2009, h 143
15

11

Model STAD adalah salah satu model belajar kooperatif yang paling
sederhana, sehingga model belajar tersebut dapat digunakan oleh guru-guru yang
baru memulai menggunakan model belajar kooperatif.

18

Slavin (1994)

menyatakan bahwa dalam STAD siswa ditempatkan dalam kelompok belajar
beranggotakan empat atau lima orang yang merupakan campuran dari kemampuan
akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang
berprestasi tinggi, sedang, dan rendah. Selain itu, berimbang jumlah laki-laki dan
perempuannya. Guru menyajikan pelajaran dan kemudian siswa bekerja di dalam
kelompok mereka untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok telah
menguasai pelajaran tersebut.
Davidson

(1991)

memberikan

sejumlah

implikasi

positif

dalam

pembelajaran dengan menggunakan strategi kooperatif, yaitu sebagai berikut: 19
1) Kelompok kecilmemberikan dukungan sosial untuk belajar
2) Kelompok kecil menawarkan kesempatan untuk sukses bagi semua siswa
3) Suatu masalah idealnya didiskusikan secara kelompok, sebab memiliki solusi
yang dapat didemonstrasikan secara objektif.
4) Siswa dalam kelompok dapat membantu siswa lain untuk menguasai masalahmasalah dasar dan prosedur perhitungan yang perlu dalam konteks permainan,
teka-teki atau pembahasan masalah-masalah yang bermanfaat.
5) Ruang lingkup materi dipenuhi ole hide-ide menarik dan menantang yang
bermanfaat bila didiskusikan.
Langkah-langkah mengaplikasikan tipe STAD dalam proses pembelajaran
adalah sebagai berikut: 20
1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi
2) Menyajikan/menyampaikan informasi
3) Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
4) Membimbing kelompok bekerja dan belajar ( memberikan tugas kelompok)
5) Memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa yang dikerjakan secara mandiri
6) Menghitung skor tugas kelompok dan pertanyaan mandiri
18

Ibid, hal 143
Trianto, Op cit, h 62-63
20
Ibid, h 71
19

12

7) Evaluasi
8) Memberikan penghargaan berdasarkan hasil belajar individu dan kelompok

3. Media Pembelajaran
a.

Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah
perantara dari pengirim ke penerima pesan. 21 Banyak batasan yang diberikan
orang tentang media. Asosiasi teknologi dan komunikasi pendidikan (Association
of Education and Communication Technologi/ AECT) di Amerika Serikat
misalnya, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne(1970) menyatakan bahwa
media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa
media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
siswa untuk belajar. Contohnya: Buku, film, kaset, film bingkai.
Agak berbeda dengan itu semua adalah batasan yang diberikan oleh Asosiasi
Pendidikan (National Education Association / NEA), dikatakan bahwa media
adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta
peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan
dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan-persamaan diantaranya
yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi. 22
Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan
21

Arief,Rahardjo, Anung H, Media pendidikan, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2003), h 6
22

Arief S Sadiman, dkk. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
pemanfaatannya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h . 6

13

proses secara efisien dan efektif. 23 Media adalah sesuatu yang penting bagi
kelancaran pembelajaran. 24 Media visual memegang peranan yang sangat penting
dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya
melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat
pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya
ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan
visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. 25
Leslie J. Briggs menyatakan bahwa media pembelajaran adalah alat-alat
fisik untuk menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk buku, film,rekaman
video, dan lain sebagainya.Ia juga berpendapat bahwa media merupakan alat
untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. 26

b.

Kegunaan Media Pembelajaran
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai

berikut :
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis ( dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a) objek yang terlalu besar bisa, bisa digantikan dengan realita, gambar, film,
atau model;
b) objek yang kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau
gambar;
c) gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse
atau high-speed photography
d) kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal; 27

23

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada, 2010), h 8
Moh.Soleh Hamid, Metode Edu Tainmen, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), h 149
25
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada), 1997, h 89
26
Hamid, opcit 150
27
Arsyad, Opcit, h 16
24

14

e) objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model, diagram, dan lain-lain, dan
f) konsep yang terlalu luas dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film
bingkai, gambar, dan lain-lain. 28
3) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat
diatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk :
a) Menimbulkan kegairahan belajar
b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan
dan kenyataan.
c) Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya
4) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan
ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami
kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bil

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD

0 7 50

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLITERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS.

0 6 20

PERBANDINGAN PENGGUNAAN POWER POINT DAN MEDIA PETA KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

3 14 83

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

1 3 16