HASIL PENELITIAN 1. Asupan Karbohidrat

3 Tabel 1. Distribusi Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Asupan Karbohidrat Asupan Karbohidrat Prestasi Belajar Total p Sangat Baik Baik Cukup Kurang n n n n n 0,016 Lebih 4 66,7 2 53,3 6 100 Baik 3 25 8 66,7 1 8,3 12 100 Defisit Ringan 3 42,9 4 57,1 7 100 Defisit Sedang 4 44,5 2 22,2 3 33,3 9 100 Defisit Berat 3 30 3 30 3 30 1 10 10 100 Berdasarkan hasil uji korelasi pearson product momen diperoleh nilai p=0,016, hal ini menunjukkan bahwa p0,05 yang berarti Ho ditolak, maka dapat diketahui ada hubungan antara asupan karbohidrat dengan prestasi belajar siswa. Hasil uji pearson correlation diperoleh nilai r=0,361 maka r0,5 sehingga hubungan antara variabel tersebut lemah. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 8 siswa 66,7 memiliki asupan karbohidrat dalam kategori baik dan prestasi belajarnya baik. Meskipun sebagian besar siswa memiliki asupan karbohidrat yang defisit, namun adanya hubungan dalam penelitian ini terjadi karena terpenuhinya asupan karbohidrat pada beberapa siswa dalam kategori asupan karbohidrat baik. Di dalam pondok siswa tidak mendapatkan makan pagi, melainkan bagian makan yang diberikan dari pondok yaitu dua kali sehari diantaranya makan siang dan makan sore atau malam. Sebagian siswa ada yang menyempatkan waktu makan pagi dengan membeli makan atau jajanan di luar lingkup pondok untuk memenuhi asupan makannya. Namun ada juga siswa yang melewatkan waktu makan paginya untuk segera berangkat kesekolah. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi tubuh, selain itu juga sebagai sumber energi bagi otak agar dapat bekerja dengan optimal. Karbohidrat didalam proses pencernaan akan dipecah menjadi gula sederhana yaitu glukosa. Otak perlu mendapatkan pasukan glukosa dalam jumlah yang cukup melalui peredaran darah diseluruh tubuh, karena glukosa sangat penting untuk kesehatan, memudahkan untuk berkonsentrasi dalam menerima pelajaran, serta sumber energi utama bagi otak untuk dapat bekerja secara optimal sehingga siswa dapat meningkatkan prestasi belajar disekolah. Kurangnya asupan karbohidrat menyebabkan hipoglikemi. Tidak adanya suplai energi dari asupan karbohidrat maka tubuh menjadi lemah dan kurang konsentrasi dalam belajar, hal ini dapat menyebabkan penurunan prestasi belajar pada siswa Khomsan, 2003.

D. Hubungan Antara

Asupan Protein dengan Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

Gambaran status gizi dan asupan protein pada anak usia 13-15 tahun di Madrasah Pembangunan Tsanawiyah Ciputat 2015

1 31 71

HUBUNDENG Hubungan Antara Asupan Protein Dan Karbohidrat Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri Di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta.

0 7 17

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN DAN KARBOHIDRAT DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA Hubungan Antara Asupan Protein Dan Karbohidrat Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri Di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta.

0 3 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Asupan Protein Dan Karbohidrat Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri Di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta.

0 2 6

Daftar Pustaka Hubungan Antara Asupan Protein Dan Karbohidrat Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri Di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta.

0 3 4

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI PONDOK MADRASAH Hubungan Antara Asupan Karbohidrat, Protein Dan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Pondok Madrasah Aliyah Al Manshur Popongan, Tegalgon

0 1 20

PENDAHULUAN Hubungan Antara Asupan Karbohidrat, Protein Dan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Pondok Madrasah Aliyah Al Manshur Popongan, Tegalgondo, Klaten.

0 1 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Asupan Karbohidrat, Protein Dan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Pondok Madrasah Aliyah Al Manshur Popongan, Tegalgondo, Klaten.

0 2 5

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DAN KARBOHIDRAT DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KELURAHAN Hubungan Asupan Energi, Protein, Lemak Dan Karbohidrat Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Prasekolah Di Kelurahan Sangkrah Dan Semanggi Kecama

0 1 16

Hubungan antara Asupan Protein dengan Status Gizi Stunting pada Balita.

1 1 2