Uji Normalitas Uji Heterokedastisitas

Leni Kania Syarifah, 2013 PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGUNGKAPAN WAJIB DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6. Menghitung pengungkapan wajib dengan rumus sebagai berikut.

3.5.1.1 Uji Asumsi Klasik

Setelah nilai dari variabel X dan Y tersebut diketahui, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik analisis data variabel penelitian. Hasan 2010:280 menyatakan bahwa “dalam penggunaan analisis regresi terdapat beberapa asumsi yang dapat menghasilkan estimator yang tidak bias yang terbaik dari model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil”. Dengan terpenuhinya asumsi tersebut maka hasil yang diperoleh adapat dikatakan mendekati atau sama dengan kenyataan dan juga lebih akurat. Asumsi tersebut dikenal dengan asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar terbebas dari adanya gejala heterokedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Pengujian asumsi klasik dilakukan sebagai berikut.

a. Uji Normalitas

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik parametrik karena data yang akan diuji berbentuk rasio. Karena akan menggunakan statistik parametrik maka setiap data pada variabel harus terlebih dahulu diuji normalitasnya. Menurut Ghozali 2011:160 disebutkan bahwa “uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu dau Leni Kania Syarifah, 2013 PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGUNGKAPAN WAJIB DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu residual memiliki distribusi normal”. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan software SPSS v 20 for Windows. Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal, dalam penelitian ini digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dan uji grafik. Dalam uji One Sample Kolmogorov-Smirnov, dasar keputusannya adalah berdasarkan probabilitas asymptotic significance, yaitu jika ρ value 0,05 maka dapat disimpulkan data tersebut berdistribusi normal, sedangkan j ika ρ value 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Dalam uji grafik, Ghozali 2011:163 menyatakan bahwa “data dikatakan normal bila ada titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal jika nilai ρ value 0,05 dan grafik menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal.

b. Uji Heterokedastisitas

Ghozali 2011:139 menyatakan bahwa uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dalam satu pengamatan terhadap pengamatan lainnya ”. Model regresi yang baik adalah model yang homodekastisitas atau varians dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap. Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu dalam grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang terprediksi dan sumbu X adalah residual yang Leni Kania Syarifah, 2013 PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGUNGKAPAN WAJIB DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2010 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu telah di-studentized. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan bantuan software SPSS v 20 for Windows. Dasar analisis uji heterokedastisitas sebagai berikut: a Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudin menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas b Jika tidak ada pola yang jelas. Seperti titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT BPK RI TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN WAJIB LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi pada Pemerintah Provinsi di Indonesia Periode 2012-2014)

2 11 204

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KEPATUHAN PENGUNGKAPAN WAJIB DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

1 6 93

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah).

0 4 16

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPALA DAERAH DAN KARAKTERISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP TINGKAT KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN WAJIB DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 1 82

Pengaruh Karakteristik DPRD terhadap Tingkat Kepatuhan Pengungkapan Wajib Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia.

0 0 16

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KEPATUHAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI PULAU SULAWESI.

0 1 17

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KEPATUHAN PENGUNGKAPAN WAJIB ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI PULAU JAWA TAHUN ANGGARAN 2014.

0 0 11

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH.

0 0 14

Pengaruh karakteristik pemerintah daerah terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah AWAL

0 0 18

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KEPATUHAN PENGUNGKAPAN WAJIB DALAM LKPD PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010-2012 - Perbanas Institutional Repository

0 2 18