Kemampuan Aerobik Instrumen Penelitian

Asep Sumpena, 2013 Dampak Metode Latihan Dan Kapasitas Aerobik Terhadap Peningkatan Kemampuan Dinamis Anaerobik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Metode Latihan A Kapasitas Aerobik B Metode Latihan Interval A 1 Metode Latihan Repetisi A 2 Kapasitas Aerobik Tinggi B 1 5 5 Kapasitas Aerobik Rendah B 2 5 5 Gambar 3.4. Matrik Pengelompokan Eksperimen

E. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian yang digunakan untuk melaksanakan proses dan mengumpulkan data berupa program latihan untuk pelatihan Harness dan beberapa item tes untuk mengetahui kemampuan Aerobik dan Anaerobik.

1. Kemampuan Aerobik

Pemilihan instrumen tes kemampuan aerobik Bleep Test disesuaikan dengan karakteristik cabang olahraga futsal yang dimainkan di dalam ruangan indoor, sehingga dianggap lebih valid dan reliabel. Bleep Test Tes Multi Tahap menurut Leger dan Lambert tahun 1982: 1-5 Brian Mackeinze, 1999 dalan jurnalnya A maximal multistage 20m shuttle run test to predict VO 2 max . a. Tujuan : untuk memantau perkembangan pengambilan oksigen maksimal atlet VO 2 max. b. Alatfasilitas : - Lapangan Permukaan yang datar dan tidak licin - Panjang lapangan minimal 30 meter Asep Sumpena, 2013 Dampak Metode Latihan Dan Kapasitas Aerobik Terhadap Peningkatan Kemampuan Dinamis Anaerobik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Cones atau Corong - Rekaman audio Tes Multi tahap - Tape recorder atau CD Player - Pengeras suara speaker - Lembaran catatan - Alat tulis c. Pelaksanaan : - Tandai jarak 20 m. Gunakan garis, pita atau cones. - Lakukan pemanasan selama 5-10 menit. - Testee bersiap-siap di cones awal sebagai tanda akan dimulai. - Tester memulai rekaman audio tes multi tahap. - Pada saat bunyi Beep, maka Testee memulai berlari hingga bunyi Beep berikutnya. - Pada setiap Beep, Testee harus memiliki setidaknya satu kaki pada atau di luar penanda 20 meter pada akhir setiap balikan shuttle. - Jika Testee terlalu cepat berlari sampai cones dan bunyi Beep belum berbunyi, maka Testee menunggu di cones tersebut, sampai bunyi Beep berikutnya berbunyi, Testee kemudian berlari. - Peningkatan kecepatan ditunjukkan dengan bunyi Beep ganda Beep Beep. - Bila Testee tidak bisa lagi mengikuti kecepatan Beep dua kali berturut- turut, maka Testee diberhentikan, dan nilai VO 2 max dapat dilihat pada tabel tes multi tahap dari level dan balikan shuttle terakhir berhenti. - Apabila Testee terlambat pada Beep pertama maka Tester memberikan TEGURAN agar mempercepat kecepatan larinya. - Apabila Testee terlambat pada Beep kedua maka Tester memberikan PERINGATAN agar mempercepat kecepatan larinya. - Apabila Testee kembali terlambat pada Beep ketiga, maka Tester menginstruksikan agar Testee berhenti mengikuti Beep berikutnya. - Tester mencatat level dan balikan shuttle yang diselesaikan. - Testee diberikan 1 satu kali kesempatan Asep Sumpena, 2013 Dampak Metode Latihan Dan Kapasitas Aerobik Terhadap Peningkatan Kemampuan Dinamis Anaerobik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Testee dinyatakan berhenti mengikuti serangkaian Tes Multi tahap, apabila: - Tidak melakukan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. e. Skor : - Bila Testee tidak bisa lagi mengikuti kecepatan Beep dua kali berturut- turut, maka Testee diberhentikan mengikuti Beep berikutnya. - Skor ditentukan pada level dan balikan shuttle terakhir yang dijalani oleh Testee . Tabel 3.4. Prediksi Nilai VO 2 max dengan Modifikasi Bleep Tes dalam Menit dan Detik TINGKAT LEVEL BOLAK BALIK VO2 Max TINGKAT LEVEL BOLAK BALIK VO2 Max TINGKAT LEVEL BOLAK BALIK VO2 Max 1 17.2 1 26.4 1 33.2 2 17.6 2 26.8 2 33.6 3 18.0 3 27.2 3 33.9 4 18.4 4 27.6 4 34.3 5 18.8 5 28.0 5 34.7 6 19.2 6 28.3 6 35.0 7 19.6 7 28.7 7 35.4 1 20.0 8 29.1 8 35.7 2 20.4 9 29.5 9 36.0 3 20.8 1 29.8 10 36.4 4 21.2 2 30.2 1 36.8 5 21.6 3 30.6 2 37.1 6 22.0 4 31.0 3 37.5 7 22.4 5 31.4 4 37.8 8 22.8 6 31.8 5 38.2 1 23.2 7 32.4 6 38.5 2 23.6 8 32.6 7 39.9 3 24.0 9 32.8 8 39.2 4 24.4 9 39.6 5 24.8 10 39.9 6 25.2 7 25.6 8 26.0 6 7 1 2 3 4 5 Asep Sumpena, 2013 Dampak Metode Latihan Dan Kapasitas Aerobik Terhadap Peningkatan Kemampuan Dinamis Anaerobik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lanjutan Tabel 3.3. TINGKAT LEVEL BOLAK BALIK VO2 Max TINGKAT LEVEL BOLAK BALIK VO2 Max TINGKAT LEVEL BOLAK BALIK VO2 Max 1 40.2 1 47.1 1 54.0 2 40.5 2 47.4 2 54.3 3 40.8 3 47.7 3 54.5 4 41.1 4 48.0 4 54.8 5 41.5 5 48.4 5 55.1 6 41.8 6 48.7 6 55.4 7 42.0 7 49.0 7 55.7 8 42.2 8 49.3 8 56.0 9 42.6 9 49.6 9 56.3 10 42.9 10 49.9 10 56.5 11 43.3 11 50.2 11 56.8 1 43.6 1 50.5 12 57.1 2 43.9 2 50.8 1 57.4 3 44.2 3 51.1 2 57.6 4 44.5 4 51.4 3 57.9 5 44.9 5 51.6 4 58.2 6 45.2 6 51.9 5 28.5 7 45.5 7 52.2 6 58.7 8 45.8 8 52.5 7 59.0 9 46.2 9 52.8 8 59.3 10 46.5 10 53.1 9 59.5 11 46.8 11 53.4 10 59.8 12 53.7 11 60.0 12 60.3 13 60.6 8 9 10 11 12 13 TINGKAT LEVEL BOLAK BALIK VO2 Max TINGKAT LEVEL BOLAK BALIK VO2 Max 1 60.8 1 64.3 2 61.1 2 64.6 3 61.4 3 64.8 4 61.7 4 65.1 5 62.0 5 65.3 6 62.2 6 65.6 7 62.5 7 65.9 8 62.7 8 66.2 9 63.0 9 66.5 10 63.2 10 66.7 11 63.5 11 66.9 12 63.8 12 67.2 13 64.0 13 67.5 14 15 Asep Sumpena, 2013 Dampak Metode Latihan Dan Kapasitas Aerobik Terhadap Peningkatan Kemampuan Dinamis Anaerobik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lanjutan Tabel 3.3. TINGKAT LEVEL BOLAK BALIK VO2 Max TINGKAT LEVEL BOLAK BALIK VO2 Max TINGKAT LEVEL BOLAK BALIK VO2 Max 1 67.8 1 76.6 1 81.5 2 68.0 2 74.8 2 81.8 3 68.3 3 75.0 3 82.0 4 68.5 4 75.3 4 82.2 5 68.8 5 75.6 5 82.4 6 69.0 6 75.8 6 82.6 7 69.3 7 76.0 7 82.8 8 69.5 8 76.2 8 83.0 9 69.7 9 76.5 9 83.2 10 69.9 10 76.7 10 83.4 11 70.2 11 76.9 11 83.6 12 70.5 12 77.2 12 83.8 13 70.7 13 77.4 13 84.1 14 70.9 14 77.6 14 84.3 1 71.2 15 77.9 15 84.5 2 71.4 1 78.1 16 84.8 3 71.6 2 78.3 1 85.0 4 71.9 3 78.5 2 85.2 5 72.2 4 78.8 3 85.4 6 72.4 5 79.0 4 85.6 7 72.6 6 79.2 5 85.6 8 72.9 7 79.5 6 86.1 9 73.2 8 79.7 7 86.3 10 73.4 9 79.9 8 86.5 11 73.6 10 80.2 9 86.7 12 73.9 11 80.4 10 86.9 13 74.2 12 80.6 11 87.2 14 74.4 13 80.8 12 87.4 14 81.0 13 87.6 15 81.3 14 87.8 15 88.0 16 88.2 20 21 16 17 18 19 f. Model Tes : Gambar 3.5. Diagram Lapangan Tes Multi Tahap Bleep Test Asep Sumpena, 2013 Dampak Metode Latihan Dan Kapasitas Aerobik Terhadap Peningkatan Kemampuan Dinamis Anaerobik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kemampuan Anaerobik yang terdiri dari tes :

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME MAKSIMAL OKSIGEN (VO Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Peningkatan Volume Maksimal Oksigen (VO2 MAKS) Pada Perokok.

0 2 13

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME MAKSIMAL OKSIGEN Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Peningkatan Volume Maksimal Oksigen (VO2 MAKS) Pada Perokok.

0 2 16

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Peningkatan Volume Oksigen Maksimal (VMAKS) Pada Remaja Usia 18-20 Tahun.

0 1 19

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN.

0 0 8

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX).

0 3 11

PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK.

1 19 49

DAMPAK PENERAPAN LATIHAN LARI ASSISTED SPRINTING DAN LATIHAN LARI RESISTED SRINTING PADA METODE REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN AKSELERASI SPRINT.

6 23 52

Latihan Naik Turun Bangku Sbg Upaya Meningkatkan Kapasitas aerobik & Anaerobik

0 2 9

DAMPAK PENERAPAN METODE LATIHAN TABATA DALAM AKTIVITAS LARI TERHADAP KEMAMPUAN AEROBIK DAN ANAEROBIK - repository UPI T POR 1201584 Title

0 1 3

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK DAN YOGA TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU PADA REMAJA PUTRI NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK DAN YOGA TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU PADA REMAJA PUTRI - DIGILIB UNISAY

0 0 13