Asep Rosidin, 2013 Implementasi Sistem Penjaminan Mutu pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Bandung
” Studi Kasus di SMAN 1 Baleendah, SMAN 1 Margahayu dan SMAN 1 Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
kualitatif  memang  selalu  ada  alternatif  penjelasan  yang  lain.  Dari  hasil  analisis, ada  kemungkinan  terdapat  hal-hal  yang  menyimpang  dari  asumsi  atau  tidak
terpikir sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui referensi  atau  teori-teori  lain,  alternatif  ini  akan  sangat  berguna  pada  bagian
pembahasan, kesimpulan dan saran.
e. Menulis Hasil Penelitian
Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu hal yang  membantu  penulis  unntuk  memeriksa  kembali  apakah  kesimpulan  yang
dibuat  telah  selesai.  Dalam  penelitian  ini,  penulisan  yang  dipakai  adalah presentase  data  yang  didapat  yaitu,  penulisan  data-data  hasil  penelitian
berdasarkan  wawancara  mendalam  dan  observasi  dengan  subjek  dan  significant other.  Proses  dimulai  dari  data-data  yang  diperoleh  dari  subjek  dan  significant
other,  dibaca  berulang  kali  sehinggga  penulis  mengerti  benar  permasalahanya, kemudian  dianalisis,  sehingga  didapat  gambaran  mengenai  penghayatan
pengalaman  dari  subjek.  Selanjutnya  dilakukan  interprestasi  secara  keseluruhan, dimana di dalamnya mencakup keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian.
D. Definisi Istilah
Sistem  Penjaminan  Mutu  Quality  Asssurance  adalah  suatu  sistem
manajemen  untuk  mengarahkan  dan  mengendalikan  suatu  organisasiinstitusi dalam  penetapan  kebijakan,  sasaran,  rencana  dan  prosesprosedur  mutu  serta
pencapaiannya  secara  berkelanjutan  Continous  improvement.  Dalam  jaminan mutu  terkandung  proses  penetapan  dan  pemenuhan  standar  mutu  pengelolaan
Asep Rosidin, 2013 Implementasi Sistem Penjaminan Mutu pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Bandung
” Studi Kasus di SMAN 1 Baleendah, SMAN 1 Margahayu dan SMAN 1 Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
pendidikan  secara  konsisten  dan  berkelanjutan,  sehingga  seluruh  stakeholders memperoleh kepuasan.
Satuan  Pendidikan  adalah  pelaksanapenyelenggara  program  pendidikan pada level sekolah itu sendiri.
Implementasi  Sistem  Penajmianan  Mutu  Pendidikan  pada  tingkat  Satuan Pendidikan  yang  dimaksud  dalam  penelitian  ini  yaitu  menganalisis  lebih  dalam
terkait implementasi
Sistem Penjaminan
Mutu pada
tingkat Satuan
PendidikanInternal  Sekolah  mulai  dari  kebijakan  mutu  pada  tingkat  satuan pendidikan  berupa  prosedur  danatau  pedoman  mutu,  bentuk  organisasi,  proses,
dan dampaknya terhadap mutu Sekolah itu sendiri di Kabupaten Bandung.
E. Instrument Penelitian
Kualitas  hasil  penelitian  dalam  penelitian  kualitatif  ataupun  penelitian kuantitaif  dipengaruhi  oleh  kualitas  instrument  penelitian  dan  kualitas
pengumpulan  data.  Dengan  demikian  instrument  penelitian  merupakan  suatu  hal yang  paling  krusial  dalam  suatu  penelitian.  Menurut  Djam’an  Satori  2007:  9
“instrument penelitian merupakan tumpahan teori dan pengetahuan yang dimiliki si  peneliti  mengenai  fenomena  yang  diharapkan  mampu  mengungkap  informasi-
informasi  penting  dari  fenomena  yang  diteliti”.  Hal  ini  karena  instrument penelitian merupakan acuan yang akan dijadikan sebagai guide line peneliti dalam
melakukan  penelitian.  Semenarik  apapun  permasalahan  yang  akan  diteliti,  jika peneliti  tidak  mampu  mengungkapkan  apa  yang  terjadi  dalam  fenomena  yang
akan diteliti maka penelitian itu tidak akan ada artinya.
Asep Rosidin, 2013 Implementasi Sistem Penjaminan Mutu pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Bandung
” Studi Kasus di SMAN 1 Baleendah, SMAN 1 Margahayu dan SMAN 1 Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Adapun  instrument  dalam  penelitian  kualitatif  diperankan  oleh  peneliti  itu sendiri,  hal  ini  senada  dengan  yang  diungkapkan  oleh  Nasution  dalam  Sugiyono
2011: 223 mengatakan bahwa: “Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan
manusia  sebagai  instrument  penelitian  utama.  Alasannya  ialah  bahwa, segala  sesuatunya  belum  mempunyai  bentuk  yang  pasti.  Masalah,  fokus
penelitian,  prosedur  penelitian,  hipotesis  yang  digunakan,  bahkan  hasil yang  diharapkan,  itu  semuanya  tidak  dapat  ditentukan  secara  pasti  dan
jelas  sebelumnya.  Segala  sesuatu  masih  perlu  dikembangkan  sepanjang penelitian  itu.  Dalam  keadaan  yang  serba  tidak  pasti  dan  tidak  jelas  itu,
tidak  ada  pilihan  lain  dan  hanya  peneliti  itu  sendiri  sebagai  alat  satu-
satunya yang dapat mencapainya” Dengan  demikian  peneliti  sebagai  instrument  dalam  penelitian  kualitatif
memiliki  peran  penting  dalam  penggalian  data  atau  mengumpulkan  data, menganalisis data dengan pemahaman yang baik terhadap bidang kajian penelitian
tentunya dengan berbagai metode yang dapat memperdalam penggalian data.  Hal ini  dikemukakan  pula  oleh  Djam’an  Satori  2007:  10  bahwa  peneliti  harus
mampu  untuk  mendapatkan  berbagai  informasi  penting  dengan  menggunakan pedoman  wawancara,  pedoman  observasi  dan  pedoman  dokumentasi  yang
dijabarkan  dari  kisi-kisi  penelitian  yang  telah  dibuat  sebelumnya  sebagai  acuan dalam  mendapatkan  informasi  yang  dicari,  hal  demikian  atau  peneliti  oleh
Sugiyono disebut sebagai key instrument dalam proses penelitian kualitatif. Adapun  instrumen  dalam  penelitian  ini  yang  terdiri  dari  kisi-kisi  penelitian,
komponen dan indikator penelitian, pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman studi dokumentasi terdapat pada lampiran penelitian ini.
Asep Rosidin, 2013 Implementasi Sistem Penjaminan Mutu pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Bandung
” Studi Kasus di SMAN 1 Baleendah, SMAN 1 Margahayu dan SMAN 1 Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
F. Teknik Pengumpulan Data