Hasil uji coba menunjukan bahwa secara keseluruhan, soal yang digunakan dalam penelitian ini koefisien korelasinya mencapai 0, 69 yang berarti validitas
instrumen tes penalaran adaptif pada penelitian ini tinggi berdasarkan Tabel 3.2. perhitungan validitas hasil ujicoba instrumen terlampir. Sementara itu, validitas
instrumen tes penalaran adaptif masing-masing soal dapat dilihat dalam Tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3 Validitas Tiap Butir Soal Tes Hasil Belajar
No. Soal
Koeisien Korelasi
Interpretasi
1 0,796
Validitas tinggi 2
0,637 Validitas tinggi
3 0,722
Validitas tinggi 4
0,450 Validitas sedang
5 0,642
Validitas tinggi 6
0,617 Validitas tinggi
7 0,614
Validitas tinggi
b. Reliabilitas
Hasil pengukuran suatu instrumen yang reliabel akan relatif sama jika pengukuran yang diberikan pada subjek yang sama meskipun dilakukan oleh
orang berbeda, waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda pula. Istilah reliabilitas mengacu kepada kekonsistenan skor yang diperoleh,
seberapa konsisten skor tersebut untuk setiap individu dari suatu daftar instrumen terhadap yang lainnya Maulana, 2009: 45.
Untuk mengukur reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha Suherman dan Sukjaya, 1990: 194 sebagai berikut.
11
=
� �−1
1 −
� 2
2
Keterangan:
11
= koefisien korelasi reliabilitas � = banyaknya butir soal
� 2
= varians skor setiap butir soal
2
= varians skor total
Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi koefisien reliabilitas menurut Guilford Suherman dan
Sukjaya, 1990: 177.
Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,80
11
≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
0,60
11
≤ 0,80 Reliabilitas tinggi
0,40
11
≤ 0,60 Reliabilitas sedang
0,20
11
≤ 0,40 Reliabilitas rendah
11
≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah
Berdasarkan Tabel 3.4, hasil uji coba instrumen yang digunakan dalam penelitian mencapai kriteria realibilitas tinggi dengan nilai perolehan koefisien
korelasi realibilitas mencapai 0,754. perhitungan realibilitas hasil uji coba terlampir.
c. Tingkat Kesukaran
Untuk mengetahui tingkat atau indeks kesukaran setiap butir soal, digunakan formula sebagai berikut.
IK = � �
Keterangan: IK = Tingkatindeks kesukaran
= Rata-rata skor tiap butir SMI = Skor maksimum ideal
Indeks kesukaran yang diperoleh dari hasil penghitungan dengan menggunakan formula di atas, selanjutnya diinterpretasikan dengan menggunakan
kriteria berikut Suherman dan Sukjaya, 1990: 213:
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Interpretasi
IK = 0,00 Terlalu Sukar
0,00 IK ≤ 0,30
Sukar 0,30 IK
≤ 0,70 Sedang
0,70 IK 1,00 Mudah
IK = 1,00 Terlalu Mudah
Berikut ini merupakan data tingkat kesukaran hasil uji coba instrumen tes penalaran adaptif yang dilakukan.
Tabel 3.6 Analisis Tingkat Kesukaran
Soal Nilai Tingkat Kesukaran
Interpretasi
1 0,34
Sedang 2
0,52 Sedang
3 0,27
Sukar 4
0,13 Sukar
5 0,11
Sukar 6
0,45 Sedang
7 0,12
Sukar Dari hasil analisis tingkat kesukaran diperoleh hasil pada Tabel 3.6
menggambarkan 42,9 soal memiliki tingkat kesukaran yang sedang, dan 57,1 soal memiliki tingkat kesukaran yang sukar. Dalam penelitian ini tidak ditemukan
soal yang tingkat kesukarannya mudah karena penelitian ini mengukur cara berpikir tingkat tinggi yaitu mengukur penalaran adaptif siswa.
d. Daya Pembeda