i
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Kisi-kisi aktivitas belajar siswa
20 Tabel 2.2 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
25 Tabel 2.3 Data jumlah produksi UKM di Yogyakarta
31 Tabel 2.4 Tabel frekuensi Turus
35 Tabel 2.5 Tabel frekuensi dengan titik tengah kelas
36 Tabel 2.6 Tabel perhitungan mean
37 Tabel 2.7 Tabel perhitungan mean
38 Tabel 2.8 Tabel perhitungan modus
39 Tabel 3.1 Tingkat penguasaan siswa
51 Tabel 4.1 Persentase aktivitas belajar awal Siswa
56 Tabel 4.2 Persentase aktivitas belajar siswa siklus I
59 Tabel 4.3 Persentase aktivitas belajar siswa siklus II
64 Tabel 4.4 Persentase jumlah siswa yang memenuhi tingkat penguasaan
67 Tabel 4.5 Nilai
t
tabel
74
i
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Penyajian data dalam diagram garis
32 Gambar 2.2 Penyajian data dalam diagram garis
32 Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
47 Gambar 4.1 Diagram peningkatan jumlah siswa yang aktif
66 Gambar 4.2 Diagram peningkatan persentase aktivitas siswa
67 Gambar 4.3 Diagram peningkatan jumlah siswa yang menguasai materi 68
Gambar 4.4 Pengujian normalitas data aktivitas belajar siswa 69
Gambar 4.5 Analisis hipotesis menggunakan SPSS 1.15 70
Gambar 4.6 Uji normalitas data penguasaan materi 72
Gambar 4.7 Analisis hipotesis menggunakan SPSS 1.15 73
i
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1 : RPP I Siklus I 80
Lampiran 2 : RPP II Siklus I
85 Lampiran
3 : RPP III Siklus II 90
Lampiran 4 : RPP IV Siklus II
95 Lampiran
5 : Lembar aktifitas siswa I 100
Lampiran 6 : Alternatif penyelesaian LAS I
104 Lampiran
7 : Lembar aktifitas siswa II 107
Lampiran 8 : Alternatif penyelesaian LAS II
112 Lampiran 9 : Lembar aktifitas siswa III
116 Lampiran 10 : Alternatif lembar aktifitas siswa III
119 Lampiran 11 : Lembar aktifitas siswa IV
122 Lampiran 12 : Alternatif lembar aktifitas siswa IV
125 Lampiran 13 : Tes penguasaan materi I
127 Lampiran 14 : Pensekoran tes penguasaan materi I
128 Lampiran 15 : Tes penguasaan materi II
130 Lampiran 16 : Pensekoran tes penguasaan materi II
131 Lampiran 17 : Lembar validator soal
133 Lampiran 18 : Lembar observasi aktivitas belajar siswa
134 Lampiran 19 : Pedoman pensekoran aktivitas belajar siswa
136
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mutu pendidikan merupakan permasalahan yang masih menjadi bahan kajian dan perhatian sampai sekarang ini. Hal ini terbukti dari banyaknya
penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran. Salah satu indikator yang paling menonjol dalam kajian mutu pendidikan adalah
prestasi belajar. Maraknya pengkajian prestasi belajar dikarenakan masih seringnya ditemukan di setiap jenjang pendidikan terdapat beberapa orang siswa
yang menunjukkan prestasi belajar yang rendah. Salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar siswa adalah terletak pada proses pembelajaran yang masih sering
ditemui adanya dominasi guru yang mengakibatkan siswa cenderung lebih bersifat pasif. Di samping itu proses pembelajaran yang ditemui pada umumnya
masih secara konvensional dengan hanya mendengar ceramah dari guru, sehingga sebagian siswa menjadi cepat bosan dan malas mengikuti materi pelajaran.
Akibatnya penguasaan mereka terhadap materi yang diberikan tidak tuntas. Pendidikan merupakan aktivitas untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan. Pendidikan akan merubah cara berfikir menjadi lebih aktif dan lebih praktis karena pendidikan akan mengubah orang yang tidak tahu menjadi tahu dan
yang sudah tahu menjadi paham. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peran penting dalam dunia pendidikan, hal ini dapat dilihat dari
waktu jam pelajaran sekolah yang lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Menurut Aminudin dalam Mufidah, dkk., 2013: 118 “matematika adalah
bukan hanya diperlukan menghitung yang pasif, akan tetapi merupakan bahasa inti bagi perumusan semua teori yang melandasi bidan
g ilmu.” Matematika adalah tentang konsep- konsep dan stuktur matematika yang terdapat dalam materi yang
dipelajari serta mencari hubungan antara konsep- konsep dan struktur matematika. Menurut Apriliawati dalam Mufidah, dkk., 2013: 118 “aktivitas belajar adalah
kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Aktifitas siswa
selama pembelajaran mencerminkan adanya motivasi ataupun keinginan siswa untuk belajar.”
Untuk dapat memahami suatu konsep atau teori dalam matematika bukanlah suatu pekerjaan mudah. Sehingga untuk mempelajari matematika
dengan baik diperlukan aktivitas belajar yang baik. Oleh karena itu, setiap kegiatan belajar yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa,
sehingga siswa tersebut dapat berpartisipasi aktif dalam materi yang sedang dibicarakan. Sardiman 2001: 93 menyatakan bahwa
”pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas
merupakan prinsip yang sanga t penting dalam interaksi belajar mengajar”. Jadi
aktivitas belajar mencakup segala sesuatu atau kegiatan untuk melakukan proses pembelajaran. Siswa akan menguasai materi dengan baik apabila dalam
pembelajaran siswa berpartisipasi secara aktif. Pentingnya aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika didasarkan pada sifat mata pelajaran itu sendiri,
karena pada dasarnya mata pelajaran tersebut bersifat abstrak sehingga diperlukan suatu cara untuk mengatasi agar mata pelajaran tersebut mendapat respon yang
tinggi dari siswa. Oleh karena itu, diperlukan aktivitas siswa untuk dapat memahami dan menguasai materi yang diberikan.
Slavin dalam Sardianty, 2010: 3 teori pembelajaran kognitif memandang bahwa
“learning is much more than memory. For student to really understand and be able to apply knowledge, they must to solve problem, to discover things for
themselves, to wrestle with ideas ”. Intinya adalah agar pengetahuan menjadi
bermakna bagi dirinya, siswa harus membangun pengetahuannya sendiri. Ini berarti, menurut teori pembelajaran kognitif pengetahuan adalah dibangun, bukan
diperoleh secara pasif. Dengan demikian, dalam kegiatan belajar mengajar guru tidak hanya memberikan pengetahuan ke dalam pikiran siswa namun harus
merencanakan pengajaran dengan berbagai kegiatan-kegiatan belajar yang melibatkan aktivitas siswa dalam membangun pengetahuannya tersebut.