METODE PENELITIAN 3.1. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

i DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Kisi-kisi aktivitas belajar siswa 20 Tabel 2.2 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif 25 Tabel 2.3 Data jumlah produksi UKM di Yogyakarta 31 Tabel 2.4 Tabel frekuensi Turus 35 Tabel 2.5 Tabel frekuensi dengan titik tengah kelas 36 Tabel 2.6 Tabel perhitungan mean 37 Tabel 2.7 Tabel perhitungan mean 38 Tabel 2.8 Tabel perhitungan modus 39 Tabel 3.1 Tingkat penguasaan siswa 51 Tabel 4.1 Persentase aktivitas belajar awal Siswa 56 Tabel 4.2 Persentase aktivitas belajar siswa siklus I 59 Tabel 4.3 Persentase aktivitas belajar siswa siklus II 64 Tabel 4.4 Persentase jumlah siswa yang memenuhi tingkat penguasaan 67 Tabel 4.5 Nilai t tabel 74 i DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Penyajian data dalam diagram garis 32 Gambar 2.2 Penyajian data dalam diagram garis 32 Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 47 Gambar 4.1 Diagram peningkatan jumlah siswa yang aktif 66 Gambar 4.2 Diagram peningkatan persentase aktivitas siswa 67 Gambar 4.3 Diagram peningkatan jumlah siswa yang menguasai materi 68 Gambar 4.4 Pengujian normalitas data aktivitas belajar siswa 69 Gambar 4.5 Analisis hipotesis menggunakan SPSS 1.15 70 Gambar 4.6 Uji normalitas data penguasaan materi 72 Gambar 4.7 Analisis hipotesis menggunakan SPSS 1.15 73 i DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 : RPP I Siklus I 80 Lampiran 2 : RPP II Siklus I 85 Lampiran 3 : RPP III Siklus II 90 Lampiran 4 : RPP IV Siklus II 95 Lampiran 5 : Lembar aktifitas siswa I 100 Lampiran 6 : Alternatif penyelesaian LAS I 104 Lampiran 7 : Lembar aktifitas siswa II 107 Lampiran 8 : Alternatif penyelesaian LAS II 112 Lampiran 9 : Lembar aktifitas siswa III 116 Lampiran 10 : Alternatif lembar aktifitas siswa III 119 Lampiran 11 : Lembar aktifitas siswa IV 122 Lampiran 12 : Alternatif lembar aktifitas siswa IV 125 Lampiran 13 : Tes penguasaan materi I 127 Lampiran 14 : Pensekoran tes penguasaan materi I 128 Lampiran 15 : Tes penguasaan materi II 130 Lampiran 16 : Pensekoran tes penguasaan materi II 131 Lampiran 17 : Lembar validator soal 133 Lampiran 18 : Lembar observasi aktivitas belajar siswa 134 Lampiran 19 : Pedoman pensekoran aktivitas belajar siswa 136

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mutu pendidikan merupakan permasalahan yang masih menjadi bahan kajian dan perhatian sampai sekarang ini. Hal ini terbukti dari banyaknya penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran. Salah satu indikator yang paling menonjol dalam kajian mutu pendidikan adalah prestasi belajar. Maraknya pengkajian prestasi belajar dikarenakan masih seringnya ditemukan di setiap jenjang pendidikan terdapat beberapa orang siswa yang menunjukkan prestasi belajar yang rendah. Salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar siswa adalah terletak pada proses pembelajaran yang masih sering ditemui adanya dominasi guru yang mengakibatkan siswa cenderung lebih bersifat pasif. Di samping itu proses pembelajaran yang ditemui pada umumnya masih secara konvensional dengan hanya mendengar ceramah dari guru, sehingga sebagian siswa menjadi cepat bosan dan malas mengikuti materi pelajaran. Akibatnya penguasaan mereka terhadap materi yang diberikan tidak tuntas. Pendidikan merupakan aktivitas untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan akan merubah cara berfikir menjadi lebih aktif dan lebih praktis karena pendidikan akan mengubah orang yang tidak tahu menjadi tahu dan yang sudah tahu menjadi paham. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peran penting dalam dunia pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah yang lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Menurut Aminudin dalam Mufidah, dkk., 2013: 118 “matematika adalah bukan hanya diperlukan menghitung yang pasif, akan tetapi merupakan bahasa inti bagi perumusan semua teori yang melandasi bidan g ilmu.” Matematika adalah tentang konsep- konsep dan stuktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep- konsep dan struktur matematika. Menurut Apriliawati dalam Mufidah, dkk., 2013: 118 “aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Aktifitas siswa selama pembelajaran mencerminkan adanya motivasi ataupun keinginan siswa untuk belajar.” Untuk dapat memahami suatu konsep atau teori dalam matematika bukanlah suatu pekerjaan mudah. Sehingga untuk mempelajari matematika dengan baik diperlukan aktivitas belajar yang baik. Oleh karena itu, setiap kegiatan belajar yang sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa, sehingga siswa tersebut dapat berpartisipasi aktif dalam materi yang sedang dibicarakan. Sardiman 2001: 93 menyatakan bahwa ”pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sanga t penting dalam interaksi belajar mengajar”. Jadi aktivitas belajar mencakup segala sesuatu atau kegiatan untuk melakukan proses pembelajaran. Siswa akan menguasai materi dengan baik apabila dalam pembelajaran siswa berpartisipasi secara aktif. Pentingnya aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika didasarkan pada sifat mata pelajaran itu sendiri, karena pada dasarnya mata pelajaran tersebut bersifat abstrak sehingga diperlukan suatu cara untuk mengatasi agar mata pelajaran tersebut mendapat respon yang tinggi dari siswa. Oleh karena itu, diperlukan aktivitas siswa untuk dapat memahami dan menguasai materi yang diberikan. Slavin dalam Sardianty, 2010: 3 teori pembelajaran kognitif memandang bahwa “learning is much more than memory. For student to really understand and be able to apply knowledge, they must to solve problem, to discover things for themselves, to wrestle with ideas ”. Intinya adalah agar pengetahuan menjadi bermakna bagi dirinya, siswa harus membangun pengetahuannya sendiri. Ini berarti, menurut teori pembelajaran kognitif pengetahuan adalah dibangun, bukan diperoleh secara pasif. Dengan demikian, dalam kegiatan belajar mengajar guru tidak hanya memberikan pengetahuan ke dalam pikiran siswa namun harus merencanakan pengajaran dengan berbagai kegiatan-kegiatan belajar yang melibatkan aktivitas siswa dalam membangun pengetahuannya tersebut.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Think-Pair-Share (TPS) DENGAN KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-A SMP PGRI 01 NGAJUM

0 8 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KARTU ARISAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 7 BANDA ACEH

0 7 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X PADA MATERI VEKTOR DI SMA N 1 KUTA COT GLIE.

0 18 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 UNGGUL DARUL IMARAH PADA MATERI LAJU REAKSI

0 2 1

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS 3 DI SMA NEGERI 3 METRO TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 12 68

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH

1 23 105

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA.3 SMA NEGERI 2 TEMBILAHAN Asniadarni SMA Negeri 2 Tembilahan Riau

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CTL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PELAJARAN PRINSIP-PRINSIP BISNIS

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE CIRC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 3 KUNINGAN

0 1 20