Uji F Uji T

4.3.5.1. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dari tabel 4.5c ANNOVA terlihat bahwa kolom sig. significance secara keseluruhan untuk tahun 2007 sd 2010 adalah 0,202 lebih besar dari 0,05 maka H diterima, kesimpulannya yaitu NPM, TA, dan FL secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba.

4.3.5.2. Uji T

Uji T digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hasil uji T tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5d dan diinterpretasikan sebagai berikut: a. Tabel 4.5d menunjukkan bahwa besarnya t hitung untuk variabel net profit margin NPM adalah sebesar 0,348 dengan nilai signifikansi 0,730. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung adalah 0,348, sedangkan t tabel adalah 2,028, sehingga t hitung t tabel 0,348 2,028. Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 0,730 0,05 maka H diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa net profit margin NPM tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba. Universitas Sumatera Utara Hal ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Septoaji 2002 yang menyatakan bahwa NPM mempunyai hubungan yang positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Akan tetapi temuan dalam penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Novita 2009 serta Samosir 2010 yang menyatakan bahwa NPM mempunyai hubungan yang negatif dengan manajemen laba. Walaupun net profit margin secara logis terkait langsung dengan objek perataan laba, tetapi tetap tidak dapat membuktikan bahwa net profit margin mempunyai pengaruh terhadap perataan laba. b. Tabel 4.5d menunjukkan bahwa besarnya t hitung untuk variabel total aktivaTA adalah sebesar -0,804 dengan nilai signifikansi 0,427. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung adalah -0,804, sedangkan t tabel adalah 2,028, sehingga t hitung t tabel -0,804 2,028. Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 0,427 0,05 maka H diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel besaran perusahaan yang diukur dari total aktivaTA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba. Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian terdahulu, seperti Muchammad 2001, Juniarti 2005, Nani 2006dan Novita 2009, dimana besaran perusahaan tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Menurut Muchammad 2001, bahwa perusahaan yang besar tidak Universitas Sumatera Utara selamanya diidentikkan dengan padat modal, tetapi bisa jadi padat karya. Hal ini memberikan suatu kesimpulan bahwa nilai total aktiva kurang tepat untuk dijadikan tolak ukur besarnya suatu perusahaan. Dengan demikian dimungkinkan adanya komponen lain yang dapat dijadikan parameter dalam mengukur besarnya perusahaan, seperti harga saham. Hal ini didukung oleh pernyataan Grant 1995 dalam Samosir 2010, bahwa besar kecilnya perusahaan dapat dilihat dari tingkat kemakmurannya yang tercermin dalam nilai pasar. c. Tabel 4.5d menunjukkan bahwa besarnya t hitung untuk variabel financial leverage FL adalah sebesar 2,128 dengan nilai signifikansi 0,040. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung adalah 2,128, sedangkan t tabel adalah 2,028, sehingga t hitung t tabel 2,128 2,028. Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka yang lebih kecil dari 0,05 0,040 0,05 maka H ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa financial leverage FL mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Agus 2004 dan Santoso 2009 yang menunjukkan terdapat hubungan positif antara variabel financial leverage terhadap perataan laba. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis yang peneliti lakukan denganmenggunakan alat bantu program SPPS 17.0, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa : 1. Dalam pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t antaramasing-masing variabel bebas dengan variabel terikat adalah sebagaiberikut: a. Net Profit Margin X 1 Diperoleh hasil -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel dimana -2,028 ≤ 0,348 ≤ 2,028, df n - k - 1 = 40-3- 1= 36 dengan tingkat keyakinan sebesar a 0,05 = 5 . Signifikansi 0,05 dimana 0,730 0,05 yang dimana artinya H diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel net profit margin tidak mempunyai pengaruh terhadap perataan laba. b. Total Aktiva X 2 Diperoleh hasil -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel dimana -2,028 ≤ -0,804 ≤ 2,028, df n - k - 1 = 40-3- 1= 36 dengan tingkat keyakinan sebesar a 0,05 = 5 . Signifikansi 0,05 dimana 0,427 0,05 yang dimana artinya H diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel besaran perusahaan yang diukur dari total aktiva tidak mempunyai pengaruh terhadap perataan laba. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Perataan Laba Pada Perusahaan Laba (Income Smoothing) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 23 97

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2014.

1 3 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2014.

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN GO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada Per

0 3 18

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia).

0 1 9

DAFTAR PUSTAKA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia).

0 1 4

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia).

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Pustaka 2.1.1. Konsep Laba - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia (Sektor Manufaktur)

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia (Sektor Manufaktur)

0 0 9

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia (Sektor Manufaktur)

0 0 11