METODE PENELITIAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014

Misalnya, data mengenai pembagian ruang rawat inap RSUD Cibinong didasarkan pada jenis penyakitnya c. terdapat jumlah satuan elementer dari setiap strata ukuran setiap subpopulasi. Contoh dalam penelitian ini diketahuinya jumlah pasti perawat pelaksana di setiap ruang rawat inap RSUD Cibinong. Dalam penelitian ini digunakan teknik sratified random sampling dengan strata disproporsional menggunakan rumus Slovin : n = N ………………………………………………………… 1 1 + Ne 2 Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = kelonggaran atau ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir misalnya 2, 5, 10. Berdasarkan rumus teknik pengambilan sampel di atas, dengan jumlah populasi sebanyak 120 orang dan kelonggaran 10, maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut: n = 120 = 120 = 54,5 = 55 1 + 120 0,1 2 2,2 Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel yang diambil sebanyak 54 perawat pelaksana. Selanjutnya untuk mengetahui jumlah sampel yang akan 76 diambil dari masing- masing lokasi ruang rawat inap digunakan rumus sebagai berikut Ridwan, 2007. ni = Ni x n …………………………………………………2 N Keterangan : ni = jumlah sampel menurut lokasi n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut lokasi N = jumlah populasi seluruhnya Menurut Azwar 2012 dalam marlina 2014 menyatakan jumlah sampel yang didapat ditambahkan 10 dari jumlah sampel untuk mengantisipasi adanya kemungkinan data yang kurang. Dari masing- masing jumlah sampel per unit rawat inap digunakan simple random sampling dengan cara mengambil acak nama perawatpelaksana per unit ruang rawat inap yang akan dijadikan sampel dengan bantuan daftar nama perawat pelaksana dengan menggunakan alat bantu berupa kocokan. Lebih rinci jumlah populasi dan responden menurut unit rawat jalan RSUD Cibinong, seperti terlihat pada tabel berikut : 77 Tabel 4.3 Jumlah perawat pelaksana ruang rawat inap berdasarkan jumlah populasi dan sampel Di RSUD Cibinong tahun 2014 Pelayanan rawat inap Jumlah populasi Jumlah sampel Anggre k 1 25 12 Anggre k 2 14 7 Da hlia 9 5 Ce m pa ka 9 5 Fla m boya n 11 5 Raff lesia 19 9 Ser uni 21 10 Bouge nvil 12 6 Jumlah 120 59 4.4 Sumber Pengumpulan Data Penelitian Sumber data yang digunakan adalah : 1. Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti mengenai faktor- faktor yang berhubungan dengan produktivitas kerja perawat pelaksana seperti motivasi, tingkat penghasilan, lingkungan kerja, kesempatan berprestasi, manajemen dan status gizi ya ng diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada para perawat pelaksana di ruang rawat inap. 2. Data sekunder didapatkan dari bagian unit kepegawaian dan keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Cibinong berupa profil rumah sakit, data dari kepala komite keperawatan terkait pencapaian kinerja perawat 78 pelaksana dan data unit kepegawaian terkait jumlah perawat pelaksana yang bekerja aktif pada tahun 2014. 4.5 Instrumen Data Penelitian 4.5.1 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dengan pertanyaan tertutup yang disebarkan ke perawat pelaksana di ruang rawat inap yang menjadi sampel dari penelitian ini. Kuesioner ini diadopsi dari : 1. Lukmanul Hakim 2010 tesis yang berjudul Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Produktivitas Kerja Karyawan Di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2010. 2. Jaenudin 2003 tesis yang berjudul Hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Serang Tahun 2003. 3. Emanuel 1998 skripsi yang berjudul Faktor- faktor yang berhubungan dengan produktivitas tenaga pelaksana keperawatan di ruang rawat inap Rumah sakit Sukmul Jakarta utara tahun 1998. Kuesioner tidak menggunakan skala likert dengan lima kriteria karena kriteria netral akan membuat ambigu responden sehingga kriteria netral tidak digunakan dalam kuesioner ini. Adapun pengukuran dalam kuesioner dengan menggunakan skala likert dengan empat kriteria yaitu 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= setuju, 4= sangat setuju. 79 4.5.2 Uji validitas dan reliabilitas Sebelum instrumentalat ukur digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari kevalidan dan reliabilitas alat ukur tersebut. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid, valid artinya ketepatan mengukur atau a lat ukur tersebut tepat untuk mengukur sebuah variabel yang akan diukur. Jumlah responden untuk uji coba minimal 30 responden Suharto, 2009. a. Uji validitas Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 sampel sehingga didapatkan nilai R tabel adalah 0,320. Dapat disimpulkan bahwa 91 pertanyaan yang terdiri dari variabel motivasi, lingkungan kerja, kesempatan berprestasi, manajemen dan produktivitas kerja adalah valid. b. Uji reliabilitas Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai r hitung adalah 0,967. Jumlah sampel n = 40 sampel. Dengan nilai alpha 0,05 didapatkan r tabel sebesar 0,320. Dapat disimpulkan bahwa cronbach’s alpha 0,967 r tabel 0,320 maka reliabel sehingga dapat digunakan untuk alat ukur pengujian selanjutnya. 80 4.6 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan berupa : 1.Mengkode data data coding Kegiatan pemberian kode pada setiap variabel yang dikumpulkan untuk mempermudah proses pemasukan dan pengolahan data selanjutnya. Untuk kasus diberi kode 0 dan non kasus diberi kode 1, sedangkan untuk kategori yang produktivitas rendah diberi nilai 0 dan yang produktivitas baik diberi nilai 1. a. Produktivitas kerja: 0.Produktivitas rendah, jika hasil skor median, 1.Produktivitas baik, jika hasil skor = median b. Motivasi kerja : 0.Motivasi rendah, jika hasil skor median, 1.Motivasi tinggi, jika hasil skor = median c. Tingkat penghasilan: 0.Penghasilan rendah, jika UMK Bogor Rp 2.578.576, 1.Penghasilan tinggi, jika UMK Bogor Rp 2.578.576 d. Lingkungan kerja : 0.lingkungan kerja kurang baik, jika hasil skor median, 1.Lingkungan kerja baik, jika hasil skor = median e. Kesempatan berprestasi: 0.kesempatan berprestasi kurang, jika hasil skor median, 1.Kesempatan berprestasi baik, jika hasil skor = median f. Manajemen : 0.manajemen kurang, jika hasil skor median, 1.manajemen baik, jika hasil skor = median g. Status gizi : 0. 0= IMT 18,4 gizi kurang , 1= IMT 18,5 - 25,0 gizi normal, 2= IMT 25,1 gizi lebih 81 2. Menyunting data data editing Menyunting data dilakukan untuk memeriksa kebenaran dan kelengkapan data, seperti konsistensi pengisian setiap jawaban kuesioner, kelengkapan pengisian dan kesalahan pengisian. Data ini merupakan data input utama untuk penelitian. 3. Memasukkan data data entry Data yang sudah diberi kode kemudian di input ke dalam komputer dengan menggunakan software SPSS. 4. Membersihkan data cleaning Pengecekkan kembali data yang telah dimasukkan untuk memastikan data tersebut tidak ada yang salah, sehingga data tersebut siap diolah dan dianalisis. 4.7 Analisis Data 4.7.1 Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti, yaitu mendeskripsikan variabel dependen produktivitas kerja dan variabel independen faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja perawat pelaksana. Fungsi analisis univariat adalah menyederhanakan atau meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Peringkasan tersebut berupa ukuran- ukuran statistik, tabel dan juga grafik. Hastono, 2007. 82 4.7.2 Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen yaitu faktor- faktor yang berhubungan dengan produktivitas kerja perawat motivasi kerja, tingkat penghasilan, lingkungan kerja, kesempatan berprestasi, manajemen dan status gizi, sedangkan variabel dependennya adalah produktivitas kerja. Untuk mencari hubungan antara variabel faktor produktivitas kerja motivasi kerja, tingkat penghasilan, lingkungan kerja, kesempatan berprestasi, manajemen dan status gizi dengan produktivitas kerja diuji menggunakan chi-square. Penelitian ini menggunakan uji kemaknaan 5. Jika P value = 0,05 maka ada hubungan yang bermakna antara variabel motivasi kerja, tingkat penghasilan, lingkungan kerja, kesempatan berprestasi, manajemen dan status gizi dengan produktivitas kerja perawat pelaksana dan jika P value = 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel motivasi kerja, tingkat penghasilan, lingkungan kerja, kesempatan berprestasi, manajemen dan status gizi dengan produktivitas kerja perawat. 83

BAB V HASIL PEN ELITIAN

5.1 Gambaran Umum RSUD Cibinong 5.1.1 Gambaran RSUD Cibinong Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong merupakan rumah sakit umum daerah sebagai satuan kerja perangkat daerah yang merupakan badan layanan umum. RSUD Cibinong terletak di jalan KSR Kusmayadi No. 27, Cipayung, Cibinong Bogor, Jawa Barat cibinong kabupaten bogor. RSUD Cibinong adalah rumah sakit tipe B non Pendidikan yang dikukuhkan dengan SK bupati No 445338KptsHuk2009, badan rumah sakit umum daerah Cibinong ditetapkan sebagai satuan kerja perangkat daerah yang menetapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah PPK-BLUD. Dalam perkembangannya hingga sekarang, RSUD cibinong memiliki 233 tempat tidur untuk pelayanan rawat inap termasuk ruang perawatan intensif dan perinatologi. RSUD Cibinong lulus akreditasi dengan status penuh 16 pelayanan. Berdasarkan Perda Kab. Bogor No.14 Th.2008 Struktur organisasi RSUD Cibinong Kabupaten Bogor dipimpin oleh seorang direktur RSUD Cibinong. Pengelolaan RSUD Cibinong sepenuhnya diserahkan oleh direktur RSUD Cibinong dengan dibawah badan pengawas dari Bupati Kab upaten Bogor. Berdasarkan data unit kepegawaian SDM RSUD Cibinong pada tahun 2014 84 berjumlah 747 pegawai yang diantaranya 265 pegawai adalah tenaga perawat di RSUD Cibinong yang terdiri dari sebagai berikut : Tabel 5.1 Jumlah Tenaga Perawat Berdasarkan Jenis Pelayanan Di RSUD Cibinong Bulan Januari-Mei Tahun 2014 No Jenis pelayanan Jumlah 1 Ruang rawat jalan 60 2 Ruang rawat inap 142 3 Pelayanan IGD 10 4 Ruangan ICU 10 5 Pelayanan tindakan bedah 10 6 Pelayanan bersalin, perinatologi, dan neonatologi 10 7 Kegiatan KB 3 8 Pelayanan intensif 8 9 Pelayanan bank darah 2 10 Pelayanan kesehatan gigi 10 Total 265 Sumber : Unit kepegawaian Tahun 2014 5.1.2 Jenis Pelayanan di RSUD Cibinong RSUD Cibinong memiliki 23 pelayanan yang terdiri dari : a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat IGD buka setiap hari 24 jam, dilayani oleh dokter umum yang bertugas secara bergantian. 85 b. Pelayanan rawat jalan Memiliki 18 pelayanan spesialistik yaitu klinik kesehatan anak, klinik mata, klinik kebidanan dan kandungan, klinik bedah, klinik bedah tulang orthopedi, klinik bedah urologi, klinik DOTS, klinik paru, klinik penyakit dalam, klinik syaraf, klinik kulit dan kelamin, klinik THT, klinik edukasi diabetes, klinik gizi, klinik rehabilitasi medis, klinik gigi dan mulut, klinik gigi spesialis orthodonti dan klinik umum. c. Pelayanan rawat inap Memiliki 8 delapan ruang rawat inap yang terdiri dari Ruang anggrek 1, Ruang anggrek 2, Ruang dahlia, Ruang Cempaka, Ruang flamboyan, Ruang Rafflesia, Ruang seruni, Ruang bogenfil bedah anak dan dewasa dan Ruang ICU d. Pelayanan tindakan bedah Memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 10 buah sebagai ruang perawatan khusus. e. Pelayanan bersalin, perinatologi, dan neonatologi f. Kegiatan KB dan imunisasi g. Pelayanan intensif, pelayanan adminstasi manajemen, Pelayanan radiologi , Pelayanan laboratorium, Farmasi dan gizi, Pelayanan laundry, pelayanan pemeliharaan sarana dan limbah h. Pelayanan pengendalian infeksi, pelayanan bank darah, dan pemulasaran jenazah, Pelayanan kesehatan gigi, Pelayanan ambulan, Pelayanan hemodialisa, Pelayanan rekam medik dan Pelayanan administrasi manajemen. 86 5.1.3 Pelayanan di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 Tabel 5.2 Pelayanan Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 No Nama ranap Jenis Pelayanan Klasifikasi kelas berdasarkan jumlah TT Kelas I Kelas Kelas Kelas Isolasi Total Utama I II III TT 1 Anggrek 1 Kebidanan dan kandungan 6 10 25 41 2 Anggrek 2 Penyakit umum anak 2 27 29 3 Dahlia Neonatal 10 18 2 30 4 Cempaka Penyakit bedah 10 2 12 5 Flamboyan Penyakit dalam 17 3 20 6 Rafflesia Penyakit umum 21 21 7 Seruni Penyakit umum dewasa 9 12 10 9 40 8 Bogenfil Bedah anak dan dewasa 5 8 8 9 30 9 ICU Pelayanan ICU 10 10 Jumlah 35 36 48 90 24 233 87