SMA Terpadu Darul ‘Amal SMP Terpadu Darul ‘Amal SD Darul ‘Amal MI Darul ‘Amal TK Darul ‘Amal Santunan Ashabuddar

40 Pengurus Yayasan Ketua : H. Dede Muharamsyah, S.Psi. Sekretaris : Badrudin, S.Pd.I. Wk. Sekretaris : Hudaya, S.Pd.I. Bendahara : Ahmad Muzaeni, S.Psi. Wk. Bendahara : Watna Wati, SE. Anggota : Purwa Herwanda L. Jamaludin A. Fuad Fauzi, S.Pd.I. Satuan Upaya 1. Pondok Pesantren Terpadu Darul ‘Amal Kepala Pesantren : H. Memed Syafe’i, S.Pd.I. Wakapes Kurikulum : Durrotun Nafisah, S.Ag. Pembina OSTDA : Nasrullah, S.H.I. Kaur TU : Kankan Sopyan, S.Sos.I. Kepala UPBA : Hikmatullah, SHI. Kepala UPTQ : Supyana, S.Th.I. Koord. Pengemb Diri : Solihin, S.Sos.I.

2. SMA Terpadu Darul ‘Amal

Kepala Sekolah : Uyeh Baluqia, M.Pd. Wakase Kurikulum : Enur Nuraeni, S.Pd. Wakase Kesiswaan : Pirmansyah, S.Pd. Kaur TU : Drs. Rusman Mulyana 41

3. SMP Terpadu Darul ‘Amal

Kepala : H. Nanang Saprudin, S.Pd. Wakase Kurikulum : Marsidik Soewadji Wakase Kesiswaan : Lukman, S.Ag. Kaur TU : Dodo Widodo, S.Pd.

4. SD Darul ‘Amal

Kepala : Lukman, S.Ag. Kaur TU : Risnawati

5. MI Darul ‘Amal

Kepala : Solihin, S.Sos.I. Kaur TU : Susum Sumiati, S.Pd.I

6. TK Darul ‘Amal

Kepala : Umma Azizah, S.Ag. Kaur TU : Nurjannah, A.Ma.

7. Santunan Ashabuddar

Ketua : A. Fuad Fauzi, S.Pd.I. Wakil : Supyana, S.Th.I. 42

BAB IV METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MA

A. Prinsip Dasar Metode Dakwah Ustadz Umay Maryunani Di Pondok

Pesantren Darul ‘Amal Sukabumi Menurut Ustadz Umay Maryunani dakwah itu mengajak atau menyeru pihak lain kepada sesuatu yang dikehendaki da’i, maka da’inya sendiri harus terlebih dahulu mendudukkan dirinya itu seperti apa, adalah mustahil orang lain akan mengikuti apa yang kita inginkan kalau kita sendiri merupakan sosok yang tidak jelas, sifat dan karakternya. Oleh karena itu seorang da’i yang berhasil adalah dapat dipastikan sebagai seorang yang memiliki kepribadian yang utuh, seperti sifat-sifat yang wajib pada seorang Rasul, Shidiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah. Kesemuanya itu baru dapat diwujudkan oleh yang dapat menyatukan kata hatinya, dengan ungkapan lisannya, dan ungkapan lisannya diwujudkan dalam amal perbuatannya, dengan kata lain “satunya hati, lisan dan perbuatan”. Jangan berharap seorang da;I dapat didengar, apalagi diikuti, ketika dia nifaq, yakni lain di mulut lain di hati, atau da’I itu, dusta, yakni lain di kata lain pula di fakta. Metode dakwah yang diajarkan Ustadz Umay Maryunani adalah dakwah harus sesuai dengan objeknya, dakwah kepada orang yang berpendidikan tinggi kaum intelektual itu harus dengan al-Hikmah, yakni mampu menyajikan ajaran agama dengan pendekatan yang rasional dan