Metode Mikroemulsi Metode emulsifikasi difusi pelarut Metode Kompleks Polielektrolit

2.7. Nanopartikel Kitosan

Secara umum nanopartikel didefinisikan sebagai partikel dengan ukuran 10 – 1000 nm Mohanraj dan Chen, 2006. Pembuatan nanopartikel yang menggunakan polimer dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe; pertama nanopartikel dibentuk bersamaan dengan polimernya menggunakan reaksi polimerisasi, kedua polimer dibuat terpisah umtuk selanjutnya digunakan untuk membuat nanopartikel Swarbick, 2007. Ada empat metode pembuatan nanopartikel yang menggunakan kitosan sebagai polimer yaitu mikroemulsi, emulsifikasi difusi pelarut, kompleks polielektrolit, dan gelasi ionik.

2.7.1. Metode Mikroemulsi

Pada pembuatan nanopartikel menggunakan metode ini kitosan dilarutkan dalam larutan asam. Kemudian surfaktan dilarutkan dalam n-heksan. Larutan kitosan dan glutaraldehid kemudian ditambahkan ke dalam larutan surfaktan dalam n-heksan dengan pengadukan menggunakan pengaduk magnetik pada temperatur kamar. Nanopartikel akan terbentuk dengan adanya surfaktan. Pengadukan dibiarkan selama semalam untuk memaksimalkan proses cross-linking, di mana gugus amin dari kitosan akan berikatan dengan glutaraldehid. Pelarut organik kemudian diuapkan dengan penguapan tekanan rendah. Surfaktan yang masih terkandung dalam nanopartikel dihilangkan melalui proses presipitasi dengan menggunakan CaCl 2 kemudian presipitan dihilangkan dengan sentrifugasi. Kemudian suspensi nanopartikel didialisis sebelum dilakukan proses liofilisasi. Nanopartikel yang dihasilkan dengan menggunakan metode ini memiliki ukuran kurang dari 100 nm dan ukuran partikel tersebut dapat diatur dengan melakukan variasi glutaraldehid yang dapat mengubah derajat cross-linking. Namun, metode ini memiliki kerugian yaitu penggunaan pelarut organik, lamanya waktu proses pembuatan, dan tahapan pencucian yang kompleks Kurniawan, 2012.

2.7.2. Metode emulsifikasi difusi pelarut

Pada metode ini, dibuat emulsi minyak dalam air dengan cara mencampurkan fase organik sedikit demi sedikit ke dalam larutan kitosan yang mengandung penstabil seperti poloxamer dengan pengadukan menggunakan pengaduk magnetik, dilanjutkan dengan homogenisasi tekanan tinggi. Emulsi kemudian dilarutkan ke dalam sejumlah besar fase air. Presipitasi polimer terjadi akibat difusi dari pelarut organik ke dalam fase air, yang mana akan membentuk nanopartikel. Metode ini sesuai untuk zat aktif yang hidrofobik. Kelemahan metode ini adalah penggunaan pelarut organik dan tekanan tinggi selama pembuatan nanopartikel Kurniawan, 2012.

2.7.3. Metode Kompleks Polielektrolit

Mekanisme polielektrolit kompleks melibatkan reaksi netralisasi muatan antara polimer kationik dan polimer anionik yang akan membentuk kompenen polielektrolit. Beberapa polimer kationik seperti gelatin dan polietilamin juga dapat digunakan pada proses ini. Metode ini menawarkan cara pembuatan yang sederhana. Nanopartikel akan terbentuk secara spontan setelah penambahan larutan polimer anionik ke dalam larutan kitosan dalam asam asetat dengan pengadukan menggunakan pengaduk magnetik pada temperatur kamar Kurniawan, 2012.

2.7.4. Metode Gelasi Ionik