3.7. Cara Kerja dan Alur Penelitian
Dilakukan pemeriksaan tinja pada anak sekolah dasar kelas 1 sampai kelas 6. Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Puskesmas Koto Baru Kota Sungai
Penuh dengan menggunakan metode langsung direct slide secara kualitatif. Semua anak positif ditemukan telur Ascaris lumbricoides pada tinjanya
diikutsertakan dalam penelitian begitu juga anak yang dinyatakan negatif.
3.7.1. Alat dan Bahan:
- Larutan eosin 2. - Gelas obyek.
- Cover glass. - Lidi.
- Mikroskop. - Tabung reaksi.
- Alergen dari ekstrak cacing Ascaris lumbricoides. - Jarum khusus Stallerpoint
®
. - Jarum suntik.
- Larutan epinefrin 1:1.000. - Larutan alkohol 70.
- Larutan NaCl fisiologis. - Kertas hisap.
- Kontrol negatif: NaCl 0,9 - Kontrol positif: Histamin 1
3.7.2. Cara Kerja
3.7.2.1. Pembuatan Alergen dari Ekstrak cacing Ascaris lumbricoides
Pembuatan alergen dari ekstrak cacing Ascaris: cacing dewasa Ascaris segar ditambah 100 ml NaCL fisiologis diblender, kemudian disaring untuk
mendapatkan sarinya dan ampas di dalam saringan dibuang, hasil cairan berupa sari tadi dimasukkan ke tabung reaksi untuk dilakukan sentrifugasi dengan 4000
16
Universitas Sumatera Utara
rpm selama 10 -15 menit dan setelah itu pada bagian atas dari larutan pada tabung reaksi digunakan sebagai zat untuk alergen.
3.7.2.2. Pemeriksaan Tinja
- Pada gelas objek yang bersih diteteskan 1 – 2 tetes eosin 2.
- Dengan sebuah lidi, diambil sedikit tinja dan ditaruh pada larutan tersebut.
- Dengan lidi tadi, diratakanlarutkan kemudian ditutup dengan cover glass.
- Sediaan dilihat di bawah mikroskop
3.7.2.3. Pemeriksaan Uji Tusuk Kulit
Uji tusuk kulit dilakukan pada subjek dengan prosedur sebagai berikut Morris et al, 2006:
Daerah volar lengan bawah tiap subjek dibersihkan dengan larutan alkohol 70.
Setetes alergen dari ekstrak cacing Ascaris diteteskan pada bagian volar lengan bawah subjek, kemudian jarum khusus ditusukkan
pada tetesan alergen dengan posisi 90°. Selanjutnya alergen yang pertama ditusukkan adalah kontrol
negatif NaCl 0,9 dan yang terakhir adalah kontrol positif Histamin 1.
Sisa alergen pada kulit dikeringkan dengan kertas hisap. Alergen diteteskan sebanyak 1 tetes dengan jarak 2 cm.
Sensitisasi dinilai 15
– 20 menit setelah aplikasi tusuk kulit. Jarum khusus yang digunakan adalah Stallerpoint
®
. Alergen dari ekstrak cacing Ascaris pada setiap subjek ditusukkan dengan satu
jarum khusus. Setiap jarum hanya digunakan satu kali. Antisipasi kemungkinan terjadinya reaksi anafilaksis, dengan
menyediakan epinefrin 1:1.000 yang telah dimasukkan ke dalam jarum suntik dan siap untuk disuntikkan. Epinefrin tersebut
disiapkan terlebih dahulu sebelum uji tusuk kulit dilakukan.
17
Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan dan penilaian terhadap reaksi yang timbul dilakukan oleh dokter peserta Program Magister Ilmu Kedokteran Tropis dan
didampingi oleh dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin. Penilaian hasil berdasarkan Lachapelle Maibach, 2003:
- Uji tusuk kulit positif dinyatakan terdapat rasa gatal dan eritema yang dikonfirmasi dengan adanya urtika yang khas yang dapat
dilihat dan diraba berdiameter 3 mm yang muncul 15 – 20
menit sesudah aplikasi tusuk kulit. - Uji tusuk kulit negatif dinyatakan terdapat rasa gatal dan eritema
yang dikonfirmasi dengan adanya urtika yang khas yang dapat dilihat dan diraba berdiameter 3 mm yang muncul 15
– 20 menit sesudah aplikasi tusuk kulit.
3.7.3. Alur Penelitian