Foaming Agent Prinsip Dasar Pengujian Makrostruktur Biaya Produksi Teori pengujian Flexure

20

2.8. Foaming Agent

Foaming agent adalah bahan yang harus mempunyai formula kimia dengan sifat-sifat antara lain berupa Surfactant surface active agent dan stabilizer. Foaming agent digunakan sebagai bahan untuk menghasilkan foam busa guna mengembangkan volume adonan bata ringan. Bahan ini diharuskan mempunyai kemampuan menyangga pengembangan adonan sampai setting time adonan tercapai biasanya selama 2 jam sejak proses mixing. Selama 2 jam foam tidak boleh collaps pecah sehingga densitas bata ringan dapat dicapai.

2.9. Prinsip Dasar Pengujian Makrostruktur

Pengujian makrostruktur adalah pengambilan gambar dengan jarak yang sangat dekat untuk mendapatkan detail yang tinggi pada sebuah objek berukuran kecil. Foto makro biasanya memiliki rasio 1:1 dimana gambar yang dihasilkan sama dengan ukurannya dengan benda aslinya, foto tersebut lalu diproses dengan software khusus guna mengkalkulasikan jumlah dan besar butir udara secara akurat. Pengujian makrostruktur dilakukan pada permukaan dan bagian dalam spesimen paving block untuk melihat jumlah butir udara yang terbentuk dan melihat hubungan pesentase jumlah butir udara dalam mempengaruhi berat dan kekuatan dari produk paving block.

2.10. Biaya Produksi

Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua biaya yang berhubungan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk jadi. Biaya produksi merupakan suatu elemen yang penting dalam aktivitas suatu usaha atau perusahaan dalam penentuan laba usaha. Dengan diketahuinya perencanaan biaya produksi diharapkan dapat membantu pelaku usaha dan pimpinan untuk memperkirakan biaya baku, tenaga kerja, dan harga per unit barang dan kondisi persaingan pasar.

2.11. Teori pengujian Flexure

Flexural strength atau kekuatan lentur, juga dikenal sebagai modulus rupture, kekuatan tekuk, atau kekuatan patah. Merupakan suatu parameter mekanik untuk brittle materials, didefinisikan sebagai kemampuan material untuk 21 menahan deformasi saat diberikan pembebanan. Transverse bending test merupakan pengujian yang paling sering digunakan, baik untuk spesimen yang memiliki cross-section berbentuk persegi maupun lingkaran dan menggunakan teknik pengujian three point bending. Kekuatan lentur menyajikan kemampuan tertinggi material dalam menahan pembebanan dengan simbol sigma . Perilaku mekanik sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu reaksi yang timbul akibat dari adanya suatu aksi atau gangguan. Sebagai contoh salah satu gangguan yang diberikan terhadap suatu material adalah gaya, dan respon yang ditimbulkan akibat gaya yang diberikan tersebut adalah berupa tegangan, regangan, retak, patah, dan lain-lainnya. Respon yang dihasilkan tentunya dapat memberikan informasi mengenai sifat dan kerakteristik suatu material tersebut. Perilaku mekanik yang terjadi terhadap concrete foam dapat dilihat melalui kurva tegangan dan regangan. Kurva tersebut memberi informasi yang khas untuk setiap jenis pembebanan. Gambar 2.6 menunjukkan tipikal kurva tegangan-regangan pada concrete foam dalam pembebanan flexure, dengan beban tepat ditengah benda uji spesimen [11]. Gambar 2.6. tipikal kurva tegangan-regangan flexure pada concrete foam Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan flexural strenght atau yang sering juga disebut Modulus of rupture pada paving block dengan dimensi 225×135×65mm. pengujian ini mengacuh pada standar Argentinean Concrete Block Association AABH untuk paving block bertipe uni-stone. 22 Besarnya momen yang mematahkan paving block merupakan momen akibat beban maksimum dari mesin pembebanan dengan mengabaikan berat sendiri dilihatkan pada gambar 2.7. Gambar 2.7. Pembebanan pada spesimen uji Formula umum untuk cari nilai flexural strength adalah: I c M    .................................................. . Dimana untuk paving block ini: L P M   2 , karena pembebanan maksimum berada di titik tengah spesimen, untuk cross section benda berbentuk persegi adalah 2 d c  , dan momen inersia I untuk persegi adalah 12 3 bd , seperti terlihat pada gambar 2.8. Gambar 2.8. potongan pada titik pembebanan spesimen I c M    12 2 2 1 3 d b d L P      23 Dimana b untuk paving block berbentuk uni-stone menurut standar Argentinean Concrete Block Association AABH diperlihatkan pada gambar 2.9. Gambar 2.9. penampang atas spesimen uji Jadi didapat rumus perhitungannya adalah: = 2 2 1 3 h b b PL  .................................................. . dengan: = Flexural strenght MPa P = Beban maksimum pada balok benda uji Newton L = Panjang Bentang mm b 1 = Lebar luar balok benda uji mm b 2 = Lebar dalam balok benda uji mm h = Tinggi balok benda uji mm 24

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN