Media Hasil Penelitian 1. Karakteristik Siswa

Menurut pendapat Sugijokanto 2014 bahwa pengaruh keluarga masih menjadi penyebab dominan seorang anak melakukan bullying. Anak –anak yang tumbuh dari keluarga yang sering menjadi korban penghinaan, pukulan fisik dan ketidakadilan dari saudara atau orang tua, cenderung melakukan tindakan kekerasan di kemudian hari. Pola asuh yang diterapkan dalam keluarga merupakan salah satu faktor munculnya perilaku bullying. Orang tua yang mendidik anak secara otoriter dan cenderung memberikan hukuman fisik pada anak dalam setiap perilaku salah tanpa memberikan penjelasan, membuat anak menjadi marah dengan keluarga dan melakukan pelampiasan di luar rumah salah satunya dengan melakukan bullying. Apabila dilihat lebih mendalam, hal ini juga dikaitkan dengan siswa berumur 12 sampai dengan 13 tahun karena pada usia ini remaja secara emosional lebih labih dan memiliki konflik karena kecenderungan untuk berusaha memberontak segala aturan otoritas termasuk dari orang tuanya. 3. Faktor Teman Memengaruhi Perilaku Bullying di SMPN 2 Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya. Hasil penelitian berkenaan dengan faktor teman yang memengaruhi terjadinya perilaku bullying dengan teman dapat dikatakan baik sebanyak 38 orang 50,7. Hal berarti teman tidak mendukung perilaku bullying kepada sesama teman sebaya saat bermain di sekolah disebabkan teman di sekolah telah diberikan pendidikan agama dan moral untuk tidak menyakiti sesama teman atau orang lain. Namun ada ditemukan faktor teman yang kurang menyebabkan terjadinya perilaku bullying pada siswa sebanyak 37 orang 49,3 disebabkan teman sebaya yang memiliki kelompok ingin memaksanakan kehendaknya untuk diakui keberadaannya kepada siswa laininya. Pendapatan Mudjijanti 2011 menyatakan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi terhadap prilaku bullying pada siswa adalah dari sikap siswa itu sendiri. Sikap siswa tidak bisa dilepaskan dari dimensi psikologis dan kepribadian siswa itu sendiri. Teman sebaya merupakan feer yang signifikan bagi siswa karena sebagian besar waktu dihabiskan di sekolah bersama teman-teman sekolah. Pada remaja perilaku bullying umumnya terjadi karena pengaruh teman kelompok peer group. Hal ini disebabkan siswa mengalami masa pencarian identitas yang berkaitan dengan penerimaan teman sebaya. Keikutsertaan dalam kelompok membuat individu merasa diterima sehingga mereka mempunyai peraturan- peraturan sendiri dalam bergaul dengan teman sebaya.

4. Faktor Media Memengaruhi Perilaku Bullying Kekerasan di SMPN

2 Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya Hasil penelitian berkenaan dengan faktor media yang memengaruhi terjadinya perilaku bullying dengan teman dapat dikatakan baik sebanyak 38 orang 50,7. Hal ini berarti siswa tidak menggunakan media informasi untuk menonton atau memaikan game-game yang berkaitan dengan kekerasan. Media informasi yang ada saat ini seperti majalah, koran dan buku-buku sebelum diterbitkan terlebih dahulu dievaluasi apakah dapat menimbulkan kekerasan kepada pembaca atau masyarakat. Unsur-unsur yang mengandung atau memicu kekerasan terlebih dahulu disoring untuk tidak muat dalam berita. Namun ada