File header Image header Color table Pixel data

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dilakukan untuk mengetahui dan menentukan berbagai kriteria yang dibutuhkan untuk membangun sistem. Berikut ini dilakukan analisis terhadap hal-hal yang berhubungan dengan sistem.

3.1.1 Citra digital bitmap

Citra digital bitmap merupakan format citra digital yang umum digunakan. Citra bitmap tidak terkompresi dan umumnya memiliki ukuran yang besar. Hal inilah yang menyebabkan citra bitmap banyak digunakan sebagai media penyimpanan pesan. Dengan jenis file yang tidak terkompresi, maka pesan rahasia tidak akan rusak akibat proses kompresi dan dekompresi. Begitu juga ukuran file yang besar, tidak menyebabkan kecurigaan akan adanya pesan rahasia. Format data file bitmap terdiri dari file header, image header, color table, dan pixel data, dapat dilihat pada Gambar 2.15. Berikut ini penjelasan format data file bitmap.

1. File header

File header bitmap mengidentifikasikan file bitmap tersebut, berisi informasi mengenai jenis, ukuran dan tata letak berkas bitmap data. Universitas Sumatera Utara

2. Image header

Image header information header bitmap menentukan ukuran, tipe kompresi, dan format warna untuk bitmap tersebut.

3. Color table

Color table color pallete bitmap merupakan array terstruktur yang menentukan setiap warna dalam gambar. Setiap pixel data bitmap menyimpan sebuah nilai tunggal yang digunakan sebagai indeks pada palet warna. Informasi warna yang disimpan di dalam elemen pada suatu indeks mendefinisikan warna pixel tersebut. Palet warna digunakan pada gambar bitmap 1-bit, 4-bit, dan 8-bit. Pada gambar bitmap 16-bit, 24-bit, dan 32-bit, tidak terdapat palet warna karena setiap pixel direpresentasikan oleh nilai data warna yang sebenarnya di area bitmap data.

4. Pixel data

Pixel data merupakan bagian dari file bitmap yang menyimpan informasi representasi kumpulan bit-bit warna yang membentuk gambar. Pixel data bitmap dimulai dari data offset hingga akhir file bitmap. Pesan rahasia disisipkan pada bagian pixel data bitmap. Di mana bit terakhir dari suatu byte pixel data akan diganti dengan bit pesan. Pesan rahasia tidak disisipkan pada bagian lain selain pixel data bitmap, karena pengubahan bit terkahir pada byte lain selain byte data bitmap dapat merusak file gambar tersebut. Dengan demikian, proses mendeteksi kemungkinan adanya pesan akan dilakukan pada bagian pixel data bitmap yang dimulai dari data offset hingga akhir file bitmap.

3.1.2 Metode steganalisis

Metode steganalisis yang digunakan merupakan metode steganalisis Enhanced LSB. Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, metode ini memanfaatkan kemampuan manusia dalam mengenali objek gambar hasil enhanced LSB. Universitas Sumatera Utara Metode ini akan mengubah nilai seluruh bit pada suatu byte pixel sesuai dengan nilai bit terkahir byte pixel tersebut. Berikut ini algoritma metode steganalisis Enhanced LSB. 1. Periksa bit terakhir dari setiap byte data. 2. Jika bit terakhir bernilai 0, ubah semua bit pada byte tersebut menjadi 0. Dan jika bit terakhir bernilai 1, ubah semua bit pada byte tersebut menjadi 1. 3. Perhatikan gambar setelah terjadi proses perubahan bit untuk menentukan apakah pada gambar tersebut terdapat pesan rahasia atau tidak.

3.1.3 Tindak lanjut terhadap pesan rahasia

Proses steganalisis akan memperlihatkan kemungkinan ada tidaknya pesan rahasia pada gambar. Jika pada gambar terdapat pesan rahasia, maka tindak lanjut yang akan dilakukan adalah melakukan ekstraksi terhadap pesan rahasia tersebut, sehingga isi pesan rahasia dapat diketahui.

3.1.4 Analisis cara kerja sistem

Sistem dibangun dengan tujuan dapat menganalisis suatu gambar bitmap sehingga dapat diketahui apakah pada gambar tersebut terdapat pesan rahasia atau tidak. Jika terdapat pesan rahasia, maka akan dilakukan ekstraksi pesan untuk mengetahui isi pesan rahasia tersebut. Sistem akan menerima masukan berupa gambar dalam format bitmap. Kemudian gambar akan dianalisis dengan metode steganalisis Enhanced LSB. Lalu sistem akan memberikan keluaran berupa gambar hasil enhanced LSB. Jika pada gambar terdeteksi pesan rahasia, maka dapat diambil tindak lanjut dengan melakukan ekstraksi pesan rahasia. Universitas Sumatera Utara

3.1.5 Pemodelan Sistem

Alur kerja sistem akan digambarkan dengan menggunakan Unified Modeling Language UML. UML merupakan salah satu standar pemodelan sistem untuk memvisualisasikan, merancang, dan mendokumentasikan perangkat lunak. Diagram- diagram UML yang akan digunakan untuk membangun sistem steganalisis ini adalah use case diagram, activity diagram, class diagram, dan sequence diagram. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem dengan menekankan kepada apa yang diperbuat sistem. Sebuah use case merepresentasikan interaksi antara actor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, sementara actor merupakan entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjann tertentu. Activity diagram menggambarkan alur aktivitas dalam sistem. Activity diagram juga dapat menggambarkan aktivitas paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi pada sistem. Activity diagram merupakan state diagram secara khusus, di mana sebagian besar state berupa action. Class diagram mendeskripsikan struktur dari kelas-kelas yang terdapat pada sebuah sistem. Class diagram dirancang untuk menentukan objek-objek yang dibutuhkan untuk perancangan sistem. Class diagram menggambarkan keadaan suatu sistem melalui atribut yang dimilikinya dan juga memiliki layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut melalui metodefungsi. Sequence diagram menggambarkan interaksi antarobjek di dalam dan di sekitar objek berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Pada sequence diagram, waktu merupakan dimensi vertikal, sementara objek merupakan dimensi horizontal. Pada umumnya, sequence diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Universitas Sumatera Utara Actor pada use case dan use case itu sendiri dapat diidentifikasi dengan menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut. 1. Siapa yang menggunakan sistem? Jawaban: Pengguna. 2. Siapa yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi pada sistem? Jawaban: Pengguna. 3. Bagaimana aktor menggunakan sistem? Jawaban: Pengguna mengakses halaman steganalisis untuk melakukan steganalisis untuk mendeteksi ada tidaknya pesan rahasia pada suatu gambar. Kemudian pengguna akan memilih gambar yang diinginkan dan melakukan proses steganalisis. Pengguna juga dapat mengekstraksi pesan pada gambar dengan mengakses halaman ekstraksi dan memilih gambar yang diinginkan untuk kemudian melakukan proses ekstraksi sehingga pesan tersembunyi dapat diketahui. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka dapat ditentukan bahwa actor adalah pengguna. Use case dapat ditentukan dari hal-hal yang dilakukan oleh pengguna. Hal-hal yang dilkukan oleh pengguna adalah sebagai berikut: 1. Mengakses halaman steganalisis untuk kemudian mendeteksi ada tidaknya pesan rahasia pada suatu gambar. 2. Menentukan gambar yang akan dianalisis. 3. Melakukan proses analisis. 4. Mengakses halaman ekstraksi untuk kemudian mengekstraksi pesan tersembunyi pada gambar. 5. Menentukan gambar yang akan diekstraksi. 6. Melakukan proses ekstraksi. Universitas Sumatera Utara

3.1.6 Bahasa pemrograman

Sistem ini akan dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Java, melalui platform NetBeans IDE 6.8. NetBeans adalah sebuah Integrated Development Environment IDE yang open source.

3.2 Perancangan Sistem