3. Apa yang spesifik dari cedera, termasuk jenis objek dihubungi, arah dari yang kontak dibuat,
4. Apakah ada kehilangan kesadaran 5. Apa yang dialami atau dirasakan pasien sekarang, seperti rasa sakit, sensasi, perubahan
visual dan maloklusi
3.5.2 PEMERIKSAAN KLINIS
Pemeriksaan klinis meliputi pemeriksaan ekstra oral dan intra oral. Ekstra oral meliputi pemeriksaan luka yang terjadi pada daerah wajah untuk mengetahui lokasi, panjang, dan
kedalamannya yang dapat berhubungan dengan struktur yang ada dibawah luka seperti arteri, saraf dan juga kelenjar ludah. Jika ada edema fasial diobservasi dan dievaluasi karena ini bisa
merupakan tempat terjadinya fraktur.
2,21
Pada pemeriksaan intra oral meliputi pemeriksaan jaringan lunak dan jaringan keras yang kemungkinan adanya pembengkakan dan laserasi.
Pemeriksaan ini meliputi ada tidaknya fraktur pada mahkota dan akar gigi dan avulsi gigi dari soketnya, pemeriksaan laserasi mukosa pada mulut dan bibir. Setiap elemen gigi harus diperiksa,
hal ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya gigi atau protesa yang patah yang harus segera dikeluarkan.
22
Pada pemeriksaan klinis ini dapat juga dilakukan pemeriksaan fisik pada fraktur subkondilar yang merupakan bagian dari fraktur mandibula. Pemeriksaan fisik ini meliputi.
18
a. Inspeksi : angulasi, rotasi, pemendekan, pemanjangan dan pembengkakan
Universitas Sumatera Utara
b. Palpasi nyeri tekan dan krepitasi : status neurologis dan vaskuler dibagian distalnya perlu diperiksa. Lakukan palpasi pada daerah ekstremitas tempat fraktur tersebut, yaitu meliputi
persendian atas dan bawah c. Gerakan
d. Pemeriksaan trauma di tempat lainnya : kepala, toraks, abdomen dan pelvis.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7. Wanita 44 tahun, gambaran klinis fraktur subkondilar unilateral sebelah kiri dengan pemendekan ramus atas dan gerakan mandibula yang terganggu dilihat dari
pandangan lateral. Chen Lee, Subcondylar fracture of the mandible: an endoscopic-
assisted technique, 1998:5
Universitas Sumatera Utara
3.5.3 RADIOGRAFI
Fraktur vertikal dari prosesus kondiloideus mandibula dan bagian medial kepala kondilar jarang ditemukan oleh radiografi konvensional dan lebih sering terdeteksi oleh computed
tomography CT scan.
23
Untuk mengetahui keakuratan gambaran radiografi dalam kelayakan penggunaan endoskop sangat diperlukan. Hal ini berguna untuk menentukan strategi pengobatan
yang tepat dengan mengidentifikasi lokasi fraktur, arah perpindahan, dan derajat kominusi. Pada tahun 2001, Wilson dan rekan-rekannya membandingkan CT scan heliks dengan poto panoramik
dalam mendeteksi 73 fraktur mandibula di 42 pasien berturut-turut dan berkorelasi. Helical CT scan terdeteksi 100 dari fraktur mandibula , sementara poto panoramik terdeteksi hanya 86.
16
Gambaran radiologis lokasi fraktur menurut rule of two terdiri dari.
24
1. Dua gambaran, anteroposterior AP dan lateral 2. Memuat dua sendi di proksimal dan distal fraktur
3. Menurut gambaran foto dua ekstremitas yaitu ekstremitas yang cedera dan yang tidak cedera. Kemudian pergeseran fragmen tulang pada fraktur ada empat.
24
1. Alignman yaitu perubahan arah axis longitudinal, bisa membentuk sudut 2. Panjang, yang dapat menyebabkan pemendekan
3. Aposisi yaitu hubungan ujung fragmen satu dengan yang lainnya 4. Rotasi yaitu perputaran terhadap fragmen proksimal.
Berikut akan ditunjukkan beberapa gambaran radiografi pada pemeriksaan fraktur kondilar rahang bawah.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Gambaran fraktur subkondilar praoperasi dari pandangan lateral.Cho-Lee, Endoscopically-assist transoral approachfor the
treatment of subconylar fraktures of the mandible, Med Oral Patol Oral Cir Bucal. 2008
Gambar 9. Gambaran fraktur subkondilar postoperasi yang dilakukan dengan pendekatan transoral dibantu dengan endoskopik dari pandangan
lateral. Cho-Lee, Endoscopically-assist transoral approachfor the treatment of subconylar fraktures of the mandible, Med Oral Patol Oral
Cir Bucal. 2008
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10. Gambar hasil CT scan fraktur subkondilar kanan praoperasi Chen Lee, Subcondylar fracture of the mandible: an
endoscopic-assisted technique, 1998:5
Gambar 11. Gambar hasil CT scan fraktur subkondilar kanan paskaoperasi Chen Lee, Subcondylar fracture of the mandible: an
endoscopic-assisted technique, 1998:5
Universitas Sumatera Utara
Gambar 12. Gambaran tiga dimensi fraktur subkondilar. Reid V, Condylar fracture repair: use of the endoscope to
advance traditional treatment philosophy, facial plastic surgery clinic of north America, 2006
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 PEMAKAIAN ENDOSKOPI SECARA TRANSORAL PADA PERAWATAN FRAKTUR