Latar Belakang Pengaruh Tingkat Pendidikan Umur Jenis Kelamin Agama Dan Suku Terhadap Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi KB Di Kelurahan Sidorejo Hilir

Hanna Justicia Simanjuntak : Pengaruh Tingkat Pendidikan Umur Jenis Kelamin Agama Dan Suku Terhadap Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 2008. USU Repository © 2009 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kependudukan erat kaitannya dengan sektor pembangunan lainnya. Oleh karena itu kebijaksanaan di bidang kependudukan selama Repelita IV diarahkan untuk meningkatkan keterpaduan pelaksanaan dengan program pembangunan lainnya. Usaha-usaha yang telah dilaksanakan selama Repelita IV di bidang kependudukan diarahkan untuk mengendalikan pertumbuhan serta persebaran penduduk dan meningkatkan kualitas penduduk. Bersama-sama dan selaras dengan kebijaksanaan di bidang-bidang lain, kebijaksanaan kependudukan tersebut juga diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat, pembangunan daerah dan penciptaan lapangan kerja. Pembangunan nasional di bidang sosial ekonomi telah memberikan dampak positif terhadap pemecahan masalah-masalah kependudukan. Walaupun demikian, hingga tahun terakhir Repelita IV pertumbuhan penduduk masih perlu diturunkan sedangkan kualitas penduduk masih perlu ditingkatkan. Masalah lain adalah persebaran yang belum merata. Tingginya laju pertumbuhan penduduk disebabkan oleh tingginya tingkat kelahiran dibanding tingkat kematian. Hanna Justicia Simanjuntak : Pengaruh Tingkat Pendidikan Umur Jenis Kelamin Agama Dan Suku Terhadap Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 2008. USU Repository © 2009 Pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan hasil-hasil pembangunan kurang bisa dirasakan masyarakat. Oleh karena itu upaya langsung untuk menurunkan tingkat kelahiran masih perlu ditingkatkan. Tingginya angka kelahiran di Indonesia disebabkan oleh besarnya proporsi penduduk yang masuk dalam pasangan usia subur PUS. Upaya langsung untuk menurunkan tingkat kelahiran dilaksanakan melalui program keluarga berencana, yaitu dengan mengajak pasangan usia subur PUS agar memakai alat kontrasepsi. Di samping tujuan penurunan tingkat kelahiran, keikutsertaan dalam program keluarga berencana juga dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan penduduk, terutama ibu dan anak. Kegiatan penerangan dan motivasi keluarga berencana dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kesadaran, pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat dalam berkeluarga berencana. Dengan telah besarnya jumlah peserta program KB, maka pelaksanaan program ini perlu makin ditingkatkan kualitasnya. Sehubungan dengan itu maka pesan-pesan penerangan KB telah diarahkan kepada pemakaian alat kontrasepsi yang lebih efektif dengan tingkat perlindungan terhadap kehamilan yang lebih tinggi. Kegiatan penerangan juga meliput penerangan medis yang bertujuan meningkatkan pengetahuan mengenai alat-alat kontrasepsi. Dengan pengetahuan tersebut, penduduk dapat menentukan pilihan alat kontrasepsi yang cocok sehingga memberi pengayoman lebih tinggi yang akhirnya akan meningkatkan kelestariannya dalam berkeluarga berencana. Sejalan dengan penerangan medis juga dilaksanakan kampanye reproduksi sehat di seluruh Indonesia yang dilengkapi dengan alat peraga. Guna menunjang usaha tersebut telah diperkenalkan pelayanan KB Lingkaran Biru. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat yang memilih dan ingin Hanna Justicia Simanjuntak : Pengaruh Tingkat Pendidikan Umur Jenis Kelamin Agama Dan Suku Terhadap Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 2008. USU Repository © 2009 memperoleh pelayanan KB melalui dokter, bidan praktek swasta dan apotek secara mandiri. Dengan demikian, berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk menganalisa tentang ada tidaknya pengaruh tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, agama dan suku terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB. Untuk mengetahui hal tersebut maka penulis mengambil judul tulisan ini, yaitu : “Pengaruh tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, agama dan suku terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB di Kelurahan Sidorejo Hilir”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Jenis Kelamin, Umur, Tingkat Pendidikan, Tingkat Upah terhadap Kesempatan Kerja di Kota Medan

16 172 69

Hubungan Penggunaan Alat Kontrasepsi yang Mengandungi Kombinasi Hormonal (Pil) dengan Kejadian Vaginal Dischage Patologis pada Dosen Wanita Usia Subur Universitas Sumatera Utara Tahun 2011

0 44 72

Analisa Tingkat Efektivitas Alat Kontrasepsi Terhadap Tingkat Kegagalan Peserta KB Di Kabupaten Langkat Tahun 2008-2009

1 41 48

Peran Suami Menurut Istri dalam Pemakaian Alat Kontrasepsi di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2010

3 57 69

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 14

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 17

HUBUNGAN KARAKTERISTIK (UMUR, JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDIDIKAN) DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN Hubungan Karakteristik (Umur, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan) Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di Kelurahan Makamhaji Kecamatan Kar

0 2 17

HUBUNGAN KARAKTERISTIK (UMUR, JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDIDIKAN) DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH Hubungan Karakteristik (Umur, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan) Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di Kelurahan Makamhaji Kecamat

0 9 16

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN JUMLAH ANAK DENGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KB (Di RW 03 Kelurahan Kedung Cowek Surabaya)

0 0 6

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI KECAMATAN TOPOYO KABUPATEN MAMUJU TENGAH

0 0 135