Syafrizal Elfi Sandri : Proyeksi Angka Kelahiran Dan Kematian Bayi Pada Tahun Berdasarkan Data Tahun 2003 – 2007 Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3.3.1. Angka Harapan Hidup AHH
Angka harapan hidup AHH pada suatu umur didefinisikan sebagai rata-rata jumlah tahun kehidupan yang masih dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai
umur tepat X dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakat. Angka harapan hidup pada suatu usia merupakan indikator yang baik untuk
menunjukkan tingkat social-ekonomi secara umum. Indikator yang sering dipakai adalah angka harapan hidup waktu lahir expection of live at berth yang didefenisikan
sebagai rata-rata tahun kehidupan yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir.
Seiring dengan menurunnya angka kematian bayi maka angka harapan hidup terus mengalami peningkatan walaupun pada tahun 2004 sempat mengalami
penurunan. Hal ini disebabkan karena terjadinya krisis moneter nasional yang berpengaruh terhadap social-ekonomi masyarakat.
3.3.2. Mekanisme Penurunan Angka Kematian Bayi
Syafrizal Elfi Sandri : Proyeksi Angka Kelahiran Dan Kematian Bayi Pada Tahun Berdasarkan Data Tahun 2003 – 2007 Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Faktor social ekonomi merupakan faktor penentu mortalitas bayi. Namun faktor social-ekonomi tidak bersiafat langsung, yaitu harus melalui mekanisme biologi
tertentu variable antara yang kemungkinan menimbulkan resiko morbiditas danselanjutnya bayi sakit dan apabila tidak sembuh akhirnya cacat ataumeninggal.
Dalam mekanisme ini, penyakit dan kurang gizi bukan merupakan variable independen, tetapi merupakan variable antara pada angka kematian karena dapat
mempengaruhi kematian bayi itu sendiri. Faktor social-ekonomi juga sangat mempengaruhi kematian bayi. Yang termasuk faktor-faktor social-ekonomi adalah
faktor-faktor yang ada dalam individu, keluarga dan masyarakat, pengetahuan dan sumber ekonomi dan keamanan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
morbiditas dalam masyarakat. Faktor-faktor material, lingkungan, gizi, penolong persalinan pertama dan
pelayanan kesehatan merupakan beberapa variable antara yang dapat mempengaruhi angka kematian bayi.
1. Penolong Pertama
Penolong persalinan bayi dapat dijadikan salah satu faktor tingkat kematian bayi. Dilihat dari kesehatan ibu persalinan oleh tenaga medis seperti dokter atau bidan
dalam hal ini lebih baik daripada penolong persalinan yang lain.
Syafrizal Elfi Sandri : Proyeksi Angka Kelahiran Dan Kematian Bayi Pada Tahun Berdasarkan Data Tahun 2003 – 2007 Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 3.5. Persentase balita menurut penolong kelahiran pertama tahun 2007
Penolong Persalinan Persentase
2003 2007
Dokter 26,16
28,88 Bidan
73,37 67,91
Tenaga medis 0,00
0.00 Dukun
0,23 1,87
Famili 0.23
1,39 Lainnya
0.01 0.00
Sumber: Dinas Kesehatan dan Kesos Kota Medan
Dilihat dari tabel bahwa para ibu di Kota Medan cenderung lebih menyukai penolong persalinan menggunakan bidan daripada dokter, terbukti dengan terjadinya
kenaikan persentase dari 73,37 dan 67,91 yang kemudian diikuti oleh dokter dan dukun beranak.
Setelah proses persalinan selesai maka tugas seorang ibu yang paling penting selanjutnya adalah memberikan ASI kepada bayinya. ASI Air Susu Ibu merupakan
zat yang sempurna untuk pertumbuhan bayi dan dapat menambah berat badan lebih cepat. Selain itu juga asi mengandung zat untuk imunitaskekebalan tubuh terhadap
penyakit serta dapat memberikan dampak psikologis yakni mendekati hati ibu dan anak dalam menjalin hubungan kasih sayang.
Syafrizal Elfi Sandri : Proyeksi Angka Kelahiran Dan Kematian Bayi Pada Tahun Berdasarkan Data Tahun 2003 – 2007 Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 3.6. Persentase Balita yang pernah disusui menurut lamanya disusui Tahun 2007
Lama disusui
Laki-laki Perempuan
Laki-laki+ Permpuan
Laki-laki+ perempuan
2003 2006
2003 2006
2003 2006
0 bulan 0.49
0.55 0.68
1.69 0.70
0.80 1-5 bulan
4.78 5.35
12.70 11.30 8.40
7.32 6-11 bulan
15.53 16.44 18.92 15.30
15.00 14.01
12-17 bulan 39.88
44.21 36.31 37.58 37.53
43.00 18-23 bulan
21.00 16.44 18.68 14.05
21.20 16.32
23 bulan 18.32
17.01 12.70 20.20 17.17
18.55 Sumber: Dinas kesehatan dan Kesos Kota Medan
2. Pelayanan Kesehatan
Dikota Medan yang terdiri dari 21 kecamatan terdapat 10 rumah sakit umum dengan kapasitas 260 kamar, mempunyai 62 buah Rumah sakit swasta Dan memiliki Rumah
bersalin 431. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Syafrizal Elfi Sandri : Proyeksi Angka Kelahiran Dan Kematian Bayi Pada Tahun Berdasarkan Data Tahun 2003 – 2007 Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 3.7 Banyaknya Rumah Sakit dan Kapasitas Tempat Tidur Menurut Kecamatan tahun 2007
No Kecamatan
RSU Swasta
Rumah bersalin
RS Kamar
RS kamar
RS
1 Medan Tuntungan
2 50
2 45
19 2
Medan Johor -
- 2
50 25
3 Amplas
- -
1 15
34 4
Denai -
- 1
14 43
5 Area
- -
2 60
12 6
Kota -
- 10
120 19
7 Maimun
- -
- -
5 8
Polonia -
- 3
30 9
9 Baru
2 35
4 75
5 10
Selayang -
- 2
40 28
11 Sunggal
- -
4 120
33 12
Helvetia -
- 2
50 31
13 Petisah
2 80
5 50
8 14
Barat 1
25 7
130 14
15 Timur
- -
6 80
6 16
Perjuangan 1
15 -
- 15
17 Tembung
- -
4 80
31
Syafrizal Elfi Sandri : Proyeksi Angka Kelahiran Dan Kematian Bayi Pada Tahun Berdasarkan Data Tahun 2003 – 2007 Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
18 Deli
- -
1 30
34 19
Labuhan -
- 3
40 16
20 Marelan
- -
2 45
17 21
Belawan 2
55 1
20 27
Jumlahtotal 10
260 62
790 431
Sumber : Dinas Kesehatan dan Kesos Kota Medan
Selain rumah sakit, pelayanan kesehatan yang lain seperti puskesmas, puskesmas pembantu dan posyandu juga tersebar merata di 21 kecamatan tersebut.
Dengan adanya fasilitas kesehatan ini diharapkan tingkat kesehatan masyarakat meningkat dan mengakibatkan kematian bayi menjadi menurun.
Tabel 3.8 Banyaknya Pusat Kesehatan masyarakat dan sejenisnya menurut Kecamatan tahun 2007
No. Kecamatan
Puskesmas Puskesmas
Pembantu Posyandu
1 Medan Tuntungan
2 4
6 2
Medan Johor 2
3 16
3 Amplas
1 4
12 4
Denai 4
- 31
5 Area
3 -
15 6
Kota 3
- 33
Syafrizal Elfi Sandri : Proyeksi Angka Kelahiran Dan Kematian Bayi Pada Tahun Berdasarkan Data Tahun 2003 – 2007 Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
7 Maimun
1 -
9 8
Polonia 1
- 19
9 Baru
1 29
10 Selayang
1 2
19 11
Sunggal 2
3 29
12 Helvetia
1 2
15 13
Petisah 3
- 20
14 Barat
3 1
23 15
Timur 1
1 16
16 Perjuangan
1 2
19 17
Tembung 2
4 24
18 Deli
2 4
36 19
Labuhan 3
2 31
20 Marelan
1 3
13 21
Belawan 1
5 21
Totaljumlah 39
40 421
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Meadan
3.3.3 Proyeksi angka kematian Bayi IMR pada tahun 2010 dengan rumus