22
menjalankan RTP berada
diatas protokol UDP. RTP tidak
menyediakan mekanisme apapun untuk memastikan pengiriman yang tepat waktu.
2.7 Kualitas Layanan Video Call
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas suara, yaitu waktu tunda delay, variasi waktu tunda jitter, dan pemilihan jenis codec. Ukuran dan
pengalokasian kapasitas jaringan juga mempengaruhi kualitas Video Call secara keseluruhan. Berikut penjelasan dari beberapa faktor tersebut [9].
2.7.1 Waktu Tunda Delay
Waktu tunda delay merupakan akumulasi berbagai waktu tunda dari ujung ke ujung pada jaringan Internet. Waktu tunda mempengaruhi kualitas
layanan QoS karena waktu tunda menyebabkan suatu paket lebih lama mencapai tujuan. ITU-T G.114 merekomendasikan waktu tunda tidak lebih besar dari 150
ms untuk berbagai aplikasi, dengan batas 400 ms untuk komunikasi suara yang masih dapat diterima. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai delay dibawah
ini[14]: =
............………………….. 2.1 Keterangan:
Duration = total waktu pengiriman paket
Total packet = total paket yang dikirim Total waktu tunda merupakan penjumlahan dari waktu tunda pemrosesan,
waktu tunda paketisasi, waktu tunda antrian, waktu tunda propagasi, dan waktu tunda akibat jitter buffer di sisi penerima. Waktu tunda sangat mempengaruhi
kualitas layanan suara, karena pada dasarnya suara memiliki karakteristik
Universitas Sumatera Utara
23
”timing”. Urutan pengucapan tiap suku kata yang ditransmisikan harus sampai ke sisi penerima dengan urutan yang sama pula sehingga dapat terdengar dengan baik
secara real-time. ITU G.114 membagi karakteristik waktu tunda berdasarkan tingkat kenyamanan user, seperti pada Tabel 2.2[11].
Tabel 2.2 Pengelompokan Waktu Tunda
Waktu Tunda Kualitas
0 – 150 ms Baik
150 – 400 ms Cukup, masih dapat diterima
400 ms Buruk
Ada beberapa komponen waktu tunda yang terjadi di jaringan. Komponen waktu tunda tersebut yaitu waktu tunda pemrosesan, waktu tunda paketisasi,
waktu tunda propagasi, dan waktu tunda akibat adanya jitter buffer di terminal penerima. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa jenis waktu tunda yang dapat
mempengaruhi kualitas layanan telepon internet [9]: 1.
Processing delay Waktu tunda yang terjadi akibat proses pengumpulan dan pengkodean
sampel analog menjadi digital. Waktu tunda ini tergantung pada jenis codec yang digunakan.
2. Packetization delay
Waktu tunda ini terjadi akibat proses paketisasi sinyal suara menjadi paket-paket yang siap ditransmisikan ke dalam jaringan.
3. Queueing delay
Waktu tunda yang disebabkan oleh antrian paket data akibat terjadinya kongesti jaringan.
Universitas Sumatera Utara
24
4. Propagation delay
Waktu tunda ini disebabkan oleh medium fisik jaringan dan jarak yang harus dilalui oleh sinyal suara pada media transmisi data antara pengirim
dan penerima. 5.
Serialization delay Waktu tunda ini terjadi karena adanya waktu yang dibutuhkan untuk
pentransmisisan paket IP dari sisi originating pengirim. 6.
Component delay Waktu tunda ini disebabkan oleh banyaknya komponen yang digunakan di
dalam system transmisi.
2.7.2. Jitter
Jitter merupakan perbedaan selang waktu kedatangan antar paket di terminal tujuan. Jitter dapat disebabkan oleh terjadinya kongesti, kurangnya
kapasitas jaringan, variasi ukuran paket, serta tidak berurutnya paket. Faktor ini perlu diperhitungkan karena karakteristik komunikasi voice adalah sensitif
terhadap waktu tunda dan jitter. Untuk
meminimalisasi jitter
dalam jaringan
maka perlu
diimplementasikan suatu buffer yang akan menahan beberapa urutan paket sepanjang waktu tertentu hingga paket terakhir datang. Namun adanya buffer
tersebut akan memepengaruhi waktu tunda total sistem akibat adanya tambahan proses untuk mengompensasi jitter. Tabel 2.3 menjelaskan mengenai standar nilai
jitter yang mempengaruhi kualitas layanan Video Call berdasarkan standar ITU-T G.114[11].
Universitas Sumatera Utara
25
Tabel 2.3 Standar Jitter
Jitter Kualitas
0 – 20 ms Baik
20 – 50 ms Cukup, masih dapat diterima
50 ms Buruk
Semakin besar nilai jitter maka akan seakin menurunkan performansi dari jaringan, karena itu nilai jitter harus seminimum mungkin. Rumus yang digunakan
untuk menghitung jitter adalah[14]: −
= …………….. 2.2
2.7.3 Packet Loss Tingkat Paket Hilang
Sinyal suara pada telepon internet akan ditransmisikan dalam jaringan IP dalam bentuk paket-paket IP. Karena jaringan IP merupakan best effort network
maka tidak ada jaminan pada pengiriman paket tersebut. Setiap paket dapat dirutekan pada jalur yang berbeda menuju penerima. Pada best effort network
tidak ada perbedaan antara paket data voice dengan paket-paket data lainnya yang mengalir di jaringan. Maka dari itu tentunya akan mempengaruhi kualitas layanan.
Tabel 2.4 memperlihatkan standar tingkat paket hilang pada jaringan berdasarkan standar ITU-T G.114[11].
Tabel 2.4 Standar Tingkat Paket Hilang
Tingkat Paket Hilang Kualitas
0 – 1 Baik
1 – 5 Cukup, masih dapat diterima
10 Buruk
Universitas Sumatera Utara
26
Rumus yang digunakan untuk menghitung packet loss adalah[14]: =
100 ............... 2.3
2.7.4 Throughput
Throughput adalah bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu. Throughput lebih menggambarkan bandwidth yang sebenarnya
aktual pada suatu waktu tertentu yang digunakan untuk mendownload suatu file dengan ukuran tertentu. Throughput merupakan jumlah bit yang berhasil dikirim
pada suatu jaringan. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai throughput adalah[14]:
,ℎ .ℎ0. =
1 2 3 4
…………............. 2.4 Beberapa faktor yang menentukan nilai throughput adalah :
1. Piranti jaringan
2. Tipe data yang ditransfer
3. Topologi jaringan
4. Banyaknya pengguna jaringan
5. Spesifikasi komputer clientuser
6. Spesifikasi komputer server
7. Induksi listrik dan cuaca
2.7.5 Pengkodean Sinyal Suara
Pengkodean sinyal suara merupakan suatu teknik yang menjelaskan bagaimana suatu aliran sinyal suara yang analog didigitalisasi dan dikompresi
menjadi suatu bentuk sinyal digital. Sinyal suara tersebut kemudian dikompresi
Universitas Sumatera Utara
27
sehingga didapat ukuran yang lebih padat. Proses pengkodean ini biasa dikenal dengan nama codec. Beberapa codec telah distandarisasi oleh ITU-T seperti
G.711, G.723 dan G.729. Setiap codec tersebut memiliki metode kompresi, waktu tunda untuk code dan decode suara, serta bitrate yang berbeda-beda. Pemilihan
codec yang tepat akan mempengaruhi kualitas layanan secara keseluruhan. Tabel 2.5 memperlihatkan perbandingan beberapa jenis codec terhadap
nilai MOS. Codec dengan bitrate yang lebih besar tentunya memiliki kualitas suara yang lebih baik dibanding codec dengan bitrate yang lebih rendah. Akan
tetapi codec dengan bitrate yang tinggi membutuhkan kapasitas jaringan yang besar pula[13].
Tabel 2.5 Perbandingan Beberapa Codec Terhadap MOS. Codec
Bitrate Kbps Framing Size ms
MOS Score G.711
64 0.125
4.1 G.726
32 0.125
3.85 G.728
16 0.625
3.61 G.729
8 10
3,92 G.723.1
6.3 30
3.9 G.723.1
5.3 30
3.65
2.8 Pemanfaatan Video Call