Table 5.10 menunjukkan bahwa nilai asymp sig adalah 0,185, karena nilai asymp sig dari 0,05 maka Ho diterima. Hal ini
berarti tidak ada perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek berdasarkan jenis kelamin siswa.
C. Pembahasan
1. Perbedaan Perilaku Siswa Terhadap Menyontek Berdasarkan Status
Sekolah Hasil tabel 5.9 menunjukkan bahwa nilai
asymp sig
adalah 0,769 karena nilai asymp sig dari 0,05 maka Ho diterima. Hal ini
berarti tidak ada perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek berdasarkan status sekolah antara sekolah negeri dan swasta.
Perilaku mencontek siswa sekolah swasta lebih rendah dibandingkan sekolah negeri. Hal ini terlihat dari perbandingan
mean
yaitu
mean
sekolah negeri
mean
sekolah swasta 57.8656.06 Tidak jarang demi menjaga nama baik sekolah, agar
terkesan memiliki kualitas pendidikan yang baik pihak sekolah melakukan berbagai cara untuk mempertinggi angka kelulusan.
Sekolah yang memberikan les tambahan di luar jam pelajaran perlu di apresiasi, namun ketika pihak sekolah telah kehabisan cara untuk
mempertahankan kreadibilitasnya sebagai sekolah terpandang, bisa jadi bukan pihak sekolah kurang melakukan pengawasan yang ketat
terhadap para siswa pada saat ujian. Hal ini yang menimbulkan sikap tidak jujur pada siswa.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga Disdikpora DIY telah merilis daftar sekolah peraih nilai
tertinggi pada Ujian Nasional SMPMTsSMPT tahun 2015 di DIY dan sekolah negeri yang dijadikan tempat penelitian oleh peneliti
berada di posisi dua dan tiga. Pada posisi dua adalah SMP Negeri 8 dan posisi ke tiga adalah SMP Negeri 2. Dari data tersebut terlihat
bahwa sekolah negeri merupakan sekolah unggulan yang ada di DIY sehingga pengawasan dari pihak sekolah kepada para siswa sangat
diutamakan. Berdasarkan hasil penelitian ini memang tidak ada
perbedaan antara sekolah negeri dan swasta, tetapi jika kita melihat nilai
mean
sekolah negeri sekolah swasta. Faktor tersebut adalah aturan sekolah, lingkungan sekolah maupun faktor guru antara
sekolah negeri dan sekolah swasta hampir sama. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sekolah negeri
merupakan sekolah unggulan di DIY oleh karena itu siswa-siswa sekolah negeri lebih pintar dari sekolah swasta. Apalagi jika ingin
masuk sekolah negeri harus menggunakan tes sehingga tidak jarang siswa-siswa sekolah swasta sering sekali disebut sebagai siswa
“buangan” karena siswa tersebut tidak lolos dalam tes. Dalam
kondisi seperti ini peran pendidik sangat penting dalam kemajuan akademik para siswanya. Sebagai pendidik sudah sewajarnya
memberikan apa yang menjadi hak siswa-siswinya dan merupakan kewajiban dan tanggung jawab yang harus terus dijalani karena
berani mengambil perkerjaan sebagai pendidik. Tetapi jika dilihat dari nilai
mean rank
antara siswa sekolah negeri dan swasta yang memiliki angka yang tidak jauh berbeda, ini
menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara perilau mencontek siswa sekolah negeri dan swasta.
2. Perbedaan Perilaku Siswa Terhadap Menyontek Ditinjau dari Jenis
Kelamin.
Berdasarkan data dari hasil penelitian tabel 5.10 bahwa tidak ada perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek berdasarkan jenis
kelamin ditunjukkan dengan hasil Asymp. Sig= 0,185 α 0,05.
Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, maka dapat diartikan tidak ada perbedaan perilaku antara siswa laki-laki dan siswa
perempuan. Seperti yang dikatakan oleh Santrock 2003 bahwa perempuan sering dikatakan kurang kompeten daripada siswa laki-
laki, sehingga membuat siswa perempuan menjadi kurang percaya diri dibandingkan dengan siswa laki-laki dalam kemampuan
intelektual umum dan memiliki harapan yang rendah untuk berhasil pada kegiatan akademis. Hal tersebut dapat juga memicu siswa
perempuan untuk berusaha lebih keras lagi agar dapat mencapai