Beriman kepada qadha dan qadar Allah swt Kewajiban beriman kepada Qadha dan Qadar

72 Buku Guru Madrasah Tsanawiyah B. Penasaran ? Setelah kalian memperhatikan dan mengamati gambar di atas, ada beberapa pertanyaan yang perlu kalian renungkan sebagai berikut. Daftarlah sejumlah pertanyaan dengan menggunakan apa, mengapa, bagaimana, dimana, kapan. NO KATA TANYA PERNYATAAN 1. Apa Apa hubungan ayat dengan gambar di atas? 2. 3. 4. 5. C. Buka Cakrawalamu

1. Pengertian Iman kepada Qadha dan Qadar

Menurut bahasa “Qadha” berasal dari kata Qadha–Yaqdhii yang berarti memutuskan suatu perkara dengan ucapan atau perbuatan. Secara istilah Qadha berarti ketetapan, ketentuan atau keputusan Allah swt tentang suatu perkara sejak zaman azali sebelum adanya alam ini yang belum diketahui dan belum diterima oleh makhluknya. Sedangkan menurut bahasa kata “Qadar” berasal dari lafaz Qadara–Yaqdiru yang berarti kuasa mengerjakan sesuatu. Secara istilah Qadar berarti pembatasan Allah swt tentang sesuatu, dengan kata lain, Qadar berarti ukuran atau aturan yang diciptakan oleh Allah swt untuk perkara tersebut atau bisa juga berarti ketentuan atauu ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah swt atas Makhluk- Nya dan telah diterima serta telah berlaku bagi makhluknya.

2. Beriman kepada qadha dan qadar Allah swt

Beriman kepada Qadha dan Qadar berarti kita meyakini adanya ketentuan Allah swt yang berlaku buat manusia sebagai bukti dari kekuasaan Allah swt. Dengan kata lain iman kepada qadha dan akidah akhlak siswa kls 9__revisi.indd 72 61616 5:38 PM Di unduh dari : Bukupaket.com 73 Akidah Akhlak - Kelas IX qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah swt telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluk-Nya, agar mausia bertambah kuat Akidahnya dan kesadarannya untuk taat dan tunduk kepada Allah swt. Perbuatan Allah swt berupa Qadar-Nya sesuai dengan ketentuan-Nya Qadha-Nya dan segala sesuatu itu sumbernya dari Allah swt, di dalam surat al-Ahzab: 36 Allah swt berirman: ِص ْعَي ن َمَو ْ ِهِر ْم َ أ ْن ِم ُةَ َي� ِنْلا ُم ُ َل َنوُكَي ن َ أ ًار ْم َ أ ُ ُلو ُسَر َو ُ ٰلا َن�َق اَذِإ ٍةَن ِمْؤ ُم َلَو ٍنِمْؤُِل َن َك اَمَو -٦٣- ًاني ِب ُم ًل َا َض َل َض ْدَقَف ُ َلو ُسَرَو َ ٰلا Artinya: Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata . Dan dalam irman Allah swt yang lain pada Surat al-Qamar ayat 49: -٩٤- ٍر َد َقِب ُهاَنْقَل َخ ٍء ْي َش� َ ُك َن�ِإ Artinya: Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.

3. Kewajiban beriman kepada Qadha dan Qadar

Setiap muslim laki-laki maupun wanita wajib beriman kepada qadha dan qadar Allah swt. Rasulullah saw bersabda yang artinya: “tidaklah beriman seseorang sebelum ia beriman kepada qadha qadar yang baik maupun yang buruk. Dan tidaklah ia beriman sebelum mengetahui bahwa sesungguhnya apa saja yang sudah dipastikan akan menimpanya tentu tidak akan melesat dari dirinya. Dan sesungguhnya apa saja yang dipastikan melesat dari dirinya pasti tidak akan menimpanya” HR. Tirmidzi dari Jabir. Penjelasan hadis tersebut dikuatkan pula oleh hadis yang isinya cukup panjang ketika Rasulullah Saw didatangi oleh Malaikat Jibril dalam sebuah majelis dan Jibril bertanya kepada beliau tentang tiga perkara, yaitu Islam, Iman dan Ihsan serta menanyakan tentang hari kiamat. Saat Rasulullah Saw ditanya tentang iman maka beliaupun menjawab: ِه ِ َش�َو ِهِ ْي� َخ ِر َدَقْل ِب� َنِمْؤُتَو ِر ِخآلا ِمْوَيْلاَو ِ ِل ُسُرَو ِهِبُتُكَو ِهِتَكِئَاَمَو ِه ِب� َنِمْؤُت ْنَأ Artinya: “Engkau beriman kepada Allah swt, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul- rasul-Nya dan Hari Akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “ …. HR. Muslim akidah akhlak siswa kls 9__revisi.indd 73 61616 5:38 PM Di unduh dari : Bukupaket.com 74 Buku Guru Madrasah Tsanawiyah Setiap orang mukallaf dewasa wajib meyakini dan memastikan bahwa seluruh perbuatan, ucapan, dan gerakannya, yang baik maupun yang jelek adalah terjadi karena adanya kehendak, takdir dan pengetahuan Allah swt. Namun perbuatan yang baik itu atas ridha Allah dan yang jelek itu bukan karena ridla-Nya. Setiap orang memiliki karsa untuk melakukan perbuatannya sesuai dengan kehendaknya. Ia akan mendapatkan pahala manakala yang dilakukan itu baik, dan akan mendapatkan siksa manakala yang dilakukan itu jelek dan sama sekali tidak memiliki alasan untuk melakukan yang jelek itu. Sesungguhnya Allah swt tidak akan berbuat aniaya kepada hamba-Nya.

4. Hubungan antara Qadha dan Qadar