Bahan Perekat Briket Tinjauan Umum

Jur usan Teknik Kimia UPN “Veter an” Jawa Timur 9 Laporan Penelitian “ Briket Arang Kuit KAcang Tanah dengan Proses Karbonisasi”

II.1.4 Bahan Perekat

Pemberian bahan perekat adalah untuk menarik air dan membentuk tekstur yang padat atau menggabungkan antara dua bahan yang akan direkatkan. Pemilihan dan penggunaan bahan perekat dilakukan berdasarkan beberapa hal antara lain memiliki daya serap yang baik terhadap air, harganya relatif murah serta mudah didapatkan. • Bahan perekat yang mudah terbakar Combustable Brinderes - Natural or synthetic resins - Sewage mud - Animal manure - Algae - Fish waste - Molasses - Starch - Tar • Bahan perekat yang tidak mudah terbakar Non-Combustable Brinders : - Slime - Clay - Mud - Cement Ditinjau dari bahan perekat yang digunakan, produk yang dihasilkan dapat dibedakan antara briket arang yang tidak atau kurang berasap dan banyak berasap. Pemakaian ter dan molasses sebagai bahan perekat menghasilkan briket yang tinggi kekuatan nyalanya, tetapi memberikan banyak asap jika dibakar. Bahan perekat dari zat pati akan menghasilkan briket arang yang tidak berasap dan tahan lama tetapi kekuatan nyalanya rendah. Kekuatan perekat dipengaruhi oleh sifat perekat, alat dan teknik perekatan yang digunakan. Pencampuran perekat yang baik akan menghasilkan keteguhan rekat yang baik disertai dengan pemberian tekanan yang cukup. Pemberian tekanan disamping member kekuatan juga meratakan bahan perekat pada permukaan bahan serta memasukkan perekat tersebut kedalam pori-pori. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Jur usan Teknik Kimia UPN “Veter an” Jawa Timur 10 Laporan Penelitian “ Briket Arang Kuit KAcang Tanah dengan Proses Karbonisasi” Cara pembuatan lem kanji Lem kanji yang digunakan dibuat dengan cara memasak campuran tepung pati kanji yang telah dicampur dengan air, menurut perbandingan antara berat lem kanji dan berat air. Untuk langkah awal percobaan, digunakan perbandingan 1:5, dimana untuk setiap 25 gram tepung kanji dicampurkan dengan 125 ml air. Setelah dicampurkan, kemudian dimasak dengan api sedang dengan diaduk-aduk hingga warna berubah menjadi bening http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1mesn2005jiunkpe-ns-s1-2005-24401024-1915-briket- chapter3.pdf , april 2010

II.1.5 Briket

Briket adalah bahan bakar padat yang terbuat dari serbuk arang yang ditambah larutan perekat, kemudian dipress yang akhirnya mempunyai bentuk, ukuran dan kerapatan tertentu, sehingga menjadi produk yang lebih efisien dalam penggunaanya sebagai bahan bakar. Briket arang pada umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga, bahan bakar khusus seperti binatu, tungku pembakaran, pengeringan daging, ikan peleburan timah, pengecoran logam, dapur dalam kereta api, dan lain – lain. Selain itu juga sebagai bahan bakar atau bahan penolong pada industri – industri misalnya pada industri makanan, kimia logam dan sebagainya. Produk briket di indonesia mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan, karena cukup tersedianya bahan baku berupa limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku briket arang yaitu kulit kacang tanah ristek.go.id, april 2010 Jenis Briket 1. Jenis Berkarbonisasi super, jenis ini mengalami terlebih dahulu proses dikarbonisasi sebelum menjadi Briket. Dengan proses karbonisasi zat-zat terbang yang terkandung dalam Briket Batubara tersebut diturunkan serendah mungkin sehingga produk akhirnya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Jur usan Teknik Kimia UPN “Veter an” Jawa Timur 11 Laporan Penelitian “ Briket Arang Kuit KAcang Tanah dengan Proses Karbonisasi” tidak berbau an berasap, namun biaya produksi menjadi meningkat karena pada Batubara tersebut terjadi rendemen sebesar 50. Briket ini cocok untuk digunakan untuk keperluan rumah tangga serta lebih aman dalam penggunaannya. 2. Jenis Non Karbonisasi biasa, jenis yang ini tidak mengalamai dikarbonisasi sebelum diproses menjadi Briket dan harganyapun lebih murah. Karena zat terbangnya masih terkandung dalam Briket Batubara maka pada penggunaannya lebih baik menggunakan tungku bukan kompor sehingga akan menghasilkan pembakaran yang sempurna dimana seluruh zat terbang yang muncul dari Briket akan habis terbakar oleh lidah api dipermukaan tungku. Briket ini umumnya digunakan untuk industri kecil. Jenis dan Ukuran Briket 1. Bentuk telur : sebesar telur ayam 2. Bentuk kubus : 12,5 x 12,5 x 5 cm 3. Bentuk selinder : 7 cm tinggi x 12 cm garis tengah Briket bentuk telur cocok untuk keperluan rumah tangga atau rumah makan, sedangkan bentuk kubus dan selinder digunakan untuk kalangan industri kecilmenengah. http:macklin.onbuk.com, 2009 Syarat dari briket arang adalah 1. Kekuatan briket menjadi bahan yang tidak mudah hancur baik dalam pengangkatan maupun penangannya. Kekuatan terhadap hentakan, gesekan dan tekanan dalam keadaan dingin maupun panas pijar 2. Ukuran dan bentuk sesuai yang dibutuhkan. 3. Bersih dalam Penangannya 4. Mudah terbakar 5. Untuk dibuat bahan bakar yang tidak berasap. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Jur usan Teknik Kimia UPN “Veter an” Jawa Timur 12 Laporan Penelitian “ Briket Arang Kuit KAcang Tanah dengan Proses Karbonisasi”