Pengumpulan Data HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengumpulan Data

PT. Sinar Sosro merupakan perusahaan yang memproduksi minuman teh dalam kemasan diantaranya produksinya adalah Fruit Tea FTG, dan Teh Kotak. Pengumpulan data penelitian yang dilakukan di PT. Sinar Sosro dengan jenis produk cacat yang diteliti adalah Fruit tea genggam. Pengumpulan data tersebut dilaksanakan mulai bulan maret 2011 sampai dengan data yang diperlukan dalam penelitian sudah terpenuhi. PT. Sinar Sosro dalam berproduksi sejauh ini telah berupaya mengadakan perbaikan untuk mengurangi hasil produk yang cacat dalam proses produksi, namun belum pernah mengidentifikasi lebih jauh tentang penyebab terjadinya kecacatan dalam proses produksi. Output yang dihasilkan memiliki banyak ketidaksesuaian produk seperti yang diharapkan oleh konsumen.

4.1.1. Deskripsi Spesifikasi Produk

PT. Sinar Sosro memproduksi Fruit Tea FTG, dan Teh Kotak, namun produk yang menjadi pokok utama dalam penelitian ini adalah Fruit Tea FTG. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.1 Fruit Tea FTG. Spesifikasi Produk Fruit Tea : 1. Jenis : Fruit Tea FTG 2. Panjang cm : 16 cm 3. Lebar cm : 8 cm

4.1.2. Identifikasi Kesesuaian Produk Berdasarkan Data Kecacatan Produk Oleh

Pengawas Produksi Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik, diperoleh data cacat produk berdasarkan hasil pemeriksaan bagian Pengawas Produksi PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik selama 6 bulan September 2010 - Februari 2011. seperti pada tabel 4.1. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.1 Data Produksi dan Cacat Fruit Tea PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik Bulan September 2010 – Februari 2011 Produksi Bulan September 2010 Fruit Tea Tgl Jenis Panjang cm Lebar cm Total Produksi Cacat Produksi Cacat Produksi Keterangan 1 Fruit Tea 285.654 2 Fruit Tea 284.835 4.390 1,54 Kemasan Bocor 3 Fruit Tea 286.426 4 Fruit Tea 283.651 5 Libur 6 Fruit Tea 279.852 3.427 1,22 Penyambungan Paper 7 Fruit Tea 276.968 8 Fruit Tea 279.597 9 Libur 10 Libur 11 Libur 12 Libur 13 Fruit Tea 256.356 3.637 Flep Seal Tidak Merekat 14 Fruit Tea 254.697 15 Fruit Tea 238.852 16 Fruit Tea 237.870 17 Fruit Tea 240.638 18 Fruit Tea 264.476 19 Libur 20 Fruit Tea 252.725 21 Fruit Tea 250.682 3.420 1,36 Tanpa stow 22 Fruit Tea 251.547 23 Fruit Tea 252.364 24 Fruit Tea 253.450 4.269 1,68 Kemasan Penyok 25 Fruit Tea 250.874 26 Libur 27 Fruit Tea 249.489 5.985 2,39 Flep Seal Tidak Merekat 28 Fruit Tea 248.978 29 Fruit Tea 246.096 30 Fruit Tea 248.719 Sumber : Data Primer PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Produksi Bulan Oktober 2010 Fruit Tea Tgl Jenis Panjang cm Lebar cm Total Produksi Cacat Produksi Cacat Produksi Keterangan 1 Fruit Tea 246.869 2 Fruit Tea 246.469 3 Libur 4 Fruit Tea 244.825 5 Fruit Tea 244.970 6 Fruit Tea 245.845 3.725 1,51 Kemasan Bocor 7 Fruit Tea 239.984 8 Fruit Tea 239.647 9 Fruit Tea 235.819 10 Libur 11 Fruit Tea 235.426 3.083 1,30 Penyambungan Paper 12 Fruit Tea 235.273 13 Fruit Tea 236.122 14 Fruit Tea 236.018 15 Fruit Tea 236.586 4.290 1,81 Tanpa Strow 16 Fruit Tea 236.041 17 Libur 18 Fruit Tea 238.497 19 Fruit Tea 238.748 20 Fruit Tea 239.548 21 Fruit Tea 238.930 5.920 2,47 Kemasan Bocor 22 Fruit Tea 234.846 23 Fruit Tea 236.836 24 Libur 25 Fruit Tea 240.846 26 Fruit Tea 243.542 27 Fruit Tea 241.537 28 Fruit Tea 245.546 29 Fruit Tea 249.742 6.739 2,69 Kemasan Penyok 30 Fruit Tea 245.528 31 Libur Sumber : Data Primer PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Produksi Bulan Nopember 2010 Fruit Tea Tgl Jenis Panjang cm Lebar cm Total Produksi Cacat Produksi Cacat Produksi Keterangan 1 Fruit Tea 246.946 6.122 2,47 Tanpa Strow 2 Fruit Tea 245.938 3 Fruit Tea 246.864 4 Fruit Tea 246.680 5 Fruit Tea 245.946 5.016 2,03 Penyambungan Paper 6 Fruit Tea 245.205 7 Libur 8 Fruit Tea 246.538 9 Fruit Tea 248.849 10 Fruit Tea 250.614 11 Fruit Tea 252.936 12 Fruit Tea 252.071 13 Fruit Tea 251.357 14 Libur 15 Fruit Tea 250.248 6.638 2,65 Kemasan Bocor 16 Libur 17 Fruit Tea 250.463 6.820 2,72 Kemasan Bocor 18 Fruit Tea 251.364 19 Fruit Tea 252.234 20 Fruit Tea 251.343 21 Libur 22 Fruit Tea 251.335 6.892 2,74 Kemasan Penyok 23 Fruit Tea 251.427 24 Fruit Tea 250.530 25 Fruit Tea 250.436 26 Fruit Tea 249.542 27 Fruit Tea 249.538 28 Libur 29 Fruit Tea 248.944 5.629 2,26 Tanpa Stow 30 Fruit Tea 248.567 Sumber : Data Primer PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Produksi Bulan Desember 2010 Fruit Tea Tgl Jenis Panjang cm Lebar cm Total Produksi Cacat Produksi Cacat Produksi Keterangan 1 Fruit Tea 251.364 2 Fruit Tea 251.453 3 Fruit Tea 251.435 4 Fruit Tea 251.531 5 Libur 6 Fruit Tea 251.572 6.452 2,56 Flep Seal Tidak Merekat 7 Libur 8 Fruit Tea 251.539 4.428 1,76 Kemasan Penyok 9 Fruit Tea 251.553 10 Fruit Tea 251.579 11 Fruit Tea 251.537 12 Libur 13 Fruit Tea 251.629 4.747 1,88 Tanpa Stow 14 Fruit Tea 251.689 15 Libur, 16 Fruit Tea 252.094 17 Fruit Tea 252.324 4.638 1,83 Flep Seal Tidak Merekat 18 Fruit Tea 252.523 19 Libur 20 Libur 21 Fruit Tea 252.869 4.679 1,85 Penyambungan Paper 22 Fruit Tea 252.930 23 Fruit Tea 252.569 24 Fruit Tea 252.890 3.420 25 Libur 26 Libur 27 Fruit Tea 252.986 5.014 1,98 Kemasan Penyok 28 Fruit Tea 252.993 29 Fruit Tea 253.357 30 Fruit Tea 253.539 31 Fruit Tea 253.756 Sumber : Data Primer PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Produksi Bulan Januari 2011 Fruit Tea Tgl Jenis Panjang cm Lebar cm Total Produksi Cacat Produksi Cacat Produksi Keterangan 1 Libur 2 Libur 3 Fruit Tea 249.856 5.738 2,29 Kemasan Bocor 4 Fruit Tea 250.321 5 Fruit Tea 250.332 6 Fruit Tea 250.435 7 Fruit Tea 250.384 3.490 1,39 Flep Seal Tidak Merekat 8 Fruit Tea 250.519 9 Libur 10 Fruit Tea 250.242 11 Fruit Tea 250.336 12 Fruit Tea 250.447 3.511 1,40 Tanpa Strow 13 Fruit Tea 250.658 14 Fruit Tea 250.446 15 Fruit Tea 250.610 16 Libur 17 Fruit Tea 249.435 18 Fruit Tea 219.748 19 Fruit Tea 219.658 20 Fruit Tea 219.088 21 Fruit Tea 219.557 22 Fruit Tea 219.758 23 Libur 24 Fruit Tea 248.672 25 Fruit Tea 248.713 4.846 1,94 Kemasan Bocor 26 Fruit Tea 248.869 27 Fruit Tea 249.680 28 Fruit Tea 249.950 29 Fruit Tea 249.946 30 Libur 31 Fruit Tea 249.658 4.424 1,77 Kemasan Penyok Sumber : Data Primer PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Produksi Bulan Februari 2011 Fruit Tea Tgl Jenis Panjang cm Lebar cm Total Produksi Cacat Produksi Cacat Produksi Keterangan 1 Fruit Tea 250.454 2 Fruit Tea 250.232 3 Libur 4 Fruit Tea 250.434 5.740 2,29 Kemasan Penyok 5 Fruit Tea 250.425 4.527 1,80 Tanpa Strow 6 Libur 7 Fruit Tea 251.644 8 Fruit Tea 251.758 4.829 1,91 Kemasan Bocor 9 Fruit Tea 251.547 10 Fruit Tea 251.966 11 Fruit Tea 251.856 12 Fruit Tea 251.867 13 Libur 14 Fruit Tea 252.335 4.417 1,75 Penyambungan Paper 15 Libur 16 Fruit Tea 250.148 17 Fruit Tea 250.259 18 Fruit Tea 250.232 19 Fruit Tea 249.437 20 Libur 21 Fruit Tea 249.583 22 Fruit Tea 249.447 23 Fruit Tea 249.485 24 Fruit Tea 249.310 5.649 2,26 Kemasan Penyok 25 Fruit Tea 249.432 26 Fruit Tea 249.426 27 Libur 28 Fruit Tea 249.325 5.548 2,22 Kemasan Bocor Sumber : Data Primer PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan : Cacat Produksi Hari = 100 x Hari ksi Totalprodu Hari tproduksi JumlahCaca Contoh : Cacat Produksi September Hari 2 = 54 , 1 100 835 . 284 390 . 4  x Berdasarkan data kecacatan tersebut dapat digambarkan grafik cacat produk yang terjadi pada perusahaan dengan melihat grafik histogram dan diagram pareto berikut ini. 48456 43155 32236 20622 24202 10000 20000 30000 40000 50000 Seal Kemasan Bocor Kemasan Penyok Tanpa Strow Sedotan Sambungan Paper Flep Seal Tidak Merekat Jenis Kecacatan Jum lah K ecacat an Gambar 4.2 Histogram Jumlah Produk Cacat Bulan September 2010 – Februari 2011 Berdasarkan histogram diatas maka dapat diketahui persentasi cacat produk yang terjadi selama masa proses produksi bulan September 2010 – Februari 2011 dalam tabel 4.2. Tabel 4.2 Persentase Cacat Produk Menurut Jenis Cacat Selama Masa Produksi Bulan September 2010 – Februari 2011 No Jenis Cacat Jumlah Cacat biji Persentasi Cacat Persentasi Cacat Kumulatif 1 Seal Kemasan Bocor 48.456 73 , 28 100 671 . 168 456 . 48  x 28,73 2 Kemasan Penyok 43.155 58 , 25 100 671 . 168 155 . 43  x 54,31 3 Tanpa Strow Sedotan 32.236 11 , 19 100 671 . 168 236 . 32  x 73,42 4 Flep Seal Tidak Merekat 24.202 35 , 14 100 671 . 168 202 . 24  x 87,77 5 Sambungan Paper 20.622 23 , 12 100 671 . 168 622 . 20  x 100 Jumlah 168.671 100 Sumber : Data Primer PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan : Presentasi Cacat = 100 x t lJenisCaca JumlahTota JenisCacat JumlahTiap Contoh : Presentasi Cacat Seal Kemasan Bocor = 73 , 28 100 671 . 168 456 . 48  x Contoh : PresentasiCacat Kumulatif Kemasan Penyok = 28,73 + 25,58 = 54,31 Berdasarkan hasil perhitungan persen dan persen kumulatif pada tabel 4.2 dapat digambarkan diagram pareto seperti gambar 4.3 Diagram Pareto 20622 24202 32236 43155 48456 100 87,77 73,42 54,31 28,73 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 50000 Kemasan Bocor Kemasan Penyok Tanpa Stow Sedotan Fep Seal Tidak Merekat Sambungan Paper Ju m lah Keca catan 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 P e rsen tasi Ku m u la ti f Gambar 4.3 Diagram Pareto

4.1.3. Identifikasi Peritiwa Puncak Top Event Kecacatan

Berdasarkan data kecacatan produk dari bagian Pengawas Produksi dapat ditemukan peristiwa – peristiwa puncak kecacatan atau yang biasa disebut dengan top event. Peristiwa tersebut adalah: Seal Kemasan Bocor , Kemasan Penyok , Tanpa Strow Sedotan , Sambungan Paper , Flep Seal Tidak Merekat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

A. Identifikasi Penyebab Top Event

Penyebab terjadinya top event dapat diidentifikasi melalui sebab primer dan sebab sekunder yang terdiri Seal Kemasan Bocor dapat dilihat pada tabel 4.3 dan gambar 4.4, untuk top event Keasan Penyok pada tabel 4.4 dan gambar 4.5, untuk top event Tanpa Strow sedotan, pada tabel 4.5 dan gambar 4.6, untuk top event Penyambungan Paper pada tabel 4.6 dan gambar 4.7, dan untuk top event Nepkin Peaper Kurang Presisis pada tabel 4.7 dan gambar 4.8 untuk top event Flep seal tidak merekat dan rinciannya sebagai berikut: Tabel 4.3 Seal Kemasan Bocor Sumber Data Primer PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik Penggambaran sebab-sebab terjadinya Seal Kemasan Bocor dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini Gambar 4.4 Diagram Sebab-Akibat Seal Kemasan Bocor Cacat Produk Top Event Sebab Primer Sebab Sekunder 1 1.1 1.2 Proses produksi baru berjalan Operator kurang terampil Setting mesin kurang tepat Seal Kemasan Bocor 1 Kemampuan mesin Heater Catridge kurang maksimal 2 2.1 2.2 Mesin Heater trouble Roll Perekat Kurang Panas Roll aus Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan :  Proses produksi baru berjalan : Dimana proses produksi baru mulai memproduksi dari awal proses sampai selesai.  Operator kurang terampil : Operator belum bisa menjalankan prosedur kerja secara tepat dikarenakan operator masih belum cukup berpengalaman dalam menjalankan proses produksi.  Setting mesin kurang tepat : Pada saat proses prduksi berjalan sebelumnya operator harus melakukan setting mesin sesuai dengan ketentuan perusahaan agar hasil produksi sesuai dengan standart perusahaan  Mesin motor trobel : Dimana keadaan mesin motor tidak berjalan semestinya yang diharapkan .  Roll perekat kurang panas : Hal ini disebabkan Karena operator kurang tanggap pada pengaturan temperatur Roll sehingga proses pengesilan kurang merekat.  Roll aus : Hali ini dapat disebabkan oleh operator yang terburu-buru dan kurang terampil dalam melakukan pemasangan kaliber roll. Operator seharusnya lebih hati-hati dan dibutuhkan tenaga ahli dalam melakukan pemasangan agar proses produksi dapat berjalan optimal Tabel 4.4 Kemasan Penyok Sumber Data Primer PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik Cacat Produk Top Event Sebab Primer Sebab Sekunder 1 1.1 1.2 Mesin trouble Sletding Roll Miring Posisi cutter Kurang Presisis 2 2.1 Mutu bahan kurang bagus Peper Robek Kemasan Penyok 1 Proses Peaper Kurang Presisi 3 3.1 Operator kurang terampil Operator kurang teliti Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penggambaran sebab-sebab terjadinya Kemasan Penyok dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini Gambar 4.5 Diagram Sebab-Akibat Kemasan Penyok Keterangan :  Mesin Trobel : Dimana keadaan mesin motor tidak berjalan semestinya yang diharapkan .  Sletding roll miring : Pemasangan Sletding Roll yang kurang tepat atau miring menyebabkan Roll bahan tidak bisa berputar dengan stabil pada saat proses produksi.  Posisi cutter kurang presisi : Pada saat pemasangan cutter pada saat pemotongan nepkin peaper menyebabkan pembagian kemasan antara depan dan belakang tidak sesuai  Operator kurang teliti : Operator kurang teliti didalam mengoperasikan mesin yang ada dalam proses produksi karena kurang konsentrasi dalam operasi tersebut. Kadangkala pekerja tidak melakukan proses operasi sesuai dengan prosedur perusahaan Posisi Rool Bahan tidak sejajar terhadap Slettding Roll.  Operator kurang terampil : Operator belum bisa menjalankan prosedur kerja secara tepat dikarenakan operator masih belum cukup berpengalaman dalam menjalankan proses produksi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Mutu bahan kurang bagus : Dimana kualitas bahan baku kurang sesuai atau dibawa standart quality control.  Peaper robek : Hali ini dapat disebabkan oleh operator yang terburu-buru dan kurang terampil dalam melakukan pemasangan Bahan. Operator seharusnya lebih hati-hati dan dibutuhkan tenaga ahli dalam melakukan pemasangan agar proses produksi dapat berjalan optimal. Tabel 4.5 Tanpa Strow Sedotan Cacat Produk Top Event Sebab Primer Sebab Sekunder 1 1.1 1.2 Proses produksi baru berjalan Operator kurang teliti Operator kurang tanggap pada pengaturan speed mesin Tanpa Strow Sedotan 1 Kemampuan Nosel mesin glue kurang maksimal 2 2.1 2.2 Nosel mesin glue trouble Suhu Nosel mesin glue Terlalu Panas Nosel mesin glue buntu Sumber Data Primer PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik Penggambaran sebab-sebab terjadinya Tanpa Strow Sedotan dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut ini Gambar 4.6 Diagram Sebab-Akibat Tanpa Strow Sedotan Keterangan :  Operator kurang teiti : Operator kurang teliti didalam mengoperasikan mesin yang ada dalam proses produksi karena kurang konsentrasi dalam operasi tersebut. Kadangkala Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pekerja tidak melakukan proses operasi sesuai dengan prosedur perusahaan Posisi Rool Bahan tidak sejajar terhadap Slettding Roll.  Operator kurang tanggap pada pengaturan speed mesin : Operator kurang tanggap pada pengaturan speed mesin sehingga proses produksi tidak berjalan dengan optimal .  Proses produksi baru berjalan : Dimana proses produksi baru mulai memproduksi dari awal proses sampai selesai.  Mesin Troubel : Dimana keadaan mesin motor tidak berjalan semestinya yang diharapkan .  Suhu nosel mesin glue terlalu panas : Setting pemanas nosel glue kurang terlalu tinggi, sehingga pada proses pengeleman sedotan tidak bisa menempel.  Nosel mesin glue buntu: Terjadi kebuntuhan pada nosel mesin glue dikarenakan adanya gumpalan lem yang mencair. Tabel 4.6 Penyambungan paper Sumber Data Primer PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik Cacat Produk Top Event Sebab Primer Sebab Sekunder 1 1.1 1.2 Mesin trouble Posisi cutter Kurang Presisis Cutter Tumpul 2 2.1 Mutu bahan kurang bagus Peaper Robek Penyambungan paper 1 Proses Penggantian paper yang habis 3 3.1 Operator kurang terampil Operator kurang teliti Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penggambaran sebab-sebab terjadinya Penyambungan paper panjang dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut ini. Gambar 4.7 Diagram Sebab-Akibat Penyambungan paper Keterangan :  Mesin Trobel : Dimana keadaan mesin motor tidak berjalan semestinya yang diharapkan .  Posisi cutter kurang presisi : Pada saat pemasangan cutter pada saat pemotongan nepkin peper menyebabkan pembagian kemasan antara depan dan belakang tidak sesuai  Cutter kurang tajam : Proses pemotongan Nepkin Peaper secara terus menerus dalam jangka waktu cukup lama mengakibatkan Cutter tumpul sehingga hasil potongan paper line separator menjadi tidak rata.  Operator kurang teliti : Operator kurang teliti didalam mengoperasikan mesin yang ada dalam proses produksi karena kurang konsentrasi dalam operasi tersebut. Kadangkala pekerja tidak melakukan proses operasi sesuai dengan prosedur perusahaan Posisi Rool Bahan tidak sejajar terhadap Slettding Roll.  Operator kurang terampil : Operator belum bisa menjalankan prosedur kerja secara tepat dikarenakan operator masih belum cukup berpengalaman dalam menjalankan proses produksi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Mutu bahan kurang bagus : Dimana kualitas bahan baku kurang sesuai atau dibawa standart quality control.  Peaper robek : Hali ini dapat disebabkan oleh operator yang terburu-buru dan kurang terampil dalam melakukan pemasangan Bahan. Operator seharusnya lebih hati-hati dan dibutuhkan tenaga ahli dalam melakukan pemasangan agar proses produksi dapat berjalan optimal. Tabel 4.7 Penyebab Flep seal tidak merekat Sumber Data Primer PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik Penggambaran sebab-sebab terjadinya Flep seal tidak merekat dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut ini. Gambar 4.8 Diagram Sebab-Akibat Flep seal tidak merekat Cacat Produk Top Event Sebab Primer Sebab Sekunder 1 1.1 1.2 Setting mesin kurang tepat Posisi Peaper kurang presisi Operator kurang terampil 2 2.1 2.2 Mesin Troubel Motor Pengerak Peaper Tidak stabil Tekanan suhu kurang panas Flep seal tidak merekat 1 Tekanan pada presur device kurang 3 3.1 Mutu bahan kurang bagus Peaper Melipat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan :  Posisi peaper kurang presisi : Pada saat pemasangan Rool Peaper diusahakan tepat pada posisinnya agar tidak miring supaya tidak menghambat proses produksi yang sedang berjalan.  Motor pengerak peaper tidak stabil : Hal ini Dikarenakan operator kurang tanggap pengaturan Motor Pengerak sehingga nepkin peaper jalannya tidak seimbang.  Tekanan Suhu Kurang Panas : Hali ini dapat disebabkan karena suhu kurang panas pada saat proses produksi sehingga menyebabkan tekanan pada presure device kurang .  Operator kurang teliti : Operator kurang teliti didalam mengoperasikan mesin yang ada dalam proses produksi karena kurang konsentrasi dalam operasi tersebut. Kadangkala pekerja tidak melakukan proses operasi sesuai dengan prosedur perusahaan Posisi Rool Bahan tidak sejajar terhadap Slettding Roll.  Mutu bahan kurang bagus : Dimana kualitas bahan baku kurang sesuai atau dibawa standart quality control.  Operator kurang terampil : Operator belum bisa menjalankan prosedur kerja secara tepat dikarenakan operator masih belum cukup berpengalaman dalam menjalankan proses produksi.  Peper melipat :Peper Melipat Dikarenakan Saat Pemasangan bahan tidak tepat pada rell pemasangan arah produksi atau keluar lintasan yang telah disediakan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.4 Identifikasi Akar Penyebab Basic Event Fruit Tea Per Proses Produksi

Setelah mengidentifikasi akar penyebab yang mengakibatkan terjadinya peristiwa – peristiwa yang tidak diinginkan maka dilakukan pengamatan berapa banyak akar penyebab terjadi setiap proses ditunjukkan pada tabel 4.8 Tabel 4.8 Jenis dan Jumlah Akar Penyebab Kecacatan Produksi Fruit Tea Proses Akar Penyebab Frekuensi Kejadian Cacat Produk Per pcs F Jumlah Produk Sukses Per 180 menit Per pcs S Total Produksi Per 180 menit Per pcs F+S Pembentukan Dasar 1. Sletding Roll Miring 2. Posisi Catter Kurang Presisi 3. Catter Tumpul 4. Peaper Robek 5. Operator Kurang Teliti 233 241 259 265 237 7814 7967 5415 6534 6815 8047 8208 5674 6799 7052 Pembentukan Inti 6. Operator Kurang Terampil 7. Setting Mesin Kurang Tepat 8. Peaper Melipat 9. Roll Perekat Kurang Panas 10. Roll aus 11. Operator Kurang Tanggap Pada pengaturan Speed Mesin 12. Suhu Nosel Terlalu Panas 13. Nosel mesin glee Buntu 204 297 221 264 263 282 377 334 3553 4545 5453 8222 5022 5118 4462 4004 3757 4842 5674 8486 5285 5400 4839 4338 Pembentukan akhir 14. Pengaturan Speed Kurang Tepat 15. Tekanan suhu kurang panas 16. Posisi Paper Kurang Presisi 17. Motor Pengerak Paper Tidak Stabil 256 255 302 322 5685 6260 5990 7362 5941 6515 6292 7684 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Adapun penjelasan dari akar penyebab yang mengakibatkan terjadinya peristiwa – peristiwa yang tidak diinginkan adalah sebagai berikut: 1. Sletding Roll Miring Pemasangan Sletding Roll yang kurang tepat atau miring menyebabkan Roll bahan tidak bisa berputar dengan stabil pada saat proses produksi. 2. Posisi Cutter Kurang Presisi Pada saat pemasangan cutter pada saat pemotongan peaper menyebabkan pembagian kemasan antara depan dan belakang tidak sesuai. 3. Cutter Pemotong tumpul Proses pemotongan Peaper secara terus menerus dalam jangka waktu cukup lama mengakibatkan Cutter tumpul sehingga hasil potongan paper line separator menjadi tidak rata. 4. Peaper Robek. Hali ini dapat disebabkan oleh operator yang terburu-buru dan kurang terampil dalam melakukan pemasangan Bahan. Operator seharusnya lebih hati-hati dan dibutuhkan tenaga ahli dalam melakukan pemasangan agar proses produksi dapat berjalan optimal. 5. Operator Kurang Teliti. Operator kurang teliti didalam mengoperasikan mesin yang ada dalam proses produksi karena kurang konsentrasi dalam operasi tersebut. Kadangkala pekerja tidak melakukan proses operasi sesuai dengan prosedur perusahaan Posisi Rool Bahan tidak sejajar terhadap Slettding Roll. 6. Operator Kurang Terampil. Operator belum bisa menjalankan prosedur kerja secara tepat dikarenakan operator masih belum cukup berpengalaman dalam menjalankan proses produksi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 7. Setting Mesin Kurang Tepat Pada saat proses prduksi berjalan sebelumnya operator harus melakukan setting mesin sesuai dengan ketentuan perusahaan agar hasil produksi sesuai dengan standart perusahaan 8. Paper Melipat Paper Melipat Dikarenakan Saat Pemasangan bahan tidak tepat pada rell pemasangan arah produksi atau keluar lintasan yang telah disediakan. 9. Roll Perekat Kurang Panas Hal ini disebabkan Karena operator kurang tanggap pada pengaturan temperatur Roll sehingga proses pengesilan kurang merekat. 10. Roll Aus Hali ini dapat disebabkan oleh operator yang terburu-buru dan kurang terampil dalam melakukan pemasangan kaliber roll. Operator seharusnya lebih hati-hati dan dibutuhkan tenaga ahli dalam melakukan pemasangan agar proses produksi dapat berjalan optimal. 11. Operator Kurang Tanggap Pada Pengaturan Speed Mesin Operator kurang tanggap pada pengaturan speed mesin sehingga proses produksi tidak berjalan dengan optimal . 12. Suhu Nosel Terlalu panas Setting pemanas Nosel terlalu tinggi, sehingga pada proses pemanasan Strow Sedotan tidak menempel. 13. Nosel mesin glue buntu Nosel mesin glue buntu di karenakan suhu kurang panas sehingga terjadi gumpalan pada isinya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 14. Pengaturan Speed Kurang Tepat. Pada saat penyetingan mesin operatur melakukan kalkulasi kecepatan mesin agar dapat berjalan lancar karena berpengaruh pada proses pengesilan. 15. Tekanan suhu kurang panas Operator yang kurang tanggap dengan tekanan suhu sehingga mengakibatkan flep seal tidak merekat. 16. Posisi Peaper Kurang Presisi Pada saat pemasangan Rool Peaper diusahakan tepat pada posisinnya agar tidak miring supaya tidak menghambat proses produksi yang sedang berjalan. 17. Motor Pengerak Peaper Tidak Stabil Hal ini Dikarenakan operator kurang tanggap pengaturan Motor Pengerak sehingga peper jalannya tidak seimbang.

4.1.5 Kebutuhan Perbaikan Untuk Peningkatan Kualitas Berdasarkan Kelemahan

Sistem produksi Fruit Tea mempunyai kelebihan dalam kapasitas produksi yang hanya 5 sampai 6 hari mampu menghasilkan Fruit Tea ± 1.500.000 pcs Dari beberapa kelebihan tersebut, terdapat kelemahan yang telah dianalisa dalam bentuk cacat. Cacat terjadi karena tidak adanya tim Quality Control yang mengendalikan para operator sehingga banyak kecerobohan – kecerobohan yang dilakukan operator. Tahap selanjutnya yaitu melakukan perbaikan – perbaikan dari kecacatan tersebut dan melakukan perhitungan tingkat kecacatan agar dapat dilakukan evaluasi. Perbaikan yang perlu dilakukan yaitu : Untuk tahap selanjutnya akan dilakukan perhitungan probabilitas kecacatan dan perbaikan – perbaikan.Tahapan perhitungan meliputi : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Penentuan Kecacatan

Menentukan kecacatan hingga ke akar-akar penyebab dengan menggambarkan ke dalam fault tree diagram beserta simbol-simbol logika dari akar penyebab tersebut sampai menuju pada kejadian atau kecacatan yang tidak diinginkan. 2. Struktur Kecacatan Fault tree diagram tersebut kemudian dievaluasi dengan mengunakan cut set method hingga didapatkan cacat yang lebih spesifik. 3. Perhitungan Probabilitas Setelah dievaluasi, kemudian dihitung nilai probabilitas terjadinya kecacatan. Sehingga diketahui seberapa besar tingkat kecacatan yang terjadi dan pengaruhnya terhadap perusahaan pada masa yang akan datang. Tabel 4.9 Probabilitas Akar – Akar Penyebab Kecacatan Produksi Fruit Tea Proses Akar Penyebab Frekuensi Kejadian Cacat Produk Per pcs F Total Produksi Per 180 menit Per pcs S+F Probabilitas Kejadian      F S F Pembentukan Dasar 1. Sletding Roll Miring 2. Posisi Catter Kurang Presisi 3. Catter Tumpul 4. Peaper Robek 5. Operator Kurang Teliti 233 241 259 265 337 8047 8208 5674 6799 7052 0,0289 0,0293 0,0456 0,0389 0,0347 Pembentukan Inti 6. Operator Kurang Terampil 7. Setting Mesin Kurang Tepat 8. Peaper Melipat 9. Roll Perekat Kurang Panas 10. Roll aus 11. Operator Kurang Tanggap Pada pengaturan Speed Mesin 12. Suhu Nosel Terlalu Panas 13. mesin glue Buntu 204 297 221 264 263 282 377 334 3757 4842 5674 8486 5285 5400 4839 4338 0,0542 0,0613 0,0389 0,0311 0,0497 0,0522 0,0779 0,0769 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pembentukan akhir 14. Pengaturan Speed Kurang Tepat 15. Tekanan suhu kurang panas 16. Posisi Peaper Kurang Presisi 17. Motor Pengerak Peaper Tidak Stabil 256 255 302 322 5941 6515 6292 7684 0,0430 0,0391 0,0479 0,0419 Keterangan: S: Produksi yang sukses F: Produksi yang gagal Sumber : Data Primer PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik

4.2. Pengolahan Data