Sistem Informasi Penilaian Akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta Berbasis Web
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Deri Riyadi 1.05.09.337
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2013
(2)
(3)
(4)
PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK...i
ABSTRACT...ii
KATA PENGANTAR...iii
DAFTAR ISI...vi
DAFTAR GAMBAR...xii
DAFTAR TABEL...1v DAFTAR SIMBOL...xv
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian...1
1.2. Identifikasi...4
1.3. Rumusan Masalah...4
1.4. Tujuan Penelitian...5
1.5. Kegunaan Penelitian...5
1.5.1. Kegunaan Akademis ...5
1.5.2. Kegunaan Praktis ...6
1.6. Pembatasan Masalah...6
1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian...6
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi...8
(5)
2.2. Penilaian dan Pelajaran...10
2.2.1. Pengertian Nilai ...10
2.2.2. Pengertian Penilaian...10
2.2.3. Pengertian Pelajaran dan Pembelajaran...10
2.2.4. Pengertian Informasi Akademik...10
2.3. Sistem Informasi Berbasis Web...11
2.3.1. Pengertian Web ...11
2.3.2. Pengertian HTTP ...11
2.3.3. Pengertian HTML ...11
2.3.4. Pengertian PHP ...12
2.3.5. Pengertian Database ...12
2.3.6. Pengertian XAMPP (MySQL) ...12
2.3.7. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Web ...12
2.3.8. Kelebihan Sistem Informasi Berbasis Web ...13
2.3.9. Kelemahan Sistem Informasi Berbasis Web ...14
2.4. Sistem Informasi Penilaian Akademik di SMK Negri 1 Purwakarta Berbasis Web...14
2.4.1. Pengertian Sistem Informasi Penilaian Akademik di SMK Negri 1 Purwakarta Berbasis Web...14 2.4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
(6)
Penilaian Akademik di SMK Negri 1 Purwakarta Berbasis
Web...16
2.5. Pendekatan Sistem...16
2.5.1. Pengertian Pendekatan Sistem...16
2.5.2. Pendekatan Sistem Informasi Penilaian Akademik di SMK Negri 1 Purwakarta Berbasis Web...16
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian...17
3.1.1. Sejarah Singkat...17
3.1.2. Visi dan Misi...19
3.1.3. Struktur Organisasi...21
3.1.4. Deskripsi Tugas...22
3.2. Metode Penelitian...25
3.2.1. Desain Penelitian...25
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data...26
3.2.2.1. Sumber Data Primer...26
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder...27
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem...28
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem...28
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem...31
(7)
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ...41
4.1.1. Analisis Prosedur yang berjalan...41
4.1.2. Diagram Use Case Sistem yang berjalan...43
4.1.2.1. Definisi Aktor dan Deskripsinya...44
4.1.2.2. Definisi Use Case dan Deskripsinya...44
4.1.3. Skenario Use Case yang sedang berjalan...44
4.1.4. Activity Diagram Sistem yang berjalan...46
4.1.5. Evaluasi Sistem yang berjalan...47
4.2. Perancangan Sistem ...49
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem...50
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan...50
4.2.3. Diagram Use Case yang Diusulkan...51
4.2.3.1. Definisi Aktor yang Diusulkan...52
4.2.3.2. Definisi Use Case yang Diusulkan...52
4.2.3.3. Skenario Use Case yang Diusulkan...53
4.2.3.1. Diagram Activity Sistem yang Diusulkan...55
4.2.4. Perancangan Prosedur yang Diusulkan...58
4.2.4.1. Squence Diagram...58
4.2.4.2. Class Diagram...60
4.2.4.3. Objek Diagram...61
(8)
4.2.5. Perancangan Antar Muka...64
4.2.5.1. Struktur Menu...64
4.2.5.2. Perancangan Input...65
4.2.5.3. Perancangan Output...70
4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan...74
BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi ...75
5.1.1. Batasan Implementasi...75
5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak...76
5.1.3. Implementasi Perangkat Keras...77
5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)...78
5.1.5. Penggunaan Program...81
5.2. Pengujian ...87
5.2.1. Rencana Pengujian...87
5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian...88
5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian...94
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ...95
6.2. Saran ...96
DAFTAR PUSTAKA ...97
(9)
(10)
3.1 Struktur Organisasi...21
3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem Dengan Waterfall...32
4.1 Diagram use case Sistem Penilaian yang sedang berjalan...43
4.2 Activity Diagram Penjadwalan yang Sedang Berjalan...46
4.3 Activity Diagram Penilaian yang Sedang Berjalan...47
4.4 Diagram Use Case Penilaian yang Diusulkan...51
4.5 Activity Diagram Penjadwalan yang Diusulkan...56
4.6 Activity Diagram Penilain yang Diusulkan...57
4.7 Sequence Diagram Penjadwalan...58
4.8 Sequence Diagram Penilaian...59
4.9 Class Diagram yang Diusulkan...60
4.10 Diagram Object yang Diusulkan...61
4.11 Component Diagram yang Diusulkan...62
4.12 Deployment Diagram yang Diusulkan...63
4.13 Packege Diagram yang Diusulkan...64
4.14 Struktur Menu yang Diusulkan...65
4.15 Rancangan Tampilan Login...66
4.16 Rancangan Tampilan Input jadwal...66
4.17 Rancangan Tampilan Input Nilai...67
4.18 Rancangan Tampilan Input Data Guru...67 7
(11)
4.22 Rancangan Tampilan Input Data Jurusan...69
4.23 Rancangan Laporan Tabel Jadwal...70
4.24 Rancangan Laporan Tabel Nilai...71
4.25 Rancangan Laporan Tabel Data Guru...71
4.26 Rancangan Laporan Tabel Data Siswa...72
4.27 Rancangan Laporan Tabel Data Kelas...72
4.28 Rancangan Laporan Tabel Data Pelajaran...73
4.29 Rancangan Laporan Tabel Data Jurusan...73
4.30 Arsitektur Jaringan ...74
5.1 Home Login...82
5.2 Home Utama Admin...83
5.3 Home Utama Guru...83
5.4 Home Utama Siswa...84
5.5 Home Penjadwalan...84
5.6 Home Penilaian ...85
5.7 Home Kelas...85
5.8 Home Pelajaran ...86
5.9 Home Jurusan ...86
(12)
1.1 Data Jumlah Siswa ... 3
4.1 Definisi Aktor dan Deskripsinya... 44
4.2 Definisi Use Case dan Deskripsinya... 44
4.3 Skenario Use Case Sistem Penjadwalan yang Sedang Berjalan... 45
4.4 Skenario Use Case Sistem Penilaian yang Sedang Berjalan... 45
4.5 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan... 48
4.6 Definisi Aktor dan Deskripsi yang Diusulkan... 52
4.7 Definisi Use Case dan Deskripsi yang Diusulkan... 53
4.8 Skenario Use Case Sistem Penjadwalan yang Diusulkan... 53
4.9 Skenario Use Case Sistem Penilaian yang Diusulkan... 54
5.1 Rencana Pengujian... 88
5.2 Pengujian Login ... 89
5.3 Pengujian Pengisian Data Guru... 89
5.4 Pengujian Pengisian Data Siswa... 90
5.5 Pengujian Pengisian Data Jadwal ... 91
5.6 Pengujian Pengisian Data Kelas ... 91
5.7 Pengujian Pengisian Data Pelajaran... 92
5.8 Pengujian Pengisian Data Jurusan... 93
5.9 Pengujian Pengisian Data Nilai Siswa... 93
(13)
Simbol Nama Keterangan
Use Case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case
Aktor / Actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi, walaupun simbol adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor
Asosiasi / Association
Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor
Include Relasi use case tambahan ke seluruh use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use-case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini.
Simbol Activity Diagram
(14)
Aktivitas Activity Percabangan /
decision
Pilihan untuk mengambil keputusan
Status Akhir Titik Akhir
Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi
Simbol Sequence Diagram
Tabel Notasi sequence diagram
Simbol Nama Keterangan
Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor
Garus Hidup / Lifeline
Objek entity, antarmuka yang saling berinteraksi.
Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaaan aktif dan berinteraksi pesan
Pesan tipe call Spesifikasi dari komunikasi antar
(15)
informasi tentang aktifitas yang terjadi
Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi
(16)
N
O SIMBOL NAMA KETERANGAN
1 Generalizatio
n
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
2 Nary
Association
Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.
3 Class
Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
4 Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
5 Realization
Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
6 Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri
7 Association
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya
(17)
Keterangan
Package Package merupakan sebuah
bungkusan dari satu atau lebih komponen
Komponen Sebuah komponen melambangkan sebuah entitas software dalam sebuah sistem. Sebuah komponen dinotasikan sebagai sebuah kotak segiempat dengan dua kotak kecil tambahan yang menempel disebelah kirinya.
Kebergantungan / dependency
Sebuah Dependency digunakan untuk menotasikan relasi antara dua komponen. Notasinya adalah tanda panah putusputus yang diarahkan kepada komponen tempat sebuah komponen itu bergantung.
Link
Relasi antar komponen
14
(18)
Simbol Keterangan
Package
Package merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih node
nama_node
Node Biasanya mengacu pada perangkat keras (hardware), perangkat lunak yang tidak dibuat sendiri (software), jika di dalam node disertakan komponen untuk mengkonsistenkan rancangan maka komponen yang di ikutsertakan harus sesuai dengan komponen yang telah didefinisikan sebelumnya pada diagram komponen
Kebergantungan /
dependency Kebergantungan antar komponen, arah panah mengarah pada komponen yang dipakai
Link
Relasi antar komponen
(19)
iii
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, rahmat, serta ridhoNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Penilaian Akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta Berbasis Web“, penulisan skripsi ini dimaksud kan untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Program Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Skripsi ini tidak mungkin dapat terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, serta dorongan, dan juga do’a dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sangat banyak kepada :
1. Allah SWT atas segala petunjuknya, keridhoan dan rahmat-Nya.
2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
4. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.
5. Diana Effendi, ST.,MT. selaku Dosen Wali SI-08 angkatan 2009.
6. Lusi Melian S.Si., MT., selaku Dosen Pembimbing, atas bimbingan dan pengarahannya kepada penulis, penulis mengucapkan terima kasih.
(20)
iv
8. Drs. Wawan Kuswandi selaku ketua Pembantu Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum yang telah bersedia memberikan bantuan, waktu, dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Oman Kumana. S.Kom, M.M. Selaku Ketua Program Keahlian dan seluruh pengajar SMK Negeri 1 Purwakarta, atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.
10. Kedua orang tua yang aku cintai, Ayahanda Wawan Kuswandi dan Ibunda Ika Kartika atas segala do’a restu, semangat, dan dorongan baik secara materi, moral maupun spiritual aku dedikasikan skripsi ini untuk mu.
11. Kedua kakaku : Budi Addin Pratama dan Rendi Riswandi terimakasih atas
segala do’a, bantuan dan semangat yang tiada henti pada deri.
12. Mamang ku, Adil Teguh Wijaya beserta istrinya Yoyoh Patmawati dan
anak-anak nya Gumilar, Aria, Satria, dan Agnia terima kasih atas segala do’a, bantuan, dan semangat yang sudah diberikan dan juga makasih sudah boleh menumpang di rumahnya hhe.
13. Sony yang telah banyak membatu, terima kasih.
14. Teman ku Marwan, terima kasih atas segala bantuan, dan semangat yang sudah diberikan, maaf kalo udah banyak mengganggu hhe.
15. Sahabatku di SI-08 : KM 1 semester 1-4: Roni Boy, KM 2 semester 5-6: Yudi Trianggoro, KM 3 semester 7-8: Ricky Septiana, gorga, rian, ayi, riandi,
(21)
v
16. Sahabatku di IF : deden dan tio thanks banget.
17. Sahabatku di Perum Oesman Purwakarta : egan(abo), beri(bebey), dea(adul), rindi(richi V minute), ilham(kepok), anton(blek), ari(urit), anyu dan lainnya, makasih dan sukses selalu.
18. Dan seseorang yang selalu memberikan semangat Rani Puspiati makasih banyak.
Akhir kata, semoga Allah SWT membalas semua bantuan dan do’a yang telah kalian berikan dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.
Bandung, Agustus 2013
(22)
Abdul Kadir.2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta
Tata Sutabri. 2013. Analisis Sistem Informasi. Informatika. Bandung.
Agus Saputra. 2012. Sistem Informasi Nilai Akademik untuk Panduan Skripsi. PT
Alex Media Komputindo. Jakarta.
M. Djunaidi Ghony. Metodologi Penelitian Kualitatif. Ar-Ruzz Media.
Yogyakarta.
Sumber Dari Internet :
(https://www.google.com/, 22 Mar. 13)
(http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pengertian-nilai.html, 22 Mar. 13), (http://carapedia.com/pengertian_definisi_web_info2043.html , 24 Mar. 13), ( http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/379/jbptunikompp-gdl-ganjarnugr-18921-3-babiil-i.pdf, 24 Mar. 13),
( http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2068236-pengertian-database-menurut-para-ahli/ , 24 Mar. 13),
(http://ewawan.com/pengertian-http.html , 2 Apr. 13 ),
(http://carapedia.com/pengertian_definisi_pembelajaran_menurut_para_ahli_info5 07.html, 2 Apr. 13 ),
(http://www.sarjanaku.com/2013/01/metode-pengumpulan-data-teknik.html , 21 Mei 2013),
(http://www.sarjanaku.com/2013/01/metode-pengumpulan-data-teknik.html , 21 Mei 2013).
(http://belajarpsikologi.com/metode-pengumpulan-data/ , 23 Mei 2013), (http://www.artikata.com/arti-372288-penilaian.html, 13 Jul. 13.),
( http://www.aldo-expert.com/writers/pengertian-aplikasi-berbasis-web-dan-desktop.html, 13 Jul. 13),
(http://share.pdfonline.com/f5d9a9a542f14f919fc6dda925a045fd/Dewi %20Mensen_110010464.htm, 14 Jul. 13) .
(23)
(24)
1 1.1 Latar Belakang
Teknologi informasi pada zaman sekarang ini perkembangannya sangat pesat dan selalu mengalami pergantian disetiap zamannya tidak terkecuali sistem informasinya. Perkembangan ini dapat dilihat dari pemakaian berbagai aplikasi dan sistem komputer di berbagai perusahaan ataupun lembaga pendidikan dan pemerintahan untuk mempermudah penyelesaian pekerjaan.
Teknologi informasi itu sendiri memiliki arti sebagai suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan atau berkaitan dan hasil akhirnya akan menghasilkan sebuah informasi, informasi itu dapat berupa data, file yang akan membatu pekerjaan manusia atau pengambilan keputusan.
Oleh karena itu sangat diperlukannya teknologi informasi saat ini karena beberapa organisasi atau perusahaan sudah mulai menerapkan sistem informasi untuk mendukung pekerjaannya. Teknologi informasi merupakan garis besar atau bagian besar dari sistem informasi yang didalamnya terdapat beberapa ajaran, atau peralatan elektronik seperti komputer. Komputer adalah suatu alat media yang terdiri dari beberapa komponen yang berfungsi untuk alat menghitung dan mengolah data. Sistem informasi merupakan kumpulan beberapa komponen
(25)
seperti software, hardware, brainware dll, yang saling berkaitan dan menghasil kan sebuah informasi.
Berbicara sistem informasi online, WEBSITE merupakan salah satu komponen penting dari sistem informasi berbasis online. Website atau web merupakan tempat atau halaman internet untuk kegiatan seperti penjualan, informasi media, menyimpan file , dan salah satunya adalah untuk kegiatan e-learning.
SMK Negeri 1 Purwakarta adalah lembaga yang bergerak dibidang pendidikan dan berlokasi di Jl. Industri Km-4 Babakancikao Purwakarta, sekolah kejuruan ini, sekolah yang paling populer di kalangan masyarakat karena sekolah ini sekolah negri yang bertempat ditengah kota sehingga akses untuk menuju sekolah ini mudah, SMK Negeri 1 Purwakarta didirikan pada tanggal 1 Juni 1963 di bawah yayasan Pendidikan kejuruan teknologi YPKT berdiri Sekolah teknologi menengah YPKT Purwakarta sebagai cikal bakal pendirian STM Negeri Purwakarta yang sekarang dikenal sebagai SMK Negeri 1 Purwakarta.
Namun SMK Negeri 1 Purwakarta ini masih belum menggunakan teknologi informasi dalam kegiatannya, contohnya saja dalam kegiatan penilaian akademiknya, para guru masih menggunakan buku leger atau buku nilai dalam pencatatan nilai ulangan harian, UTS dan UAS para siswanya, sehingga apabila buku rusak atau hilang akan mengganggu dalam kegiatan penilaian hasil raport siswa.
Sekolah kejuruan ini memiliki ruang kelas sebanyak 67 kelas, yang terdiri dari tingkat X (sepuluh) memiliki 24 kelas, tingkat XI (sebelas) memiliki 23 kelas,
(26)
dan tingkat XII (dua belas) memiliki 20 kelas, serta jumlah guru di SMK Negri 1 Purwakarta sebanyak 141 guru, Karena memiliki kelas, siswa, dan guru yang banyak, sehingga dalam penilaian akademiknya pun akan rumit.
Berikut ini adalah tabel data jumlah siswa SMK Negeri 1 Purwakarta, 5 tahun terakhir.
Tabel 1.1 Data Jumlah Siswa
Tahun Jumlah Siswa
2008/2009 1800 Siswa
2009/2010 1852 Siswa
2010/2011 1867 Siswa
2011/2012 2022 Siswa
2012/2013 2116 Siswa
Menurut data tabel diatas jumlah Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Purwakarta rata-rata berjumlah ribuan , sehingga sistem penilaiannya pun akan rumit dan akan memakan waktu, juga belum terdapat atau belum terpasangnya sistem yang mempermudah pekerjaan dalam penilaian
akademik sekolah, maka penulis mengusulkan sebuah “Sistem Informasi
Penilaian Akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta Berbasis Web” untuk mempermudah dalam kegiatan penilaian akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta.
(27)
1.2 Identifikasi Masalah
Sistem penilaian di SMK Negeri 1 Purwakarta memiliki permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Belum terpasangnya aplikasi yang dapat membantu dalam mengolah data
penilaian akademik dengan baik di SMK Negeri 1 Purwakarta, keamanan data kurang terjamin karena media penyimpanan yang terbatas
2. Guru mata pelajaran sulit untuk memberi tahukan informasi nilai kepada siswa didiknya secara real time.
3. Proses pengolahan nilai siswa berjalan lambat karena masih menggunakan
pencatatan buku dan sering terjadi kesalahan dalam perhitungan nilai. 4. Proses pengolahan data guru dan data siswa tidak terintegrasi dengan baik,
meskipun sudah di simpan melului media penyimpanan komputer.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, berikut adalah rumusan masalahnya :
1. Bagaimana proses sistem penilaian akademik di SMK Negeri 1
Purwakarta yang sedang berjalan.
2. Bagaimana perancangan sistem penilaian akademik di SMK Negeri 1
Purwakarta.
3. Bagaimana pengujian sistem penilaian akademik di SMK Negeri 1
(28)
4. Bagaimana implementasi sistem penilaian akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui proses sistem penilaian akademik di SMK Negeri 1
Purwakarta yang sedang berjalan.
2. Untuk merancang sistem penilaian akademik di SMK Negeri 1
Purwakarta.
3. Untuk menguji sistem penilaian akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta.
4. Untuk mengetahui hasil implementasi sistem penilaian akademik di SMK
Negeri 1 Purwakarta.
1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pengembang ilmu Sistem Informasi, terutama mengenai sistem informasi penilaian akademik serta memberi informasi bagi pihak lain yang berminat dan tertarik untuk mengadakan penelitian lanjutan di masa yang akan datang.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan atau referensi bagaimana sistem informasi penilaian akademik yang lebih baik.
(29)
1.6 Pembatasan Masalah
1. Sistem yang dibangun hanya menangani pengolahan data nilai yang terdiri
dari pengolahan data nilai ulangan harian, UTS dan UAS.
2. Proses perhitungan nilai raport siswa dilakukan berdasarkan ketentuan dari rumus yang diterapkan di SMK Negeri 1 Purwakarta.
3. Dalam sistem informasi penilaian ini digunakan oleh admin, guru, dan siswa SMK Negeri 1 Purwakarta.
4. Username tidak dapat diganti karena username sesuai dengan NIS untuk siswa, dan NIP untuk guru.
5. Sistem ini tidak termasuk dengan sistem pembuatan jadwal otomatisasi hanya sistem penilaian saja.
6. Jadwal merupakan hasil rekap yang sudah dikerjakan oleh bagian
kurikulum.
7. 1 guru hanya dapat mengajar 1 mata pelajaran.
8. Sistem ini diterapkan berdasarkan kurikulum tahun 2012/2013.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Purwakarta, Jl. Industri Km-4 Babakancikao Purwakarta.
(30)
Waktu penelitian :
February Maret april mei juni juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Analisis
Observasi,
Wawancara
Perancangan,
Coding Implementasi,
Testing Maintance
kegiatan Waktu Kegiatan
(31)
8 2.1. Sistem Informasi
2.1.1. Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut Raymond McLeod (dalam Al-Bahra Bin
Ladjamudin, 2013:3) Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan menurut Gordon B. Davis (dalam Al-Bahra Bin Ladjamudin,
2013:3) Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi
bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.
Pengertian sistem menurut Abdul Kadir (2003:1) dalam buku Pengenalan Sistem Informasi, yaitu :
“Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan kelompok elemen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran yang di inginkan.
(32)
2.1.2. Pengertian Informasi
Tata Sutabri (2012:22) Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan
atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Sedangkan menurut Gordon B. Davis (dalam Al-Bahra Bin Ladjamudin,
2013:8) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berguna dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami dalam keputusan sekarang maupun yang akan datang.
Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Informasi adalah sebuah data yang telah diproses sehingga menjadi bentuk yang memiliki nilai yang bermanfaat.
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi
Tata Sutabri (2012:38) Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.
Sedangkan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2013:13) mendeskripsikan
Sistem informasi sebagai sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.
(33)
2.2. Penilaian dan Pelajaran
2.2.1. Pengertian Nilai
Menurut Kosttaf (dalam Thoha, 1996: 61) yang dikutip dari (http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pengertian-nilai.html, 22 Mar. 13),
mengatakan bahwa nilai merupakan kualitas empiris yang tidak dapat didefinisikan, tetapi hanya dapat dialami dan dipahami secara langsung.
2.2.2. Pengertian Penilaian
Pengertian penilaian yang diakses dari (
http://www.artikata.com/arti-372288-penilaian.html, 13 Jul. 13.) adalah proses, cara, perbuatan menilai;
pemberian nilai.
2.2.3. Pengertian Pelajaran dan Pembelajaran
Pelajaran adalah suatu bentuk aktivitas dalam sebuah pembelajaran,
Sedangkan pembelajaran menurut Knowles yg diakses dari
(http://carapedia.com/pengertian_definisi_pembelajaran_menurut_para_ahli_info5
07.html, 2 Apr. 13 ) mengatakan bahwa pembelajaran adalah cara
pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
2.2.4. Pengertian Informasi Akademik
Informasi akademik adalah suatu informasi yang memberikan layanan informasi yang berupa data.
(34)
Sumber : (
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/379/jbptunikompp-gdl-ganjarnugr-18921-3-babiil-i.pdf, 24 Mar. 13)
2.3. Sistem informasi Berbasis Web
2.3.1. Pengertian Web
Menurut Suwanto Raharjo S.Si, M.Kom yang dikutip dari
(http://carapedia.com/pengertian_definisi_web_info2043.html , 24 Mar. 13), Web
merupakan salah satu layanan internet yang paling banyak digunakan dibanding dengan layanan lain seperti ftp, gopher, news atau bahkan email.
2.3.2. Pengertian HTTP
HTTP singkatan dari (HyperText Transfer Protocol) adalah sebuah protokol untuk meminta dan menjawab antara client dan server. Pengertian ini diakses dari (http://ewawan.com/pengertian-http.html , 2 Apr. 13 )
2.3.3. Pengertian HTML
Html mempunyai kepanjangan Hyper Text Markup Language, yaitu suatu pemrograman hyper text. Html ini memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format web berbasis html. Agus Saputra (2012:1)
(35)
2.3.4. Pengertian PHP
PHP atau yang memiliki kepanjangan PHP Hypertext Prepocessor, merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun website dinamis. Agus Saputra (2012:2)
2.3.5. Pengertian Database
Menurut Chou yang dikutip dari (
http://id.shvoong.com/social-
sciences/communication-media-studies/2068236-pengertian-database-menurut-para-ahli/ , 24 Mar. 13), database adalah kumpulan informasi yang bermanfaat
yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus. Menurut fabbri dan Schwab, database adalah system berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan pengulangan (redundancy) data.
2.3.6. Pengertian XAMPP (MySQL)
MySQL bukan termasuk bahasa pemrograman. MySQL merupakan salah satu database populer dan mendunia. Agus Saputra (2012:7).
2.3.7. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Web
Sistem informasi berbasis web adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mentransferkan informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan informasi yang dipresentasikan dalam bentuk hypertext serta dapat diakses oleh perangkat lunak untuk mendukung pembuatan kegiatan dalam organisasi dalam mencapai tujuan.
(36)
Untuk menterjemahkan dokumen hypertext kedalam bentuk dokumen yang dapat dipahami oleh manusia, maka web browser melalui web client akan membaca halaman web yang tersimpan di sebuah webserver melalui protocol yang sering disebut dengan HTTP (Hypertext Transfer Protocol). PHP merupakan singkatan dari Hypertext Prepocessor yaitu sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML dengan tujuan digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah web. PHP ditulis dan diperkenalkan pertama kali sekitar tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf melalui situsnya untuk mengetahui siapa saja yang telah mengakses ringkasan onlinenya.
2.3.8. Kelebihan Sistem Informasi Berbasis Web
1. Kita dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun kapanpun tanpa
harus melakukan penginstalan.
2. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi telah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.
3. Dapat dijalankan di system operasi manapun. Tidak perduli apakah kita menggunakan linux, windows, aplikasi berbasis web dapat dijalankan asalkan kita memiliki browser dan akses internet.
4. Dapat diakses lewat banyak media seperti: computer, handheld dan handphone yang sudah sesuai dengan standard WAP.
(37)
5. Tidak perlu spesifikasi computer yang tingggi untuk menggunakan aplikasi berbasis web ini, sebab di beberapa kasus, sebagian besar proses dilakukan di web server penyedia aplikasi berbasis web ini.
Sumber : (
http://www.aldo-expert.com/writers/pengertian-aplikasi-berbasis-web-dan-desktop.html, 13 Jul. 13).
2.3.9. Kelemahan Sistem Informasi Berbasis Web
1. Dibutuhkan koneksi intranet dan internet yang handal dan stabil, hal ini bertujuan agar pada saat aplikasi dijalankan akan berjalan dengan baik dan lancer.
2. Dibutuhkan system keamanan yang baik dikarenakan aplikasi dijalankan
secara terpusat, sehingga apabila server di pusat down maka system aplikasi tidak bias berjalan.
Sumber : (
http://www.aldo-expert.com/writers/pengertian-aplikasi-berbasis-web-dan-desktop.html, 13 Jul. 13).
2.4. Sistem Informasi Penilaian Akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta Berbasis Web
2.4.1. Pengertian Sistem Informasi Penilaian Akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta Berbasis Web
(38)
Sistem ini adalah sistem untuk mempermudah pekerjaan untuk penilaian akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta. Sistem ini dibuat dari hasil analisis, karena di SMK Negeri 1 Purwakarta memiliki banyak siswa dan juga belum terpasang sistem informasi penilaian, oleh karena itu dibuatlah sistem ini agar waktu dan data penilaian dapat terorganisir dengan baik. Oleh karena itu sistem ini sangat berguna untuk kegiatan penilaian, karena sistem ini berbasis web sehingga dapat diakses dimana saja.
2.4.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Penilaian Akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta Berbasis Web a. Kecepatan proses (kerja); Semakin besar atau semakin rumit sebuah
sistem akan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk
menjalankannya (melakukan prosesproses didalamnya).
b. Kemampuan penyimpanan data yang sangat besar dan terjamin; Sebuah
sistem yang besar dan semakin kompleks akan memiliki data-data dan arsip yang sangat besar.
c. Kemudahan pengaksesan dan pengelolaan data; Karena data disimpan dalam bentuk elektronis dan berbentuk sangat kecil, maka pengaksesan dan pengelolaan data menjadi sangat mudah, dan tidak merepotkan. d. Kecepatan Internet; karena sistem berbasis web otomatis akan
(39)
2.4.3. Faktor-faktor pendukung implementasi Sistem Informasi Penilaian Akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta Berbasis Web.
a. Tindakan pengguna sistem informasi
Tindakan pengguna adalah kegiatan pengguna dalam berpatisipasi pada awal proses perencanaan implementasi sampai implementasi sistem secara aktual.
b. Penggunaan sistem
Penggunaan sistem adalah suatu prilaku, sedangkan kepuasan pengguna sistem merupakan sikap terhadap sistem yang ada
2.5. Pendekatan Sistem
2.5.1. Pengertian pendekatan sistem
Pendekatan sistem adalah suatu cara atau tahapan untuk menganalisis sistem yang akan dibuat dengan mempergunakan strategi, langkah-langkah dan ciri-ciri dari sistem yang akan dikembangkan.
2.5.2. Pendekatan Sistem Informasi Penilaian Akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta Berbasis Web.
Sistem Informasi Penilaian Akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta Berbasis Web. ini dalam pendekatan sistemnya menggunakan metode berorientasi objek atau object oriented dimana didalamnya terdapat aplikasi dreamweaver8 dalam pembuatan script php dan html. Untuk basis datanya sistem ini menggunakan XAMPP (MySQL).
(40)
17 3.1. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan tentang sejarah SMK Negeri 1 Purwakarta, Visi dan Misi SMK Negeri 1 Purwakarta, struktur organisasi dan deskripsi tugas semua bagian dalam organisasi.
3.1.1. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Purwakarta
Sejarah singkat SMK Negeri 1 Purwakarta, Pada tanggal 1 Juni 1963 di bawah yayasan Pendidikan kejuruan teknologi YPKT berdiri Sekolah teknologi menengah YPKT Purwakarta sebagai cikal bakal pendirian STM Negeri Purwakarta.
Ketika terbit SK Mendikbud No 117 pada tanggal 3 Agustus 1965 STM YPKT berubah status menjadi STM Negeri Purwakarta yang sekarang lebih dikenal dengan nama SMK Negeri 1 Purwakarta untuk Kelompok Teknologi Industri.
SMK Negeri 1 Purwakarta berdiri di atas tanah seluas 39.500 M2 dengan luas bangun mencapai 11.000 m2 dan memiliki ruang kelas sebanyak 67 kelas, tingkat X (sepuluh) 24 kelas, tingkat XI (sebelas) 23 kelas, dan tingkat XII (dua belas) 20 kelas, serta jumlah guru di SMK Negeri 1 Purwakarta sebanyak 141 guru.
(41)
Visi SMK Negeri 1 Purwakarta:
“SMKN 1 Purwakarta menghasilkan lulusan yang berkarakter, unggul dalam IPTEK, mampu bekerja dan berwirausaha untuk menuju Go International pada tahun 2016” dan Untuk menggambarkan arah penyelenggaraan dan masa depan sekolah, SMK Negeri 1 Purwakarta, berdasarkan kondisi, potensi dan tantangan yang dihadapi, memiliki visi sekolah sebagaimana diungkapkan di bawah ini :
a. Mandiri berkarya
b. Aktif belajar dalam suasana
c. Nyaman yang beriman dan Bertaqwa melalui teknologi dan informasi
d. Aktual serta sikap disiplin dan pikiran Positif.
1. Jargon atau yel-yel “Mantap” berarti dan memberikan kesan atau menuntut bahwa segala aktivitas di SMKN 1 Purwakarta harus berlangsung, berhasil dan dipersiapkan dengan baik dan sempurna.
2. Istilah “Mandiri” berarti independent atau selalau berusaha untuk tidak bergantung kepada orang atau pihak lain dalam berbuat/beraktifitas (namun tidak dalam arti sempit).
3. Istilah “Aktif” berarti tidak diam atau berpangku tangan; berinisiatif, enerjik, bersemangat dalam kegiatan yang dihadapi/dijalani sehingga terwujud warga sekolah yang kreatif. Salah satu cirri manusiakreatif adalah memiliki kinerja yang aktif dan enerjik.
(42)
indah (senang hati) yang tercermin dari sikap perilaku setiap individu warga sekolah dalam berinteraksi sosial antara warga-sesama warga.
5. Beriman dan Bertaqwa mengandung arti bahwa sikap perilaku kita senantiasa berlandaskan tuntutan ajaran agama yang dianut, (khususnya Islam; menuruti Al-Quran dan Hadist serta sunnah Rasul), yang tercermin dalam hubungan vertical dan horizontal serta maraknya kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah.
6. Istilah “Aktual” berarti benar dan nyata yang terwujud dalam hubungan sosial antara sesama warga dan aktivitas berproduksi mengikuti perkembangan iptek.
7. Istilah “:Positif” berarti tidak buruk sangka, tidak apriori, berpikir rasional dan optimistic serta penuh pertimbangan yang objektif dalam segala hal dan permasalahan.
Misi SMK Negeri 1 Purwakarta:
Untuk mewujudkan visi sekolah sebagaimana tersebut di atas, SMK Negeri 1 Purwakarta mempunyai misi secara global sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kejuruan; teknologi dan industri secara aktif-kreatif serta profesional sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dunia kerja, ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi.
(43)
kondusif, nyaman dan memadai sebagai tempat bekerja dan belajar bagi seluruh warga dan peserta diklat.
3. Membentuk warga sekolah, peserta diklat dan tamatan yang memiliki kompetensi dalam bidang keahliannya didasari sikap-mental beriman dan bertaqwa serta bermoral sebagai (calon) tenaga kerja tingkat menengah atau wirausahawan yang mandiri, kompetitif berperan serta dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan Negara.
4. Menyelenggarakan diklat kejuruan teknologi menggunakan standar nasional pendidikan (SNP), dengan penguatan pada pendidikan karakter serta membekali penguasaan bahasa asing dan pembiasaan prilaku disiplin dan percaya diri.
5. Meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis IT dengan melengkapi dan memelihara sarana prasarana sesuai dengan kriteria rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI).
6. Mengembangkan kurikulum, proses pembelajaran, prakerin, dan uji kompetensi produktif yang melibatkan DU/DI bertaraf nasional maupun internasional.
7. Meningkatkan kemampuan guru-guru dengan menyelenggarakan pelatihan berbahasa inggris.
(44)
10.Peningkatkan kewirausahaan untuk menghasilkan jiwa kemandirian lulusan.
11.Mengningkatkan lingkungan sekolah yang berkarakter.
3.1.3. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Purwakarta
Struktur organisasi adalah kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk guna terciptanya sistem kerja kolektif yang harmonis dan dimanis serta terciptanya efektivitas dan efisiensi kerja yang maksimal. Oleh karena itu dibentuklah struktur organisasi guna mempermudah pembagian tugas dan tanggung jawab.
Adapun struktur organisasi yang terdapat pada SMK Negeri 1 Purwakarta dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
(45)
Adapun deskripsi mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab pada SMK Negeri 1 Purwakarta adalah sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
a. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan,
dan evaluasi terhadap seluruh program kerja SMK Negeri 1 Purwakarta.
b. Mengatur dan melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efesien.
c. Mengatur dan menyelenggaran administrasi sekolah, hubungan dengan
masyarakat dan stakeholder lainnya.
d. Menyelenggarakan supervisi proses pembelajaran, Bimbingan dan
Konseling, sarana prasarana, hubungan masyarakat, ketatausahan sekolah, kegiatan OSIS, kegiatan ekstrakurikuler.
e. Menyelenggarakan penyediaan sarana prasarana.
f. Membina dan mengembangkan karier dan mutu kerja guru/tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan.
g. Melaksanakan pengembangan dan peningkatan mutu sekolah secara berkesinambungan.
2. Waka Kurikulum
a. Menyusun rencana kerja/program kerja dalam rangka pendidikan dan pelatihan
b. Menyusun Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan ( KTSP )
c. Mempersiapkan acuan/pedoman perencanaan dan pelaksanaan diklat, evaluasi diklat dan evaluasi kompetensi
d. Mengkoordinasikan kegiatan persiapan pelaksanaan diklat pada awal tahun diklat baru
e. Mengkoordinasikan kegiatan pengembangan /kurikulum diklat dan
(46)
pelajaran, jobsheet, bahan diklat dll
g. Memotori pengembangan/peningkatan sekolah berbudaya lingkungan
h. Menyusun/mempersiapkan program praktek industri dan uji
kompetensi dalam rangka PSG
i. Mengendalikan ,memonitor dan mengevaluasi kinerja kegiatan belajar
mengajar
j. Menyusun program supervisi kelas
k. Mengkoordinasikan kegiatan evaluasi diklat, kompetensi dan daya serap siswa
l. Mengolah dan mengkomunikasikan laporan kegiatan Kajur kepada
Kepala sekolah
m. Koordinasi dengan para Waka, Kajur dan BP
n. Hadir pada setiap upacara bendera , K3L dan kegiatan massal lainnya dan membantu mengatur/ mengawasi siswa
o. Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah
3. Wali Kelas
a. Menyusun program kerja dan mempersiapkan buku administrasi wali kelas
b. Memahami situasi kondisi serta karakter siswa dengan menerapkan 12
langkah tugas wali kelas
c. Menjalin Hubungan dengan orang tua siswa, serta mengunjungi
apabila diperlukan
d. Mengatur dan mengontrol kegiatan siswa dalam hal kebersihan dan ketertiban ruangan kelas
e. Memotivasi, memonitor dan membina budi pekerti, disiplin dan prestasi siswa
f. Mengolah, mengevaluasi dan mengkomunikasikan data dan
(47)
h. Menangani/menuntaskan solusi siswa yang bermasalah melalui peringatan keras, Form 1,2 dan 3
i. Melaporkan kepada BP/BK kasus siswa yang belum tuntas (setelah forum 2) atau kasus tertentu/khusus
j. Melaksanakan kunjungan rumah (home visit) dalam rangka penuntasan
masalah siswa
k. Melaksanakan interaksi BP/BK secara sistematis dan rutin
l. Mengolah nilai nilai siswa ke dalam buku kumpulan nilai (Leger) dll m. Setiap akhir semester Leger agar dikumpulkan ke Kurikulum untuk di
catatat dalam Buku Induk Siswa
n. Mengisi dan membagikan Buku Laporan Pendidikan
o. Mengingatkan kewajiban siswa dalam hal pembayaran DSP dan dana
lainnya agar tepat waktu
p. Hadir pada setiap upacara bendera, K3L dan kegiatan massal lainnya dan membantu mengatur/ mengawasi siswa
q. Mengevaluasi kegiatan dan menyusun catatan/laporan pelaksanaan tugas
r. Bertanggungjawab kepada Waka Kurikulum
4. Guru
a. Menyusun kurikulum
b. Menyusun RPP dan bahan ajar
c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
d. Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran
e. Melakukan perbaikan/pengayaan mata diklat
f. Melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran kepada Waka Kurikulum
g. Memberikan penilaian dan sanksi terhadap siswa dalam mata diklatnya
h. Memeriksa dan memperbaiki program rencana pemelajaran
(48)
Sugiyono (2009:2) “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan menantisipasi masalah”.
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode action dengan pendekatan kasus pada bagian Sistem Penilaian SMK Negeri 1 Purwakarta.
Metode penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan
mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya. Penelitian deskriptif dapat dilakukan pada saat ini atau dalam kurun waktu yang singkat, tetapi dapat pula dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Penelitian yang berlangsung saat ini disebut penelitian deskriptif, sedangkan penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu yang panjang disebut penelitian longitudinal.
Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian, hal ini penting karena desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan
(49)
untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian (Sugiyono, 2010).
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis dan metode pengumpulan data digunakan penulis untuk mendapatkan data sebagai bahan kajian dalam penelitian ini dengan tujuan membuat suatu perancangan Sistem Informasi Penilaian Akademik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Purwakarta Berbasis Web.
Metode pengumpulan data merupakan suatu pernyataan (statement)
tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian (Gulo, 2002 : 110) yang dikutip dari
(http://belajarpsikologi.com/metode-pengumpulan-data/ , 23 Mei 2013)
3.2.2.1.Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang menggunakan metode penelitian lapangan
(Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi
langsung tempat yang dijadikan objek penelitian. Dalam hal ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara :
a. Pengamatan (Observasi)
Metode observasi merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang di
(50)
pengumpulan-data-teknik.html , 21 Mei 2013).
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan langsung bagaimana Penilaian Pelajaran di SMK Negeri 1 Purwakarta.
b. Wawancara (Interview)
Metode wawancara adalah “proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan” (Supardi, 2006 : 99) dikutip dari (
http://www.sarjanaku.com/2013/01/metode-pengumpulan-data-teknik.html , 21 Mei 2013).
Penulis melakukan wawancara secara langsung dan terbuka kepada bagian yang terkait dengan proses penilaian pelajaran di SMK Negeri 1 Purwakarta. Diantaranya, kepala sekolah, bagian kurukulum, walikelas serta guru tetap dan guru bidang sebagai kajian dalam pembuatan Sistem Informasi Penilaian Akademik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Purwakarta Berbasis Web.
3.2.2.2.Sumber Data Sekunder
Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan obyek penelitian.
(51)
data-data yang sesuai untuk kegiatan pengembangan sistem.
Dokumen-dokumen yang didapat dan digunakan oleh penulis sebagai sumber data sekunder adalah daftar sebagian data guru, daftar sebagian data siswa, raport siswa, struktur organisasi sekolah, buku leger (buku nilai), dan laporan-laporan lainnya yang berkaitan dengan Sistem Informasi Penilaian Pelajaran di SMK Negeri 1 Purwakarta.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode berorientasi objek atau object oriented. Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat sudut pandang permasalahan dalam sebuah sistem. Pendekatan berorientasi objek akan memandang sebuah system sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.
Pendekatan berorientasi objek dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem. Teknik
(52)
dalam satu objek.
Kelebihan dari metode berorientasi objek yaitu (sumber :
http://share.pdfonline.com/f5d9a9a542f14f919fc6dda925a045fd/Dewi%20Mense
n_110010464.htm, 14 Jul. 13) .
1. Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan
dalam pembangunan system
2. Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi,
ketangguhan dan penggunaan kembali (re-use) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD
3. Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisi, sehingga
meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan system
4. Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi system
5. Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di-mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam system. Hal ini memudahkan dalam memahami desain
6. Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi
terhadap kebenaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan system yang kompleks
(53)
proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga
8. OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan
memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek
9. Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memecah
masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang di-manage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. System yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.
Kekurangan dari metode berorientasi objek yaitu (sumber :
http://share.pdfonline.com/f5d9a9a542f14f919fc6dda925a045fd/Dewi%20Mense
n_110010464.htm, 14 Jul. 13) .Pada awal desain OOAD, system mungkin akan
sangat simple
1. Pada OOAD lebih focus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
2. Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
3. Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan system
(54)
analisis terhadap fungsional site, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional system
5. OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang
berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur.
Konsekuensinya adalah team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama
6. Metodologi pengembangan system denga OOAD menggunakan konsep
re-use. Re-use merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap re-use, akan sangat sulit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem sangat di butuhkan dalam perancangan sebuah sistem, karena sebelum memulai dalam pembuatan koding – koding hendaknya merancang terlebih dahulu metode pemodelan seperti apa yang harus di gunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah metodologi SDLC model air terjun atau waterfall karena keterbatasan waktu untuk
(55)
3.2 paradigma waterfall dibawah ini.
Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan WaterFall
A. Tahapan Metode Waterfall : 1. Analisa
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang sistem analis akan menggali informasi sebanyak- banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang
Analisis Sistem Studi kelayakan Analisis Kebutuhan Desain Sistem Perancangan konseptual Perancangan fisik Implementasi Sistem Pemrograman dan pengujian konversi Operasi dan Pemeliharaan Kebutuhan sistem Perubahan lingkup / kebutuhan
Kesalahan atau masalah yang
tak memungkinkan
diimplementasikan sistem
Desain sistem
Implementasi kurang lengkap atau ada permintaan baru
Sistem siap
(56)
ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemprogram.
2. Design
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment . Dokumen inilah yang akan digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.
3. Coding & Testing
Coding merupan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan- kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
(57)
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.
5. Maintance
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.
B. Kelebihan Metode Waterfall :
1. Mudah diaplikasikan.
2. Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean,
pengujian dan pemeliharaan.
3. Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.
4. Cocok untuk system software berskala besar.
5. Cocok untuk system software yang bersifat generic.
(58)
1. Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa melakukan iterasi tidak langsung . Hal ini berakibat ada perubahan yang diragukan pada saat proyek berjalan.
2. Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
3. Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir
proyek dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karena harus mengulang dari awal.
4. Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota
tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.
5. Persyaratan system harus digambarkan dengan jelas.
6. Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah-ubah.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Sesuai dengan metode pendekatan sistem yang digunakan yaitu metode berorientasi objek, maka penulis memakai pemodelan dengan notasi UML (Unified Modeling Language). Untuk mendapatkan banyak pandangan terhadap sistem informasi yang akan dibangun, UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem. Ada 6 diagram yang digunakan oleh penulis, yaitu:
(59)
Diagram Use Case atau use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behaviour) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui proses apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan proses-proses tersebut. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.
b. Diagram Activity
Diagram activity atau diagram aktivitas menggambarkan workflow (aliran
kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
c. Diagram Sequential
Diagram sequential atau sequence diagram menggambarkan kelakuan objek
pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antarobjek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah
(60)
menjadi objek itu. Banyaknya diagram sequence yang harus digambar adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sequence sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sequence yang harus dibuat juga semakin banyak.
d. Diagram Class
Diagram class atau kelas diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut (variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas) dan metode atau operasi (fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas). Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem.
e. Diagram Objek
Diagram objek adalah diagram yang memberikan gambaran struktur model
sebuah sistem, dalam kurun waktu tertentu. Obyek diagram lebih konkrit daripada kelas diagram, dan sering digunakan untuk memberikan contoh-contoh, ataupun dalam menguji kasus untuk diagram kelas. Diagram Objek ini berfokus pada atribut, objek dan hubungan/korelasi antar objek.
(61)
Diagram component atau komponen diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan di antara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem. Komponen dasar yang biasanya ada dalam suatu sistem adalah komponen user interface yang menangani tampilan, komponen business processing yang menangani fungsi-fungsi proses bisnis, komponen
data yang menangani manipulasi data, dan komponen security yang
menangani keamanan sistem.
g. Diagram Deployment
Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi
komponen dalam proses eksekusi aplikasi.
3.2.4. Pengujian Software
Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Metode yang digunakan penulis dalam pengujian software ini adalah metode Black Box Testing.
Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white box. Pengujian black box
(62)
mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.
Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Pengujian black box harus menjawab pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana validitas fungsional diuji
2. Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik 3. Apakah system akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu 4. Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi
(63)
Dilihat dari objek, fungsi, dan kegunaannya, black box testing sangat cocok digunakan untuk menguji apakah program / perangkat lunak sudah berfungsi dengan benar dan sesuai dengan keinginan pengguna. Maka dari itu, penulis menggunakan metode black box untuk menguji perangkat lunak untuk sistem informasi penilaian akademik yang telah dibangun.
(64)
41 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan menganalisa sistem yang sedang berjalan kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang kita buat. Kegiatan analisis ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan dikembangkan. Selama penulis menganalisis prosedur penjadwalan serta penilaian ulangan harian, UTS, UAS dan raport maka penulis menemukan permasalahan dalam prosesnya. Diantarnya pengiriman dan penulisan data nilai masih secara manual dan tidak melalui sistem, dan juga masih menggunakan buku leger atau biku nilai sehingga data sewaktu-waktu bisa hilang atau rusak.
4.1.1. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Pada analisis prosedur ini, harus diketahui prosedur yang sedang berjalan untuk perancangan sistem yang baru. Harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas.
(65)
1. Prosedur Penjadwalan yang Sedang Berjalan di SMK Negeri 1 Purwakarta.
Penjadwalan sangat penting karena untuk menentukan hari, waktu dan kelas apa guru harus mengajar. prosedur penjadwalan menguraikan aktifitas-aktifitas sebagai berikut:
1. Bagian kurikulum Menentukan jumlah jam mengajar guru
2. Menentukan jumlah pelajaran dan kelas tiap tingkat 1, 2, 3, per-minggu
3. Menentukan jam pelajaran tiap mata pelajaran per-minggu
4. Sehingga dapat ditentukan jumlah jam per-mata pelajaran, per-guru perkelasnya, selama seminggu.
5. Selanjutnya membagi jam mengajar tiap guru per-minggu
6. Sehingga dapat terlihat hari, jam dan kelas apa guru tersebut mengajar.
2. Prosedur Penilaian yang Sedang Berjalan di SMK Negeri 1 Purwakarta.
Penilaian diberikan kepada siswa meliputi nilai Ulangan harian yaitu gabungan dari nilai tugas harian, PR dll. Nilai UTS dan nilai UAS. Ketentuan penilaian raport berdasarkan nilai Ulangan harian, UTS dan UAS dibagi 3 yang di terapkan di SMK Negeri 1 Purwakarta adalah sebagai berikut :
(66)
4.1.2. Use Case Diagram
Use Case merupakan perilaku software aplikasi dimana proses tersebut menggambarkan suatu sistem, sehingga yang menggunakan sistem akan mudah mengerti mengenai kegunaan sistem yang dibangun. Use Case Diagram adalah gambaran (graphical) dari beberapa actor, Use Case, dan interaksi diantaranya yang memperkenalkan suatu sistem. Use Case Diagram menggambarkan siapa saja aktor yang melakukan prosedur dalam sistem serta fungsi-fungsi (proses) yang terlibat dalam transformasi pada sistem tersebut. Adapun use case diagram yang berjalan saat ini pada Sistem Informasi Penilaian Pelajaran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Purwakarta Berbasis Web yaitu :
Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Informasi Penilaian yang Sedang Berjalan
System
Penjadwalan
Penilaian Kurikulum
Walikelas
Guru Mata Pelajaran
(67)
4.1.2.1.Definisi Aktor dan Deskripsinya
Tabel 4.1
Definisi Aktor dan Deskripsinya
No Aktor Deskripsi
1 Kurikulum Pihak yang melakukan proses penjadwalan.
2 Siswa Pihak yang diberi penilaian oleh guru, dan mendapatkan
informasi nilai dan raport.
3 Walikelas Pihak yang bertugas melakukan proses raport ke siswa.
4 Guru Mata
Pelajaran
Pihak yang melakukan proses penilaian Ulangan harian, UTS, dan UAS.
4.1.2.2.Definisi Use Case dan Deskripsinya
Tabel 4.2
Definisi Use Case dan Deskripsinya
No Use Case Deskripsi
1 Penjadwalan
Merupakan proses dimana bag.kurikulum akan membuat jadwal serta mengolahnya sehingga
menghasilkan data penjadwalan untuk proses belajar siswa.
2 Penilaian
Merupakan proses dimana guru mata pelajaran
memberikan penilaian terhadap hasil Ulangan Harian, UTS dan UAS siswa, yang mana hasil penilaian ini berupa raport.
4.1.3 Skenario Use Case
Sekenario use case adalah cara mendeskripsikan aktor-aktor mana saja yang melakukan prosedur dalam alur sistem tersebut, serta menjelaskan respon yang ditanggapi oleh sistem tersebut terhadap prosedur yang dilakukan oleh aktor.
(68)
Berikut adalah sekenario use case yang sedang berjalan saat ini di SMK Negeri 1 Purwakarta, yaitu :
Tabel 4.3
Skenario Use Case Sistem Penjadwalan yang Sedang Berjalan Identifikasi
Nama Use Case Penjadwalan
Aktor Kurikulum
Worker Guru Mata Pelajaran
Tujuan Untuk menentukan dan mengatur proses
pembelajaran Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Kurikulum membuat daftar
penjadwalan belajar mengajar untuk diserahkan kepada Guru Mata Pelajaran
2. Guru Mata Pelajaran menerima
jadwal belajar mengajar
Tabel 4.4
Skenario Use Case Sistem Penilaian yang Berjalan Identifikasi
Nama Use Case Penilaian
Aktor Guru Mata Pelajaran dan Walikelas
Worker Siswa
Tujuan Untuk menginformasikan nilai raport
siswa Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Guru Mata Pelajaran membuat
laporan penilaian raport yang sudah di hitung berdasarkan ( Nilai Ulangan Harian, UTS dan
(69)
UAS ) / 3 dan di serahkan ke walikelas
2. Walikelas menerima laporan
rekap raport dan menyerahkan
raport ke siswa 3. Siswa menerima laporan raport
4.1.4 Activity Diagram
Pada bagian ini akan digambarkan alur kerja dari sistem yang sedang berjalan pada SMK Negeri 1 Purwakarta yang bertujuan untuk melihat alur proses sistem yang sedang berjalan. Adapun aktivitas-aktivitas penilaian tugas harian pada SMK Negeri 1 Purwakarta yang sedang berjalan pada saat ini adalah sebagai berikut.
1. Activity Diagram Penjadwalan yang Sedang Berjalan
Gambar 4.2 Activity Diagram Penjadwalan yang Sedang Berjalan
Guru Kurikulum
Membuat daftar penjadwalan belajar mengajar untuk diserahkan kepada Guru menerima jadwal
(70)
2. Activity Diagram Penilaian yang Sedang Berjalan
Gambar 4.3 Activity Diagram Penilaian yang Sedang Berjalan
4.1.5 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
Melihat sistem penilaian tugas harian yang sedang berjalan di SMK Negeri 1 Purwakarta yang masih menggunakan sistem manual, maka dapat disimpulkan beberapa kekurangan dalam prosedur yang sedang berjalan, diantaranya :
Guru, Walikelas Siswa
membuat laporan nilai raport dan diserahkan ke walikelas
menerima laporan raport
menerima laporan raport dan menyerahkan laporan raport ke siswa
(71)
Tabel 4.5
Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
No. Permasalahan Bagian Rancangan
Permasalahan
1. Penilaian dan penyimpanan
nilai Ulangan Harian, UTS, dan UAS di SMK Negri 1
Purwakarta masih
menggunakan buku leger. Sehingga dalam penilaiannya
cukup memakan banyak
waktu dan sewaktu-waktu buku leger bisa hilang atau rusak.
Guru Membangun suatu
sistem yang
terkomputerisasi dan
dapat mempermudah
dalam penilaian sehingga penyimpanan data nilai aman dan terorganisir.
2. Pemberitahuan hasil nilai
masih menggunakan papan pengumuman sehingga untuk melihat hasil nilai, siswa harus mendatangi langsung ke sekolah atau kepada guru yang bersangkutan.
Guru Membangun suatu
sistem yang dapat
memberitahukan hasil
nilai secara realtime, dan
mampu membuat
laporan nilai secara
(72)
3. Pendataan nilai masih
menggunakan buku leger
sehingga sewaktu-waktu
buku bisa hilang atau rusak.
Guru Membangun suatu
sistem yang mampu
mempermudah dalam
penyimpanan data nilai
yang besar secara
otomatisasi, aman,
akurat dan cepat
4. Siswa kesulitan untuk
mengetahui dan melihat hasil nilainya.
Siswa Membangun suatu
sistem yang dapat
memberitahukan hasil
nilai secara realtime.
5. Walikelas atau guru kesulitan
untuk memberitahukan nilai akademik dan nilai raport ke siswa
Walikelas, Guru
Membangun suatu
sistem yang mampu
mempermudah dalam
pemberitahuan nilai
akademik dan nilai
raport siswa.
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Berdasarkan hasil analisis sistem pada bab sebelumnya, maka diusulkan perancangan sistem baru untuk mengatasi beberapa permasalahan yang ada di sistem sebelumnya.
(73)
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem secara umum adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem dan untuk memberikan gambaran umum kepada pemakai terhadap sistem yang baru. Adapun tujuan perancangan dari sistem penilaian ini adalah :
1. Membantu pihak sekolah dalam mengolah data penilaian, sehingga
pencatatan dan pencarian data lebih cepat.
2. Dapat mempermudah Siswa untuk mengetahui informasi nilai.
3. Untuk mempermudah Guru dalam pendataan dan pemberitahuan nilai
Ulangan Harian, UTS dan UAS kepada Siswa.
4. Dapat membantu Walikelas dalam pendataan dan pemberitahuan nilai raport kepada siswa.
5. Untuk membantu guru dalam proses penilaian, sehingga lebih cepat dan meminimalisir kesalahan penghitungan.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang di Usulkan
Sistem informasi yang diusulkan untuk sistem informasi penilaian ini memiliki beberapa keunggulan dan perbedaan dari sistem yang sedang berjalan. Pada sistem yang lama data-data penilaian pelajaran hanya disimpan dalam buku leger yang ada diguru, sehingga data mudah hilang atau buku mudah rusak dan memerlukan waktu untuk mencari data-data nilai pelajaran. Pada sistem yang baru data-data penilaian pelajaran dimasukan kedalam sebuah media penyimpanan atau kedalam sistem database sehingga memudahkan dalam proses pencarian data-data
(74)
nilai pelajaran dan dalam melakukan proses lainnya. Dengan adanya perancangan sistem informasi penilaian pelajaran ini diharapkan dapat memudahkan pihak sekolah dalam melakukan seluruh aktifitas yang berkaitan dengan kegiatan penilaian pelajaran.
4.2.3. Diagram Use Case Yang di Usulkan
Diagram Use Case merupakan bentuk alur atau rangkaian untuk mengetahui fungsi apa saja yang terdapat didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja user yang menggunakan fungsi-fungsi itu. Adapun use case diagram
sistem informasi penilaian pelajaran yang di usulkan adalah sebagai berikut:
Gambar 4.4 Diagram Use Case Penilaian Yang Di Usulkan
System
Penjadwalan
Penilaian Admin
(75)
4.2.3.1Definisi Aktor Yang di Usulkan
Aktor merupakan orang, user, proses, atau sistem lain yang berhubungan dengan sistem informasi yang akan dibuat. Berikut adalah deskripsi pendefinisian aktor yang di usulkan pada Sistem Informasi Penilaian Akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta.
Tabel 4.6
Definisi Aktor dan Deskripsi yang di Usulkan
No Aktor Deskripsi
1 Admin
Pihak yang bertugas dan memiliki hak akses dalam mengelola data-data penjadwalan, siswa, guru, kelas, pelajaran, dan jurusan.
2 Guru Mata
Pelajaran
Pihak yang bertugas dan memiliki hak akses dalam mengelola nilai Ulangan Harian, UTS, dan UAS.
3 Siswa
Pihak yang memiliki hak akses untuk melihat dan mendapatkan informasi tentang nilai Ulangan harian, UTS, UAS, dan Raport.
4.2.3.2Definisi Use Case Yang di Usulkan
Use Case merupakan rincian atau laur-alur fungsi yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling berkaitan antara unit atau aktor. Berikut adalah deskripsi pendefinisian use case yang di usulkan pada Sistem Informasi Penilaian Akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta.
(76)
Tabel 4.7
Definisi Use Case dan Deskripsi yang di Usulkan
No Use Case Deskripsi
1 Penjadwalan Merupakan proses penginputan data jadwal yang dilakukan
oleh admin.
2 Penilaian
Merupakan proses yang dilakukan oleh guru mata pelajaran untuk mengolah nilai ulangan harian, UTS dan UAS untuk menghasilkan nilai raport.
4.2.3.3Skenario Use Case Yang di Usulkan
Skenario Use Case merupakan gambaran tentang aktivitas dalam suatu use
case diagram. Adapun skenario use case yang diusulkan pada sistem informasi
penilaian akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta adalah sebagai berikut.
Tabel 4.8
Skenario Use CaseSistem Penjadwalan yang Diusulkan Identifikasi
Nama Use Case Penjadwalan
Aktor Admin
Tujuan Memudahkan Admin untuk masuk ke
dalam sistem dan dapat mengakses sistem diantaranya untuk mengelola data
penjadwalan. Skenario Utama
Admin Reaksi Sistem
1. Membuka aplikasi sistem
informasi penilaian pelajaran
2. Masukkan username dan
password
3. Validasi data login dengan data
username dan password yang ada di
database
(77)
5. Menginputkan data rekap penjadwalan yang diberikan oleh bag.kurikulum
6. Menyimpan data penjadwalan kedalam
database
7. Tabel jadwal
8. Laporan tabel penjadwalan
Skenario Alternatif (Username dan Password tidak sesuai) 1. Validasi data login dengan data
username dan password yang ada di
database
2. Jika salah username atau password
kembali ke halaman login
3. Masukkan username dan
password
4. Menampilkan halaman utama Admin
Skenario Alternatif (Data Jadwal sudah ada didalam data base)
1. Memeriksa data jadwal yang sudah di
inputkan dengan data yang ada di database
2. Menampilkan pesan bahwa data
jadwal sama dengan data yang ada di database
3. Menginput data jadwal baru 4. Menyimpan data jadwal baru
Tabel 4.9
Skenario Use Case Sistem Penilaian yang di Usulkan Identifikasi
Nama Use Case Tugas
Aktor Guru Mata Pelajaran
Tujuan Memudahkan Guru Mata Pelajaran untuk
masuk ke dalam sistem dan dapat mengakses sistem diantaranya untuk mengelola nilai ulangan harian, UTS, dan UAS.
Skenario Utama
Guru Mata Pelajaran Reaksi Sistem
1. Membuka aplikasi sistem
(1)
92 diharapkan Klik Tombol Simpan Data kelas tersimpan ke dalam database Tombol simpan sesuai dengan yang diharapkan
[ √ ] Diterima [ ] Ditolak Kasus dan Hasil Uji (Data salah/Tidak Lengkap)
Data Masuk Yang
Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Data Kelas Tidak dapat menyimpan data kelas dan
menampilkan pesan kesalahan
Kembali ke Home pengisian data kelas
[ √ ] Diterima [ ] Ditolak
6. Kelas Uji Pengisian Data Pelajaran
Berikut ini adalah tabel pengujian memasukan beberapa data pelajaran ke database:
Tabel 5.7 Pengujian Pengisian Data Pelajaran Kasus dan Hasil Uji (Data normal)
Data Masuk Yang
diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Data pelajaran Dapat masuk ke Home isian data pelajaran
Pengisian data pelajaran sesuai dengan yang diharapkan
[ √ ] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Simpan Data pelajaran tersimpan ke dalam database Tombol simpan sesuai dengan yang diharapkan
[ √ ] Diterima [ ] Ditolak Kasus dan Hasil Uji (Data salah/Tidak Lengkap)
Data Masuk Yang
Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Data Pelajaran Tidak dapat menyimpan data pelajaran dan menampilkan pesan kesalahan
Kembali ke Home pengisian data pelajaran
[ √ ] Diterima [ ] Ditolak
(2)
7. Kelas Uji Pengisian Data Jurusan
Berikut ini adalah tabel pengujian memasukan beberapa data jurusan ke database:
Tabel 5.8 Pengujian Pengisian Data Jurusan Kasus dan Hasil Uji (Data normal)
Data Masuk Yang
diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Data Jurusan Dapat masuk ke Home isian data jurusan
Pengisian data jurusan sesuai dengan yang diharapkan
[ √ ] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Simpan Data jurusan tersimpan ke dalam database Tombol simpan sesuai dengan yang diharapkan
[ √ ] Diterima [ ] Ditolak Kasus dan Hasil Uji (Data salah/Tidak Lengkap)
Data Masuk Yang
Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Data Jurusan Tidak dapat menyimpan data jurusan dan menampilkan pesan kesalahan
Kembali ke Home pengisian data jurusan
[ √ ] Diterima [ ] Ditolak
8. Kelas Uji Pengisian Data Nilai Siswa
Berikut ini adalah tabel pengujian memasukan data-data nilai siswa ke database:
Tabel 5.9 Pengujian Pengisian Data Nilai Siswa Kasus dan Hasil Uji (Data normal)
Data Masuk Yang
diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Data Nilai Dapat masuk ke Home isian data nilai
Pengisian data nilai sesuai dengan yang
[ √ ] Diterima [ ] Ditolak
(3)
94
diharapkan Hitung otomatis
nilai raport siswa
Dapat otomatis menghitung nilai raport siswa
Penghitungan data nilai sesuai
dengan yang diharapkan
[ √ ] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Simpan
Data nilai tersimpan ke dalam database
Tombol simpan sesuai dengan yang diharapkan
[ √ ] Diterima [ ] Ditolak
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sample uji yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa perangkat lunak ini dapat digunakan dengan baik, namun pengujian tersebut dapat dikatakan belum sempurna, karena hanya dilakukan pada satu sisi pengujian. Dari semua yang telah dilakukan dalam pengujian ini diharapkan mampu mewakili pengujian fungsi yang lain dalam program Sistem Informasi Penilaian ini.
(4)
95
6.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan dan penerapan sistem terhadap permasalahan yang ada didalam Sistem Informasi Penilaian Akademik di SMK Negeri 1 Purwakarta ini adalah sebagai berikut :
1. Membangun Sistem Informasi Penilaian Akademik yang dapat membantu pengolahan data nilai sehinggan dapat meminimalisir resiko kehilangan dan keamanan data yang terjamin.
2. Diharapkan dengan dibangunnya sistem penilaian ini guru mata pelajaran mampu memberikan informasi nilai kepada siswa nya secara real time. 3. Membangun sistem yang bisa menyimpan, mengolah, mencari data - data
dengan cepat dan aman dan menghindari kesalahan pada proses penghitungan penilaian.
4. Diharapkan dengan dibangunnya sistem informasi ini, semua data jadwal, guru, siswa, kelas, jurusan, pelajaran dan penilaian bisa di simpan dalam suatu media yang sama. Sehingga pengolahan data-data yang dikerjakan menjadi lebih cepat menghasilkan informasi.
(5)
96
6.2 Saran
1. Sistem ini hanya mencakup penilaian saja, mudah-mudahan kedepannya, diharapkan dibuatkan sebuah sistem aplikasi yang mampu mencakup seluruh kegiatan di sekolah tidak hanya penilaian saja.
2. Penjadwalan di sistem ini hanya hasil rekap mudah-mudahan bagi peneliti yang akan mengembangkan sistem ini mampu membuat penjadwalan yang otomatisasi.
(6)
Nama Lengkap : Deri Riyadi
Tempat, tanggal lahir : Purwakarta, 9 Desember 1990 Jenis Kelamin : Laki - laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Perum. Oesman Singawinata Blok E.1 No.18 Kec. Purwakarta Kab. Purwakarta
Provinsi Jawa Barat.
Telepon : 085720505511 / 081312251881
Pendidikan Formal : Tahun 1997 – 2003 SD Sudirman V Purwakarta Tahun 2003 – 2006 SMP Negri 2 Purwakarta Tahun 2006 – 2009 SMA Negri 3 Purwakarta Tahun 2008 – 2012 Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya
Bandung, Juni 2013