Perancangan Museum Zoologi Batam dengan Konsep Dekonstruksi Tipograph

(1)

PERANCANGAN MUSEUM ZOOLOGI BATAM

DENGAN KONSEP DEKONSTRUKSI TIPOGRAPH

Diajukan Untuk Memenuhi Maka Kuliah DI.38309 Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh : Devi Wiliardi 52007002

Program Studi Desain Interior

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

PERANCANGAN MUSEUM ZOOLOGI BATAM

DENGAN KONSEP DEKONSTRUKSI TIPOGRAPH

Diajukan Untuk Memenuhi Maka Kuliah DI.38309 Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh : Devi Wiliardi 52007002

Pembimbing,

Tiara Isfiaty, M.Sn

Koordinator Tugas Akhir / Skripsi,


(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TUGAS AKHIR

Dengan ini, saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Devi Wiliardi

Nim : 52007002

Program Studi : Desain Interior

Menyatakan bahwa karya beserta laporan Tugas Akhir ini adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari hasil karya orang lain.

Apabila pada masa mendatang diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar adanya, saya bersedia menerima sanksi yang diberikan dengan segala konsekuensinya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar- benarnya.

Bandung, 17 agustus 2011


(4)

i KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan memberikan rahmat dan hidayahNya, hingga kami dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Museum Zoologi Batam dengan Konsep Dekonstruksi Tipograph, bertema Have Fun at Museum” sebagai salah satu syarat

mata kuliah Jurusan Desain Produk Interior guna menempuh gelar sarjana (S1) di Universitas Komputer Indonesia.

Keragaman fauna yang dimiliki Indonesia sebagai negara kepulauan memicu keingintahuan masyarakat, kehadiran museum zoologi diharapkan mampu menjadi menjawab keingintahuan tersebut. Laporan tugas akhir ini memaparkan bagaimana sebuah museum zoologi menjadi sebuah tempat rekreasi edukasi yang menarik untuk dikunjungi.

Kami menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna namun kami telah berusaha dengan sebaikbaiknya, karena itulah segala saran dan kritik dari semua pihak akan kami terima demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata, kami berharap laporan ini dapat bermanfaat memberikan sedikit pengetahuan yang bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan untuk masa yang akan datang.

Bandung, 17 Agustus 2011


(5)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sumber daya alam dan keragaman fauna. Beberapa spesies asli yang tersebar diseluruh Indonesia. Dengan keragaman fauna tersebut Indonesia telah memiliki museum zoologi di berbagai daerah dengan status kepemilikan swasta maupun pemerintah yang berfungsi sebagai sebuah lembaga terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, menginformasikan, memamerkan kerangaman fauna Indonesia dan hasil penelitian dalam bentuk awetan atau prototype,dll. Hal ini sangat relevan dengan tujuan bangsa Indonesia dalam mencerdaskan bangsa.

Peran museum zoologi sangat membantu perkembangan pendidikan terutama dibidang biologi . Namun dalam peran tersebut butuh sarana dan prasaran yang mampu meningkatkan fungsi dan tujuan museum tersebut sehingga mendapat nilai lebih (value). Peningkatan nilai tersebut dapat didapat dengan optimasi tata ruang dan konsep yang tepat dalam perancangan sebuah museum. Dengan perancangan yang tepat dan optimal diharapkan mampu meningkatkan jumlah pengunjung dan tujuan dari sebuah museum tercapai.

Dalam perancangan tata ruang atau interior, ruang menjadi elemen utama yang berperan sebagai media. Ruang bukanlah zat bahan seperti kayu atau batu, ruang dapat dikatakan sebuah area (space) tanpa bentuk dan tidak memiliki definisi. Namun, ketika sebuah element di letakkan dalam sebuah bidang maka sebuah hubungan visual mulai muncul dan ketika banyak elemen yang dimasukkan dalam ruang tersebut maka akan mumcul berbagai hunbungan antara ruang dan elemen, dan antar elemen itu sendiri. Kemudian ruang terbentuk dengan persepsi kita sendiri. Persepsi kita terhadap ruang tersebut mewariskan karakteristik sensual dan estetika.


(6)

2

Karakteristik, estetika dan environment merupakan poin penting dalam tujuan dalam sebuah perancangan. Sehingga perancang/desainer mengangkat konsep dengan dasar tujuan museum secara optimal dan berkeinginan menjadikan museum zoologi sebagai tempat yang menyenangkan untuk wisata edukasi dan rekreasi. Seperti penggunaan media display yang lebih menarik dan interaktif akan menghilangkan rasa jenuh dan aktifitas yang monoton. Pengunjung diajak berinteraksi dengan beberapa replika benda pamer yang bergerak dan mengeluarkan bunyi seperti hewan hidup atau berbentuk audio visual dengan efek tiga dimensi, dan penggunaan dual bahasa yaitu bahasa Indonesia dan Inggris, maka museum zoologi ini mampu menarik pengujung baik domestik maupun internasional. Dengan demikian persepsi masyarakat di Indonesia yang awalnya beranggapan bahwa museum merupakan sebuah gedung tua dengan koleksi benda-benda tua akan berubah bahwa museum merupakan tempat yang menyenangkan untuk rekreasi dan edukasi.

Museum zoologi yang akan dirancang diharapkan mampu menjadi sebuah museum yang bersifat mendidik dan mampu berintraksi dengan pengunjung sehingga meciptakan suasana edukasi yang menghibur dan berpotensi bagi pengembangan wisata ilmiah.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam perancangan harus melalui beberapa tahap perancangan yang di awali dengan rumusan masalah. Rumusan masalah dalam perancangan museum zoologi ini antara lain :

1. Bagaimana menciptakan suasana museum zoologi di Batam dengan tema pendidikan dan menyenangkan?

2. Bagaimana sistem mendisplay benda pamer pada museum zoologi agar lebih interaktif ?


(7)

3 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Museum

2.1.1.Pengertian

Museum pada umumnya dikenal dengan sebuah gedung atau bangunan yang menyimpan koleksi benda-benda warisan budaya yang bernilai luhur yang dianggap patut disimpan. Dalam sejarah perkembangan museum mengalami perubahan-perubahan yang bersifat perubahan fungsi museum yang awalnya Kemudian berkembang dan bertambah dengan fungsi pemeliharaaan, pengawetan, penyajian atau pameran, dan akhirnya fungsi ini semakin bertambah.

Dengan perkembangan museum muncul berbagai teori tentang pengertian museum. Beberapa pengertian museum :

Museum adalah Sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan pengembangannya terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuan pendidikan, penelitian dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya. (International Council of Museum)

Museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.

(Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1995 Pasal 1 ayat (1)) Museum adalah tempat untuk mengumpulkan, menyimpan,

merawat melestarikan, mengkaji, mengkomunikasikan bukti material hasil budaya manusia, alam dan lingkungannya. (Amir Sutaarga,1995:1)


(8)

4

Dari beberapa pengertian tentang museum diatas dapat disimpulkan bahwa museum adalah suatu lembaga yang berupa bangunan atau tempat yang berfungsi sebagai tempat mengumpulkan, menyimpan, merawat melestarikan, mengkaji, mengkomunikasikan bukti material hasil budaya manusia, alam dan lingkungannya, yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari (edukasi,rekreasi,dan konservasi).

2.1.2.Sejarah Museum

Perkembangan museum di Indonesia sangat dipengaruhi oleh masa penjajahan Belanda. Memasuki abad ke-18 VOC maupun Hindia-Belanda pada tanggal 24 April 1778 medirikan Bataviaach Genootschap van Kunsten en Wetenschappen merupakan sebuah lembaga yang bertugas terhadap ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Yang salah satu tugasnya adalah memelihara museum yang meliputi: pembukuan (boekreij); himpunan etnografis; himpunan kepurbakalaan; himpunan prehistori; himpunan keramik; himpunan muzikologis; himpunan numismatik, pening dan cap-cap; serta naskah-naskah (handschriften), termasuk perpustakaan.

setelah Perang Dunia I masyarakat setempat didukung Pemerintah Hindia Belanda memberi perhatian terhadap pendirian museum di beberapa daerah, di samping yang sudah berdiri di Batavia, seperti Lembaga Kebun Raya Bogor yang terus berkembang di Bogor.

1. (Museum Zoologi) didirikan Von Koenigswald di Bogor,1894. 2. (Museum Radyapustaka) didirikan di Solo pada tanggal 28

Oktober 1890,

3. (Museum Geologi) didirikan di Bandung pada tanggal 16 Mei 1929,

4. (Museum Sonobudoyo) didirikan di Yogyakarta,1919.

5. (Museum Mangkunegoro) didirikan Mangkunegoro VII di Solo, 1918.


(9)

5

6. (Museum Purbakala Trowulan) didirikan Ir. H. Haclaine,1920. 7. (Museum Herbarium) didirikan Pemerintah kolonial

Belanda,Bogor 1941.

29 Februari 1950 Bataviaach Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang diganti menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia (LKI). LKI membawahkan 2 instansi, yaitu museum dan perpustakaan. Pada tahun 1962 LKI menyerahkan museum dan perpustakaan kepada pemerintah, kemudian menjadi Museum Pusat beserta perpustakaannya. Tahun 2005 hingga sekarang lembaga permuseuman di Indonesia dibawah Direktorat Museum, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

2.1.3.Klasifikasi Museum

Tiap museum memiliki koleksi yang berbeda-beda baik asal koleksi, jenis, kedudukan dan penyelenggara sehingga museum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Menurut asal koleksi : a. Museum Umum

Museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi.

b. Museum Khusus

museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang seni, cabang ilmu atau satu cabang teknologi.

2) Menurut kedudukannya : a. Museum Tingkat Nasional

Koleksinya berasal dari seluruh wilayah nusantara. b. Museum Tingkat Regional

Koleksinya berasal dari seluruh wilayah propinsi tertentu. c. Museum Tingkat Lokal


(10)

6

Koleksinya berasal dari seluruh wilayah kabupaten dan kotamadya.

3) Menurut Penyelenggara : a. Museum Pemerintah

Diselenggarakan dan dikelola oleh pemerintah. b. Museum Swasta

Diselenggarakan dan dikelola oleh swasta.

2.1.4.Kegiatan Museum A. Pameran

Pameran adalah satu atau lebih koleksi di museum yang ditata berdasarkan tema dan sistematika tertentu yang bertujuan untunk mengungkapkan keadaan, isi dan latar belakang dari benda-benda tersebut untuk diperlihatkan kepada pengunjung museum.(kecil tapi indah (pedoman pendirian museum, Direktorat permuseuman,1999/2000).

Berdasarkan pengertian dan jangka waktu pelaksanaan pameran, pameran museum dibagi menjadi dua jenis :

Pameran Tetap

Pameran tetap adalah pameran yang diselenggarakan dalam jangka waktu sekurang-kurangnya lima tahun.

Pameran Khusus

Pameran khusus dibagi menjadi dua, antara lain : 1. Pameran Khusus

Pameran (khusus) adalah pameran yang diselenggarakan dalam jangka waktu tertentu dan dalam waktu yang singkat dari satu minggu sampai satu tahun.

2. Pameran Keliling

Pameran keliling merupakan pameran yang diselenggarakan diluar museum pemilik koleksi, dalam ajngka waktu tertentu, dalam variasi waktu yang singkat.


(11)

7 B. Kegiatan Pendidikan

Dalam sebuah museum juga terdapat berbagai kegiatan seperti kegiatan pendidikan yang bersifat aktif seperti :

 Ceramah  Diskusi  Kursus  Perpustakaan

 Pemutaran Slide, film documenter, film ilmiah

 Penerbitan kaltalog yang berhubungan dengan program yang dilaksanakan oleh museum.

Dengan adanya kegiatan tersebut menjadikan museum tidak hanya sebuah tempat untuk memamerkan benda koleksi namun juga mampu menjadi pembimbing yang menjelaskan secara langsung kegiatan museum dan sosialisasi program museum seperti himbauan tentang pentingnya membagi ilmu dan informasi ke masyarakat umum tentang benda koleksi dari pada di miliki secara pribadi.

C. Kegiatan Konservasi dan Pengolaan Koleksi

1. Kegiatan Konservasi, meliputi :

Perawatan barang koleksi

Pengawetan barang koleksi

Pengamanan barang koleksi

2. Kegiatan Pengelolaan Koleksi, meliputi :

Pengadaan koleksi

Identifikasi koleksi

Klasifikasi koleksi

Regestrasi dan heregistrasi koleksi

Katalogisasi dan rekakatalogisasi koleksi


(12)

8 Pencatatan aktivitas koleksi

Pertukaran koleksi

Pengurangan koleksi

D.Kegiatan Pelayanan Teknis

1. Kegiatan survey dan penelitian lapangan

2. Penyelenggaraan presentasi koleksi dan presentasi ruang pamer

3. Pengadaan peralatan museum

Kegiatan Tata Usaha/ Administrasi

1) Pengelola rumah tangga museum 2) Penyelanggara publikasi museum

3) Penyelenggara komunikasi antar museum lokal, nasional dan internasional

4) Penyelanggara pendidikan dan pelatihan 5) Kearsipan

6) Keuangan


(13)

9 2.1.5.Sirkulasi di Museum

A. Skema arus dan sirkulasi pengunjung di dalam museum


(14)

10 B. Skema arus dan sirkulasi koleksi di dalam museum gedung

museum


(15)

11 2.2. Zoologi

2.2.1.Pengertian

zoologi merupakan cabang ilmu biologi yang bersangkutan dengan anggota kerajaan hewan dan dengan kehidupan binatang pada umumnya termasuk studi tentang struktur, fisiologi, pengembangan, dan klasifikasi hewan.

Pengertian zoologi dari beberapa pendapat:

ilmu tentang kehidupan binatang dan pembuatan klasifikasi aneka macam bentuk binatang di dunia.(Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan).

2.2.2.Sejarah Zoologi di Indonesia

Semenjak era kolonial sekitar tahun 1800-an. Pada 1834 Raffles, Gubernur Jawa, mendirikan kebun raya di Bogor, yang kemudian dikembangkan menjadi stasiun penelitian bernama Land Plantentuin. Stasiun ini mengakomodasi seluruh pekerjaan di bidang taksonomi baik tumbuhan maupun hewan, dimana ribuan kehidupan liar Indonesia kemudian diberi nama ilmiah. Seiring dengan perkembangannya, penelitian juga memeri perhatian terhadap perkembangan ilmu serangga (entomologi) sejalan dengan kenyataan bahwa pada waktu itu serangga merupakan hama utama bagi pertanian. Hal tersebut memberi jalan bagi berdirinya Museum Zoologicum Bogoriense, atau Museum Zoologi Bogor 1894 oleh J.C. Koningsberger. Seiring berjalannya waktu, hasil-hasil penelitian mendominasi forum ilmiah internasional, institusi ini menjadi semakin kuat. Oleh karena lembaga ini sangat berarti bagi dunia ilmiah internasional, lembaga ini tidak terpengaruh oleh perang Dunia II yang berkecamuk. Hingga negara Indonesia memperoleh kemerdekaanya, lembaga tersebut selalu terbebas dari pengaruh kondisi polikik maupun kekacauan sosial. Pada masa setelah kemerdekaan, Pemerintah Indonesia mengubah nama Land


(16)

12 Plantentuin menjadi Lembaga Hortus Botanicus Pusat (LHBP), atau Kebun Raya Indonesia (KRI), atau Kebun Raya Bogor (KRB). Lembaga ini berada dibawah administrasi Djawatan Penelitian Alam (DPA), yang kemudian diganti namanya menjadi Lembaga Pusat Penyelidikan Alam (LPPA) dibawah Departemen Pertanian.

Pada tahun 1962 berdasar dekrit MPR No. II, 1960, Kebun Raya Bogor dan LPPA it sendiri dipisahkan dari Departemen Pertanian, dan diganti namanya menjadi Lembaga Biologi Nasional (LBN) dibawah administrai Madjelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI), yang kemudian berganti nama menjadi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dalam perkembangan selanjutnya berdasar dekrit presiden No.I, 1986 tentang reorganisai LIPI, nama Lembaga Biologi Nasional diganti menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, yang diikuti dengan didirikannya dua lembaga baru yaitu Puslitbang Bioteknologi dan Puslitbang Limnologi. Berdasar Keputusan kepala LIPI No. 23/kep/D.5/1987 P2 Biologi ditugaskan untuk melakukan penelitian dan pengembangan ilmu-ilmu biologi, memperbaiki kemampuan komunitas ilmiah, dan mengembangkan jasa-jasa dan distribusi informasi biologi dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keragaman biologi Indonesia. Penelitian dibidang zoologi di lakukan oleh Pusat Penelitian Biologi. Pusat Penelitian Biologi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian bidang biologi, serta evaluasi dan penyusunan laporan.


(17)

13 2.2.3.Klasifikasi Zoologi

Dunia hewan

Dalam ilmu biologi hewan di diklasifikasikan menjadi dua kelompok hewan yaitu ; vertebrata dan invertebrata. Klasifikasi diperlukan dalam biologi dengan tujuan untuk memudahkan dalam mempelajari dan mengkomunikasikannya.

A. Vertebrata

Hewan Veterbrata (chordata) adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Kelas hewan vertebrata antara lain;

1 Fisces Ikan

2 Amphibians Amfibi

3 Reptiles Hewan melata

4 Aves Burung

5 Mammals Menyusui

(Tabale.01) hewan vertebrata

(Biologi,SMA/MA kelas x, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.2009) Ciri Umum

Dunia Animalia

Eukariota

Multiseluler

Tidak berdinding sel Bergerak aktif

Perkembangbiakan seksual

Hewan berpori

Hewan berongga

Cacing pipih Cacing gilig

Cacing bersegmen

Hewan bertubuh lunak

Hewan berbuku-buku

Hewan berkulit duri

Hewan bertulang

Keanekaragam an  Porifera  Cnidaria  Platyhelminthes  Nematoda  Annelida  Mollusca  Arthropoda  Echinodermata  Chordata


(18)

14 B. Invertebrata

Hewan Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Kelompok hewan invertebrata antara lain;

1 Porifera Hewan berpori

2 Cnidaria Hewan berongga

3 Platyhelminthes Cacing pipih

4 Nematoda Cacing gilig

5 Annelida Cacing bersegmen

6 Mollusca Hewan bertubuh lunak

7 Arthropoda Hewan berbuku-buku

8 Echinodermata Hewan berkulit duri

9 Chordata Hewan bertulang

(Tabel.02) hewan invertebrata

Di Indonesia Bidang Zoologi telah mengembangkan koleksi binatang awetan dan binatang hidup untuk penelitian ilmiah. Besumber dari Brosur Museum Zoologi Bogor, Koleksi ilmiah untuk kepentingan penelitian meliputi beberapa kelompok sebagai berikut :

1) Mamalia

Terdiri dari berbagai jenis binatang menyusui yang dikumpulkan dari berbagai kepulauan di Indonesia. Jumlah koleksi 650 jenis, terdiri dari 30.000 contoh binatang (spesimen).

2) Ikan

Berbagai jenis Ikan yang menjadi kekayaan koleksi terdiri dari 12.000 jenis yang diwakili oleh 140.000 contoh bintang (spesimen).


(19)

15 4) Dikumpulkan dari wilayah Indonesia Timur dan Barat. Jumlah seluruhnya 1000 jenis, meliputi 30.762 contoh binatang (spesimen).

5) Reptil dan Amphibi

Didareah tropis, teruama di Indonesia Jumlahnya tidak banyak. Koleksi yang tersimpan tercatat 763 jenis, diwakili oleh 19.937 contoh binatang (spesimen).

6) Moluska

Kekayaan koleksi moluska Indonesia tercatat 959 jenis yang diwakili oleh 13.146 contoh (spesimen).

7) Serangga

Serangga adalah kelompok hewan yang paling banyak dijumlahnya. Koleksi serangga tercatat 12.000 jenis, diwakili 2.580.00 contoh spesimen.

8) Invertebrata lain.

Terdiri dari jenis-jenis invertebrata bukan moluska dan serangga. Koleksi yang terkumpul ada 700 jenis jenis diwakili oleh 1.558 contoh.

2.3. Postmodern 2.3.1.Pengertian

Post-modern sebuah era atau peradaban yang muncul pada masa setelah masa modern yang dianggap sudah tidak sesuai dengan perkembangan yang ada tentang kebebesan dalam mengembangkan pemikiran yang baru. Dalam perkembangannya terdapat beberapa pengertian mengenai postmodern, antara lain :

Postmodernisme adalah lawan dari modernisme yang dianggap tidak berhasil mengangkat martabat manusia modern (Lyotard).

Postmodernisme adalah usaha keras sebagai reaksi dari kesia-siaan zaman modernis yang sirna begitu saja bagai ditiup angin. Adapun penyebab dari kesia-siaan zaman modernis adalah akibat


(20)

16

dari tekanan yang bersumber dari prasangka (insting, wahm)

belaka (Zygmunt Bauman dalam karyanya “Post-Modern

Ethics”).

Dalam buku Sejarah Dan Perkembangan Desain dan Keseniruapaan Indonesia, diterbitkan ITB pada tahun 2002 yang ditulis oleh Agus Sachri dan Yan Yan Suryana, mereka menjelaskan bahwa “Post-modern merupakan fenomena budaya yang terdiri atas keragaman pengayaan pada area seni, desain dan arsitektur.”

Dari beberapa penjelasan dan pengertian mengenai post-modern diatas dapat disimpulkan bahwa post-post-modern adalah sebuah masa munculnya sebuah pemikiran baru yang dianggap antitesis modernisme, dengan bermuncukan keragaman pengayaan pada seni, desain dan arsitektur, atau bentuk dari kebebasan peraturan-peratuan yang ada pada masa modern.

2.3.2.Sejarah dan perkembangan Post-modern

Istilah postmodernisme dibuat pada akhir tahun 1940 oleh sejarawan Inggris, Arnold Toynbee. Akan tetapi istilah tersebut baru digunakan pada pertengahan 1970 oleh kritikus seni dan teori asal Amerika, Charles Jencks, untuk menjelaskan gerakan antimodernisme seperti Pop Art, Concept Art, dan Postminimalisme.

Jean-Francois Lyotard, adalah salah satu pemikir pertama yang menulis secara lengkap mengenai postmodernisme sebagai fenomena budaya yang lebih luas. Ia memandang postmodernisme muncul sebelum dan setelah modernisme, dan merupakan sisi yang berlawanan dari modernisme. Hal ini diperkuat oleh pendapat Flaskas (2002) yang mengatakan bahwa postmodernisme adalah oposisi dari premis modernisme. Beberapa di antaranya adalah gerakan perpindahan dari fondasionalisme menuju


(21)

17

antifondasionalisme, dari teori besar (grand theory) menuju teori yang spesifik, dari sesuatu yang universal menuju ke sesuatu yang sebagian dan lokal, dari kebenaran yang tunggal menuju ke kebenaran yang beragam. Semua gerakan tersebut mencerminkan tantangan postmodernist kepada modernist. Hal ini memicu alternatif pemikiran baru sebagai usaha mencari bentuk baru.

Dapat disimpulkan bahwa postmodern merupakan suatu fenomena atau gerakan transformasi budaya yang muncul akibat dari reaksi tidak puas masyarakat terhadap gerakan modernisasi yang membatasi kebebasan berpikir dan menuntut adanya penghargaan terhadap perkembangan pola pikir manusia.

Kemunculan post-modern sebagai paham peradaban transsional hingga kini masih berkelanjutan. Terdapat tiga wilayah yang di perdebatkan tentang post-modern. Antara lain :

1. Bidang filsafat, kelanjutan tradisi filsafat barat.

2. Bidang teori ilmu sosial, perubahan struktur masyarakat barat dala mmemasuki masyarakat pascaindutri dan globalisasi. 3. Etetika dan Budaya, kebosanan terhadap internasional style.

Menurut Charles Jenks menyebutkan adanya 3 alasan yang mendasari timbulnya Post-Modernisme, yaitu:

1. Kehidupan kita sudah berkembang dari dunia serba terbatas ke desa-dunia (world village) yang tanpa batas. Perkembangan ini disebabkan oleh cepatnya komunikasi dan tingginya daya tiru manusia (instant eclectism).

2. Canggihnya teknologi telah memungkinkan dihasilkannya produk-produk yang bersifat pribadi (personalised production), lebih dari sekedar produksi massal dan tiruan missal (mass production and mass repetition) yang merupakan ciri khas dari Modernisme.

3. Adanya kecenderungan untuk kembali kepada nilai-nilai tradisional (traditional values) atau daerah, sebuah kecenderungan manusia untuk menoleh ke belakang.


(22)

18

Dengan demikian, Arsitektur Post-Modern adalah percampuran antara tradisional dengan non-tradisional, gabungan setengah modern dengan setengah non-modern, perpaduan antara lama dan baru. Arsitektur Post-Modern mempunyai style yang

hybrid (perpaduan dua unsur) dan bermuka ganda atau sering disebut sebagai double coding.

Arsitektur Post-modern merupakana aliran arsitektur yang lebih menghargai kebebesan berpikir dalam olah rasa, estetika dan koreksi terhadap arsitektur modern. Menurut Ir.Budi A.Sukada

dalam makalah seminar FTUI tahun 1988: analisis komposisi formal arsitektur post-modern. beliau menyebutkan 10 ciri arsitektur postmodern. Yaitu :

1. Mengandung unsure-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau popular

2. Membangkitkan kembali kenangan

3. Berkonteks Urban

4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi

5. Bersifat reprepsiona;

6. Berwujud metaforik (dapat berati bentuk lain)

7. Dihasilkan dari partisipasi

8. Mencerminkan aspirasi umum

9. Bersifat plural


(23)

19 2.3.3.Gambar-gambar Arsitektur Post-modern

(gambar.01)Piazza d’italia, New Orleans, charles moore tahun 1976.

Sumber: www.google.com

(gambar.02) Wisma 46, jakarta,Zeidler Robert Partnership tahun 1996.


(24)

20 2.4. Dekontruksi

Dekonstruksi merupakan sebuah salah satu istilah yang muncul di era post-modern. Pertama kali digunakan dalam ilmu kesusastraan dan ilmu filsafat perancis. Dalam bidang arsitektur, arsitektur desconstruksi merupakan pengembangan dari arsitektur post-modern yang diawali pada akhir tahun 1980. Karakteristik bangunan yang dihasilkan adalah solusi dari ide-ide baru yang memanipulasi struktur eksterior bangunan menjadi bentuk-bentuk distorsi dan tidak teratur dari beberapa elemen arsitektur. secara visual bentuk bangunan yang tidak teratur tersebut sehingga diklaim sebagai gaya dekonstruksi.

Pemahaman istilah dekonstruksi dalam arsitektur dapat dipelajari suatu paradigma konseptual dari ilustrasi diatas. Pemahaman tersebut dapat dijelaskan dari beberapa karakteristik dari dekonstruksi. Agus dharma dalam lembaran materi kuliah Fakultas Teknik sipil dan Perencanaan-Universitas Gunandarma “Paradigma Konseptual Arsitektir Dekonstruksi” menuliskan Karakteristik tersebut sebagai berikut :

a. Logo-Sentris

Konsep arsitektur yang merupakan gabungan antara pemahan arsitektural dan pemahaman folisofis mendasari doktrin Logo-Sentris. Dari pemahaman folosofis, arsitektur akan mengalami proses artikulasi metafisik secara multivalensu. Konsep ini membuka peluang bagi para Dekonstruksi untuk berkembang dalam arsitektur. Visualisasi Dekonstruksi akan mempunyai kecendrungan pada refleksi otoritas Logo-Sentris. Sejalan dengan faham Derridean, pemahaman filosofis dari arsitektur akan meluaskan batasan bahwa prinsip order adalan bukan absolute.

b. Anti-Sintesis

Konsep anti-sintesis mengandung konsep penolakan terhadap pandangan sementara bahwa arsitektur adalah sintesis. Suatu hasil yang berasal dari rangkaian proses analisis dari elemen yang programatis.


(25)

21

Merasa tidak puas dengan apa yang dihasilkan melalui program yang sistematis, Dekonstruksi berpaling pada nilai yang lebih hakiki yang akan menurunkan aturan yang seirma dengan hokum alam yaitu nilai instuisi.

Karena nilai intuisi lebih membawahi otoritas dalam proses visualisasi, maka arsitektur akan lebih merupakan sebuah hipotesis yang bersifat “disjunctive” atau ekivalensi.

c. Anti-Fungsional

Dekonstruksi mendasarkan faham bahwa antara bentuk (form) dan fungsi (function) bukan merupakan hubungan yang dependent

melainkan lebih pada hubungan independent. Hal ini sejalan pula dengan konsep “disjunctive” yang telah disebutkan diatas.

Style yang lahir dari prinsip anti-fungsi ini akan membawa pertanyaan mengenai metoda merancang yang dipakai. Metoda merancang merupakan suatu proses kegiatan kreatif. Kecenderungan yang mungkin timbul dari apabila kegiatan kreatif ini memuaskan maka akan dijadikan suatu kegiatan rutin. Dalam beberapa hal kegiatan rutin ini akan merupakan prosedur yang alami.

d. Anti-Order

Anti Order pada Arsitektur Dekonstruksi tidak mengarah pada kecenderungan ruang dan obyek yang figuratif karena arsitektur yang figuratif akan memperkuat keabsolutan order. Pada dasarnya Order akan menghasilkan ekspresi keutuhan dan kestabilan. Order dalam arsitektur yang berakar pada arsitektur klasik seperti unity, balance, & harmony, akan memberi kecenderungan pada pembentukan space yang figuratif. Disamping itu, order melahirkan bentuk-bentuk geometri yang progamatis yang akan berlawanan dengan konsep visualisasi simbol/makna yang terikal, tidak fixed, dan multivalent. Karena makna adalah sesuatu yang kontekstual, tergantung atas nilai masyarakat sesaat.


(26)

22 2.4.1.Gambar Arsitektur dan Interior Dekonstruksi

(gambar.3) Libeskind's Imperial War Museum North, Manchester, Daniel Libeskind tahun 2002. Sumber: www.google.com

(gambar.4) Decontruction,interior concept,Eugeny Kostsov tahun 2009.

Sumber: www.behance.net

2.5. Tipografi

2.5.1.Pengertian

Tipografi merupakan sebuah disiplin ilmu yang memperlajari tetang pemilihan dan penataan huruf pada suatu media. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Tipografi adalah: ti·po·gra·fi n

ilmu cetak; seni percetakan.

Dalam bidang desain terutama Desain Komunikasi visual tipografi merupakan “visual language” atau bahasa visual yang

diartikan bahasa yang dilihat. Bentuk visualisasi yang memilki bahasa ini tidak sekedar terdapat pada ilmu percetakan “graph


(27)

23

yang lebih cenderung ke dalam bentuk dua dimensi. Namun tanpa disadari Tipografi berada disekitar kita baik dalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi seperti pada sebuah arsitektur bahkan desain interior.

2.5.2.Tipografi disekitar

Tanpa disadari tipografi berada disekeliling kita, baik dalam bentuk cetak dua dimensi namun juga dalam bentuk tiga dimensi. Keberadaan tipografi sangat membantu kahidupan kita sehari-hari. Sebagi contoh tulisan open disebuah kemasan produk memberi tanda kepada kita area buka kemasan tersebut atau petujuk arah pada penanda jalan.

Dalam buku The fundamentals of typography yang tulis gavin ambrose and paul harris pada tahun 2006, yang membahas tentang keberadaan tipografi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti kutipan dibawah ini :

typography surrounds us, and its application is not always what we would expect. Type is present in environment in many way, from the wording on poster to signage an artistic installations. Type in environment tends to be large scale so that it can be seen at a greater distance, and it is perhaps the scale that makes it so interiguing”.

Artinya : tipografi mengelilingi kita, dan penerapannya tidak selalu apa yang kita harapkan. Type hadir di lingkungan dengan berbagai cara, dari kata-kata di poster untuk penandasebuah instalasi artistik. Type dilingkungan cenderung berskala besar sehingga dapat dilihat pada jarak yang lebih jauh, dan mungkin skala yang membuatnya begitu menarik".

dapat di simpulkan tipografi hadir disekitar kita tanpa kita sadari dan kehadiran tipografi tersebut tidak selalu seperti biasa


(28)

24

namun dengan berbagai cara dan bentuk. Tidak sekedar bentuk dua demensi namun juga tiga demensi.

Dalam desain arsitektur dan interior sangat banyak di temukan tipografi. Namun dalam perancangan ini, typografi ingin saya angakat sebagai elemen sebuah interior seperti gambar-gambar berikut :

(gambar.05) tipografi bagian dari interior dalam bentuk dua dimensi

Sumber:www.google.com

(gambar.06) tipografi sebagai furnitur dalam bentuk tiga dimensi


(29)

25 (gambar.07) tipografi bagian dari exterior dalam bentuk tiga dimensi

Sumber:www.google.com

2.5.3.Eksperimental Tipografi A.Pengertian

Experimental tipografi adalah tipografi yang melalui pedekatan dan trobosan baru atau terobosan dan pendekatan yang tidak lazim. (versus,vol.5 edisi26,2008)

B.Perkembangan Tipografi Eksperimental

Typografi experimental mucul tahun 1909 yaitu saat lahirnya gerakan futurisme dan dadaisme. Futurisme merupakan gerakan seni yang menginginkan sesuatu yang baru dan tidak ingin di samakan dengan apa yang disebut masa lalu. Sedangkan Dadaisme bukanlah sebuah aliran seni bahakan dadaisme merupakan anti seni. Dadaisme merupakan bentuk protes,sindiran satir terhadap perang.

“Tipografi tidak hanya untuk dibaca tetapi juga harus dirasakan”(versus,vol.5 edisi26,2008)

Pada dasarnya tipografi tipografi digunakan untuk kepentingan komunikasi, secara tidak langsung mengharuskan tipografi harus komunikatif. Maka muncul karakteria-karakteria


(30)

26

dalam dunia tipografi. Antara lain : mudah dibaca, mudah dilihat, kesusuaian, dll. Karateria tersebut berupa aturan dasar tipografi internasional, namun beberapa karateria tersebut tidak luput dari unsur emosional dan personalitas. Dalam tipografi eksperimental unsur personal lebih mendominasi dan secar fungsi tidak sekedar untuk dibaca tapi juga dirasakan (unsur estetika).

(gambar.08) eksperimental tipografi, Michael Stout (Visualingual) /Imageability, Paths / 2002

Sumber : www.google.com

(gambar.09) eksperimental tipografi, Andrew Byrom / Interiors / 2003


(31)

27 (gambar.10) eksperimental tipografi, Toways to get a job, Alex Trochut.

Sumber : concept,vol.5,edisi 26. 2008.

(gambar.11) eksperimental tipografi, James Brown Poster, Sergio Moctezuma.


(32)

28 BAB III

MUSEUM ZOOLOGI BATAM

3.1. Museum

3.1.1.Profil Museum Zoologi Batam

Nama Proyek : Museum Zoologi – Batam Status Bangunan : Fiktif

Luas Tanah : 33.635.000m2

Lokasi : Ocarina, Costarina, Pasir Putih, Batam Center, Batam, Kepulauan Riau.

Pemilik : Fiktif

Pengelola : Swasta dan berkerja sama dengan LIPI. Jumlah Pegawai : 44 Orang

3.1.2.Profile Coastarina

(gambar.12) gambar coastarina, Batam.

Sumber: www.google.com

Coastarina, Mega Ocarina di Batam Center ini adalah salah satu wisata andalan pemerintah kota Batam, sebuah kawasan yang wacananya akan dibuat theme park. Ocarina berada di lahan seluas 40 hektar di tepian Teluk Kering, dan komplek perumahan Coastarina. Coastarina akan memiliki :


(33)

29  Shoptertainment Arcade & Food Street

Beachwalk  pantai festival

Plaza Coastarina

Mini Golf, Volley pantai, Giant Chess Garden , Time Garden  dermaga kapal pesiar (berth)

Untuk daerah wisatanya akan di lengkapi dengan 30 jenis wisata yang ditawarkan kepada pengunjung.

 Masterplan Coastarina

(gambar.13) masterplan coastarina, Batam.

Sumber: www.coastarina.co.id

Lokasi museum berada tepat di samping pantai berhadapan langsung dengan Singapura.

 Fasilitas wisata Octarina, Coastarina

(gambar.14) Giant Wheels, salah satu wahana di Ocatarina,Coastarina, Batam.


(34)

30 3.1.3.Benda Koleksi

Benda Koleksi Museum Zoologi Batam ini di asumsikan sama dengan benda koleksi yang dimiliki museum zoologi bogor yaitu hewan-hewan yang berasal dari seluruh (museum tingkat nasional). Benda-benda koleksi tersebut antara lain :

No Kelompok Jenis Contoh

1 Burung 211 291

2 Mamalia 88 123

3 Reptil + Ampibi 92 102

4 Ikan 55 55

5 Moluska 243 300

6 Udang/Kepiting 3 3

7 Serangga 262 498

Total 954 1372

(Tabel.03) benda koleksi museum Zoologi Batam

No Fasilitas pamer jumlah

1 vitrin 75

2 kotak 60

(Table.04) Vitrin dan kotak koleksi museum Zoologi Batam

Dengan posisi museum berada di pulau batam yang tepat berhadapab langsung dengan negara Singapura yang memungkinkan secara tidak langsung berpotensi besar untuk menarik wisatawan asing. Berdasarkan jenis koleksi museum ini adalah hewan-hewan dari seluruh Indonesia secara tidak langsung menggenalkan kepada wisatawan asing tentang keragaman hewan nasional. Maka dipilih salah satu hewan yang dijadikan sebagai ikon museum yang juga turut menjadi ikon Indonesia yaitu Badak bercula satu dengan alasan , badak bercula satu hanya terdapat di pulau jawa dan mencerminkan kekuatan.


(35)

31 (gambar.15) Badak becula satu.

Sumber: www.google.com

3.2. Studi Banding

Museum Zoologi Batam sebagai judul tugas akhir ini merupakan proyek fiktif. Dalam perancangan museum ini dilakukan studi banding hasil studi banding yang dilakukan berupa pengumpulan data organisasi dan data koleksi. Data yang diperoleh diasumsikan sebagai data proyek Museum Zoologi Batam.

3.2.1.Studi Banding Museum zoologi Bogor A. Profil Museum Zoologi

Museum zoologi Bogor adalah merupakan tempat untuk memamerkan dan mempublikasikan hasil-hasil penelitian dan pengetahuan tentang fauna yang penting bagi ilmu pengetahuan. dan menjalankan tugas dan fungsinya untuk melaksanakan pengumpulan, perawatan, pengawetan, penyajian, penelitian koleksi dan penerbitan hasilnya, serta memberikan bimbingan edukatif dan penyajian rekreatif benda yang mempunyai nilai ilmiah.


(36)

32 (gambar.16) Logo Museum Zoologi Bogor.

Sumber: Dokument MZB

Koleksi binatang-binatang yang sudah diawetkan di museum zoologi ini terdiri dari berbagai macam binatang yang ada di indonesia, selain itu juga terdapat kerangka ikan paus biru (Balanoptera musculus) yang terbesar di Indonesia. Museum Zoolgi Bogor Merupakan unit dari bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang merupakan penjabaran dari pelayanan masyarakat umum untuk jasa ilmu pengetahuan zoologi. Unit ini mempunya tugas memperkenalkan keanekaragaman fauna nusantara dalam bentuk awetan binatang dan replica, dengan harapan pengunjung dapat lebih mengenal akan kekayaan fauna nusantara, dan untuk meningkatkan kepedulian dan kecintaan generasi muda akan fauna nusantara serta menunjang usaha pelestariannya.

B. Visi dan Misi Museum Zoologi Bogor

Visi

Menjadi pusat informasi fauna nusantara yang terkini dan terpercaya.

Misi

1. Mengungkapkan kekayaan dan manfaat fauna nusantara 2. Meningkatkan kepedulian dan kecintaan generasi muda


(37)

33

3. Mencerdaskan bangsa melalui pengetahuan zoologi.

Tujuan

1. Mengembangkan sarana pameran yang ideal sesuai kemajuan ilmu dan teknologi.

2. Menjadikan saran pendidikan yang praktis untuk mempelajari keanekaragaman, perilaku, ekosistem dan daya guna fauna nusantara.

3. Menjadikan pameran museum sebagai wahana wisata bertaraf internasional.

4. Menjalin kerjasama secara nasional dan internasional dalam bidang penyelenggara pameran ilmiah terkini.

C. Pengguna Museum Zoologi Pengelola Museum Zoologi

 Bidang zoologi adalah salah satu dari tiga bidang penelitian yang bernaung dibawah Pusat Penelitian Biologi,LIPI di Bogor. Dua bidang lainnya adalah Bidang Botani dan Bidang Mikro Biologi.

STRUKTUR ORGANISASI MUSUEM ZOOLOGI BOGOR

Ilmiah administrasi

sumber: brosur Museum Zoologi Bogor PUSLIT

BID.ZOOLOGI BID.BOTAN BID.MIKRO BID.TATA

KEPALA MUSEUM UNIT PREPASI DAN KONSERVASI UNIT EDUKASI UNIT DOKUMENTASI DAN ADMINISTRASI


(38)

34  Pengunjung Museum Zoologi

Karakteristik pengunjung, antar lain :

1. Berkelompok, seperti :

a) Kelompok Pelajar (paket tour)

b) Pengunjung liburan (kelompok remaja, keluarga, pasangan)

2. Perorangan

a) Melakukan penelitian (studi, non studi)

b) Pengunjung yang datang dengan waktu yang singkat (lewat)

D. Benda Koleksi Museum Zoologi

Jumlah koleksi yang dipamerkan di museum Zoologi meliputi 3,5% jumlah jenis fauna yang terdapat di Indonesia, dan hanya 0,05% contoh binantang (spesimen) yang oleh Bidang Zoologi, dan pusat Penelitian Biologi- LIPI. Sperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:

No Kelompok Jenis Contoh

1 Burung 211 291

2 Mamalia 88 123

3 Reptil + Ampibi 92 102

4 Ikan 55 55

5 Moluska 243 300

6 Udang/Kepiting 3 3

7 Serangga 262 498

Total 954 1372

(Tabel.05) benda koleksi museum Zoologi bogor (sumber: brosur Museum Zoologi Bogor)

Fasilitas pamer jumlah

1 vitrin 75

2 kotak 60

(Tabel.06) Vitrin dan kotak koleksi museum Zoologi bogor (sumber: brosur Museum Zoologi Bogor)


(39)

35 E. Storyline Museum Zoologi

Storyline museum zoologi berdasarkan klasfikasi koleksi vertebrata dan invertebrata dan dibedakan lagi berdasarkan kelas hewan.

F. Materi Pameran

Jenis materi yang dipamerkan di Museum Zoologi terbagi empat,yaitu :

1) Benda Asli (awetan) 2) Replika

3) Keterangan/ informasi

burung Mamalia reptil

ikan

kepiting

moluska serangga amfibi

invertebrata

vertebrata


(40)

36 G.Sistem Tata Teknik Pameran

1. Bentuk Benda Pameran a) Benda 2D

(gambar.17) gambar hewan bentuk dua dimensi

Sumber: Dokumentasi Survey lapangan

(gambar.18) gambar diagram Potensi Fauna Indonesia


(41)

37

b) Benda 3D

(gambar.19) prototipe potongan kucing tiga dimensi

Sumber: Dokumentasi Survey lapangan

(gambar.20) kerangaka Tapir

Sumber: Dokumentasi Survey lapangan

2. Metode Pameran a) Aktif

Pengunjung berperan aktif dengan benda pameran, metode ini digunakan pada benda pameran media interaktif dan audiovisual.


(42)

38

b) Pasif

Pengunjung hanya mengamati tanpa peran akitf terhadap benda pameran

3. Teknik Pameran a) Vitrin (tertutup)

(gambar.21) Vitrin dengan diorama, Bajing

Sumber: Dokumentasi Survey lapangan

(gambar.22) Vitrin tanpa diorama, ikan


(43)

39

b) Peta-diagram

(gambar.23) gambar diagram Potensi Fauna Indonesia

Sumber: Dokumentasi Survey lapangan c) Digantung

(gambar.24) Replika ikan digantung

Sumber: Dokumentasi Survey lapangan d) Diletak Terbuka

(gambar.25) Kerangka Anoa diletakkan terbuka


(44)

40 H.Program Ruang Pameran Museum Zoologi Bogor

Sirkulasi Pengunjung

(gambar.26) sirkulasi pengunjung museum zoologi bogor


(45)

41 BAB IV

PERANCANGAN MUSEUM ZOOLOGI BATAM

4.1. Analisa Storyline

Konsep Storyline benda pamer pada museum zoologi batam yang akan dirancang adalah berdasarkan klasifikasi hewan menurut kingdom animalia dan berdasarkan koleksi yang dimiliki, yaitu sebagai berikut :

konsep storyline pameran museum zoologi batam.

Konsep storyline berdasarkan filum ini dimaksudkan untuk mempermudah pengunjung dalam melihat benda pamer berdasarkan kelompok dari pintu masuk ruang pameran hingga pintu keluar. Pada setiap bagian storyline diberi jeda atau jarak dengan display infografis tentang kelompok benda pamer berikutnya.

Sub Storyline

Setiap klasifikasi hewan memiliki sub storyline yaitu berupa urutan penataan hewan berdasarkan kelompok sebgai berikut :

Dunia hewan

vertebrata

invertebrata

aves fishes mamalia

amfibi reptil

Arthropoda Mollusca enchinodermata


(46)

42

a. Aves

Bedasarkan asal letak geografis;

Pegunugan

Daratan rendah

pesisir b. Fishes

Urutan bedasarkan rantai makanan, menyesuaikan dengan koleksi yang dimiliki.

c. Mamalia

Urutan berdasarkan famili. Contoh keluarga kucing : kucing, singa, harimau, macan tutul,dll.

d. Amfibi dan Reptil.

Pada filum amfibi diurutkan berdasarkan ukuran tubuh benda koleksi.

4.2. Analisa arsitektural

4.2.1.Langgam aritektural Gedung

Arsitektur bangunan menunjukan bangunan tersebut bergaya post-modern dengan bentuk-bentuk asimentris dan exploitasi kontruksi yaitu berupa rangka pipa besi pada bagian dalam bangunan menghasilkan gaya dekonstruksi. Penggunaan material bagnunan ini lebih dominan menggunakan kaca.


(47)

43 (gambar.27) gambar arsitektur gedung museum

Fasilitas Gedung

Nama gedung

: museum memorial ( museum fotografi)

lokasi : fiktif

Luas tanah : 33.635.000m2 Fasilitas : ♦ audiotrium

♦ ruang pameran permanen/temporer ♦ elevator

♦ tangga

♦ruangan kantor ♦perpustakaan ♦cafetaria outdoor/indoor


(48)

44  lokasi

(gambar.28) lokasi Museum Zoologi Batam

Dengan lokasi yang berada di pesisir pantai yangb erhadapan langsung negara singapura, sebalah kanan terdapat taman coastarina dan pada sisi belakang gedung terdapat theme park coastarina.


(49)

45

4.3. Program Ruang


(50)

(51)

47


(52)

48

4.3.2.Zoning dan Bloking


(53)

49


(54)

50


(55)

51


(56)

52

(gambar.31) zoning- bloking lantai 4, ruang pameran invertebrata (gambar.33) zoning- bloking lantai 4,ruang pameran vertebrata


(57)

53

(g

am

b

ar

..

3

4

)

zo

n

in

g

-

b

lo

k

in

g

lan

tai

5

,

k

an

to


(58)

54 4.4.Konsep Perancangan Tema

Maksud dan Tujuan Perancangan

Proyek ini bertujuan memberi solusi terbaik dalam mencapai sasaran sesuai kebutuhan klient Museum Zoologi Batam yang merupakan sebuah Museum Khusus.

Desain interior yang tepat merupakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung

Desain interior Museum dapat dapat membantu arah maupun durasi perhatian pengunjung, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan keyakinan pengunjung akan fasilitas dan pemaparan yang baik dari Museum.

Desain interior Museum dapat mengkomunikasikan citra Museum

Perlunya desain interior yang bertema sehingga akan tercipta pencitraan identitas terhadap museum, sehingga bisa membuat pengujung ingat, dll.

Desain interior Museum dapat mengundang reaksi emosi pengunjung

Keadaan emosional akan membuat dua perasaan yang dominan yaitu perasaan ingin kenyamanan, aman dan membangkitkan keinginan mencari tahu lebih tetang benda yang dipamerkan, baik yang muncul dari psikologikal set ataupun keinginan yang bersifat mendadak (impulse). Kondisi ruang dapat mempengaruhi keadaan emosi pengujung yang menyebabkan meningkatnya atau menurunnya tingkat kenyamanan/ ketertarikan pengujung terhadap benda pameran.

4.4.1.Tema

Fun atau menyenangkan merupakan suatu ekspresi seseorang terhadap situasi gembira atau senang. Berada dalam situasi senang, menyenangkan atau gembira mampu membangkitkan semangat sehingga dapat menghindari hal-hal yang membosankan. Fun at Museum sendiri diartikan “bersenang


(59)

-55

senang di museum”, penggunaan tema ini bermaksud pengunjung dapat bersenang-senang dalam museum dan mampu mengubah sudut pandang terhadap museum zoologi sebelumnya dianggap tua dan antik. Perwujudan dari “having fun” ini adalah dengan cara

penyajian yang lebih interaktif dengan penggunaan-penggunaan media interaktif seperti aplikasi layar LED pada salah satu panel museum penerapan bentuk dan komposisi warna bersifat ceria,menarik, dan atraktif. Namun, benda pamer tetap menjadi fokus utama ruangan.

4.4.2. Konsep Interior

Deconstruction Typograph asal kata dari dekonstruksi dan tipografi. Dekonstruksi lahir di masa post-modern, Pada dasarnya Post-Modern merupakan reaksi (anti-thesis) dari Modernisme (thesis) yang sudah berjalan sangat lama. Dalam bidang arsitektur,

Dekonstruksi memiliki Karakteristik bangunan yang dihasilkan dari solusi ide-ide baru yang memanipulasi struktur eksterior/interior bangunan sehingga menjadi bentuk-bentuk distorsi dan tidak teratur dari beberapa elemen arsitektur. secara visual bentuk bangunan yang tidak teratur tersebut sehingga diklaim sebagai gaya dekonstruksi atau Deconstruction. Sedangkan Tipograph berasal dari tipografi yang merupakan disiplin ilmu huruf. Tipografi juga disebut “visual language” atau

bahasa visual yang diartikan bahasa yang dilihat.

Bahasa Visual dengan bentuk visualisasi yang memilki bahasa ini tidak sekedar terdapat pada ilmu percetakan “graph” yang lebih

cenderung ke dalam bentuk dua dimensi. Namun tanpa disadari Tipografi berada disekitar kita baik dalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi seperti pada sebuah arsitektur bahkan desain interior.


(60)

56 (gambar.35) interior dekonstruksi

Sumber: www.behance.com

Deconstruction Typograph yang diterapkan pada pengayaan museum ini adalah sebuah gagasan yang muncul dari tema “having fun” sehingga menidentifikasikan untuk membentuk atau menciptakan sesuatu suansa/situasi atau environment bersifat aktif, senang dan bersemangat dan diharapkan memberi dampak positif yang lebih bagi pameran museum dari segi edukasi, rekreasi, dan hiburan.

4.4.3. Konsep Furnitur

Penerapan bentuk furnitur baik diruang privat, semi privat dan publik yaitu penyesuaian bentuk-bentuk distorsi dan tipografi sebagai elemen atau ornamen pelengkap atau sebaliknya tipografi dijadikan dalam bentuk tiga dimensi deangan bentuk distorsi yang berubah fungsi menjadi furnitur. namun memiliki nilai estetika dan fungsional yang dimunculkan dari gaya Deconstruction Typograph.


(61)

57

(gambar.36) fasilitas duduk tipografi

Sumber: www.behance.com

4.4.4. Konsep Display

A. Bentuk Benda Pameran dan teknik pameran

a) Benda 2D

Display benda 2D dengan cara menempel di dinding/partisi, dengan monitor/LCD atau infocus yang di arahkan ke dinding dan ceiling. Benda pamer 2D antara lain :

Foto

Infografis

Fim /video

(gambar.37) display video, monitor LCD dibagian atas benda pamer


(62)

58

b) Benda 3D

Display benda pamer 3D dapat menggunakan vitrin atau kotak yang di letakkan pada posisi tengah ruangan atau di samping dengan gestur benda pamer sesuai dengan kegiatan alami hewan tersebut. Seperti sedang makan, memanjat, menggendong anak, dll. Namun ada beberapa benda pamer yang di gantung. Benda pamer 3D antara lain:

Rangka (asli/ replika)

Hewan awetan

Patung

(gambar.38) furniture, display benda pamer 3D


(63)

59 4.4.5. Konsep Warna

Warna merupakan salah satu elemen pembentuk suasana ruang, seperti suanan hangat atau sejuk. Penggunaan warna pada interior tidak terlepas dari fungsi ruang dan memberi keindahan. Namun, warna yang diterapkan pada ruangan memiliki pengaruh psikologi, misalnya untuk peningkatan efisiensi kerja, penyembuhan, dan mengundang selera. sehingga pemilihan warna perlu direncanakan. Tema “have fun at museum” dalam

perencanaan museum zoologi batam ini, maka kombinasi warna yang digunakan adalah warna konstras dengan tujuan menciptakan warna ceria. Warna ceria bisa didapat dengan menggunakan skema warna split komplimenter.

(gambar.39) lingkaran warna

Sumber: Portofolio

(gambar.40) skema warna split komplimenter


(64)

60

Warna-warna ceria digunakan sebagai warna penunjang. Seperti; terapan warna pada furniture, infografis, signsytem, dan dekorasi atau ornamen pada ruangan. Warna yang digunakan sebagai berikut:

(gambar.41) warna penunjang interior /aksen

Sumber: Portofolio

penerapan warna pada area pameran digunakan warna warna analogus dan netral seperti warna abu-abu, agar benda pamer tetap menjadi objek utama

(gambar.42) warna utama interior

Sumber: Portofolio

4.4.6. Konsep Sign System (penanda)

Berdasarkan pengayaan perancangan museum zoologi batam ini yaitu decontrution typograph, maka bentuk dasar Sign System


(65)

61

berdasarkan filum dari kerajaan hewan yang telah di bagi pada

storyline.

(gambar.43) logo pengelompokan hewan berdasarkan filum kerajaan hewan

Sumber: Portofolio

Penerapan warna ceria digunakan pada sign system. Dengan demikian pengujung juga akan dipermudah untuk mengenali tanda pada kelompok-kelompok benda pamer.

(gambar.44) sign system


(66)

62 4.4.7. Konsep Material

Bangunan Museum zoologi batam ini dominan menggunakan material kaca,beton dan pipa besi sebagai kontruksi. Kaca yang digunakan adalah Sunguard dengan demikian cahaya matahari masuk dihambat oleh kaca sehingga suhu udara tidak begitu panas. Berdasarkan tema dan penggayaan. Dalam perencaan Musuem Zoologi yang bertema fun dengan gaya Deconstruction Typograph sehingga banyak menggunakan material kaca dan stainless steel. Namun dalam perancangan sebuah museum ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari sisi kesehatan dan keamanan baik terhadap benda pameran dan pengunjung. Material yang digunakan anatara lain :

Media display : tempared glass, multypleks 12mm, melaminto, arylic 8mm (milk), besi hollow.

Partisi : gybsum, besi hollow atau stud, plywood. Furniture : stainless, plywood, vinyl/ melaminto, rangka kayu 5x7, kaca 3,5 dan 12mm, acrylic 12mm. Lantai : egde cutting cramic matte dan glossy, parquet,

vinyl, dan karpet.

Ceiling : gybsum, , besi hollow,(metal ceiling).

4.4.8. Konsep Pencahayaan

Konsep pencahayaan dalam perancangan museum zoologi ini diusung konsep low energi dengan menggunakan LED sebagai pencahayaan buatan, baik pada LED spotlight, LED fleksible.

gambar.45) LED Spotlight Sumber: www.signLED.com.cn


(67)

63 ( (gambar.46) LED Fleksible

Sumber: www.signLED.com.cn

(gambar.47) LED Neon Boz Sumber: www.signLED.com.cn 4.4.9. Konsep Penghawaan

Konsep penghawaan pada museum ini harus terjaga agar benda pameran tidak mudah rusak.

 Ruang pamer dan gundang penyimpanan kelembaba udara antara 40% - 60%, dimana kondisi udara tidak terlalu basah dan tidak terlau kering.

 Untuk melancarkan sirkulasi udara didalam ruang pamer digunakan ac central dengan temperatur yang ditentukan antara 20°C-24°C.

4.4.10.Konsep Keamanan

Bedasarkan : Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.Ino.Kep.186/Men/1999, Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran Ditempat Kerja.

1. Bahwa kebakaran di tempat kerja berakibat sangat merugikan baik bagi perusahaan, pekerja maupun kepentingan pembangunan nasional, oleh karena itu perlu ditanggulangi; 2. Bahwa untuk menanggulangi kebakaran di tempat kerja,


(68)

64

petugas penanggulangan yang ditunjuk khusus untuk itu, serta dilaksanakannya prosedur penanggulangan keadaan darurat; 3. Bahwa agar petugas penanggulangan kebakaran di tempat kerja

dapat melaksanakan tugasnya secara efektif, perlu diatur ketentuan tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja dengan keputusan menteri

A.Listrik

Instalasi Listrik sangat diperlukan dalam sebuah Industri terutama Industri jasa di bidang Rumah Sakit,oleh karena itu system Instalasi listrik harus jadi perhatian Ekstra. Perancangan dan Pemasangan Pipa Pada Instalasi

Pipa Union

Pipa Paralon / PVC

Pipa Fleksibel

Tule / Selubung Pipa

Klem / Sangkang

Sambungan Pipa (Sock)

Sambungan Siku

Kotak Sambung

B.Material

Dalam segi material juga di pilih dalam memperkecil kemungkinan cepat menyebarnya kebakaran. Dari pemilihan gibsum, rangka dalam instalasi interior.

C.Alat pemadam kebakaran

Meletakan pada sudut ruangan berupa portable fire extinguisher (tabung pemadam kebakaran) dan penggunaan system hydrant dan spingkler pada toko dan penggunaan smoke detector.


(69)

65 (gambar.48) Portable fire extinguisher

Sumber: www.google.com

(gambar.49) smoke detector (gambar.50) sprinkler


(70)

66 DAFTAR PUSTAKA

Ambrose,Gavin, dan Harris,Paul (2006). The Fundamental of Tipography. Switzerland: AVA Publishing SA.

Anshori,Moch,dan Martono,Djoko (2009). BIOLOGI 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. dse: Departemen Pendidikan.

Ching, Francis D.K.,dan Binggeli,Corky (2011). Desain Interior. Edisi kedua. Jakarta: PT.Indeks.

Darmaprawira, Sulasmi (2002). Warna : Teori dan Kreativitas Penggunaannya,

Edisi kedua. Bandung: ITB.

Dharma,Agus (2011). Paradigma Konseptual Ars Dekonstruksi : materi kuliah fakutal teknik dan perancangan - Universitas Gunadarma. Source : http://satffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/.

Direktorat permuseuman (1999/2000). Kecil tapi Indah : Pedoman Pendirian Museum. Jakarta;Proyek permuseuman Jakarta, Ditjenbud,Depdikbud. Karlen, Mark (2007). Dasar-Dasar Perancangan Ruang. Edisi kedua. Jakarta;

Erlangga.

Rina (2008). “Lihat, Baca dan Rasakan.” Majalah Concept, vol.25 edisi 26, h.12 Sachari ,Agus,dan Suryana, Yan yan (1999). Modernisme. Jakarta. Jakarta: Balai

Pustaka.

Sampurno,Kadarsan (1994). satu abad Museum Zoologi Bogor 1894-1994. Bogor: LIPI.

Sutaarga,Amir.moh (1962). Persoalan Museum di Indonesia. Jakarta; Djawtan Kebudayaan Depatemen P.D. dan K.


(71)

CURRICULUM VITAE (CV)                 Identitas Pribadi    i  Nama Lengkap   :Devi Wiliard Nama Panggilan  :Devi / Willy 

L hir  ng Laut,   Desember     

Tempat / Tgl.  a :Sawa

Jenis Kelamin     :Pria 

an Ter khir  san Desain )nterior  

Pendidik a :S  Juru

Agama      :)slam 

  o.  Rt/Rw :  / , Kemayoran, Jakarta Pusat 

Alamat Lengkap  :Jl.Detla Serdang n

pon / (P 

No. Tel :      

E‐mail      :deviwiliardi@yahoo.co.id 

Facebook     :Devi Wiliardi 

tatus pernikahan  : Belum Menikah  S

 

 

 

Software skills  : autodesk  Dmax    **** 

hop  

      Autocad      *****

 

      Adobe photos   ****

      CorelDraw      **** 

      Dreamwever     *** 

 Flash     **** 

ideo studio    **** 

      Adobe

    Ulead v                        


(72)

            Riwayat Pendidikan    

urutan dari p n terakhir)

Formal (diisi ber endidika

Nama Sekolah/ Lembaga Tempat / Kota Jurusan Dari Tahun Lulus Tahun

SDN.   Prayun  Kundur Pindah 

SDN.   Prayun  Kundur  

SLTPN   Kundur  Kundur Ganti nama

SLTPN   Kundur Utara  Kundur  

SMAN   Jakarta  Jakarta )PA  

Universitas  Komputer 

ndonesia  UN)KOM  

) Bandung Desain )nterior    

   

Penghargaan   

easisw Prestasi yang pern

Penghargaan / Piagam / Program B a /  ah diraih : 

Penghargaan/ Piagam/ Beasiswa/ Prestasi Bidang Tempat/ Tahun

Juara harapan   Lomba Menggambar  Seni Prayun,   

Juara   Lomba menggambar di SLTPN   K Seni Prayun,   

Juara Umum   SLTPN   Kundur  Akademik

Juara   Kaligrafi tingkat Kecamatan kelas 

umum  Seni Sawang,  

Juara   Kaligrafi tingkat Kecamatan ke

Pelajar SMA  las  Seni Jakarta,  

Juara   Kaligrafi Tingkat Kota Jakarta 

Pusat Kelas Pelajar SMA Se‐Jakpus  seni Jakarta,  

Juara   Lomba )lustrasi Karakter Funco Seni Bandung,   

Finalis Lomba Desain Furniture Rotan 

 Bandung  Seni Bandung,  

   

Riwayat Berorganisasi   

Formal (diisi berurutan dari pendidikan terakhir)

Jabatan I nstansi kota Dari Tahun Lulus Tahun

Wakil OS)S  OS)S SLTPN    Kundur  

Sekretaris OS)S  OS)S SMAN  Jakarta  

Sekretaris Pencinta Alam  P.A Edelweiss  Jakarta  

Ketua (impunan 


(73)

)nterior   

     

obby / Aktivitas pada waktu luang : Bereksperimen dengan ilustrasi , mendalami 

esuatu yang baru digeluti  belajar penggunaan program   (

s      

Gambaran Pribadi   

Saya  seorang  yang  aktif,suka  bercanda.  Sering  melakukan  inovasi  dalam  hal  yang  baru digeluti atau lebih tepatnya berusaha berbeda dengan yang lain dengan dasar  tidak  mekesampingkan  kenyamanan  orang  sekitar.  Berjiwa  pemimpin  namun  kadangkala  harus  memiliki  partner  untuk  mengendalikan  ide‐ide  yang  saya  keluarkan. Dalam bekerjasama cukup baik, karena saya termasuk orang yang aktif  beroganisasai sehingga mampu mengikuti keputusan bersama.  

   


(1)

64 petugas penanggulangan yang ditunjuk khusus untuk itu, serta dilaksanakannya prosedur penanggulangan keadaan darurat; 3. Bahwa agar petugas penanggulangan kebakaran di tempat kerja

dapat melaksanakan tugasnya secara efektif, perlu diatur ketentuan tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja dengan keputusan menteri

A.Listrik

Instalasi Listrik sangat diperlukan dalam sebuah Industri terutama Industri jasa di bidang Rumah Sakit,oleh karena itu system Instalasi listrik harus jadi perhatian Ekstra. Perancangan dan Pemasangan Pipa Pada Instalasi

Pipa Union

Pipa Paralon / PVC

Pipa Fleksibel

Tule / Selubung Pipa

Klem / Sangkang

Sambungan Pipa (Sock)

Sambungan Siku

Kotak Sambung

B.Material

Dalam segi material juga di pilih dalam memperkecil kemungkinan cepat menyebarnya kebakaran. Dari pemilihan gibsum, rangka dalam instalasi interior.

C.Alat pemadam kebakaran

Meletakan pada sudut ruangan berupa portable fire extinguisher (tabung pemadam kebakaran) dan penggunaan system hydrant dan spingkler pada toko dan penggunaan smoke detector.


(2)

65 (gambar.48) Portable fire extinguisher

Sumber: www.google.com

(gambar.49) smoke detector (gambar.50) sprinkler Sumber: www.google.com Sumber: www.google.com


(3)

66

DAFTAR PUSTAKA

Ambrose,Gavin, dan Harris,Paul (2006). The Fundamental of Tipography. Switzerland: AVA Publishing SA.

Anshori,Moch,dan Martono,Djoko (2009). BIOLOGI 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. dse: Departemen Pendidikan.

Ching, Francis D.K.,dan Binggeli,Corky (2011). Desain Interior. Edisi kedua. Jakarta: PT.Indeks.

Darmaprawira, Sulasmi (2002). Warna : Teori dan Kreativitas Penggunaannya, Edisi kedua. Bandung: ITB.

Dharma,Agus (2011). Paradigma Konseptual Ars Dekonstruksi : materi kuliah fakutal teknik dan perancangan - Universitas Gunadarma. Source : http://satffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/.

Direktorat permuseuman (1999/2000). Kecil tapi Indah : Pedoman Pendirian Museum. Jakarta;Proyek permuseuman Jakarta, Ditjenbud,Depdikbud. Karlen, Mark (2007). Dasar-Dasar Perancangan Ruang. Edisi kedua. Jakarta;

Erlangga.

Rina (2008). “Lihat, Baca dan Rasakan.” Majalah Concept, vol.25 edisi 26, h.12 Sachari ,Agus,dan Suryana, Yan yan (1999). Modernisme. Jakarta. Jakarta: Balai

Pustaka.

Sampurno,Kadarsan (1994). satu abad Museum Zoologi Bogor 1894-1994. Bogor: LIPI.

Sutaarga,Amir.moh (1962). Persoalan Museum di Indonesia. Jakarta; Djawtan Kebudayaan Depatemen P.D. dan K.


(4)

CURRICULUM VITAE (CV)                

Identitas Pribadi   

Nama Lengkap   :Devi Wiliard

Nama Panggilan  :Devi / Willy 

L hir  ng Laut,   Desember     

Tempat / Tgl.  a :Sawa

Jenis Kelamin     :Pria 

an Ter khir  san Desain )nterior  

Pendidik a :S  Juru

Agama      :)slam 

  o.  Rt/Rw :  / , Kemayoran, Jakarta Pusat 

Alamat Lengkap  :Jl.Detla Serdang n

pon / (P 

No. Tel :      

E‐mail      :deviwiliardi@yahoo.co.id 

Facebook     :Devi Wiliardi 

tatus pernikahan  : Belum Menikah  S

   

  Software skills  : autodesk  Dmax    **** 

hop  

      Autocad      *****

 

      Adobe photos   ****

      CorelDraw      **** 

      Dreamwever     *** 

 Flash     **** 

ideo studio    **** 

      Adobe

    Ulead v                        


(5)

           

Riwayat Pendidikan    

urutan dari p n terakhir)

Formal (diisi ber endidika

Nama Sekolah/ Lembaga Tempat / Kota Jurusan Dari Tahun Lulus Tahun

SDN.   Prayun  Kundur Pindah 

SDN.   Prayun  Kundur  

SLTPN   Kundur  Kundur Ganti nama

SLTPN   Kundur Utara  Kundur  

SMAN   Jakarta  Jakarta )PA  

Universitas  Komputer 

ndonesia  UN)KOM  

) Bandung Desain )nterior    

   

Penghargaan   

easisw Prestasi yang pern

Penghargaan / Piagam / Program B a /  ah diraih : 

Penghargaan/ Piagam/ Beasiswa/ Prestasi Bidang Tempat/ Tahun

Juara harapan   Lomba Menggambar  Seni Prayun,   

Juara   Lomba menggambar di SLTPN   K Seni Prayun,   

Juara Umum   SLTPN   Kundur  Akademik

Juara   Kaligrafi tingkat Kecamatan kelas 

umum  Seni Sawang,  

Juara   Kaligrafi tingkat Kecamatan ke

Pelajar SMA  las  Seni Jakarta,  

Juara   Kaligrafi Tingkat Kota Jakarta 

Pusat Kelas Pelajar SMA Se‐Jakpus  seni Jakarta,  

Juara   Lomba )lustrasi Karakter Funco Seni Bandung,   

Finalis Lomba Desain Furniture Rotan 

 Bandung  Seni Bandung,  

   

Riwayat Berorganisasi   

Formal (diisi berurutan dari pendidikan terakhir)

Jabatan I nstansi kota Dari Tahun Lulus Tahun

Wakil OS)S  OS)S SLTPN    Kundur  

Sekretaris OS)S  OS)S SMAN  Jakarta  

Sekretaris Pencinta Alam  P.A Edelweiss  Jakarta  

Ketua (impunan 


(6)

)nterior   

     

obby / Aktivitas pada waktu luang : Bereksperimen dengan ilustrasi , mendalami  esuatu yang baru digeluti  belajar penggunaan program  

( s      

Gambaran Pribadi   

Saya  seorang  yang  aktif,suka  bercanda.  Sering  melakukan  inovasi  dalam  hal  yang  baru digeluti atau lebih tepatnya berusaha berbeda dengan yang lain dengan dasar  tidak  mekesampingkan  kenyamanan  orang  sekitar.  Berjiwa  pemimpin  namun  kadangkala  harus  memiliki  partner  untuk  mengendalikan  ide‐ide  yang  saya  keluarkan. Dalam bekerjasama cukup baik, karena saya termasuk orang yang aktif  beroganisasai sehingga mampu mengikuti keputusan bersama.