Laringitis Sika Laringitis Atrofi Granuloma Kontak

 Pada fase akut, istirahatkan suara  Perhatikan kelembaban udara  Pemberian obat-obatan ekspektoran serta memperbanyak minum untuk mengencerkan sekret.

4.1.1 Laringitis Sika Laringitis Atrofi

5 Ditandai dengan perubahan mukosa saluran napas menjadi atropi dengan hilangnya kelenjar yang memproduksi mukus. Jarang dijumpai, biasanya ditemui pada wanita. Sering disertai rhinitis atropi yang disebabkan oleh K. ozaena, bagian dari Sindroma Sjorgren dan berhubungan dengan kehamilan. Etiologi: Tidak di ketahui secara pasti Patologi: Vaskularitasi mukosa menurun akibat proliferasi intima dan fibrosis dinding pembuluh darah kecil. Struktur kelenjar menghilang, lapisan epitel pernapasan memperlihatkan metaplasia skuamosa dan hilangnya silia. Sekret menutupi lapisan epitel laring dan membentuk krusta tebal. Biasanya terdapat pada plika vokalis palsu bagian posterior dan subglotis. Manifestasi klinik : Terdapat batuk yang iriatif dan suara serak, kadang sekret bercampur darah. Tenggorokan terasa kering dan gatal. Pasien mengeluh napas berbau busuk. Bila penyakit berlanjut dapat terjadi total atrofi dan dapat menyebabkan peradangan pada kartilago dengan fibrosis yang progresif dan dapat berlanjut menjadi stenosis laring. Pemeriksaan : mukosa laring tampak kering, mengkilat dan kasar. Krusta terbentuk di ruang interaritenoid, berwarna kuning kehijauan sampai kehitaman. Jika krusta diangkat akan terlihat mukosa yang berwarna merah dan mudah berdarah, tapi ulkus jarang terjadi. Terapi : Bersifat simptomatis  Pemberian pelumas laring dan menjaga kelembaban udara di rumah.  Pemberian obat semprot untuk menghilangkan bau tak sedap dan mencegah pembentukan krusta.  Pengangkatan krusta dengan bantuan laringoskop bila perlu. Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Granuloma Kontak

5 Timbul bila perikondrium rusak oleh karma trauma pada plika vokalis atau oleh karena trauma dari pipa endotrakeal. Granuloma dapat timbul lama setelah intubasi. Bersifat unilateral, terutama pada bagian medialsuperior prosesus vokalis kartilago aritenoid Patologi : terbentuk jaringan granulasi yang berlebihan, dapat timbul polip granulomatosa yang tidak bertangkai, terdiri dari jaringan ikat sel-sel radang di tutupi oleh jaringan netrotik dan selaput putih tidak mengkilat. Manifestasi klinis : Terdapat suara serak ringan, perasaan gatal di tenggorokan, batuk kering yang iriatif, rasa mengganjal di tenggorok dan kadang hemoptisis. Pemeriksaan : laringoskopi indirek, lesi kecil kadang besar menutupi sebagian lumen laring pada satu dinding dan biasanya terdapat pada ujung superior. Terapi : tidak gampang, biasanya hanya konservatif.  Bila granuloma besar, dilakukan pengangkatan  Menginstirahatkan suara.

4.1.3 Amiloidosis Laring