Teknik Pengambilan Data METODE PENELITIAN

27

3.4 Definisi Operasional

3.4.1. Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar merupakan kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki yang meliputi aspek : tujuan belajar, keterampilan belajar, penerapan teknik-teknik ilmiah dalam fase belajar, standar keberhasilan dan prakarsa siswa untuk belajar.

3.4.2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa SMA N 3 Salatiga merupakan hasil pencapaian kompetensi dalam bentuk angka hasil pembelajaran yang diperoleh siswa ditulis dalam laporan pendidikan yang berupa Nilai Ulangan Semester Satu kelas XI tahun ajaran 20122013 yang didapat dengan rumus : P bel = 2UH + UTS + TG + US 1 5

3.5 Teknik Pengambilan Data

Untuk memperoleh data dari variabel kemandirian belajar digunakan skala yang diadaptasi dari Self Directed Learning Readiness Scale, Hiemstra 1998 terdiri 30 pernyataan yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang kemandirian belajar siswa. Sedangkan untuk mengetahui variabel prestasi belajar siswa melalui studi dokumentasi yang diperoleh dari nilai murni Ulangan Semester satu siswa yang disusun oleh guru mata pelajaran. 28 Sebelum melaksanakan penelitian penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Dekan FKIP UKSW untuk dibawa kepada kepala sekolah SMA N 3 Salatiga. Berdasarkan surat ijin yang sesuai dengan prosedur dan telah diserahkan maka penulis mendapatkan ijin lisan dari kepala sekolah SMA N 3 Salatiga untuk melaksanakan penelitian di SMA N 3 Salatiga. Selanjutnya penulis menyiapkan instrumen kemandirian belajar untuk diuji validitas dan reliabilitasnya. Setelah valid dan reliabel, maka instrumen dapat digunakan untuk pengambilan data. Penulis merencanakan jadwal pengambilan data dengan Guru BK. Proses pengumpulan data untuk variabel kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa kelas XI SMA N 3 Salatiga dilaksanakan secara klasikal pada jam pelajaran yang telah dijadwalkan guru Bimbingan dan Konseling. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 347 orang siswa kelas XI SMA N 3 Salatiga. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan skala kemandirian belajar kepada responden siswa kelas XI SMA N 3 Salatiga. Penulis terlebih dahulu memperkenalkan identitas penulis kepada siswa bahwa penulis adalah mahasiswa UKSW Salatiga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling yang melakukan penelitian tentang hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar sebagai bahan penyusunan skripsi, maka penulis meminta siswa untuk mengisi skala kemandirian belajar dari Hiemstra 1998 yang 29 diisi langsung oleh siswa pada jam itu dan penulis menunggu sampai selesai diisi. Setelah skala diisi dan dikumpulkan oleh siswa, penulis mengecek jumlah skala untuk mengetahui kelengkapan skala yang dikembalikan. Pada akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada responden yang telah mengisi skala kemandirian belajar. Untuk pengumpulan data tentang prestasi belajar, peneliti mengambil dari daftar Nilai murni Ulangan Semester satu siswa kelas XI SMA N 3 Salatiga tahun ajaran 20122013. Batasan konsep, sub konsep dan indikator kemandirian belajar dirangkum dalam tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Konsep, sub konsep, indikator dan item kemandirian belajar Konsep Sub konsep Indikator Item Kemandirian belajar adalah suatu proses siswa mengemban gkan keterampilan belajarnya yang memungkink an nya menjadi pelajar yang mandiri Heimstra 1. Tujuan belajar 1.1 Alasan belajar 1.2 Membuat dan menetapkan tujuan belajar 1.3 Tujuan jangka panjang 1.4 Perlunya memilih buku yang dipelajari untuk mencapai tujuan belajar 1.1.1 Mempunyai alasan yang kuat dan jelas setiap kali belajar 1.2.1 Mahir menetapkan tujuan setiap kali belajar 1.2.2 Dapat dengan mudah membuat merumuskan tujuan belajar. 1.3.1 Mempunyai tujuan jangka panjang yang jelas dan relevan 1.4.1 Memilih sendiri buku-buku paket pegangan yang perlu dipelajari. 2. Keterampilan belajar 2.1 Memusatkan perhatian belajar 2.1.1Terganggu dengan kesulitan 30 2.2 Membuat catatan ringkasan kesimpulan 2.3 Organisasi materi 2.4 Mempelajari materi yang perlu dikerjakan dalam belajar 2.5 Membuat Interpretasi berkonsentrasi atau memusatkan perhatian dalam belajar 2.2.1Membuat catatan setiap kali mengikuti pelajaran selesai membaca 2.2.2 Membuat ringkasan tentang apa yang dipelajar 2.2.3 Mengalami kesulitan membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari. 2.2.4 Bingung kapan harus mencatat, membaca dan harus menyimpulkan pada setiap kali belajar. 2.3.1Membuat tata urutan struktur organisasi materi yang dipelajari 2.4.1Kesulitan mamahami arti materi dan atau maksud soal- soal yang perlu dikerjakan dalam belajar. 2.4.2Mudah dan sering lupa apa yang baru saja dipelajari 2.5.1Menguasai kemampuan membuat interpretasi atas materi dan soal- soal latihan yang dipelajari 2.5.2Membagi pokok materi menjadi beberapa sub bagian 31 2.6 Menyikapi kesulitan belajar kemudian membuat interpretasinya. 2.6.1Makin sulit materi yang dipelajari, membuat makin berkurang gairah semangat belajar. 3 Penerapan teknik-teknik ilmiah dalam fase belajar 3.1 Memahami akan pentingnya belajar 3.2 Merumuskan jadwal dan rencana belajar 3.3 Menerapkan Disiplin 3.4 Menemukan sesuatu yang baru setiap belajar 3.1.1 Mempunyai alasan yang jelas mengapa menerapkan setiap kemahiran belajar tertentu dalam belajar 3.2.1 Sebelum belajar selalu membuat rencana tentang materi apa yang akan dipelajari, target yang akan dikuasai dan waktu yang digunakan. 3.3.1Belajar dan bekerja tiap hari dirumah secara terjadwal 3.3.2Disiplin membagi waktu dan kegiatan sehari-hari termasuk belajar. 3.4.1Mempunyai keinginan yang tinggi untuk menemukan sesuatu yang baru setiap kali belajar. 4 Standar keberhasilan 4.1 Menikmati proses belajar 4.2 Menetapkan target PBM 4.1.1 Memperoleh kenikmatan selama belajar 4.1.2 Cepat bosan setiap kali belajar 4.2.1 Selalu meningkatkan target belajar seiring dengan 32 4.3 Mempunyai Kepercayaan diri waktu belajar berlangsung makin lama makin tinggi targetnya 4.2.2 Selalu mengukur perkembangan hasil belajar sendiri sekalipun tak ada tes dari guru mengetes diri. 4.3.1 Makin lama belajar saya merasa makin percaya diri PD 5 Prakarsa siswa untuk belajar 5.1 Memilih waktu belajar 5.2 Memilih Materi yang dipelajari 5.3 Memilih sumber buku yang akan dipelajari 5.4 Merancang kegiatan apa saja yang harus dilakukan untuk belajar. 5.1.1 Memilih dan menetapkan sendiri kapan dan berapa lama waktu belajar 5.2.1 Memilih dan menetapkan sendiri apa bahan atau materi yang perlu saya pelajari setiap kali belajar 5.3.1 Memilih dan menetapkan sendiri buku- buku apa yang akan dipelajari setiap kali belajar 5.4.1 Menetapkan sendiri bentuk kegiatan: membaca, mencatat, menghafal, latihan soal, atau yang lain yang akan dilakukan setiap kali belajar 33 Pengelompokan kemandirian belajar siswa dibagi menjadi 5 lima kategori dengan mengunakan rumus sebagai berikut : Interval skor = Ket : Max = Skor jawaban tertinggi Min = Skor jawaban terendah K = Klasifikasi yang hendak dibuat Skor maksimum : 5 x 30 = 150 Skor minimum : 1 x 30 = 30 Setelah diperoleh skor maksimum dan minimum maka interval skor dari variabel kemandirian belajar yang diperoleh sebagai berikut: Interval skor = = = 24 Setelah diketahui interval skor, maka ditentukan kategori dari tingkat kemandirian belajar siswa sebagai berikut : Tabel 3.2 Pengelompokan Kategori Kemandirian Belajar Kategori Skor Sangat tinggi 126 – 150 Tinggi 102 – 125 Sedang 78 – 101 Rendah 54 – 77 Sangat rendah 30 – 53 34 Sedangkan untuk variabel prestasi belajar siswa, Penetapan norma skor standar z diambil dari Azwar 2011 dengan kategori prestasi belajar sebagai berikut: Tabel 3.3 Pengelompokan Kategori Prestasi Belajar Siswa Kategori Rentang Sangat tinggi 1,50  z Tinggi 0,50  z  1,50 Sedang -0,50  z  0,50 Rendah -1,50  z  -0,50 Sangat rendah z  -1,50

3.6. Uji Validitas Item