PEMETAAN DATA MONOGRAFI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN 2014
PEMETAAN DATA MONOGRAFI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN 2014
(Skripsi)
Oleh Koko Setiawan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
(2)
PEMETAAN DATA MONOGRAFI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN 2014
Oleh Koko Setiawan
(S k r i p s i)
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2015
(3)
RIWAYAT HIDUP
Koko Setiawan
dilahirkan di Sendangbaru pada tanggal 10 Februari 1993. Penulis merupakan putra sulung dari tiga bersaudara pasangan Bapak Ahmad Ikhsanudin dan Ibu Sartini. Penulis telah menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 02 Sendangbaru pada tahun 2005, pendidikan menengah pertama di SMP GUPPI Sendangagung pada tahun 2008 dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Pringsewu pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung, Strata 1 Pendidikan Geografi melalui jalur Penerimaan Mahasiswa Perluasan Area Pendidikan (PMPAP).(4)
MOTO
Selalu ingat apa yang diperjuangkan orangtua kita, karena kelak kita juga
akan memperjuangkan hal tersebut
(Koko Setiawan)
Jangan berprasangka buruk terhadap hal buruk yang menimpa kita
(Koko Setiawan)
(5)
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, kupersembahkan karya ini
sebagai tanda cinta, kasih sayang, hormat dan baktiku kepada:
Ibunda (Sartini) & Ayahandaku (Ahmad Ikhsanudin) Tercinta
yang telah menjadi sumber kekuatan dan semangat bagiku.
Sosok yag telahh membesarkanku dengan penuh cinta, kasih sayang, kesabaran,
Selalu memberiku semangat dan dukungan dalam meraih cita-cita,
Serta tak pernah lelah menengadahkan tangan dalam setiap sujudnya
Untuk mendoakan keberhasilanku.
Adik-adikku Tersayang (Erwin & Marsel)
Yang telah menjadi teman dan memberikan kebahagiaan dalam hidupku.
Terimakasih, kakak sayang kalian.
Para pendidik dan sahabat-sahabatku yang memberikan semangat dan bantuan
untukku,
Serta
(6)
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Rosana, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I serta selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing memberikan perhatian, motivasi, dan semangat kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini. Bapak Dedy Miswar, S.Si., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan perhatian, motivasi dan semangat kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini, serta kepada Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. selaku Dosen Pembahas sekaligus sebagai Ketua Program Studi pendidikan Geografi yang selalu memberikan masukkan serta saran kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang tulus ikhlas kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
(7)
2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan dan Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung; 3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung; 4. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan kemudahan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Geografi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memeberikan bekal kepada ilmu pengetahuan kepada penulis;
7. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Pringsewu yang telah memeberikan bantuan dan kerjasamanya dalam penyusunan skripsi ini. 8. Bapak Camat Kecamatan Pringsewu yang telah memberikan dan kerjasama
dalam penyusunan skripsi ini;
9. Sahabat seperjuanganku angkatan 2011 di Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Lampung atas kebersamaannya dalam menuntut ilmu untuk menggapai cita-cita;
10. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi yang tidak dapat disebutkan semuanya. Terimakasih.
(8)
Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala di sisi Allah SWT dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Bandar Lampung, Desember 2015 Penulis,
(9)
ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Kegunaan Penelitian ... 6
E. Ruang Lingkup Penelitian ... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjuan Pustaka ... 8
1. Geografi ... 8
2. Peta ... 9
a. Definisi Peta ... 9
b. Fungsi Peta ... 10
c. Tujuan Pembuatan Peta ... 12
d. Kelebihan dan Kekurangan Peta ... 13
e. Klasifikasi Peta ... 14
f. Tahap Pembuatan Peta ... 16
3. Monografi Kecamatan ... 18
B. Kerangka Pikir ... 19
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 21
B. Bahan dan Alat yang Digunakan Dalam Penelitian ... 22
1. Bahan yang Digunakan ... 22
(10)
iii
C. Subjek dan Objek Penelitian... 23
1. Subjek Penelitian ... 23
2. Objek Penelitian ... 23
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 24
1. Variabel Penelitian ... 24
2. Definisi Operasional Variabel ... 24
E. Teknik Pengumpulan Data ... 25
1. Teknik Dokumentasi ... 26
2. Teknik Observasi ... 26
F. Taknik Analisis Data ... 26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 28
1. Letak Astronomis dan Letak Administratif Kecamatan Pringsewu ... 28
2. Administrasi Pemerintahan ... 31
3. Keadaaan Hidrologis ... 33
4. Keadaan Iklim ... 33
5. Keadaan Geologis ... 37
6. Kemiringan Lereng ... 39
7. Keadaan Penduduk ... 39
B. Hasil dan Pembahasan ... 43
1. Peta Lokasi Kantor Kecamatan dan Kantor Desa/Kelurahan ... 43
2. Peta Lokasi SMA Negeri/Swasta ... 46
3. Peta Lokasi Prasarana Kesehatan ... 49
4. Peta Kepadatan Penduduk ... 52
5. Peta Jumlah penduduk berdasarkan Agama ... 56
6. Peta Penggunaan Lahan ... 59
7. Peta Jumlah Industri ... 62
8. Peta Jumlah Akseptor KB ... 66
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA lAMPIRAN
(11)
ABSTRACT
MAPPING DATA MONOGRAPH DISTRICT OF PRINGSEWU IN 2014
By Koko Setiawan
This study attempts to make a thematic map by using data monograph district of Pringsewu in the terms of (1) the location of the district office and village offices; (2) the location and number of public/private senior high school; (3) the location of health infrastructure; (4) the population based on religion; (5) population density; (6) land use; (7) the number of industry and; (8) the number of acceptors KB. This research uses descriptive method informative. The subject of this research is distric of Pringsewu. The researcher uses an administrative district map of Pringsewu (data spatial) and data a monograph district of Pringsewu (data attributes) as the object. The data collection technique which used by the researcher are documentation and observation and for data analysis the reseacher uses descriptive analysis informative. The results of this research are; (1) a location map of district office and village offices; (2) a location map and the number of public/private senior high school; (3) a location map of health infrastructure; (4) a population map based on the religion; (5) a population density map; (6) land use map; (7) a map of the number of industry and; (8) a map of the number acceptors KB. The conclusion in this research is data monograph district of Pringsewu can be presented in a map as an innovative presentation of information the District Pringsewu monograph.
(12)
ABSTRAK
PEMETAAN DATA MONOGRAFI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN 2014
Oleh Koko Setiawan
Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta tematik dengan menggunakan data monografi kecamatan Pringsewu berupa data tentang (1) lokasi kantor kecamatan dan kantor desa/kelurahan; (2) lokasi dan jumlah SMA Negeri/Swasta; (3) lokasi prasarana kesehatan; (4) jumlah penduduk berdasarkan agama; (5) kepadatan penduduk; (6) penggunaan lahan; (7) jumlah industri serta; (8) jumlah akseptor KB. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif informatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Kecamatan Pringsewu. Objek dalam penelitian ini adalah peta administratif Kecamatan Pringsewu (data spasial) dan data monografi Kecamatan Pringsewu (data atribut). Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan observasi. Analisis data yang digunakan berupa analisis deskriptif informatif. Hasil dalam penelitian ini adalah (1) peta lokasi kantor kecamatan dan kantor desa/kelurahan; (2) peta lokasi dan jumlah SMA Negeri/Swasta; (3) peta lokasi prasarana kesehatan; (4) peta jumlah penduduk berdasarkan agama; (5) peta kepadatan penduduk; (6) peta penggunaan lahan; (7) peta jumlah industri serta; (8) peta jumlah akseptor KB. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah data monografi Kecamatan Pringsewu dapat disajikan ke dalam sebuah peta sebagai inovasi penyajian informasi monografi Kecamatan Pringsewu.
(13)
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Bagan Kerangka Pikir ... 20 2. Peta Administrasi Kecamatan Pringsewu tahun 2015 ... 30 3. Diagram batas besar nilai Q curah hujan di Kecamatan Pringsewu
menurut Schmidt-Ferguson ... 36 4. Peta Geologi Kecamatan Pringsewu Tahun 2015 ... 38 5. Peta Lokasi Kantor Kecamatan dan Desa/kelurahan
Kecamatan Pringsewu Tahun 2014... 44 6. Peta Lokasi SMA Negeri/Swasta Kecamatan Pringsewu Tahun 2014 ... 47 7. Peta Lokasi Prasarana Kesehatan Kecamatan Pringsewu Tahun 2014... 50 8. Peta Kepadatan Penduduk Kecamatan Pringsewu Tahun 2014 ... 54 9. Peta Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Kecamatan Pringsewu Tahun 2014... 57 10.Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Pringsewu Tahun 2014 ... 60 11.Peta Jumlah Industri Kecamatan Pringsewu Tahun 2014 ... 63 12. ... Peta Jumlah Akseptor KB Kecamatan Pringsewu Tahun 2014 ... 67
(14)
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Rekapitulasi Ploting Koordinat
2. Rekapitulasi Data Monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014 3. Surat Izin Penelitian
4. Surat Balasan Bappeda 5. Peta Kecamatan Pringsewu
(15)
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Pembagian desa dan kelurahan di Kecamatan Pringsewu ... 3
2. Luas wilayah desa/kelurahan di Kecamatan Pringsewu ... 28
3. Nama camat yang pernah menjabat dan lama jabatannya ... 31
4. Pembagian Desa dan Kelurahan di Kecamatan Pringsewu... 32
5. Data curah hujan Kecamatan Pringsewu Tahun 2005-2014 ... 35
6. Penggolongan tipe iklim menurut sistem Schmidt-Ferguson ... 36
7. Jumlah penduduk Kecamatan Pringsewu per desa/kelurahan berdasarkan jenis kelamin tahun 2014 ... 40
8. Sex ratio tiap desa/kelurahan di Kecamatan Pringsewu Tahun 2014 ... 40
(16)
(17)
(18)
(19)
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang disajikan dalam bidang datar
(kertas) yang diproyeksikan dan skalakan. Peta merupakan alat komunikasi
nonverbal antara pembuat peta dengan pengguna peta. Peta disajikan sesuai
dengan maksud dan tujuan tertentu pembuat peta. Dalam dunia pemetaan ilmu
yang mempelajari peta disebut kartografi. Penjelasan mulai dari pembuatan
hingga reproduksi peta, pembacaan peta, penggunaan peta, analisis peta dan interpretasi suatu peta. Kegunaan peta tidak hanya sebagai penentu lokasi saja akan tetapi juga dapat digunakan diberbagai bidang ilmu pengetahuan.
Peta memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Banyak
sekali tujuan dari pembuatan peta seperti misalnya peta dapat dibuat untuk kepentingan perencanaan wilayah seperti peta zona industri dan peta zona permukiman, untuk kepentingan pendidikan seperti pemetaan sekolah tingkat SMA, penggunaan peta sebagai alat peraga dalam pembelajaran, kepentingan penelitian, dan kepentingan informasi seperti objek wisata dan masih banyak lagi. Akan tetapi kembali lagi esensi dari penggunaan peta adalah untuk mengetahui letak suatu wilayah yang ada di permukaan bumi.
(20)
2
Saat ini pembuatan peta mulai berkembang pesat dengan diciptakannya teknologi pemetaan komputerisasi menggunakan perangkat lunak komputer sehingga peta yang dihasilkan berupa peta digital. Data yang ingin dijadikan sebagai informasi
pada peta diinputke dalam sebuah software komputer kemudian diolah sehingga
menjadi sebuahdata baseyang bisa dimanipulasi dan diproses agar menghasilkan
keluaran berupa peta. Tidak hanya data yang bereferensi geografis saja yang
dapat disajikan ke dalam sebuah peta akan tetapi data non-geografis (misalnya data jumlah penduduk) juga bisa dituangkan ke dalam sebuah peta, misalnya saja data monografi kecamatan. Data tersebut meskipun tidak bereferensi geografis,
bisa dituangkan ke dalam sebuah peta sebagai sumber informasi. Memang
sebenarnya data tersebut tidak menunjukkan suatu tempat yang jelas secara absolut, akan tetapi dengan survey yang dilakukan sengaja atau tidak sengaja tetap saja tidak bisa ditinggalkan letak suatu tempat yang telah disurvey meskipun bukan letak absolut.
Monografi Kecamatan merupakan suatu himpunan data kecamatan diberbagai bidang yang disajikan dalam bentuk buku ataupun dalam sebuah papan informasi. Data tersebut biasanya dikelompokkan berdasarkan wilayah desa. Monografi kecamatan ini memberikan gambaran informasi mengenai keadaan Kecamatan yang sajikan per sub wilayah desa. Jika monografi kecamatan ini dipetakan, maka peta yang dihasilkan merupakan peta tematik yaitu peta yang memberikan informasi berdasarkan tema-tema tertentu.
(21)
3
Kecamatan Pringsewu merupakan kecamatan yang berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Pringsewu dan sekaligus merupakan ibukota Kabupaten
Pringsewu. Kecamatan Pringsewu memiliki 15 wilayah desa/kelurahan yang
terdiri dari 10 desa dan 5 kelurahan. Penentuan wilayah desa dan kelurahan
dilakukan berdasarkan cara yang dilalui kepala desa/lurah untuk menjadi kepala desa/lurah.
Jika wilayah tersebut merupakan sebuah desa, maka kepala desa dipilih dengan mengadakan Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) yang terdiri dari beberapa calon
kepala desa yang kemudian dipilih oleh masyarakat desa tersebut. Berbeda
denagan wilayah kelurahan, lurah ditunjuk langsung oleh pemerintah untuk ditugaskan di wilayah kelurahan. Lurah merupakan orang yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pembagian wilayah desa dan kelurahan Kecamatan Pringsewu dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1.Pembagian desa dan kelurahan di Kecamatan Pringsewu
No Desa No Kelurahan
1 Bumiarum 1 Pringsewu Barat
2 Bumiayu 2 Pringsewu Timur
3 Fajaragung 3 Pringsewu Selatan
4 Fajaragung Barat 4 Pringsewu Utara
5 Margakaya 5 Pajaresuk
6 Podomoro
7 Podosari
8 Rejosari
9 Sidoarjo
10 Waluyojati
Sumber: Kantor Kecamatan Pringsewu
Sebagai ibukota Kabupaten, Kecamatan Pringsewu memiliki letak yang sangat strategis sehingga banyak kegiatan dimanfaatkan di Kecamatan Pringsewu diberbagai bidang misalnya saja bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan dan
(22)
4
pertanian. Dari banyaknya kegiatan yang terjadi di Kecamatan Pringsewu ini
seharusnya Kecamatan Pringsewu memiliki peta administrasi yang sesuai dengan kaidah pemetaan. Peta administrasi merupakan peta yang menggambarkan keadaan umum suatu tempat. Peta administrasi kecamatan biasanya berisi tentang jalan, batas administrasi serta lokasi kantor kecamatan dan kantor desa/kelurahan, akan tetapi jalan serta lokasi kantor kecamatan dan kantor kepala desa/kelurahan
juga belum ada pada peta. Peta yang sesuai dengan koordinat dan kaidah
pemetaan sebagai peta administrasi kecamatan merupakan hal yang sangat penting.
Berdasarkan nama desa/kelurahan yang belum diketahui letak kantor kepala
desa/kelurahan secara absolut. Dengan belum adanya peta administrasi yang
sesuai dengan kaidah pemetaan, maka perlu dibuat sebuah peta administrasi Kecamatan Pringsewu.
Saat peta Administrasi Kecamatan Pringsewu sudah jadi maka peta tersebut bisa digunakan untuk menuangkan data monografi kecamatan menjadi sebuah peta tematik. Akan tetapi dengan banyaknya informasi yang tersaji dalam data monografi tersebut maka perlu dipilih data yang sekiranya penting dan dapat mewakili gambaran yang ada di Kecamatan Pringsewu dibeberapa bidang seperti peta pendidikan berupa peta letak SMA sederajat, dibidang kependudukan
misalnya kepadatan penduduk, jumlah akseptor KB, jumlah penduduk
berdasarkan agama, di bidang kesehatan berupa letak puskesmas dan rumah sakit, penggunaan lahan, serta peta jumlah industri.
(23)
5
Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi seperti sekarang ini. Diharapkan peta juga bisa dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Tidak hanya sebagai pemberi informasi letak saja akan tetapi bisa memberikan informasi yang lainnya seperti informasi yang terdapat dalam data monografi Kecamatan Pringsewu.
Berdasarkan uraian di atas, dengan belum tersedianya peta tematik menggunakan data Monografi Kecamatan Pringsewu maka perlu dibuat inovasi baru penyajian Monografi Kecamatan dalam bentuk peta, dengan memanfaatkan teknologi seperti
sekarang ini seperti aplikasiArcView GIS informasi yang disajikan ke dalam peta
diharapkan akan lebih menarik dan memberi inovasi baru. Peta yang dihasilkan berupa peta tematik, karena informasi yang tersaji merupakan informasi
berdasarkan tema-tema tertentu. Maka inovasi penyajian data dan informasi
monografi kecamatan dengan menggunakan peta ini dirasa cukup penting guna menunjang penyajian data yang lebih variatif sehingga penelitian dengan judul
“Pemetaan Data Monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014” diharapkan
mampu membantu penyelenggara pemerintahan kecamatan dalam menyampaikan informasi tentang keadaan Kecamatan Pringsewu dengan variasi yang baru.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka didapatkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum tersedianya peta tematik dari data monografi Kecamatan Pringsewu berupa data tentang (1) lokasi kantor kecamatan dan kantor desa/kelurahan; (2) lokasi dan jumlah SMA Negeri/Swasta; (3) lokasi prasarana kesehatan; (4) jumlah penduduk berdasarkan agama; (5) kepadatan penduduk; (6) penggunaan lahan; (7) jumlah industri serta; (8) jumlah akseptor KB.
(24)
6
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk membuat peta tematik dari data monografi Kecamatan Pringsewu yaitu berupa (1) peta lokasi kantor kecamatan dan kantor desa/kelurahan; (2) peta lokasi dan jumlah SMA Negeri/Swasta; (3) peta lokasi prasarana kesehatan; (4) peta jumlah penduduk berdasarkan agama; (5) peta kepadatan penduduk; (6) peta penggunaan lahan; (7) peta jumlah industri serta; (8) peta jumlah akseptor KB.
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dalam penelitian ini yaitu:
1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suplemen bahan ajar
pada mata pelajaran Geografi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri kelas XII Program IPS semester 2 pada pokok bahasan Peta dan Pemetaan.
3. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumber informasi dan
masukan bagi pihak Kecamatan Pringsewu dalam usaha pengembangan wilayah desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Pringsewu.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi
masyarakat atau instansi yang membutuhkan tentang informasi monografi Kecamatan Pringsewu.
5. Hasil dan penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan referensi bagi
para peneliti dalam melakukan penelitian lain dengan masalah yang relevan atau untuk para peneliti yang ingin menindaklanjuti penelitian ini.
(25)
7
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu:
1. Ruang lingkup objek penelitian adalah peta administratif Kecamatan
Pringsewu (data spasial) dan data monografi Kecamatan Pringsewu (data-atribut).
2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah Kecamatan Pringsewu.
3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah wilayah Kecamatan Pringsewu
Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung.
4. Ruang lingkup waktu penelitian yaitu tahun 2015
5. Ruang lingkup ilmu yaitu Geografi.
“Menurut IGI (1988) dalam Sumadi (2010:19), Geografi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.”
Dalam penelitian ini, Geografi dijadikan sebagai ruang lingkup ilmu karena geografi mempelajari persamaan dan perbedaan suatu wilayah sehingga persamaan dan perbedaan setiap desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Pringsewu berdasarkan data monografi kecamatan dapat dipetakan dan dijadikan perbandingan dalam upaya pembangunan Kecamatan Pringsewu.
(26)
8
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka 1. Geografi
Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris “Geography” yang terdiri dari dua kata yaitu; Geo yang berarti bumi dan Graphy (yang dalam bahasa Yunani Graphein) yang berarti pencitraan, pelukisan atau deskripsi. Jadi dalam arti katanya geografi adalah pencitraan, pelukisan, atau deskripsi tentang bumi. Menurut IGI (1988) dalam Sumadi (2010: 19), Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan sedangkan menurut Bintarto (1981) dalam Sumadi (2010: 19), Geografi mempelajari hubugan kausal gejala-gejala muka bumi, baik yang fisik maupun yang menyangkut mahluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologi dan regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan.
Dari definisi geografi di atas dapat disimpulkan bahwa geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer (fisik dan nonfisik) dan permasalahan yang ada yang dikaji melalui sudut pandang
kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Persamaan dan
perbedaan fenomena geosfer ini akan dijadikan perbandingan untuk pembangunan dan perencanaan setiap wilayah.
(27)
9
2. Peta
a. Definisi Peta
Menurut ICA 1973 (International Cartographic Association 1973) peta adalah
suatu representasi atau gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan yang dipilih dari permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar
dan diperkecil atau diskalakan. Erwin Raiz dalam Dedy Miswar (2012:14)
mengemukakan bahwa peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sebagai kenampakannya jika dilihat dari atas dengan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal. Menurut Prihanto(1988) dalam (Riyanto dkk 2009:4) mengungkapkan bahwa peta merupakan penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan keruangan antara berbagai perwujudan yang diwakili sedangkan Dedy Miswar (2012:2) menyatakan bahwa peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil, dituangkan dalam selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimensional. Melalui sebuah peta kita akan mudah melakukan pengamatan terhadap permukaan bumi yang luas, terutama dalam hal waktu dan biaya.
Dari pengertian peta menurut beberapa ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa peta merupakan suatu gambaran atau representasi permukaan bumi yang digambarkan dalam selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimensi yang diproyeksikan dengan sistem proyeksi tertentu dan diskalakan serta diberi simbol-simbol tertentu sebagai penunjuk atau pemberi keterangan suatu objek yang ada dalam peta.
(28)
10
Saat ini dengan perkembangan teknologi, peta tidak hanya dituangkan atau ditampilkan dalam selembar kertas, akan tetapi juga bisa ditampilkan
menggunakan monitor (komputer/laptop) atau media penampil lain seperti smart
phone.
b. Fungsi Peta
Menurut Dedy Miswar (2012:15) peta mempunyai fungsi untuk mencatat atau menggambarkan secara sistematis lokasi data permukaan bumi, baik data yang
bersifat fisik maupun budaya yang sebelumnya sudah ditetapkan. Peta
menggambarkan fenomena geografikal dalam wujud yang diperkecil dan mempunyai kegunaan yang luas apabila didesain dengan tujuan khusus sedangkan menurut Sinaga dalam Dedy Miswar (2012:15) kegunaan peta antara lain untuk kepentingan pelaporan, peragaan, analisis, dan pemahaman dalam interaksi dari
obyek atau kenampakan secara keruangan (spatial relationship).
Dalam penelitian yang berorientasi pada wilayah atau ruang tertentu yang ada di muka bumi peta sangat diperlukan. Peta berfungsi sebagai penunjuk tempat atau wilayah, sebagai penentu keputusan pengambilan sampel di lapangan, sebagai alat
analisis untuk mencari satu output berdasarkan beberapainput peta dengan cara
tumpang susun atas beberapa peta (overlay), dan sebagai sarana untuk
menampilkan berbagai fenomena hasil penelitian seperti peta daerah rawan
longsor, peta curah hujan, peta sex ratio, peta kesesuaian lahan dan peta RTRW.
Data yang dimasukkan dalam sebuah peta dapat berupa data kualitatif dan kuantitatif.
(29)
11
Peta yang sudah dibuat oleh pembuat peta kemudian peta tersebut akan digunakan oleh pengguna peta. Dalam keadaan yang seperti ini dapat dikatakan bahwa peta akan memiliki fungsi terhadap pengguna peta. Fungsi-fungsi itu adalah sebagai berikut:
a. Peta berfungsi sebagai penunjuk letak atau posisi wilayah atau daerah tertentu terhadap daerah yang ada disekitarnya.
b. Peta digunakan untuk menyajikan data tertentu suatu daerah.
c. Peta digunakan untuk memperlihatkan kenampakan bentuk muka bumi, seperti laut, gunung dan pegunungan.
d. Peta digunakan untuk menentukan luas wilayah atau jarak suatu objek
berdasarkan skala yang ditentukan. Misalnya jarak Bandarlampung
dengan Palembang dengan menggunakan kereta api.
e. Peta berfungsi sebagai penyimpan informasi, misalnya peta persebaran pemukiman.
Kemudian dalam situs http//:id.wikipedia.org.Sistem_Informasi_Geografis.html
menyebutkan bahwa peta memiliki fungsi dalam hal perencanaan wilayah, diantaranya:
1. Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan permukiman, pertanian, perkebunan, tataguna lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana.
2. Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan.
3. Untuk bidang manajemen atau sarana prasarana suatu wilayah, seperti manajemen sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik.
4. Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata suatu daerah.
5. Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan kemascetan dan kecelakaan.
(30)
12
6. Untuk bidang sosial dan budaya, seperti mengetahui luas dan persebaran jumlah penduduk suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya, pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, saran hiburan dan perkantoran.
Dalam sebuah penelitian yang berorientasi pada suatu wilayah, maka peta berperan sangat penting karena peta digunakan sebagai petunjuk lokasi pengambilan data di lapangan, dan bisa juga sebagai alat untuk analisis informasi yang berisi tentang fenomena dipermukaan bumi seperti misalnya lokasi kantor kecamata dan kantor kepala desa/kelurahan serta monografi kecamatan yang dihimpun berdasarkan fenomena yang terjadi di Kecamatan Pringsewu.
c. Tujuan Pembuatan Peta
Dalam pembuatan peta, pembuat peta memiliki tujuan terhadap peta yang akan dibuat artinya bahwa dalam setiap peta yang dibuat memiliki informasi di dalamnya. Kemudian menurut Samadi (2007:3) tujuan pembuatan peta secara umum adalah untuk menyimpan data tentang objek geografi di permukaan bumi dalam bentuk gambar. Data yang berada dibumi tidak hanya data spasial saja akan tetapi data atribut yang juga bisa disimpan dan disajikan dalam bentuk peta. Tujuan pembuatan peta adalaha sebagai berikut:
a. Menunjukkan lokasi atau wilayah objek geografi b. Menunjukkan arah, jarak dan luas suatu wilayah.
c. Menggambarkan objek atau kenampakan yang ada dimuka bumi dalam bentuk fisik maupun sosial.
d. Menggambarkan fenomena perubahan (dinamika) alam. e. Untuk komunikasi ruang
f. Untuk menyimpan informasi
g. Membantu pekerjaan h. Analisis data spasial
(31)
13
Peta yang terkelolah dalam metode digital mempunyai keuntungan penyajian dan
penggunaan secara konvensional peta garis cetak (hard copy) dan keluesan,
kemudahan penyimpanan, pengelolaan, pengolahan, analisis dan penyajiannya
secara interaktif bahkan real time pada media komputer (soft copy) Subagio
(2003:4).
d. Kelebihan dan Kekurangan Peta
Pada kenyataannya saat sebuah media sudah diciptakan, misalnya peta dalam perkembangannya akan memiliki kelebihan dan kekurangan. Bukan hal baru lagi bahwa segala bentuk media yang diciptakan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan peta: Kelebihan peta:
1. Memberikan informasi pada pengguna peta sesuai dengan informasi yang terkandung di dalamnya.
2. Mudah untuk dibawa. 3. Mudah dipakai
4. Data yang disajikan bisa dikemas dengan bahasa yang lebih sederhana. Kekurangan peta:
1. Bahan tidak stabil artinya perubahan yang terjadi di permukaan bumi relatif cepat sehingga pembaharuan peta sesuai data terbaru membutuhkan waktu cukup lama.
2. Dalam upaya pembaharuan tersebut mencari data dilapangannya membutuhkan biaya yang cukup besar.
(32)
14
4. Rumit karena banyak menggunakan simbol-simbol, garis-garis dan area yang berbeda fungsi lahannya.
e. Klasifikasi Peta
Klasifikasi merupakan proses pengelompokkan peta berdasarkan hal tertentu. Dalam Dedy Miswar (2012: 16-19) Bos, ES (1977) mengklasifikasikan peta sebagai berikut:
1. Klasifikasi peta berdasarkan isi(content):
a) Peta umum atau peta rupabumi atau peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan bentang alam secara umum dipermukaan bum, dengan menggunakan skala tertentu.peta-peta yang bersifat umum masuk dalam kelompok ini seperti peta dunia, atlas dan peta geografi lainnya yang berisi informasi umum.
b) Peta tematik adalah peta yang memuat tema-tema khusus untuk kepentingan tertentu, yang bermanfaat dalam penelitian, ilmu pengetahuan, perencanaan, pariwisata, peta kemamupuan lahan, peta kesesuaian lahan, peta daerah rawan longsor, dan masih banyak yang lainnya.
c) Peta navigassi (chart), peta yag dibuat secara khusus atau bertujuan
praktis untuk membantu para navigasi laut, penerbangan maupun
perjalanan. Unsur yang digambarkan dalam chart meliputi route
perjalanan dan faktor-faktor yang sangat berpengaruh atau sangat penting sebagai panduan perjaanan seperti lokasi kota-kota, ketinggian daerah, maupun kedalaman laut.
(33)
15
2. Klasifikasi peta menurut skala (scale)
a) Peta skala sangat besar : < 1:10.000
b) Peta skala besar : 1:10.0000-1:100.000
c) Peta skala sedang : 1:100.000-1:1.000.000
d) Peta skala kecil : > 1:1.000.000
3. Klasifikasi peta berdasarkan kegunaannya(purpose)
a) Peta pendidikan
b) Peta ilmu pnengetahuan c) Peta navigassi
d) Peta untuk aplikasi teknik e) Peta untuk perencanaan
Kemudian Dedy Miswar (2012:19) dalam bukunya juga menjelaskan klasifikasi peta berdasarkan aspek tertentu. Klasifikasinya adalah sebagai berikut:
1. Peta berdasarkan skala
a) Peta skala kecil : < 1:250.000
b) Peta skala menengah : < 1: 50.000-1:250.000
c) Peta skala besar : < 1: 250.000-1:50.000
d) Peta skala sangat besar : > 1: 2.500
2. Peta berdasarkan isinya a) Peta umum (topografi) b) Peta khusus (tematik)
3. Peta berdasarkan pengukurannya a) Peta terestris
b) Peta fotogametri
4. Peta berdasarkan penyajiannya a) Peta garis
b) Peta foto c) Peta digital
5. Peta berdasarkan hierarkinya a) peta manuskrip
b) peta dasar c) peta induk d) peta turunan
(34)
16
pada penelitian ini peta yang akan dihasilkan nantinya berupa peta tematik (peta yang menyajikan data berdasarkan tema-tema tertentu). Peta tematik didapatkan dari peta administrasi Kecamatan Pringsewu yang nantinya diolah menjadi sebuah peta tentatif dan diberi masukkan berupa informasi tematik dan akhirnya akan menghasilkan sebuah peta dengan informasi tertentu berdasarkan data monografi Kecamatan Pringsewu yang sudah ditentukan.
f. Tahap Pembuatan Peta
Dalam pembuatan peta terdapat tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Tahapan-tahapan ini merupakan regulasi dalam sebuah pemetaan agar peta yang dihasilkan
memiliki nilai guna yang sempurna. Berikut ini merupakan tahapan-tahapan
pemetaan:
1. Kerja Lapangan
Pada tahapan ini, kegiatan yang dilakukan meliputi observasi, pengukuran, serta pencatatan data dari pengukuran. Pada prinsipnya kegiatan pada tahap ini dapat dilakukan dengan alat-alat mulai dari yang paling sederhana seperti kayu ukur, rol meter, kompas, hingga alat yang lebih canggih seperti penyipat datar, theodolit, dan sebagainya. 2. Pengelolaan Data Hasil Pengukuran
Pada tahap ini dilakukan penghitungan, pengolahan, dan koreksi data guna menentukan (koordinat) setiap titik hasil pengukuran dari wilayah yang dipetakan.
Pada tahap ini perlu dilakukan koreksi karena bisa saja terjadi kesalahan
dalam pengukuran baik dari human eror ataupun kesalahan yang
(35)
17
3. Penyajian Peta
Pada tahap ini dilakukan pembuatan peta dengan menggambar data sesuai dengan hasil pengukuran jarak maupun posisinya dalam peta. Di dalam pemetaan, pengukuran yang dilakukan dengan menggunkan alat ukur sederhana disebut dengan istilah pengukuran secara langsung. Hasil pengukuran ini diketahui saat itu juga. Dua unsur penting yang harus diukur di lapangan yaitu jarak antara dua titik dan sudut arah. 4. Tahapan Penggunaan Peta
Tahapan ini sangatlah penting dalam pembuatan sebuah peta, karena dalam tahap ini menentukan baik atau tidaknya sebuah peta, berhasi
atau tidaknya pembuatan peta. Dalam pembuat peta diuji apakah
petanya dapat dimengerti oleh pengguna atau malah susah untuk dimengerti. Peta yang baik tentunya peta yang dapat dengan mudah dimengerti dan dicerna maksud peta oleh pengguna. Selain itu, pembeli dapat memberikan respon misalnya tanggapan, kritik, dan saran agar peta tersebut dapat disempurnakan sehingga terjadi timbal balik antara pembuat peta dengan pengguna peta.
Dalam buku “Desain dan Komposisi Peta Tematik” karangan Juhadi dan Dewi Liesnoor, disebutkan bahwa tahapan pembuatan peta secara sistematis yang dianjurkan adalah:
1. Menentukan daerah dan tema yang akan dibuat 2. Mencari dan mengumpulkan data
3. Menentukan data yang akan digunakan 4. Mendesain simbol data dan simbol peta 5. Membuat peta dasar
6. Mendesain komposisi peta (layout), unsur peta dan kertas
7. Pencetakan peta
(36)
18
9. Reviewing 10. Editing 11. Finishing
3. Monografi Kecamatan
Monografi Kecamatan adalah himpunan data yang dilaksanakan oleh pemerintah kecamatan yang tersusun secara sitematis, lengkap, akurat, dan terpadu dalam penyelenggaraan pemerintahan. Tujuan penyusunan monografi kecamatan yaitu: a. Memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan
b. Sebagai sarana pembinaan serta pengawasan penyelenggaraan kecamatan c. Sebagai kontrol data dan keberadaan masyarakat hukum adat dan lembaga
kemasyarakatan
d. Memberikan pedoman dan pelatihan
e. Sebagai sarana yang menentukan dalam lomba-lomba tingkat kecamatan
f. Sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan program dan kegiatan
akselerasi kesejahteraan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan, penanganan bencana, peningkatan ekonomim masyarakat, peningkatan sarana dan prasarana, memanfaatkan sumber daya dan teknologi tepat guna serta pengembangan sosial budaya masyarakat. (Peraturan Bupati Pasaman No. 25 Tahun 2014 tentang monografi)
Sedangkan kecamatan itu sendiri adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah, dipimpin oleh Camat yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui sekretaris daerah.
Berdasarkan UU nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pasal 126 ayat 3 yang mengatur Kecamatan, bahwa camat sebagai pimpinan kecamatan disamping melaksanakan tugas pelimpahan sebagian wewenang bupati untuk
(37)
19
urusan otonomi daerah, juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan yang meliputi:
a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat
b. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum
c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan
d. Mengkoordinasikan pemeliharaan sarana dan fasilitas umum e. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan
Pendataan oleh pihak kecamatan juga merupakan kewajiban bagi penyelenggara
pemerintahn kecamatan sebagai pelaporan. Pada penelitian ini, Kecamatan
pringsewu merupakan kecamatan yang dijadikan sebagai tempat penelitian.
B. Kerangka Pikir
Kantor Kecamatan sebagai pusat pemerintahan kecamatan dan sebagai penyelenggara pemerintahan harus memiliki peta administrasi yang sesuai dengan kaidah pemetaan. Setelah memilki peta administrasi, letak kantor kecamatan dan kantor kepala desa/kelurahan juga harus bisa dituangkan ke dalam peta tersebut agar dapat memberi informasi yang lebih jelas mengenai letak kantor
pemerintahan. Kemudian dalam setiap kecamatan pasti memiliki monografi
kecamatan. Data monografi Kecamatan Pringsewu merupakan data yang
merepresentasikan suatu wilayah kecamatan berdasarkan tiap desa. Data monografi tersebut dapat dituangkan ke dalam peta sehingga nantinya akan menghasilkan sebuah peta tematik yang berisi informasi tertentu dalam sebuah
(38)
20
peta. Data monografi yang akan dituangkan ke dalam peta dipilih sesuai dengan kebutuhan sehingga peta yang dihasilkan mampu memberikan gambaran keadaan Kecamatan Pringsewu. Proses pembuatan peta tematik menggunakan perangkat lunak komputer. Dalam memasukkan data menjadi data vektor perangkat lunak
yang digunakan adalah R2VdanArcInfo, kemudian untuk menampilkan data yang
telah diolah menggunakan aplikasi ArcView GIS. Data hasilploting seperti letak
kantor kecamatan dan kantor kepala desa/kelurahan dan data statistik yang akan
dipetakan dimasukkan kedalam aplikasi ArcView GIS kemudian diolah dan
kemudian dilayoutuntuk menghasilkan sebuah peta.
Untuk lebih jelasnya perhatikan kerangka pikir di bawah ini.
Gambar 1.Bagan Kerangka Pikir Pembuatan Peta Tematik
Data Monografi Kecamatan Pringsewu
(39)
21
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Moh. Nazir (2003:54) metode deskriptif adalah suatu metode penelitian dalam meneliti suatu status kelompok, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemiikiran ataupun suatu kelas peristiwa masa sekarang. Penelitian deskriptif dapat juga diartikan penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lainnya secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Berdasarkan definisinya metode penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, menceritakan atau mendeskripsikan tentang situasi atau kejadian-kejadian disuatu tempat/wilayah yang didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh di lapangan baik berupa informasi langsung (data primer) maupun informasi tidak langsung (data skunder), tanpa menerangkan saling hubungan dan mengetes hipotesis. Metode penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian ini karena dalam penelitian ini yang akan dilakukan adalah pemetaan tematik dengan memanfaatkan data monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014.
(40)
22
B. Bahan dan Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian 1. Bahan yang Digunakan
Dalam penelitian ini diperlukan bahan agar penelitian dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Bahan yang diperlukan yaitu:
a. Data spasial peta administratif Kecamatan Pringsewu.
b. Data atribut berupa data monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014.
2. Alat yang Digunakan
Bahan yang digunakan nantinya akan memerlukan alat untuk memproses data agar data yang dimasukkan nantinya dapat menjadi suatu informasi. Alat yang digunakan untuk memproses bahan yaitu;
a. Perangkat Keras 1) Perangkat Komputer.
Perangkat komputer terdiri dari perangkat keras (CPU, Hardisk, mouse,
keyboard) dan perangkat lunak yang berfungsi untuk menginput dan memproses data. Untuk era yang sekarang ini sudah diciptakan teknologi
nano yaitu berupa laptop yang juga bisa digunakan untuk menggantikan
komputer. 2) Scanner
Scanner digunakan untuk men-scanningdata (peta administratif Kecamatan
Pringsewu)
3) GPS(Global Positioning system)
(41)
23
4) CD-RW
CD-RW digunakan untuk menyimpan data mengenai informasi data monografi Kecamatan Pringsewu.
5) Printer
Printerdigunakan untuk mencetak hasil penelitian. 6) Kamera
Kamera digunakan untuk mengambil gambar di lapangan saat penelitian.
b. Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. R2V 3.2, untuk mendigitasi peta menjadi data vektor. 2. ArcInfo 3.5, untuk menyunting hasil digitasi
3. ArcView 3.1, untuk mengolah data dan memvisualisasikan peta desa dan monografi desa di Kecamatan Pringsewu.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Kecamatan Pringsewu yang terdiri dari 15 desa/keluarahan.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah data geospasial yaitu:
a. Data spasial yaitu Peta Administrasi Kecamatan Pringsewu.
(42)
24
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek penelitian, sering juga disebut sebagai variabel penelitian yang merupakan hal-hal yang menjadi objek penelitian yang ditatap dalam suatu penelitian, yang menunjukkan variasi. Pendeketan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah pemetaan data monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014.
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Masri Singarimbun dan Sofian Efendi 1989:46). Definisi operasional variabelnya dalah sebagai berikut:
a. Pemetaan
Pemetaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemetaan wilayah
administrasi dan lokasi kantor Kecamatan Pringsewu dan kantor
desa/kelurahan. Sumber peta yang digunakan berupa peta administratif
Kabupaten Pringsewu yang kemudian diolah sehingga diperoleh wilayah
Kecamatan Pringsewu kemudian di memasukkan data hasil ploting
menggunakan GPS lokasi kantor Kecamatan Pringsewu dan kantor
desa/kelurahan. Ketika peta Administrasi Kecamatan Pringsewu sudah
selesai dibuat, kemudian peta tersebut diolah menjadi sebuah peta tentatif. Saat peta tentatif sudah jadi selanjutnya data monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014 dituangkan ke dalam peta sehingga menghasilkan keluaran berupa peta tematik. Unit pemetaan dalam penelitian ini adalah
(43)
25
desa/kelurahan. Jenis peta yang dihasilkan berupa peta tematik sesuai dengan monografi Kecamatan Pringsewu.
b. Monografi Kecamatan
Monografi Kecamatan adalah himpunan data yang dilaksanakan oleh pemerintah kecamatan yang tersusun secara sitematis, lengkap, akurat, dan terpadu dalam penyelenggaraan pemerintahan. Monografi kecamatan Pringsewu merupakan data primer dalam penelitian ini.
c. Kecamatan
Dalam penelitian ini, Kecamatan Pringsewu merupakan tempat penelitian. Sehingga peta tematik yang akan disajikan dengan memanfaatkan data monografi Kecamatan dituangkan ke dalam peta administratif Kecamatan Pringsewu. Informasi dituangkan setiap desa/kelurahan sehingga akan tersaji lebih inovatif. Data monografi yang dipetakan berupa data tentang lokasi kantor kecamatan dan kantor desa/kelurahan, lokasi SMA Negeri/Swasta, lokasi prasarana kesehatan, jumlah penduduk berdasarkan agama, kepadatan penduduk, penggunaan lahan, jumlah industri dan jumlah akseptor KB.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling penting dalam suatu
penelitian. Dalam melakukan penelitian perlu dilakukan pengumpulan data
dengan teknik tertentu agar data yang didapatkan sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Sehingga data yang didapat kemudian diolah menjadi informasi yang dapat dipahami oleh penerima informasi.
(44)
26
Terdapat dua teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: 1. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data primer berupa data monografi Kecamatan Pringsewu yang nantinya akan dijadikan sebagai data untuk membuat peta tematik.
2. Observasi
Menurut Sugiyono (2010:145) observasi adalah teknik pengumpulan data yang berkenaan dengan perilaku manusia, proses keraj, gejala-gejala alam.
Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data primer. Pengamatan
langsung dilakukan dengan langsung ke lapangan untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Pringsewu. Teknik observasi yang dilakukan yaitu pengukuran dengan menggunakan
GPSpada kantor Kecamatan dan kantor kelurahan/desa.
F. Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2010:244):
“Analisis data adalah proses mencari dan menyusun sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data dalam ketegori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.”
(45)
27
Sedangkan menurut Noeng Muhadjir (2002:142) analisis data adalah upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pamahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan
menyajikannya sebagai temuan orang lain. Dalam penelitian ini analisis data
menggunakan analisis deskriptif informatif. Analisis dilakukan berdasarkan data tertinggi dan terendah desa/kelurahan berdasarkan data monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014.
(46)
70
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengumpulan data di lapangan mengenai pemetaan tematik monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014 di Kecamatan Pringsewu maka dapat disimpulkan bahwa data monografi Kecamatan Pringsewu dapat disajikan ke dalam sebuah peta sebagai inovasi penyajian informasi monografi Kecamatan Pringsewu.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemetaan monografi Kecamatan
Pringsewu Tahun 2014, saran yang peneliti berikan yaitu kepada Pemerintah Kecamatan pringsewu agar dapat mengumpulkan data kecamatan dan menyusun data secara berkala kerena data tersebut merupakan data pokok yang dimiliki oleh kecamatan untuk kepentingan publikasi kecamatan kepada masyarakat, dan instansi pemerintahan lainnya seperti Pemerintahan Kabupaten. Keakuratan data juga menjadi hal yang penting dalam penyampaian informasi.
(47)
DAFTAR PUSTAKA
Dedy Miswar. 2012.Kartografi Tematik. Bandar Lampung:Aura.
I Gede Sugiyanta. 2003. Geomorfologi II.(Bahan Ajar).Bandar Lampung:
Universitas Lampung.
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi. 1989.Metode Penelitian Survei. Jakarta:
LP3ES.
Noeng Muhadjir.2002.Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta :Rake Sarasin.
Moh. Nazir. 2003.Metode Peneltian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Peraturan Bupati Pasaman No. 25 Tahun 2014 tentang monografi
Riyanto, EP dan Indelarko Hendi. 2009. Pengembangan Aplikasi Sistem
Informasi Geografis. Yogyakarta: Gava Media.
Subagio. 2003.Pengetahuan Peta.Bandung: ITB.
Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sumadi. 2010. Perkembangan Pemikiran dan Kajian Geografi (Bahan Ajar).
Bandar Lampung: Universitas Lampung.
UU nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Kecamatan.
Sumber Internet:
Anonim. 2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis.
diakses pada 3 Januari 2015 pukul 15.00 wib.
Anonim. 2012.http://ghozaliq.com/2013/08/19/fungsi-peta/.Diakses pada
(48)
Anonim. 2012. http://neglasaritangerang.blogspot.com/2012/11/pengertian-definisi-dan-arti-kecamatan.html.diakses pada 25 Marert 2015
pukul 18.30 wib.
Anonim. 2013.
http://coretantanpakuas.blog.com/2013/09/11/tahapan-tahapan-pemetaan/.Diakses pada 25 Marert 2015 pukul 18.45 wib.
Anonim.https://ipankreview.wordpress.com/tag/proses-pemetaan/.Diakses pada
25 Marert 2015 pukul 18.50 wib.
Anonim. 2012.
(1)
desa/kelurahan. Jenis peta yang dihasilkan berupa peta tematik sesuai dengan monografi Kecamatan Pringsewu.
b. Monografi Kecamatan
Monografi Kecamatan adalah himpunan data yang dilaksanakan oleh pemerintah kecamatan yang tersusun secara sitematis, lengkap, akurat, dan terpadu dalam penyelenggaraan pemerintahan. Monografi kecamatan Pringsewu merupakan data primer dalam penelitian ini.
c. Kecamatan
Dalam penelitian ini, Kecamatan Pringsewu merupakan tempat penelitian. Sehingga peta tematik yang akan disajikan dengan memanfaatkan data monografi Kecamatan dituangkan ke dalam peta administratif Kecamatan Pringsewu. Informasi dituangkan setiap desa/kelurahan sehingga akan tersaji lebih inovatif. Data monografi yang dipetakan berupa data tentang lokasi kantor kecamatan dan kantor desa/kelurahan, lokasi SMA Negeri/Swasta, lokasi prasarana kesehatan, jumlah penduduk berdasarkan agama, kepadatan penduduk, penggunaan lahan, jumlah industri dan jumlah akseptor KB.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling penting dalam suatu penelitian. Dalam melakukan penelitian perlu dilakukan pengumpulan data dengan teknik tertentu agar data yang didapatkan sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Sehingga data yang didapat kemudian diolah menjadi informasi yang dapat dipahami oleh penerima informasi.
(2)
26
Terdapat dua teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: 1. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data primer berupa data monografi Kecamatan Pringsewu yang nantinya akan dijadikan sebagai data untuk membuat peta tematik.
2. Observasi
Menurut Sugiyono (2010:145) observasi adalah teknik pengumpulan data yang berkenaan dengan perilaku manusia, proses keraj, gejala-gejala alam. Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data primer. Pengamatan langsung dilakukan dengan langsung ke lapangan untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Pringsewu. Teknik observasi yang dilakukan yaitu pengukuran dengan menggunakan GPSpada kantor Kecamatan dan kantor kelurahan/desa.
F. Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2010:244):
“Analisis data adalah proses mencari dan menyusun sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data dalam ketegori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
(3)
Sedangkan menurut Noeng Muhadjir (2002:142) analisis data adalah upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pamahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan orang lain. Dalam penelitian ini analisis data menggunakan analisis deskriptif informatif. Analisis dilakukan berdasarkan data tertinggi dan terendah desa/kelurahan berdasarkan data monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014.
(4)
70
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengumpulan data di lapangan mengenai pemetaan tematik monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014 di Kecamatan Pringsewu maka dapat disimpulkan bahwa data monografi Kecamatan Pringsewu dapat disajikan ke dalam sebuah peta sebagai inovasi penyajian informasi monografi Kecamatan Pringsewu.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemetaan monografi Kecamatan Pringsewu Tahun 2014, saran yang peneliti berikan yaitu kepada Pemerintah Kecamatan pringsewu agar dapat mengumpulkan data kecamatan dan menyusun data secara berkala kerena data tersebut merupakan data pokok yang dimiliki oleh kecamatan untuk kepentingan publikasi kecamatan kepada masyarakat, dan instansi pemerintahan lainnya seperti Pemerintahan Kabupaten. Keakuratan data
(5)
Dedy Miswar. 2012.Kartografi Tematik. Bandar Lampung:Aura.
I Gede Sugiyanta. 2003. Geomorfologi II.(Bahan Ajar).Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi. 1989.Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Noeng Muhadjir.2002.Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta :Rake Sarasin. Moh. Nazir. 2003.Metode Peneltian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Peraturan Bupati Pasaman No. 25 Tahun 2014 tentang monografi
Riyanto, EP dan Indelarko Hendi. 2009. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis. Yogyakarta: Gava Media.
Subagio. 2003.Pengetahuan Peta.Bandung: ITB.
Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumadi. 2010. Perkembangan Pemikiran dan Kajian Geografi (Bahan Ajar). Bandar Lampung: Universitas Lampung.
UU nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Kecamatan.
Sumber Internet:
Anonim. 2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis. diakses pada 3 Januari 2015 pukul 15.00 wib.
Anonim. 2012.http://ghozaliq.com/2013/08/19/fungsi-peta/.Diakses pada 3 Januari 2015 pukul 15.45 wib.
(6)
Anonim. 2012. http://neglasaritangerang.blogspot.com/2012/11/pengertian-definisi-dan-arti-kecamatan.html.diakses pada 25 Marert 2015
pukul 18.30 wib.
Anonim. 2013. http://coretantanpakuas.blog.com/2013/09/11/tahapan-tahapan-pemetaan/.Diakses pada 25 Marert 2015 pukul 18.45 wib.
Anonim.https://ipankreview.wordpress.com/tag/proses-pemetaan/.Diakses pada 25 Marert 2015 pukul 18.50 wib.
Anonim. 2012. http://ssbelajar.blogspot.com/2012/09/prinsip-pengukuran-dalam-pemetaan.html.Diakses pada 25 Marert 2015 pukul 19.00 wib.