DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN
ABSTRAK
DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VII Semester Genap
SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)
Oleh
Nindy Profithasari
Mengacu pada peningkatan mutu pendidikan, maka seorang siswa harus memiliki kemampuan berpikir yang baik, salah satunya kemampuan berpikir kreatif. Kemampuan berpikir kreatif perlu dimiliki siswa guna menghasilkan ide-ide kreatif dan mencari solusi sehingga mampu untuk mengembangkan kemampuan dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa pada konsep pencemaran lingkungan.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Penelitian ini dilakukan terhadap 169 siswa kelas VII semester genap yang berasal dari 5 kelas yaitu VII.1, VII.2, VII.3, VII.4, dan VII.5 di SMP Negeri 3 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014 yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data penelitian berupa data kualitatif yang diperoleh berdasarkan penilaian LKS, poster, dan tes tertulis, yang dinilai berdasarkan aspek kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality), dan elaborasi
(2)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa SMP Negeri 3 Pringsewu pada konsep pencemaran lingkungan memiliki kriteria Rendah, dengan persentase 58,87± 4,77. Ditinjau dari penilaian LKS,
kemampuan yang dimiliki siswa berkriteria rendah, dengan persentase 59,20± 15,16. Namun bila ditinjau dari penilaian poster, kemampuan yang dimiliki siswa berkriteria sangat rendah, dengan persentase 50,29±6,29,sedangkan dari penilaian tes tertulis kemampuan yang dimiliki siswa berkriteria sedang, dengan persentase 67,01±11,65.
(3)
DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VII Semester Genap
SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)
Oleh
Nindy Profithasari Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2014
(4)
-1,%r)
vdIIAI uelirprpued rrEsrunl' €n}3)'z
OZOZ IOSOOZ SITOZI6I dIN
'pd'W
"pd'S o8unedrel,q'I
Etry 5uIUd.J-l
-*
!00 z 20856t 0r E0Er6I dIN
'lS'fi1 "!S'S'Uuu,trpAuerd
1,lu
Eurqrurqurad rsnuo;
'I
Ifl!'ilJ,aANgI^i
ualprpuod ntuil uep uenr,Eo:t :
YdIr^[ ue>llplpued r8olorg re{rprpuod
090tz0eI0r
rmsbull[o;gj &pu,];
fu tOZt ttOZ uuru [u1a6 unqe;
nmos8uu4 g rre8e;16;,t19 duue3 ralserues
IJA seiex BnsIS epudgldrrrlseg rpnig)
NYSNIIXDNIT
NYUYI,{g]Nf,d
dtrSNOX Y(IYd V. A\SIS.fIIYfrH}il
UDTIdi{flg iliYNdNIYIAIffiil ISdTU>TSf,Oseriruiec u-eSIuIrf rpnlg rua8o.i4
:
B^\srsuqur\ Iotod 'oFiE,Ad.S ISEU€TAT €IIIE NT
(5)
"""'."'\""
----"i-t
p3ffio!$.tr{[pd'ru "pd'S 63unudrrl4i.I BltU IESU :
I I I
'IS'Ilt
"!S.S .trur,,ftpnmuJd :NYXI{YSfl3NtrIAt
plpg sapn8y
6I
: rsdrqg uEI[n snift.I ieE8nea-1
t00 IE0S85I St-fi
1S'ru'uuuqu118uu
fmqmrqura4u"{ng Iln8uea
srrBleD{3s ...t...
4-**
untrsX r[n8ua4
rurl
'I
(6)
fr"(fi
YdIT\l u€{Iplpuod rEolorg uu{rprpuod 0s0?20€10I rreserpgord {pulN
ue$rmf rpnlg uurSor6 ?r\srseqExAI {o{od rortroN
8rIr"N
:rur rle req p wfuryepuegeq SrmA
'ueleledueu Eue;ii
3 I 0Z snlsnEy'Stmdure'I repueg
'eduqnuadas qeanefEun88uugeq uele e.des eTBrtr'se1e 1p edes ueep[urod uulsp rrBraueqlppr]s1 Ep€ ryfnqre] rruq uapnue{lp {BIoI ep.(u.re1eprydV
-vq4snd rs$€p rrrelsp 1nqastp uup rq qqseu EBIsp n3BIp srpilsl ercoes Euud rpnce{ 'ursl Euero qalo rrr{Iqre4p ns1e s{nt1p qeusd
Eue.( ledepuad nele ef,rq pdeplel lep4 eEnle,(us uenqele8ued Euefuedss uap
FEql usnm8rad n1ens rp uuuueftese>1 .re1eB qaloradmeu {ntun ue4nterp rtuurd Euef
efrq
pdepr4 {Bpp 1u1 rsdr-n1s urBIBp E/t{rleq urrye}udusur u,(eg p1 ue8ueg(7)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Metro, Kelurahan Ganjar Asri, Kecamatan Metro Barat, Kota Metro pada 24 Agustus 1992, yang merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Drs. Edi Marsono dan Ir. Dwi Purnamaningsih. Penulis beralamat di Jl. Jendral Sudirman, No. 240, Kelurahan Ganjar Asri, Kecamatan Metro Barat, Kota Metro.
Pendidikan yang ditempuh penulis adalah TK Al. Qur’an Metro (1996-1998), SD Negeri 9 Metro Barat (1998-2004), SMP Negeri 1 Metro (2004-2007), SMA Negeri 2 Metro (2007-2010). Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unila melaui jalur SNMPTN.
Pada tahun 2013 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Sumberjaya dan Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT) di Desa Sukapura, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat, dan melaksanakan penelitian di SMP Negeri 3 Pringsewu untuk meraih gelar sarjana pendidikan/S.Pd. (Tahun 2014).
(8)
Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
PERSEMBAHAN
Segala puji hanya milik Allah SWT, atas rahmat dan nikmat yang tak terhitung Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW
Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada:
Ayah dan Ibuku tercinta, yang telah mendidik dan merawatku dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang, serta selalu memberikan yang terbaik untukku, mereka adalah motivasi terbesar dalam hidupku dalam meraih kesuksesan, kesuksesanku adalah kebahagiaan bagi mereka, dan
kebahagiaan mereka adalah senyuman terindah untukku.
Kakakku tersayang dan Keluarga besarku yang selalu mengiringi langkahku dengan doa, memotivasiku disaat aku terpuruk dan menghiburku di saat lelah.
Guru dan dosenku yang telah menjadikanku lebih baik , yang telah menuntunku di dunia dengan ilmu yang bermanfaat.
(9)
----
M O T O
----“
Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”
___Al l ah S W T . (Q.S As y-s yar h : 6 )___
“Siapa yang bersungguh-sungguh, maka pasti akan berhasil.”
___ H R Mus l im___
“Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukanhal yang
harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka
menyukainya atau tidak”
___Al dus h uxl ey___
(10)
SANWACANA
Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi ini
berjudul “DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran
2013/2014)”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
sekaligus Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini;
4. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd, M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini; 5. Drs. Darlen Sikumbang, M. Biomed., selaku Pembahas yang telah
(11)
6. Kepala Sekolah dan guru yang telah memberikan izin penelitian di SMP Negeri 3 Pringsewu, terima kasih untuk bimbingan dan masukkannya selama saya penelitian.
7. Orang tua dan keluarga besar, yang telah mendidik dan membesarkan ku dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang, serta selalu memberikan yang terbaik dalam kehidupanku.
8. Rekan seperjuangan Ervin Hidayat dan Gadis Pratiwi, yang selama ini bersama-sama merasakan suka duka menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat terbaik selama di kampus (Gadis, Destra, Hanni, Yuliani, Eli, Renita, Aini, Arinta, Mayvena, Rosiana, Novi, Sisca, Ervin, dan Aji) yang selalu memberikan semangat dan membantu dalam proses penyelesaian skripsi. 10.Teman-teman seperjuangan (Pendidikan Biologi 2010), kakak dan adik
tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA terimakasih atas bantuan, dukungan dan persahabatan yang sangat berharga;
11.Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;
Akhir kata, semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Aamiin.
Bandar Lampung, Agustus 2014 Penulis
(12)
xviii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xv
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Ruang Lingkup Penelitian ... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Berpikir Kreatif ... 8
B. Konsep Pencemaran Lingkungan ... 12
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 17
B. Populasi dan Subjek Penelitian ... 17
C. Desain Penelitian ... 17
D. Prosedur Penelitian ... 18
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 19
F. Teknik Analisis Data ... 22
IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 28
B. Pembahasan ... 31
V. SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan ... 58
B. Saran ... 58
(13)
xviii LAMPIRAN
1. Silabus ... 62
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 65
3. Lembar Kerja Siswa ... 73
4. Kunci Jawaban LKS ... 77
5. Soal Tes ... 79
6. Kisi-kisi Soal ... 82
7. Kunci Jawaban Soal ... 89
8. Rubrik Soal ... 92
(14)
xiii
Tabel Halaman
1. Lembar Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif LKS ... 21
2. Lembar Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif Poster.... 22
3. Kriteria Persentase Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa. ... 24
4. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa.... 26
5. Kriteria Kemampuan Berpikir Kreatif ... 27
6. Persentase Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Berdasarkan Penilaian LKS ... 29
7. Persentase Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Berdasarkan Penilaian Poster ... 29
8. Persentase Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Berdasarkan Penilaian Tes Tertulis ... 30
9. Rata-rata Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa... 30
10. Lembar Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif LKS Kelas VII.1... 94
11. Lembar Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif LKS Kelas VII.2... 95
12. Lembar PenilaianKemampuan Berpikir Kreatif LKS Kelas VII.3... 96
(15)
xiv
13. Lembar Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif LKS Kelas
VII.4... 97
14. Lembar Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif LKS Kelas VII.5... 98
15. Lembar Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif Poster Kelas VII.1... 99
16. Lembar Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif Poster Kelas VII.2... 100
17. Lembar Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif Poster Kelas VII.3... 101
18. Lembar Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif Poster Kelas VII.4... 102
19. Lembar Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif Poster Kelas VII.5... 103
20. Kemampuan Berpikir Kreatif Tes Tertulis Kelas VII.1 ... 104
21. Kemampuan Berpikir Kreatif Tes Tertulis Kelas VII.2 ... 105
22. Kemampuan Berpikir Kreatif Tes Tertulis Kelas VII.3 ... 106
23. Kemampuan Berpikir Kreatif Tes Tertulis Kelas VII.4 ... 107
24. Kemampuan Berpikir Kreatif Tes Tertulis Kelas VII.5 ... 108
25. Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas VII.1 ... 109
26. Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas VII.2 ... 110
27. Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas VII.3 ... 111
28. Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas VII.4 ... 112
(16)
Gambar Halaman
1. Contoh rumusan masalah yang tidak tepat (LKS no. A)... 34
2. Contoh rumusan masalah yang tepat (LKS no. A)... 34
3. Contoh hipotesis yang tidak tepat (LKS no. B)... 35
4. Contoh hipotesis yang benar (LKS no. B)... 36
5. Contoh rancangan langlah-langkah percobaan yang kurang tepat …… 37
6. Contoh rancangan langkah-langkah pengamatan siswa yang benar... 37
7. Contoh jawaban siswa yang kurang tepat (LKS no.6)... 38
8. Contoh jawaban siswa yang tepat (LKS no. 6)... 38
9. Contoh jawaban siswa yang tidak tepat (LKS no. 4)... 39
10. Contoh jawaban siswa yang tepat (LKS no.4)... 40
11. Contoh jawaban siswa yang tepat (LKS no. 4)... 41
12. Contoh jawaban siswa yang tepat (LKS no.5)... 42
13. Contoh jawaban siswa yang tepat ( LKS no.5)... 43
14. Contoh jawaban LKS siswa yang kurang tepat pada aspek KBK elaborasi (LKS soal no.3)... 44
15. Contoh jawaban LKS siswa yang menjawab dengan tepat pada aspek KBK elaborasi (LKS soal no.3)... 45
16. Contoh poster yang dibuat siswa... 47
17. Contoh jawaban siswa yang tidak tepat pada aspek kelancaran (soal tes No.1a)... 50
(17)
xvi
18. Contoh jawaban siswa yang benar pada aspek kelancaran (soal tes no.
1a)... 50
19. Contoh jawaban siswa yang tidak tepat pada aspek keaslian (soal tes no 1b)... 51
20. Contoh jawaban siswa yang tepat pada aspek keaslian (soal tes no 1b).. 52
21. Contoh jawaban siswa yang kurang tepat (soal tes no 2a)... 53
22. Contoh jawaban siswa yang kurang tepat membuat alur cerita (soal tes no 2b) ... 53
23.Contoh jawaban tepat siswa pada aspek elaborasi (soal tes no.2a)... 54
24.Contoh jawaban siswa yang membuat alur cerita dengan tepat (soal tes no 2b)... 54
25. Contoh jawaban siswa yang salah (soal tes no 2c) ... 55
26. Contoh jawaban siswa yang tepat (soal tes no 2c) ... 56
27. Siswa saat mengamati video ... 113
28. Siswa saat mengerjakan LKS ... 113
29. Siswa saat mempresentasikan poster ... 113
30. Siswa saat mengerjakan soal tes... 113
(18)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat bangsa dan negara (Depdiknas, 2003: 5-6).
Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam membentuk karakter dan budaya bangsa, serta bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan adalah dengan merevisi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 yang merupakan bagian dari strategi peningkatan mutu pendidikan agar dapat lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
(19)
2
Terdapat beberapa perubahan pada kurikulum 2013 diantaranya konsep pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP dikembangkan sebagai mata pelajaran IPA Terpadu yang memadukan konsep dari aspek fisika, biologi, kimia dan IPBA, yang keseluruhannya berorientasi pada kemampuan aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam (Wahono 2013: iii).
Pengembangan kemampuan berpikir penting dimiliki peserta didik guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk menunjang kehidupannya di masa depan. Salah satu kemampuan berpikir yang harus dimilki peserta didik adalah kemampuan berfikir kreatif.
Suryadi dan Herman (2008: 23) berpendapat bahwa berpikir kreatif
merupakan suatu proses berpikir untuk mengungkapkan hubungan-hubungan baru, melihat sesuatu dari sudut pandang baru dan membentuk kombinasi baru dari dua konsep atau lebih yang sudah dikuasai sebelumnya.
Bagi peserta didik, kemampuan berfikir kreatif perlu dimiliki guna menghasilkan ide-ide kreatif dan mencari solusi sehingga mampu untuk mengembangkan kemampuan dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat Chang & Cheah dalam Sudargo (2012:3), yaitu siswa yang mampu berpikir kreatif dapat memecahkan masalah secara efektif dalam mengerjakan tugas proyek, seperti menentukan topik yang akan diteliti, mengumpulkan informasi dari berbagai sumber termasuk dari guru, serta memiliki banyak
(20)
gagasan.
Gardner dalam Beetlestone (2011: 28) memandang kreativitas sebagai salah
satu dari ‘multipel intelejensi’ yang meliputi berbagai macam fungsi otak.
Kreatifitas merupakan sebuah komponen penting dan memang perlu. Tanpa kreatifitas pelajar hanya akan bekerja pada sebuah tingkat kognitif yang sempit. Aspek kreatif otak dapat membantu menjelaskan dan
menginterpretasikan konsep-konsep yang abstrak, sehingga memungkinkan anak untuk mencapai penguasaan yang lebih besar, khususnya dalam mata pelajaran matematika dan sains yang seringkali sulit dipahami.
Pentingnya memiliki kreativitas juga didukung oleh hasil penelitian Setyabudi (2011:5) yang menunjukkan adanya korelasi positif yang sangat signifikan antara adversiti dan inteligensi dengan kreativitas. Semakin tinggi adversiti (kemampuan merespon kesulitan yang dihadapi) seorang siswa mempunyai kemampuan untuk bertahan dan kemampuan mengatasi kesulitan yang dihadapi serta didukung oleh kecerdasan yang cukup tinggi,maka semakin tinggi pula kreativitas atau semangat berkreasinya. Demikian pula peran berpikir kreatif dalam pendidikan juga diteliti oleh Supardi (2012:260) yang menuliskan bahwa siswa yang memiliki tingkat berpikir kreatif tinggi maka prestasi belajar matematika juga tinggi. Sebaliknya siswa yang memiliki tingkat berpikir kreatif rendah maka prestasi belajar matematika yang dicapainya kurang.
Akan tetapi pentingnya pengembangan kemampuan berpikir kreatif di
(21)
4
Alfi (2009:192) di SMPN 2 Moyudan menyebutkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai kreativitas yang rendah yang dapat terlihat dengan sedikitnya siswa yang berani maju ke depan untuk mengerjakan soal. Berdasarkan hasil penelitian Fardah (2012:1) juga didapati bahwa pola berpikir kreatif siswa kategori tinggi hanya sebanyak 20% dari jumlah siswa, sedang sebanyak 33,3%, dan rendah sebanyak 46,67%. Rendahnya
kreativitas siswa dapat terlihat dari gejala yang nampak pada peserta didik yang jarang mengemukakan ide-ide kreatif pada saat mengikuti pelajaran dikelas, kebanyakan pasif dan hanya melakukan apa yang ditugaskan guru. Dampak yang muncul dari kondisi tersebut membuat siswa terbiasa tidak aktif sehingga menjadi kurang kreatif.
Salah satu materi yang dipelajari dalam IPA khususnya dalam mata pelajaran biologi yakni dampak pencemaran bagi kehidupan merupakan materi yang sangat erat hubungannya dengan peserta didik. Dalam hal ini, materi pencemaran merupakan pokok bahasan berwawasan lingkungan yang harus betul-betul dipahami oleh siswa tidak hanya untuk ketercapaian kurikulum tetapi juga untuk kemudian secara sadar menjaga lingkungannya dari sesuatu yang menjadi pencemar lingkungan itu sendiri.
Sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) 3 dan Kompetensi Dasar (KD) 3.9 pada mata pelajaran IPA Terpadu kelas VII, konsep pencemaran lingkungan pada materi dampak pencemaran bagi makhluk hidup dirasa mampu
menggambarkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Hal ini dikarenakan peserta didik dapat menemukan dengan mudah hal-hal yang berhubungan
(22)
dengan pencemaran lingkungan, yang dapat dijumpai peserta didik dalam kehidupannya sehari-hari. Peserta didik dapat melakukan pengamatan secara langsung ke lingkungan dengan mengumpulkan data dan mencari informasi tentang permasalahan lingkungan yang terjadi akibat kegiatan manusia yang membahayakan lingkungan, mencari informasi tentang dampak pencemaran bagi kehidupan, macam-macam dampak yang ditimbulkan bagi kehidupan, siapa saja yang terkena dampak pencemaran serta usaha pencegahan dampak pencemaran dan pengelolaan limbah yang dilakukan manusia untuk
mengatasi permasalahan yang banyak terjadi di lingkungan sekitar. Sehingga siswa akan lebih mudah memahami pelajaran tersebut dengan mengaitkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, dengan adanya masalah yang diangkat dari kehidupan sekitar peserta didik diharapkan peserta didik memiliki kemampuan berpikir kreatif yang cukup baik sehingga mampu menyumbangkan ide-ide kreatif yang dimilikinya untuk mencegah bahkan mengatasi masalah pencemaran tersebut.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Konsep
Pencemaran Lingkungan (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan berpikir kreatif siswa pada konsep
(23)
6
pencemaran lingkungan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa pada konsep pencemaran lingkungan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis
Menambah wawasan, pengetahuan serta pengalaman terutama dalam bidang pendidikan yang berguna untuk dijadikan bekal penulis sebagai calon guru biologi.
2. Bagi guru
Memberikan informasi kepada guru mengenai deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa pada konsep pencemaran lingkungan.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan berharga bagi sekolah dalam upaya meningkatkan pembelajaran yang berorientasi terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.
(24)
E. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari kesalahan dan memperjelas masalah yang akan dibahas maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir kreatif yang dinilai dalam penelitian ini adalah kemampuan 1) Kelancaran (fluency), 2) Keluesan (Flexibility), 3) Keaslian (Originality), dan 4) Elaborasi (Elaboration).
2. Materi pokok yang diteliti adalah dampak pencemaran bagi kehidupan yang terdapat pada KD 3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup.
3. Penelitian ini hanya untuk mendeskripsikan tentang kemampuan berpikir kreatif siswa pada konsep pencemaran lingkungan pada siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014.
(25)
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kemampuan Berpikir Kreatif
Kreativitas menurut Semiawan (1987: 8) adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antar unsur, data atau hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Dari penjelasan tersebut tampak bahwa kreativitas tidak selalu menghasilkan produk yang benar-benar baru.
Berpikir kreatif merupakan suatu proses yang digunakan ketika kita
mendatangkan/ memunculkan suatu ide baru. Dengan berpikir kreatif, siswa akan mampu melihat persoalan dari banyak perspektif. Suryadi dan Herman (2008: 23) berpendapat bahwa berpikir kreatif merupakan suatu proses berpikir untuk mengungkapkan hubungan-hubungan baru, melihat sesuatu dari sudut pandang baru dan membentuk kombinasi baru dari dua konsep atau lebih yang sudah dikuasai sebelumnya.
Munandar (1992: 47) mendefinisikan berpikir kreatif sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas (keaslian) dalam berpikir, secara kemampuan untuk mengelaborasi
(mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan.
(26)
kreatif anak didik meliputi tiga segi, yaitu:
1. Pengembangan kognitif, antara lain dilakukan dengan
merangsang kelancaran, kelenturan dan keaslian dalam berpikir 2. Pengembangan afektif, dilakukan dengan memupuk sikap dan
minat untuk bersibuk diri secara kreatif
3. Pengembangan psikomotorik, dilakukan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memungkinkan siswa mengembangkan keterampilannya dalam membuat karya-karya yang produktif inovatif.
Treffinger dalam Semiawan (1987: 34) berpendapat bahwa belajar kreatif adalah (a) menjadi peka dan sadar akan masalah, kekurangan-kekurangan, kesenjangan dalam pengetahuan, unsur-unsur yang tidak ada,
ketidakharmonisan dan sebagainya; (b) mengumpulkan informasi yang ada; (c) menentukan atau mengidentifikasi unsur yang tak ada; (d) mencari jawaban, membuat hipotesis, mengubah dan mengujinya; (e)
menyempurnakan; dan (f) akhirnya mengkomunikasikan hasil-hasilnya.
Siswa dapat dikatakan berpikir kreatif jika memenuhi indikator-indikator dan ciri-ciri berpikir kreatif. Sund dalam Slameto (2010 : 147) menyatakan bahwa individu dengan potensi kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Hasrat keingintahuan yang cukup besar b. Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru c. Panjang akal
(27)
10
d. Keinginan untuk menemukan dan meneliti e. Cenderung lebih menyukai tugas yang sulit
f. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan
g. Memiliki dedikasi bergairah secara aktif dalam melaksanakan tugas h. Berpikir fleksibel
i. Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban lebih banyak.
j. Kemampuan membuat analisis dan sintesis k. Memiliki semangat bertanya serta meneliti l. Memiliki daya abstraksi yang cukup baik
m.Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas
Williams dalam Kruse (2011:4-5) mengungkapkan ciri-ciri berpikir kreatif, yaitu:
1. Kelancaran (fluency) yaitu kemampuan untuk membangkitkan sebuah ide sehingga terjadi peningkatan solusi atau hasil karya.
2. Fleksibilitas (Flexibility) yaitu kemampuan untuk memproduksi atau menghasilkan suatu produk, persepsi, atau ide yang bervariasi terhadap masalah.
3. Elaborasi (Elaboration) yaitu kemampuan untuk mengembangkan atau menumbuhkan suatu ide atau hasil karya.
4. Orisinalitas (Originality) yaitu kemampuan menciptakan ide-ide, hasil karya yang berbeda atau betul-betul baru.
5. Kompleksitas (Complexity) yaitu kemampuan memasukkan suatu konsep, ide, atau hasil karya yang sulit, ruwet, berlapis-lapis atau berlipat ganda
(28)
ditinjau dari berbagai segi.
6. Keberanian mengambil resiko (Risk-taking) yaitu kemampuan bertekad dalam mencoba sesuatu yang penuh resiko.
7. Imajinasi (Imagination) yaitu kemampuan untuk berimajinasi, menghayal, menciptakan barang-barang baru melalui percobaan yang dapat
menghasilkan produk sederhana, dan
8. Rasa ingin tahu (Curiosity) yaitu kemampuan mencari, meneliti, mendalami, dan keinginan mengetahui tentang sesuatu lebih jauh.
Ciri-ciri berpikir kreatif di atas juga didukung oleh Ambarjaya (2008:55) yang menyatakan bahwa ciri-ciri kreativitas dibagi menjadi dua aspek yaitu: a. Aspek kognitif
Ciri-ciri kreativitas yang berhubungan dengan kemampuan berpikir kreatif atau ciri-ciri aptitude, yaitu :
1) Keterampilan berpikir lancar (fluency). 2) Keterampilan berpikir fleksibel (flexibility). 3) Keterampilan berpikir orisinal (originality). 4) Keterampilan memperinci (elaboration), dan 5) Keterampilan meilai (evaluation).
b. Aspek afektif
Ciri-ciri kreativitas yang berkaitan dengan sikap dan perasaan seseorang atau ciri-ciri non-aptitude, yaitu :
1) Rasa ingin tahu.
(29)
12
3) Merasa tertantang oleh kemajemukan. 4) Sifat berani mengambi lresiko.
5) Sifat menghargai. 6) Percaya diri.
7) Keterbukaan terhadap pengalaman baru, dan 8) Menonjol dalam salah satu bidang seni.
B. Konsep Pencemaran Lingkungan
Undang-undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 1 butir (14) menyatakan :
“Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan
hidup yang telah ditetapkan”.
Berdasarkan definisi pencemaran lingkungan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud pencemaran lingkungan adalah peristiwa masuknya zat-zat atau komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan menurun sebagai akibat dari kegiatan manusia ataupun proses alami. Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak, karena pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan dan kesehatan manusia, serta makhluk hidup lainnya.
(30)
Saktiyono (2007 : 154) menyebutkan bahwa lingkungan yang tercemar (terpolusi) adalah lingkungan atau ekosistem yang keadaanya menjadi tidak murni lagi. Hal itu berati lingkungan atau ekosistem tersebut keadaannya tidak seimbang akibat adanya polutan yang mencemari lingkungan tersebut. Akibat adanya polutan, lingkungan menjadi kurang atau bahkan tidak sesuai lagi dengan fungsinya. Sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan.
Proses pencemaran lingkungan dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung
berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran. Dampak pencemaran ada yang langsung terasa, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut) atau gangguan kesehatan yang akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis).
Berdasarkan sifat zat pencemar (polutan), pencemaran dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu pencemaran kimiawi, pencemaran fisik dan pencemaran biologis. Pencemaran kimiawi adalah pencemaran yang
disebabkan oleh zat-zat kimia misalnya jenis logam berat yang terdapat pada limbah pabrik seperti raksa dan timbal. Pencemaran fisik adalah pencemaran yang disebabkan oleh zat cair, padat atau gas. Zat cair yang menyebabkan pencemaran misalnya limbah pabrik, limbah rumah tangga dan limbah rumah
(31)
14
sakit. Zat padat yang menyebabkan pencemaran misalnya sampah, sedangkan gas yang menyebabkan pencemaran misalnya asap dari pabrik. Pencemaran biologis adalah pencemaran yang disebabkan oleh berbagai macam
mikroorganisme penyebab penyakit misalnya sumur atau sumber air yang digunakan sehari-hari tercemar kuman penyebab penyakit (Saktiyono, 2007 : 156).
Berdasarkan dampak langsung yang ditimbulkan pencemaran, menurut Wardhana (2004:27) pencemaran lingkungan dibedakan menjadi tiga yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran daratan.
1) Pencemaran Udara
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.
Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu: a. faktor internal (secara alamiah)
b. faktor eksternal (karena ulah manusia)
Komponen yang paling berpengaruh dalam pencemaran udara antara lain: 1. Karbon Monoksida (CO)
2. Nitrogen Oksida (NOx)
3. Belerang Oksida (SOx)
4. Hidro Karbon (HC)
(32)
Dampak pencemaran udara:
- dampak pencemaran oleh karbon monoksida - dampak pencemaran oleh nitrogen oksida - dampak pencemaran oleh belerang oksida - dampak pencemaran oleh hidrokarbon
- dampak pencemaran oleh partikel ( penyakit silikosis, asbestosis, bisinosis, antrakosis, biriliosis)
-Dampak pencemaran udara lainnya (dampak kebisingan, dampak pemakaian insektisida, dampak kerusakan ozon dan efek rumah kaca)
2) Pencemaran Air
Air tercemar apabila air tersebut telah menyimpang dari keadaan normalnya. Keadaan normal air tergantung pada faktor penentu, yaitu kegunaan air dan asal sumber air.
Indikator bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui:
- Adanya perubahan suhu air
- Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen - Adanya perubahan warna, bau, dan rasa air
- Timbulnya endapan, koloidal bahan terlarut - Adanya mikroorganisme
(33)
16
Komponen pencemar air dikelompokkan sebagai berikut: - Bahan buangan padat
- Bahan buangan organik - Bahan buangan anorganik
- Bahan buangan olahan bahan makanan - Bahan buangan cairan berminyak - Bahan buangan zat kimia
- Bahan buangan berupa panas
Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran air dapat berupa: - Air menjadi tidak bermanfaat lagi
- Air menjadi penyebab timbulnya penyakit
Usaha penanggulangan dampak pencemaran lingkungan: 1. Penanggulangan secara non-teknis
- penyajian informasi lingkungan - analisi mengenai dampak lingkungan
- perencanaan kawasan kegiatan industri dan teknologi - pengaturan dan pengawasan kegiatan
- menanamkan perilaku disiplin
2. Penanggulangan secar teknis - mengubah proses
- mengganti sumber energi - mengelola limbah
(34)
- menambah alat bantu (filter udaar, pengendap silikon, filter basah, pengendap sistem gravitasi, pengendap elektrostatik)
(35)
III.METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3 Pringsewu.
B. Populasi dan Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMP Negeri 3
Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014, yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling, dimana penentuan subjek penelitiandidasarkan pada tujuan penelitian peneliti (Sukardi, 2011: 64). Berdasarkan teknik tersebut, maka kelas VII1, VII2, VII3, VII4, dan VII5,
di SMP Negeri 3 Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014 diambil sebagai subjek penelitian.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
deskriptif sederhana yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan faktual mengenai fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
(36)
diselidiki (Nazir, 2005:54). Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Ali dalam Koestoro dan Basrowi (2006: 99) menyebutkan metode survei adalah suatu metode penelitian yang dilakukan sekumpulan objek yang cukup banyak dalam suatu jangka waktu tertentu.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu:
(1) Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut: a. Membuat surat izin penelitian ke sekolah tempat diadakannya
penelitian.
b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, serta melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA untuk
mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti. c. Menetapkan sampel penelitian
d. Membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi dan soal tes untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa.
(2) Pelaksanaan Penelitian
a. Mengikuti kegiatan pembelajaran materi dampak pencemaran bagi kehidupan yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran IPA.
(37)
20
b. Melakukan observasi dengan cara merekam kegiatan belajar mengajar dan mencatatnya dalam lembar observasi.
c. Memberikan soal tes pada siswa untuk melihat kemampuan berfikir kreatif siswa setelah proses pembelajaran konsep pencemaran lingkungan berakhir.
d. Mendeskripsikan kemampuan berfikir kreatif peserta didik.
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis Data
Data penelitian yang diambil dalam penelitian ini berupa data kualitatif. Data kualitatif berupa deskripsi kemampuan berfikir kreatif siswa pada konsep pencemaran lingkungan yang diperoleh dari dokumentasi, lembar observasi dan jawaban soal tes siswa.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan:
1. Observasi
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap LKS dan Poster yang dibuat oleh siswa pada konsep pencemaran lingkungan sesuai dengan aspek yang telah ditentukan pada tabel 1 dan tabel 2.
(38)
Tabel 1. Lembar penilaian KBK LKS
No Nama
siswa
Persentase KBK Siswa
Jumlah Nilai
1 2 3 4
No.soal No. soal No. soal No. soal
1
2 3 dst.
Jumlah skor Jumlah total skor
Skor maksimum Persentase
Kriteria
Keterangan kriteria penilaian kemampuan berpikir kreatif siswa: 1. Kelancaran (fluency)
0) Tidak menjawab
1) Tidak lancar memberikan jawaban
2) Kurang mampu mencetuskan banyak ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian masalah, dengan lancar.
3) Mampu mencetuskan banyak ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian masalah, dengan lancar.
2. Keluwesan (flexibility) 0) Tidak menjawab
1) Tidak memberikan jawaban sesuai permasalahan.
2) Mampu menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.serta mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda- beda namun kurang sesuai dengan permasalahan.
3) Mampu menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.serta mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda- beda sesuai dengan permasalahan.
3. Keaslian (originality) 0) Tidak menjawab
1) Tidak memberikan jawaban dengan ungkapan baru 2) Kurang mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik 3) Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik , memberikan jawaban yang lain dari yang sudah biasa.
4. Elaborasi (elaboration) 0) Tidak menjawab
1) Tidak mampu mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan,memperinci detil-detil serta memperluas suatu gagasan 2) Kurang mampu mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan,memperinci detil-detil serta memperluas suatu gagasan 3) Mampu mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan,memperinci detil-detil serta memperluas suatu gagasan (Dimodifikasi dari Williams dalam Kruse, 2011: 5).
(39)
22
Tabel 2. Lembar penilaian KBK poster siswa
No Nama Persentase KBK Siswa Jumlah Nilai
1 2 3
1 2 3 dst. Jumlah skor Skor maksimum Persentase Kriteria
Keterangan kriteria penilaian kemampuan berpikir kreatif siswa: A. Kelancaran (fluency)
0. Tidak ada kalimat berisi cara atau saran untuk berperan dalam mengurangi pencemaran
1. Kalimat yang dibuat berisi cara atau saran untuk berperan dalam mengurangi pencemaran sangat sedikit, namun kurang sesuai dengan tujuan
2. Mampu memberikan beberapa kalimat berisi cara atau saran untuk berperan dalam mengurangi pencemarans dan sesuai dengan tujuan 3. Mampu memberikan banyak kalimat berisi cara atau saran untuk berperan dalam mengurangi pencemaran sesuai dengan tujuan
B. Elaborasi (elaboration)
0. Siswa tidak mampu menggunakan kreatifitas dalam mewarnai gambar poster
1. Siswa kurang mampu menggunakan kreatifitas dalam mewarnai seluruh gambar poster serta tidak dapat mempertegas informasi yang
disampaikan
2. Siswa kurang mampu menggunakan kreatifitas dalam mewarnai seluruh gambar poster dengan warna yang sesuai dengan warna aslinya namun dapat mempertegas informasi yang disampaikan
3. Siswa mampu menggunakan kreatifitas dalam mewarnai seluruh gambar poster dengan warna yang sesuai dengan warna aslinya untuk mempertegas informasi yang disampaikan
C. Keaslian (originality)
0. Tidak mampu menampilkan kalimat ajakan
1. Mampu menampilkan kalimat ajakan yang persuasif namun menggunakan kalimat ajakan yang sudah biasa
2. Mampu menampilkan kalimat ajakan yang baru dan unik, namun bahasa yang digunakan kurang persuasif.
3. Mampu menampilkan kalimat ajakan yang baru dan unik serta menggunakan bahasa yang persuasif.
(Dimodifikasi dari Williams dalam Kruse, 2011: 5).
2. Tes Tertulis
(40)
terhadap subjek penelitian setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Tes tertulis digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran biologi pada konsep pencemaran lingkungan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari hasil observasi dan tes. Data yang diperoleh dari dokumentasi berupa Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, daftar nilai siswa, foto-foto , serta video pelaksanaan proses pembelajaran yang memberikan gambaran keadaan pelaksanaan pembelajaran.
F . Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Data-data yang diperoleh dideskripsikan tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap subjek penelitian dan dilaporkan sesuai dengan apa adanya. Hasil deskripsi data diperoleh dari nilai observasi dan nilai tes tertulis. Analisis data yang terdapat dalam penelitian ini yaitu:
1. Observasi
Data hasil observasi yang diperoleh melalui lembar penilaian kemampuan berpikir kreatif siswa yaitu menggunakan rubrik penilaian poster dan rubrik penilaian LKS (Lembar Kerja Siswa). Selanjutnya data dianalisis sehingga didapat nilai yang dicari. Langkah-langkah yang dilakukan
(41)
24
untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif siswa adalah sebagai berikut.
a). Analisis penilaian KBK LKS
1). Menentukan nilai kemampuan berpikir kreatif setiap siswa dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
S1 = Nilai KBK LKS yang dicari;
R1 = Jumlah skor KBK LKS yang diperoleh; N1= Jumlah skor KBK LKS maksimum (Dimodifikasi dari Purwanto, 2008: 112).
2). Menentukan persentase kemampuan berpikir kreatif siswa dalam satu kelas dengan menggunakan rumus:
R
NP = X 100% SM
Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari R = Jumlah skor yang didapat SM = Skor maksimum
(Dimodifikasi dari Purwanto, 2008: 102).
3). Menafsirkan atau menentukan persentase KBK siswa sesuai kriteria pada Tabel 3.
Tabel 3. Kriteria Persentase KBK siswa
Persentase (%) Kriteria
86 – 100 Sangat Tinggi
76 – 85 Tinggi
60 – 75 Sedang
55 – 59 Rendah
≤ 54 Sangat Rendah
(Dimodifikasi dari Purwanto, 2008: 103). R1
S1 = x 100
(42)
b). Analisis penilaian KBK Poster
1). Menentukan nilai kemampuan berpikir kreatif setiap siswa dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
S2 = Nilai KBK poster yang dicari;
R2 = Jumlah skor KBK poster yang diperoleh; N2= Jumlah skor KBK poster maksimum (Dimodifikasi dari Purwanto, 2008: 112).
2). Menentukan persentase kemampuan berpikir kreatif siswa dalam satu kelas dengan menggunakan rumus:
R
NP = X 100% SM
Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari R = Jumlah skor yang didapat SM = Skor maksimum
(Dimodifikasi dari Purwanto, 2008: 102).
3). Menafsirkan atau menentukan persentase KBK siswa sesuai kriteria pada tabel 3.
2. Tes tertulis
Menghitung skor tes tertulis kemampuan berpikir kreatif yang telah dikerjakan oleh siswa. Hasil pekerjaan siswa pada tes masing-masing diberi skor sesuai dengan pedoman atau rubrik kemampuan berpikir kreatif. Untuk melihat kemampuan berpikir kreatif siswa pada tes tertulis digunakan tabel 4 berikut.
R2
S2 = x 100
(43)
26
Tabel 4. Kemampuan berpikir kreatif siswa
No Nama siswa
Aspek KBK yang
Diamati Jumlah Nilai
1 2 3 4
1 2 3 dst
Jumlah skor Jumlah total skor skor Maksimum Persentase Kriteria
Keterangan Aspek KBK:
1) Kelancaran; 2) Keluwesan; 3) Keaslian; 4) Elaborasi (Dimodifikasi dari Williams dalam Kruse, 2011: 5).
Kemudian data dianalisis sehingga didapat nilai dan persentase yang dicari. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Menentukan nilai pada setiap indikator kemampuan berpikir kreatif menggunakan rumus:
Keterangan:
S3 = Nilai KBK yang diharapkan (dicari); R3 = Jumlah skor KBK yang diperoleh; N3= Jumlah skor KBK maksimum (dimodifikasi dari Purwanto, 2008: 112).
2. Menentukan persentase kemampuan berpikir kreatif siswa dalam satu kelas dengan menggunakan rumus:
R
NP = X 100% SM
Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari R = jumlah skor yang didapat SM = skor maksimum
(Dimodifikasi dari Purwanto, 2008: 102). R3
S3 = x 100
(44)
3. Menafsirkan atau menentukan persentase KBK siswa sesuai kriteria pada tabel 4.
Kemudian setelah diperoleh nilai kemampuan berpikir kreatif setiap siswa dari nilai LKS, nilai poster dan nilai tes tertulis, peneliti menentukan kriteria KBK siswa dengan menggabungkan nilai KBK yang diperoleh dengan rumus:
Keterangan:
KBK= Kemampuan Berpikir Kreatif S1 = Nilai KBK lembar observasi LKS S2 = Nilai KBK lembar observasi poster S3 = Nilai KBK tes tertulis
( Dimodifikasi dari Kemendikbud, 2013: 14).
Dengan demikian maka akan diperoleh nilai akhir kemampuan berpikir kreatif siswa dari nilai gabungan tersebut. Selanjutnya nilai yang diperoleh diinterpretasikan berdasarkan kriteria kemampuan berpikir kreatif pada tabel 5.
Tabel 5. Kriteria Kemampuan Berpikir Kreatif
Interval Kriteria
86 – 100 Sangat Tinggi 76 – 85 Tinggi
60 – 75 Sedang
55 – 59 Rendah
≤ 54 Sangat Rendah
(Dimodifikasi dari Purwanto, 2008: 103). S1+S2+S3
KBK =
(45)
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pringsewu pada konsep pencemaran lingkungan memiliki kriteria rendah.
1. Kemampuan berpikir kreatif siswa dilihat dari LKS berkriteria rendah. Kriteria aspek kelancaran dan elaborasi sangat rendah, sedangkan kriteria aspek keluwesan dan keaslian sedang.
2. Kemampuan berpikir kreatif siswa dilihat dari penilaian poster berkriteria sangat rendah. Kriteria aspek kelancaran dan elaborasi sangat rendah, sedangkan kriteria aspek keaslian rendah.
3. Kemampuan berpikir kreatif siswa dilihat dari penilaian tes tertulis
berkriteria sedang. Kriteria aspek kelancaran, keaslian dan elaborasi sedang, sedangkan kriteria aspek keluwesan sangat rendah.
4. Pembelajaran biologi pada materi pencemaran lingkungan dengan metode pendekatan saintifik dan pembelajaran berbasis masalah tidak berjalan dengan baik, sehingga kurang mampu memunculkan kemampuan berpikir kreatif siswa.
(46)
B. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dirumuskan di atas, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut.
1. Kemampuan berpikir kreatif siswa perlu ditingkatkan dalam pembelajaran biologi. Upaya peningkatan ini dapat menggunakan metode pembelajaran seperti Problem Posing, Problem Solving, Open Ended, serta metode-metode pembelajaran lain yang mampu memberikan kesempatan siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.
2. Dalam proses pembelajaran, sebaiknya guru mampu memahami dan menerapkan metode pembelajaran yang digunakan dalam RPP, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan diharapkan dapat memunculkan serta meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa
3. Dalam membuat soal evaluasi kemampuan berpikir kreatif siswa, sebaiknya dibuat setelah proses pembelajaran berlangsung, sehingga mampu mempertimbangkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal.
(47)
DAFTAR PUSTAKA
Ambarjaya, Beni. 2008. Model-model Pembelajaran Kreatif. Tinta Emas: Bandung
Beetlestone, Florance. 2011. Creative Learning. Nusa Media: Bandung Darryn Kruse. 2011. Thinking Strategies for the Inquiry Classroom. Tersedia
Online di http://kkim.wmwikis.net/file/view/Kim_2011_Creativity_ Crisis.pdf. Tanggal akses: 12 Desember 2013, pukul 19.38 WIB
Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor. Depdiknas-Dikdasmen: Jakarta Fardah, Dini Kinanti. 2012. Analisis Proses dan Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa dalam Matematika Melalui Tugas Open-Ended. Jurnal Kreano, ISSN: 2086-2234 Volume 3 Nomor 2 Desember 2012. Tersedia Online di
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/view/2616. Tanggal akses: 10 Maret 2014, pukul 20.33 WIB
Kemendikbud. 2013. Buku 2Penilaian Portofolio. Tersedia online di
http://aula.unair.ac.id/file.php/1/SERDOS_2013/Asesor_Serdos_2014/buku _ii_penilaian_portofolio_serdos_tahun_2013.pdf. Tanggal akses: 21 April 2014,, pukul 16.26 WIB
Koestoro, B dan Basrowi. 2006. Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan.
Yayasan Kampusina: Surabaya
Munandar, Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Gramedia: Jakarta
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta
Purwanto, N. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya: Bandung
Saktiyono. 2007. IPA Biologi SMP dan MTs. PT. Gelora Aksara Pratama: Jakarta Semiawan, Cony. 1987. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah
(48)
Setyabudi, Iman. 2011. Hubungan Antara Adversiti dan Inteligensi dengan
Kreativitas. Jurnal Psikologi Volume 9 Nomor 1, Juni 2011. Tersedia online di http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Psi/article/download/91/88. Tanggal akses 10 Februari 2014, pukul 21.35 WIB
Sudargo, Fransisca. 2012. Metapedagogi dalam pendidikan Guru Biologi:
Membangun Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Melalui Pembelajaran Berbasis Praktikum. Terdia Online di http://berita.upi.edu/2012/04/25/. Tanggal akses 12 Desember 2013, pukul 17.45 WIB
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. UNY Press: Yogyakarta Sukardi. 2011 . Metodologi Penelitian Pendidikan. PT Bumi Aksara: Jakarta Supardi. Peran Berpikir Kreatif dalam Proses Pembelajaran Matematika.
Tersedia online di http://portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1598/1/ 9.%20Supardi%20248-262.pdf. Tanggal akses: 9 Februari 2014, pukul 21.35 WIB
Supriadi, Dedi. 1994. Kreativitas, Kebudayaan dan Perkembangan IPTEK. Bangung: Alfabeta
Suryadi, Didi dan Tatang Herman. 2008. Eksplorasi Matematika Pembelajaran Pemecahan Masalah. Karya Duta Wahana: Jakarta
Tarnoto, Nissa dan Alfi Purnamasari. 2009. Perbedaan Kreativitas Siswa SMP N 2 MoyudanDditinjau dari Tingkat Pendidikan Ibu. Jurnal Humanitas, Vol. VI No.2 Aguastus 2009. Tersedia Online di http://core.kmi.open.ac.uk/ download /pdf /11820170.pdf. Tanggal akses: 10 Maret 2014, pukul 22.32 WIB
Wahono, dkk. 2013. Buku guru Ilmu Pengetahuan AlamSMP. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta
Wardhana, Arya Wisnu. 2004. Dampak pencemaran Lingkungan. Andi Yogyakarta: Yogyakarta
(49)
62
63
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Pringsewu
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII (Tujuh)/ Genap
Tahun Pelajaran : 2013 / 2014
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup Pencemaran dan Dampak Pencemaran bagi Kehidupan Mengamati :
Mengamati gambar atau tayangan tentang peristiwa pencemaran lingkungan (udara, air, tanah) dan dampaknya bagi
Tugas
Buatlah tulisan tentang upaya yang dapat dilakukan sehari-hari untuk mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan .
7 JP
Buku paket,
Lembar kerja Praktikum
Buku atau sumber belajar yang relevan L ampi ran 1. S il a b u s 62
(50)
63
kehidupan
Menanya:
Menanyakan apakah yang dimaksud dengan
pencemaran?
Menanyakan bahan/zat apa saja yang dapat
menyebabkan pencemaran udara, air, dan tanah ?
Menanyakan
bagaimanakah bahan/zat tersebut dihasilkan ?
Menanyakan pakah efek bahan/zat tersebut bagi lingkungan?
Eksperimen/eksplorasi :
Mendata berbagai jenis zat/bahan yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
Mengsosiasi :
Mengolah data yang diperoleh ke dalam bentuk tabel.
Mengelompokkan bahan/zat pencemar berdasarkan lingkungan
Unjuk Kerja
Ceklist lembar pengamatan kegiatan eksplor
Portofolio
Laporan tertulis kelompok dan hasil penugasan.
Tes
Tes tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda Contoh soal PG : Kegiatan industri dapat menimbulkan panas yang umumnya berasal dari gerakan mesin. Jika air hasil industri tersebut dibuang ke perairan maka suhu perairan menjadi panas. Panasnya suhu perairan
dapat berakibat …………
a. kandungan oksigen di pera iran menjadi rendah
Media elektronik
(51)
64
63
yang dicemarinya beserta efek yang ditimbulkan bagi lingkungan tersebut.
Komunikasi :
Diskusi kelompok untuk membahas hasil eksplorasi dan pengelompokkan bahan pencemar
berdasarkan lingkungan yang dicemari.
Menyampaikan hasil eksplorasi di depan kelas.
Menyampaikan informasi lebih jauh tentang
pencemaran lingkungan.
b. kandungan zat organik diperairan berkurang c. kandungan zat anorganik
diperairan bertambah d. kadar pH air menjadi
bertambah
Pringsewu, Mei 2014 Mengetahui,
Kepala SMPN 3 Pringsewu Guru Mata Pelajaran
Suprapto, M.Pd Isti Maryani, Amd. Pd
(52)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMPN 3 Pringsewu
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/semester : VII/2
Materi Pokok : Dampak Pencemaran bagi Kehidupan
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (5 JP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
1.1.1 Menjaga kelestarian lingkungan (biotik dan
abiotik) sebagai ciptaan Tuhan merupakan wujud pengamalan agama yang dianutnya
(53)
66
lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.3. Menunjukkan perilaku bijaksana dan
bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam memilih penggunaan alat dan bahan untuk menjaga kesehatan diri dan
lingkungan
2.3.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungan
4. 3.9. Mendeskripsikan pencemaran dan
dampaknya bagi makhluk hidup
3.9.1 Menjelaskan pencemaran 3.9.2 Membedakan jenis-jenis pencemaran
3.9.3 Menjelaskan dampak pencemaran pada makhluk hidup
3.9.4 Menjelaskan upaya pencegahan
dan penanggulangan terjadinya dampak pencemaran pada
makhluk hidup 5. 4.12.Menyajikan hasil
observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya
4.12.1 Melakukan penyelidikan untuk mengetahui pengaruh pencemaran terhadap lingkungan
4.12.2 Mengomunikasikan hasil penyelidikan tentang
pengaruh pencemaran terhadap lingkungan
(54)
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1) Selama proses pembelajaran, peserta didik mampu menjaga lingkungan belajar agar tetap bersih.
2) Disajikan suatu kasus otentik, peserta didik mampu mengidentifikasi jenis pencemaran.
3) Peserta didik mampu menyebutkan ciri-ciri pencemaran.
4) Peserta didik mampu merumuskan masalah sesuai dengan kasus yang diberikan.
5) Peserta didik mampu merumuskan hipotesis dari permasalahan tersebut. 6) Setelah merumuskan hipotesis, peserta didik mampu menguji hipotesis
melalui kegiatan eksperimen.
7) Peserta didik mampu melakukan kegiatan eksperimen.
8) Dalam melakukan kegiatan eksperimen, peserta didik mampu bekerja sama.
9) Peserta didik mampu menyimpulkan hasil eksperimen sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan.
10) Peserta didik mampu mempresentasikan hasil eksperimen sebelumnya secara lisan atau tertulis.
Pertemuan 2
1) Peserta didik mampu menjelaskan dampak pencemaran.
2) Peserta didik mampu memberi contoh lingkungan yang tercemar.
3) Peserta didik mampu menampilkan poster yang telah dibuat di rumah yang berisi ajakan kepada masyarakat dalam upaya mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
4) Peserta didik mampu memberikan komentar terhadap poster yang ditampilkan kelompok lain.
(55)
68
5) Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat bekerja sama dalam menyelesaikan tugas.
Pertemuan 3
Ulangan Harian
D. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan 1
Pengertian pencemaran
Jenis-jenis pencemaran lingkungan
Ciri-ciri lingkungan tercemar
Eksperimen pengaruh pencemaran terhadap makhluk hidup 2. Pertemuan 2
Ciri-ciri pencemaran
Dampak pencemaran lingkungan
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan
E. Metode Pembelajaran
1) Pendekatan Saintifik
2) Pembelajaran Berbasis Masalah
F. Sumber Belajar
1. Wahono, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII Buku Siswa. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. hal. 192-197. 2. Wahono, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII Buku
Guru. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. hal. 234-236.
3. Wasis, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. hal. 290-300.
(56)
G. Media Pembelajaran
Media
Video pencemaran lingkungan
Poster
(disiapkan oleh peserta didik)
Alat
Toples atau gelas plastik 4 buah
Stopwatch
Gelas ukur 250 ml
Kertas lakmus, pH Universal
Alat tulis
Pipet tetes
Bahan
Air
Ikan lele 4 ekor
Sabun mandi cair, sabun cuci piring cair, sabun cuci pakaian cair atau deterjen cair
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1 (2 JP)
a. Pendahuluan (10 menit )
1) Guru menyampaikan salam dan menanyakan kehadiran peserta didik.
2) Guru meminta peserta didik untuk memeriksa kolong meja masing-masing dan mengambil sampah yang ditemukan, dan meletakkan di tempatnya.
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
(57)
70
b. Kegiatan inti (60 menit)
1) Mengamati:
Peserta didik mencermati permasalahan otentik yang disajikan guru (video tentang pencemaran air dan udara).
2) Menanya:
Setelah mencermati permasalahan otentik, peserta didik diminta untuk memberikan ciri-ciri lingkungan yang tercemar
3) Merumuskan pertanyaan sebagai masalah penelitian.
4) Guru membagi siswa dalam kelompok (4-5 siswa/kelompok) 4) Mengumpulkan data:
Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk merancang eksperimen berdasarkan hipotesis yang mereka buat (LKS). 5) Setiap kelompok melakukan eksperimen berdasarkan rancangan
yang telah mereka buat. 6) Mengasosiasi:
Peserta didik berdiskusi untuk menganalisis hasil eksperimen dengan menggunakan LKS dan menyimpulkannya.
7) Mencipta:
Peserta didik menyiapkan laporan hasil eksperimen serta membuat poster yang berisi ajakan upaya mencegah terjadinya pencemaran (tugas diselesaikan di rumah).
8) Peserta didik diminta untuk melaporkan hasil eksperimen yang telah mereka lakukan.
c. Penutup (10 menit)
1) Guru mengingatkan peserta didik untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dan menyampaikan rubrik penilaian tugas sehingga peserta didik dapat berusaha untuk memperoleh nilai maksimum.
2) Peserta didik membersihkan lantai kelas dan membuang sampah pada tempatnya.
(58)
2. Pertemuan 2 (1 JP)
a. Pendahuluan (5 menit )
1) Guru menyampaikan salam dan menanyakan kabar peserta didik. 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (30 menit)
1) Secara berkelompok, peserta didik menyiapkan poster yang telah dibuat di rumah.
2) Mengomunikasikan:
Masing-masing kelompok menampilkan poster yang mereka buat pada pertemuan sebelumnya.
3) Peserta didik mendapat umpan balik dari teman maupun guru dari hasil presentasinya.
4) Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelas. 5) Guru membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap hasil eksperimen serta poster yang telah mereka buat.
c. Penutup (5 menit)
1) Guru memberi penghargaan untuk kelompok dengan penampilan terbaik.
2) Peserta didik memastikan kelas dalam keadaan rapi dan bersih.
3. Pertemuan 3 (2 JP)
Ulangan Harian (25 menit)
Mengerjakan soal uraian sejumlah 2 butir soal
Pembahasan/Refleksi (20 menit)
Membahas soal/melakukan refleksi terhadap indikator pencapaian kompetensi
(59)
72
Perbaikan/Pengayaan (25 menit)
Hasil analisis Ulangan Harian: a. Tuntas secara klasikal
Melaksanakan program pengayaan, sementara peserta didik yang tidak tuntas mengikuti program perbaikan.
b. Tidak tuntas secara klasikal
Melaksanakan program perbaikan, sementara peserta didik yang tuntas mengikuti program pengayaan.
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian: tes tertulis b. Bentuk Instrumen: soal uraian 2. Keterampilan
a. Teknik Penilaian: observasi
b. Bentuk Instrumen: lembar observasi
Pringsewu, Mei 2014 Mengetahui,
Kepala SMPN 3 Pringsewu Guru Mata Pelajaran
Suprapto, M.Pd Isti Maryani, Amd. Pd
(60)
Pengaruh Jenis Sabun terhadap Perilaku Ikan
Tujuan
Siswa mampu menjelaskan dampak pencemaran pada makhluk hidup.
Masalah
Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan adaptif terhadap perubahan lingkungan di habitatnya. Misalnya, ikan lele dapat hidup pada habitat air dengan derajat keasaman yang relatif normal dengan nilai pH 7. Perubahan lingkungan perairan yang dicemari limbah sabun atau deterjen, pH air lingkungan itu akan meningkat lebih dari 7.
A.Rumusan masalah
Dari pernyataan tersebut, tuliskan sebuah rumusan masalah penelitian.
... ... ... ...
: ...
...
... ... ... : ...
(61)
74
B.Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tuliskan hipotesis kalian!
... ... ... ...
Alat
Toples atau gelas plastik 4 buah
Stopwatch
Gelas ukur 250 ml
Kertas lakmus, pH Universal
Alat tulis
Pipet tetes
Bahan
Air
Ikan lele 4 ekor
Sabun mandi cair, sabun cuci piring cair, sabun cuci pakaian cair atau deterjen cair
C.Merancang Langkah-langkah Eksperimen
Rancanglah langkah-langkah yang diperlukan untuk menguji hipotesismu. Gunakan berbagai alat dan bahan yang sudah disediakan.
... ... ... ... ... ... ... ...
(62)
... ...
Melakukan Eksperimen
Setelah merancang langkah-langkah eksperimen, laksanakanlah eksperimen dengan baik dan benar.
D.Pertanyaan
1. Bagaimanakah perilaku ikan pada tiap perlakuan setelah 2 menit?
... ... ... ... 2. Dari ketiga jenis sabun yang diuji, urutkan jenis sabun yang memiliki
dampak negatif paling berat ke yang paling ringan!
... ... ... ... 3. Apakah semua ikan merespon terhadap perbedaan air dengan cara yang
sama ? Jika ya, jelaskan!
... ... ... ... 4. Adakah upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya
pencemaran yang disebabkan oleh limbah tersebut?Bagaimana caranya? ... ... ... ... 5. Bagaimanakah perilaku ikan jika di perairan tercemar oleh limbah yang
(63)
76
... ... ... ... 6. Apakah limbah sabun atau deterjen tersebut berpengaruh pada makhluk
hidup yang lain? Jika ada, jelaskan bagaimana pengaruhnya.
... ... ... ...
(64)
KUNCI JAWABAN LKS
A. Rumusan masalah
1). Apakah sabun berpengaruh terhadap perilaku ikan?
2). Apakah perubahan pH berpengaruh terhadap perilaku ikan?
B. Hipotesis
1). Sabun berpengaruh terhadap peilaku ikan
2. Perubahan ph berpengaruh terhadap perubahan ikan
C. Langkah-langkah percobaan 1). Menyiapkan alat dan bahan
2). Mengisi toples atau gelas plastik dengan air
3). Memasukkan masing-masing jenis sabun ke dalam toples/gelas plastik yang berbeda
4). Mengaduk sabun pada masing-masing toples/gelas plastik sampai tercampur rata
5). Memasukkan 1 ekor ikan pada masing-masing toples/gelas plastik 6). Mengamati perilaku ikan setelah 2 menit di dalam toples/gelas plastik tersebut
7). Mencatat hasil pengamatan
D. Pertanyaan
1. Pergerakan ikan melambat dan hampir pingsan, pergerakan operculum lambat, melompat ke permukaan air
2. Sabun cuci pakaian cair-sabun cuci piring cair-sabun mandi cair
3. Tidak, karena ikan diberi perlakuan yang berbeda-beda. Semua ikan pada air yang berisi sabun pergarakannya melambat, mulut membuka dan menutup dengan lambat, dan pingsan. Sedangkan untuk ikan yang berada pada air jernah, ikan tetap berenang seperti biasa.
(65)
78
4. Ada.
-Menggunakan sabun yang ramah lingkungan -Menggunakan sabun secukupnya
5. Akan menggangu pernapasan ikan, Pergerakan ikan terganggu, Proses metabolisme ikan terganggu dan Ikan akan mati
6. Ya.
Pada manusia: Air yang tercemar akan mengakibatkan gatal-gatal dan menyebarnya wabah penyakit kulit.
Pada tumbuhan: Air yang tercemar akan diserap akar tumbuhan sehingga mengakibatkan keracunan, menggangu proses metabolisme dan
menyebabkan kematian.
Pada organisme perairan sungai/laut: air yang tercemar akan menggangu keberlangsungan hidupnya.
(66)
Lampiran 4. Soal Tes
SOAL
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi)
Sub Materi : Dampak Pencemaran Lingkungan
Alokasi Waktu : 20 menit
Jumlah Soal : 2 butir soal uraian
Nama :………. Nilai : ………
Kelas : ………
Petunjuk Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!
Setiap jawaban benar diberi skor sesuai keterangan skor per item soal, dan jika tidak menjawab diberi skor 0.
1. Amatilah gambar berikut!
A B
a. Dari kedua gambar di atas, manakah yang menunjukkan terjadinya pencemaran? Berikan alasanmu (minimal1)! (skor 2)
b. Analisislah minimal 2 masalah yang dapat berdampak terhadap lingkungan dan makhluk hidup berdasarkan kondisi pada gambar B! (skor 4)
... ... ...
(67)
80
... ... ... ... ... ... ... ...
2. Perhatikan gambar berikut!
Keterangan : Pabrik X, merupakan pabrik yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya.
a. Dari gambar tersebut, jenis pencemaran apa yang dapat terjadi? (skor 2) b. Buatlah alur cerita terjadinya pencemaran sesuai gambar! (skor 4)
(68)
c. Buatlah minimal 4 rencana untuk menanggulangi dampak pencemaran yang mungkin terjadi! (skor 4)
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
SELAMAT MENGERJAKAN SEMOGA BERHASIL
(69)
82
Kisi – Kisi Soal
Jenis Sekolah : SMP Alokasi Waktu : 20 Menit
Mata Pelajaran : Biologi Jumlah Soal : 2
Kelas / Semester : VII / 2 Penulis : Nindy Profithasari
Kompetensi Inti (KI) : 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
Kompetensi Dasar (KD) : 3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup
Materi Pelajaran
Indikator Pencapaian
Aspek Kemampuan
Berpikir Kreatif
Bentuk Soal
Butir Soal dan Kunci Jawaban
Dampak Pencemaran bagi
Kehidupan
Uraian 2. Amatilah gambar berikut!
A B
(1)
No Nama Nilai KBK Siswa Jumlah KBK Kriteria
S1 S2 S3
1 Abi Fahru Nabila Wintoro 80,95 44,44 62,50 187,89 62,63 S
2 Alib Tiya 38,10 33,33 56,25 127,68 42,56 SR
3 Andreas Bremara Abiprodjo 47,62 55,56 75,00 178,18 59,39 R
4 Aninditha Azahra 52,38 22,22 56,25 130,85 43,62 SR
5 Aqshal Dwi Raldo 61,90 66,67 93,75 222,32 74,11 S
6 Bayu Putra Pradana 71,43 44,44 56,25 172,12 57,37 R
7 Billy Ega Fadillah 52,38 22,22 100,00 174,60 58,20 R
8 Devan Ramadhani 47,62 33,33 31,25 112,20 37,40 SR
9 Dimas Tri Prasetyo 52,38 55,56 75,00 182,94 60,98 S
10 Dita Kusumawardani 80,95 44,44 68,75 194,14 64,71 S
11 Fahra Cahya Ningrum 47,62 55,56 56,25 159,43 53,14 SR
12 Ferdi Dwi Candra 52,38 22,22 18,75 93,35 31,12 SR
13 Fiqih Aulia Pradana 61,90 66,67 75,00 203,57 67,86 S
14 Friska Anggun Amelia 71,43 44,44 81,25 197,12 65,71 S
15 Hanifah Fatimatuz Zahra 52,38 55,56 25,00 132,94 44,31 SR
16 Ivelin Hilda Putri 52,38 22,22 50,00 124,60 41,53 SR
17 Kiki Amalia 80,95 44,44 56,25 181,64 60,55 S
18 Ludfina Jakaria 47,62 33,33 56,25 137,20 45,73 SR
19 Maskuri Muhammad Cahyadi 38,10 33,33 56,25 127,68 42,56 SR
20 Melatul Ulfa Hasanah 38,10 33,33 62,50 133,93 44,64 SR
21 Muhamad Alvin 47,62 55,56 25,00 128,18 42,73 SR
22 Muhammad Ilyas 52,38 22,22 50,00 124,60 41,53 SR
23 Mutiara Sani 61,90 66,67 75,00 203,57 67,86 S
24 Nabilla Fatmawati 71,43 44,44 50,00 165,87 55,29 R
25 Noval Chandra Mustofa 52,38 22,22 87,50 162,10 54,03 SR
26 Nurcholis 47,62 33,33 25,00 105,95 35,32 SR
27 Puji Rahayu 52,38 55,56 50,00 157,94 52,65 SR
28 Putri Rizkhia Wati 80,95 44,44 43,75 169,14 56,38 R
29 Reynaldi Juniarto 38,10 33,33 75,00 146,43 48,81 SR
30 Sheila Septiana Wardhani 52,38 22,22 56,25 130,85 43,62 SR
31 Shinta Rimadhani 61,90 66,67 56,25 184,82 61,61 S
32 Talitha Nirmala Ramadhani 71,43 44,44 43,75 159,62 53,21 SR
33 Topo Naporo 52,38 22,22 43,75 118,35 39,45 SR
34 Yayang Larantika 52,38 55,56 37,50 145,44 48,48 SR
Persentase ± Sd 51,74±10,64 SR
Keterangan: ST = Sangat Tinggi; T = Tinggi; S = Sedang; R = Rendah; SR = Sangat Rendah S1= Nilai KBK LKS; S2= Nili KBK Poster; S3= Nilai KBK Tes Tertulis
(2)
Tabel 26. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas VII.2
No Nama Skor KBK Jumlah Pembagi KBK Kriteria
S1 S2 S3
1 Abdul Azis B. 52,38 55,56 68,75 176,69 3 58,90 R
2 Agung Erwin P. 52,38 55,56 50,00 157,94 3 52,65 SR
3 Anom Bram Wijaya 90,48 33,33 62,50 186,31 3 62,10 S
4 Darozad Trizona 33,33 22,22 50,00 105,55 3 35,18 SR
5 Dimas Dwi Santoso 71,43 44,44 50,00 165,87 3 55,29 R
6 Edi Priyono 57,14 77,78 62,50 197,42 3 65,81 S
7 Eri Dwi Syahputra 66,67 33,33 68,75 168,75 3 56,25 R
8 Fanisa Salsabila 52,38 55,56 93,75 201,69 3 67,23 S
9 Faris Ali Fudin 52,38 55,56 87,50 195,44 3 65,15 S
10 Faturrahman Ghani 71,43 33,33 75,00 179,76 3 59,92 S
11 Febri Irawan 33,33 22,22 75,00 130,55 3 43,52 SR
12 Fikri Firmansyah 71,43 44,44 62,50 178,37 3 59,46 R
13 Fingki Megarostandi 61,90 77,78 50,00 189,68 3 63,23 S
14 Husni Mubarok 76,19 33,33 68,75 178,27 3 59,42 R
15 Issabella Sofie A. 52,38 55,56 81,25 189,19 3 63,06 S
16 Kelvin Ade Pratama 52,38 55,56 56,25 164,19 3 54,73 R
17 Khusnul Khotimah 71,43 33,33 18,75 123,51 3 41,17 SR
18 Linda Safira 57,14 55,56 62,50 175,20 3 58,40 R
19 Lutfi Liana Pramesti 52,38 55,56 87,50 195,44 3 65,15 S
20 M. Zikri Nurwansyah 71,43 33,33 75,00 179,76 3 59,92 S
21 Mega Silviana D. 33,33 22,22 43,75 99,30 3 33,10 SR
22 Muthia Kartika H. 71,43 44,44 75,00 190,87 3 63,62 S
23 Nova Esa Lucky Y. 61,90 77,78 37,50 177,18 3 59,06 R
24 Nur Afifah 76,19 33,33 81,25 190,77 3 63,59 S
25 Nuzul Kurniawan 33,33 22,22 50,00 105,55 3 35,18 SR
26 Oryvia Kafka Tabhita 71,43 44,44 68,75 184,62 3 61,54 S
27 Putri Sefiani 52,38 33,33 93,75 179,46 3 59,82 S
28 Renita Asmara N. 71,43 33,33 43,75 148,51 3 49,50 SR
29 Rio Eka Putra 71,43 44,44 56,25 172,12 3 57,37 R
30 Riyan Ronaldo 52,38 55,56 31,25 139,19 3 46,40 SR
31 Sindy Sintia Pebrianti 52,38 55,56 50,00 157,94 3 52,65 SR
32 Tarisa Masel Vani 61,90 77,78 62,50 202,18 3 67,39 S
33 Yusuf Akhsan 76,19 33,33 68,75 178,27 3 59,42 R
Persentase ± Sd 56,22±9,41 R
Keterangan: ST = Sangat Tinggi; T = Tinggi; S = Sedang; R = Rendah; SR = Sangat Rendah S1= Nilai KBK LKS; S2= Nili KBK Poster; S3= Nilai KBK Tes Tertulis
(3)
No Nama Skor KBK Siswa Jumlah KBK Krteria
S1 S2 S3
1 Aan Dimas Roliansyah 52,38 22,22 56,25 130,85 43,62 SR
2 Adhelia Andischa Putri 61,90 77,78 100,00 239,68 79,89 T
3 Agus Fajar Priana 52,38 55,56 62,50 170,44 56,81 R
4 Anggun Kurnia Lestari 61,90 77,78 68,75 208,43 69,48 S
5 Anjas Apriansyah 52,38 66,67 62,50 181,55 60,52 S
6 Astri Mutia Indriani 61,90 66,67 75,00 203,57 67,86 S
7 Caesar Janukristian Pratama 42,86 44,44 87,50 174,80 58,27 R
8 Deni Mutiara Senja 52,38 22,22 93,75 168,35 56,12 R
9 Diah Rusma Puspa Ningrum 61,90 77,78 81,25 220,93 73,64 S
10 Dwi Sekar Ayu 52,38 55,56 43,75 151,69 50,56 SR
11 Eka Nurjanah 61,90 77,78 81,25 220,93 73,64 S
12 Fahri Yonanda 47,62 66,67 93,75 208,04 69,35 S
13 Farhan Fauzi Rukmana 61,90 66,67 75,00 203,57 67,86 S
14 Farista Dwi Lestari 52,38 66,67 56,25 175,30 58,43 R
15 Fiqih Fauzi Akbar 57,14 44,44 87,50 189,08 63,03 S
16 Habel Boni Facius Panjaitan 57,14 44,44 62,50 164,08 54,69 R
17 Habib Maulana Yusuf 52,38 22,22 68,75 143,35 47,78 SR
18 Hesti Novita 61,90 77,78 56,25 195,93 65,31 S
19 Ilham Ubaidillah 52,38 55,56 68,75 176,69 58,90 R
20 Irfan Arianto 47,62 66,67 81,25 195,54 65,18 S
21 Irvi Jayantika 57,14 44,44 81,25 182,83 60,94 S
22 Mafazatun Nafisah 61,90 77,78 50,00 189,68 63,23 S
23 Mela Musyarofah 52,38 66,67 93,75 212,80 70,93 S
24 M. Farhan 61,90 66,67 93,75 222,32 74,11 S
25 Muhammad Farhan Hidayat 42,86 44,44 62,50 149,80 49,93 SR
26 Muhammad Iqbal L. 61,90 77,78 56,25 195,93 65,31 S
27 Nabilla Windi Aulia 52,38 22,22 68,75 143,35 47,78 SR
28 Rafifaldo Zulvan Nugroho 52,38 55,56 68,75 176,69 58,90 R
29 Rahmawati 47,62 66,67 62,50 176,79 58,93 R
30 Rehsya Nurfabella 61,90 77,78 100,00 239,68 79,89 T
31 Renda Citra Pratiwi 52,38 66,67 93,75 212,80 70,93 S
32 Ridwan Novrendra 61,90 66,67 50,00 178,57 59,52 S
33 Syaraztani Risky Yoga A. 42,86 44,44 75,00 162,30 54,10 SR
34 Tri Wilda Roseli 57,14 44,44 93,75 195,33 65,11 S
35 Yenita Ulfa 47,62 66,67 75,00 189,29 63,10 S
Persentase ± Sd 62,39±8,91 S
Keterangan: ST = Sangat Tinggi; T = Tinggi; S = Sedang; R = Rendah; SR = Sangat Rendah S1= Nilai KBK LKS; S2= Nili KBK Poster; S3= Nilai KBK Tes Tertulis
(4)
Tabel 28. Kemampuan Berpikir Kreatif SiswaKelas VII.4
No Nama Skor KBK Siswa Jumlah KBK Kriteria
S1 S2 S3
1 Adani Kistu Rohman 66,67 44,44 62,50 173,61 57,87 R
2 Afifah Aulia Andrea Sari 71,43 66,67 62,50 200,60 66,87 S
3 Akhmad Muzaki 52,38 55,56 68,75 176,69 58,90 R
4 Al-Fitho Faqih Abdilla 57,14 55,56 81,25 193,95 64,65 S
5 Anggra Aprilita Gani 42,86 55,56 62,50 160,92 53,64 SR
6 Arif Sanjaya Goes Putra 61,90 55,56 81,25 198,71 66,24 S
7 Arjuni Satrio Sinaga 66,67 44,44 68,75 179,86 59,95 S
8 Aurega Ellang Fazrianesa 76,19 55,56 93,75 225,50 75,17 S
9 Bakti Maulana 71,43 44,44 68,75 184,62 61,54 S
10 Bayu Dwi Nugroho 61,90 66,67 93,75 222,32 74,11 S
11 Dheva Fayza 52,38 55,56 62,50 170,44 56,81 R
12 Dimas Fauzan Wilogo 57,14 55,56 43,75 156,45 52,15 SR
13 Dita Wulandari 42,86 55,56 87,50 185,92 61,97 S
14 Doni Pratama 61,90 55,56 75,00 192,46 64,15 S
15 Dwi Ayu Narima 66,67 44,44 68,75 179,86 59,95 S
16 Esta Frindiyana 76,19 55,56 81,25 213,00 71,00 S
17 Febrine Adeila Latifa 71,43 44,44 68,75 184,62 61,54 S
18 Ibnu Mahardika 71,43 66,67 68,75 206,85 68,95 S
19 Laily Kurniawati 52,38 55,56 87,50 195,44 65,15 S
20 Muhammad Khairul Ikhwan 42,86 55,56 81,25 179,67 59,89 S
21 Nia Purnama Dewi 57,14 55,56 75,00 187,70 62,57 S
22 Rendy Zihan Prayoga 66,67 44,44 75,00 186,11 62,04 S
23 Revi Falka Azlinando 76,19 55,56 50,00 181,75 60,58 S
24 Riska Ilma Nafiah 61,90 55,56 93,75 211,21 70,40 S
25 Risma Prasetya Putri 61,90 66,67 50,00 178,57 59,52 R
26 Rita Nur Anjani 57,14 55,56 75,00 187,70 62,57 S
27 Selly Salisah 61,90 55,56 68,75 186,21 62,07 S
28 Shintia Eka Yulita Devi 66,67 44,44 56,25 167,36 55,79 R
29 Tamara Gita Trustanala 71,43 44,44 93,75 209,62 69,87 S
30 Thearis Agnes Tasya Putri 71,43 55,56 56,25 183,24 61,08 S
31 Utari Alhidayati 61,90 66,67 50,00 178,57 59,52 R
32 Vivi Imelda 42,86 55,56 75,00 173,42 57,81 R
33 Winna Rahmawati 57,14 55,56 81,25 193,95 64,65 S
Persentase ± Sd 62,70±5,43 S
Keterangan: ST = Sangat Tinggi; T = Tinggi; S = Sedang; R = Rendah; SR = Sangat Rendah S1= Nilai KBK LKS; S2= Nili KBK Poster; S3= Nilai KBK Tes Tertulis
(5)
No Nama Skor KBK Siswa Jumlah KBK Kriteria
S1 S2 S3
1 Aldo Agus Nugroho 52,38 55,56 68,75 176,69 58,90 R
2 Alfina Dwi Nurhayati 80,95 66,67 68,75 216,37 72,12 S
3 Ayu Kartika 66,67 55,56 50,00 172,23 57,41 R
4 Bagus Wardana 66,67 77,78 68,75 213,20 71,07 S
5 Bella Putri Aulia 76,19 22,22 50,00 148,41 49,47 SR
6 Bima Pranata 100,00 77,78 62,50 240,28 80,09 T
7 Bondan Afif Fikri 71,43 44,44 62,50 178,37 59,46 R
8 Chelsia Nanda Cantika 57,14 44,44 75,00 176,58 58,86 R
9 Dewi Wahyuningsih 71,43 44,44 75,00 190,87 63,62 S
10 Dinda Asriani 80,95 66,67 68,75 216,37 72,12 S
11 Dio Lazuardie Arrahman 66,67 55,56 50,00 172,23 57,41 R
12 Dwi Elmania 66,67 77,78 62,50 206,95 68,98 S
13 Eka Prayuda 76,19 22,22 68,75 167,16 55,72 R
14 Fachri Diaz Ersandi 100,00 77,78 56,25 234,03 78,01 T
15 Fajri Nur Fauzi 71,43 44,44 68,75 184,62 61,54 S
16 Fani Kartika 57,14 44,44 31,25 132,83 44,28 SR
17 Farda Fadilatul Alfaieni 52,38 55,56 31,25 139,19 46,40 SR
18 Gilang Virgiawan Syahputra 80,95 66,67 50,00 197,62 65,87 S
19 Hafiz Raka 66,67 55,56 43,75 165,98 55,33 R
20 Hendra Wahyudi 52,38 55,56 31,25 139,19 46,40 SR
21 Hieronimus Aldy Dian Saputra 66,67 77,78 56,25 200,70 66,90 S
22 Ida Febriani 76,19 22,22 75,00 173,41 57,80 R
23 Indah Lestari 100,00 77,78 56,25 234,03 78,01 T
24 Muhammad Hikkam 52,38 55,56 87,50 195,44 65,15 S
25 Muhammad Prananda Y. W. 80,95 66,67 62,50 210,12 70,04 S
26 Pasadena Adilla P. P. 66,67 55,56 87,50 209,73 69,91 S
27 Purwati 76,19 55,56 56,25 188,00 62,67 S
28 Putri Anggrayeni 76,19 22,22 56,25 154,66 51,55 R
29 Ridha Zelvira 66,67 77,78 62,50 206,95 68,98 S
30 Rocky Rindian Novisa 71,43 44,44 31,25 147,12 49,04 SR
31 Sekar Utami 57,14 44,44 68,75 170,33 56,78 R
32 Tiardo Syahputra Sitepu 57,14 44,44 50,00 151,58 50,53 R
33 Wenny Yulianti 100,00 77,78 12,50 190,28 63,43 S
34 Willy Perdana Kusuma 57,14 44,44 50,00 151,58 50,53 SR
Persentase ± Sd 61,30±9,67 S
Keterangan: ST = Sangat Tinggi; T = Tinggi; S = Sedang; R = Rendah; SR = Sangat Rendah S1= Nilai KBK LKS; S2= Nili KBK Poster; S3= Nilai KBK Tes Tertulis
(6)