34 Menurut Kemmis Mc Taggart dalam Sukardi 2003: 214, komponen
dalam penelitian tindakan kelas ada empat yaitu perencanaan planning, tindakan acting, observasi observing, dan refleksi reflecting dalam suatu sistem spiral
yang saling terkait. Alur langkah pelaksanaan tindakan yang dimaksud dapat dilihat pada gambar di atas Gambar.1.
1. Perencanaan Planning
Tahap ke-1 peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam hal ini penelitian
kolaboratif sangat disarankan kepada guru yang belum pernah atau masih jarang melakukan penelitian. Dalam tahap menyusun perencanaan ini, peneliti
menentukan titik fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu
peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Jika yang digunakan dalm penelitian ini bentuk terpisah maka peneliti dan pelaksana harus
melakukan kesepakatan antara keduanya.
2. Pelaksanaan Tindakan Acting
Tahap ke-2 adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Dalam tahapan ini
yang perlu diingat adalah bahwa pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar,
tidak dibuat-buat.
35
3. Pengamatan Observing
Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Kegiatan pengamatan dan pelaksanaan sebenarnya berlangsung dalam waktu yang
sama. Sebutan tahap pelaksanaan tindakan acting diberikan untuk memberikan peluang kepada guru pelaksana yang juga berstatus sebagai pengamat. Oleh
karena itu, guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat disarankan untuk melakukan “pengamatan balik”, yaitu guru pelaksana mencatat sedikit demi
sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.
4. Refleksi Reflecting
Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru
pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Guru pelaku
tindakan siap mengatakan kepada peneliti atau pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang belum sehingga masih
memerlukan perbaikan. Jika penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam
refleksi terakhir, peneliti menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain apabila dia menghentikan kegiatannya, atau kepada diri sendiri apabila akan
melanjutkan dalam kesempatan lain Suharsimi Arikunto, 2007: 17-20.
36
G. Rancangan Penelitian