Tes Kelincahan Tes Ball feeling

47 e Penilaian : Nilai tes adalah jumlah perkenaan bola dengan kaki dari kali kesempatan masing-masing 30 detik. Gambar 6. Bergerak diantara Dua Kaki Bagian Kaki Dalam Gambar 7. Lapangan Menimang Bola Rendah d. Tes Menggiring Bola dribbling dari Subagyo Irianto 1995 Tes ini termasuk kategori koordinasi. Koefisien validitas yang dimiliki sebesar 0,833 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,910. Penelitian ini menggunakan instrumen tes menggiring bola dari 48 Subagyo Irianto lebih tepat untuk mengukur kemampuan menggiring bola dengan zig-zag. 1 Tes Menggiring Bola a Tujuan : mengukur kecakapan menggiring bola b Alat-alat : 1 Bola kaki 2 Stopwatch 3 Lapangan sepak bola 4 8 Buah pancang ukuran 1,5 m 5 Meteran panjang 6 Kapur 7 Blanko dan alat tulis c Petugas : Seorang starter merangkap pencatat waktu. Seorang penghitung hasil, merangkap pencatat hasil. d Lapangan tes : 1 Dari pancang pertama disusun pancang berikutnya sebanyak delapan pancang dalam satu garis jarak antara pancang 1,5 m 2 Di depan pancang pertama dengan jarak 1,5 m dibuat garis batas sepanjang 1 m sebagai garis start dan finish. 49 e Pelaksanaan tes : 1 Pada aba- aba “siap”, testi berdiri dibelakang garis start dengan bola siap untuk digiring. 2 Pada aba- aba “ya”, testi mulai menggiring bola dengan melewati setiap pancang secara berurutan. 3 Jika ada kesalahan ada pancang belum dilewati maka harus diulang dimana kesalahan itu terjadi, sehingga testi menggiring bola dengan melewati pancang secara berurutan dan dilakukan pulang pergi. 4 Diperkenankan menggiring bola dengan salah satu kaki atau dengan kedua kaki bergantian. 5 Stopwatch dihidupkan pada saat aba- aba “ya”, dimatikan pada saat testi atau bolanya yang terakhir melewati garis finish. 6 Setiap testi diberi kesempatan dua kali dengan selang waktu maksimal 5 menit. f Penilaian : Nilai tes adalah waktu terbaik yang dicapai dari dua kali kesempatan menggiring bola. Subagyo Irianto, 1995: 36 50 Gambar 8. Lapangan Menggiring Bola Subagyo Irianto, 1995: 37

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey dengan alat tes dan pengukuran. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dua kali ulangan dan skor yang terbaik diambil sebagai data penelitian. Peneliti menyelesaikan satu tes pengukuran terlebih dahulu, yang pertama dilakukan adalah tes kecepatan menggunakan lari sprint 50 meter kemudian dilanjutkan dengan tes kelincahan menggunakan dodging run test. Setelah semua peserta melakukan tes kecepatan dan kelincahan, kemudian dilanjutkan dengan tes ball feeling yaitu memainkan bola di antara dua kaki. Tes terakhir yang dilakukan adalah tes menggiring bola. Tekniknya sama, semua peserta melakukan tes satu persatu mulai dari tes kecepatan, kelincahan, ball feeling, dan kemudian tes menggiring bola. Setelah semua tes selesai dilakukan, tes diulangi lagi dari awal dengan tata cara prosedur tes yang sama dengan tes yang pertama dilakukan.

E. Teknik Analisis Data

Karena jenis datanya berupa data interval maka teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi pearson product moment. Korelasi 51 yang digunakan adalah korelasi sederhana dan regresi ganda. Langkah terakhir adalah mencari sumbangan relatif SR dan mencari sumbangan Efektif SE. Setelah mengetahui korelasi masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat serta persamaan regresinya, maka perlu juga mengetahui sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing prediktor. Teknik analisis data digunakan untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu melakukan uji prasyarat menggunakan uji normalitas dan linieritas. Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat Analisis Data

Sebelum analisis data yang digunakan, lakukan uji prasyarat untuk mengetahui apakah data yang dianalisis memenuhi syarat atau tidak guna menentukan langkah selanjutnya. Uji prasyarat dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang berdistibusi apakah normal atau tidak. Adapun uji normalitas dan linieritas sebagai berikut: a Uji Normalitas Data Perhitungan uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel-variabel dalam penelitian mempunyai sebaran distribusi normal atau tidak. Perhitungan normalitas ini menggunakan rumus chi- 52 square, menurut Suharismi Arikunto 2006: 290 rumus chi-square adalah sebagai berikut: Keterangan : �² = chi kuadrat fo = Frekuensi observasi frekuensi yang diperoleh berdasarkan data fh = Frekuensi yang diharapkan Kriteria uji normalitas jika chi-kuadrat hitung chi-Kuadrat tabel dan p 0,05 sig 5 maka sebaran berdistribusi normal, sebaliknya apabila jika chi-kuadrat hitung chi-kuadrat tabel dan p 0,05 5 maka sebaran berdistribusi tidak normal. b Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui sifat hubungan linier antara variabel bebas dan variabel terikat. Sedangkan pengujian linieritas dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0 for Windows Evaluation Version dengan rumus sebagai berikut: Rk reg Freg = Rk res Keterangan : 53 F reg : harga bilangan F untuk garis regresi Rk reg : rerata kuadrat garis regresi Rk res : rerata kuadrat garis residu Sumber: Sutrisno Hadi 1995: 14 Kriteria uji linieritas, jika F hitung F tabel dan p 0,05 maka hubungan kedua variabel dinyatakan linier, sebaliknya jika F hitung F tabel dan p 0,05 maka tidak linier.

2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian Sugiyono, 2006: 159. Analisis yang dilakukan menggunakan analisis regresi dan analisis korelasi untuk mencari apakah ada hubungan yang berarti antara variabel bebas X 1, X 2 dan X 3 dan variabel terikat Y, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Analisis tersebut tentang hubungan antara satu variabel terikat kemampuan menggiring bola dan tiga variabel bebas kecepatan, kelincahan dan ball feeling. Untuk menguji hubungan masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat, menggunakan analisis korelasi product moment dari Karl Person. Sedangkan untuk menguji hipotesis keempat mencari sumbangan kedua variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat menggunakan analisis regresi berganda dengan uji F. Perhitungan hipotesis menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0 for Windows

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMAN 2 PADANG CERMIN

1 18 62

Hubungan Antara Kecepatan dan Kelincahan terhadap Ketrampilan Menggiring Bola dalam Sepak Bola pada Siswa Lembaga Pendidikan Sepakbola Atlas Binatama Semarang

0 3 68

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

1 11 70

SUMBANGAN KELENTUKAN KAKI, KECEPATAN LARI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKULIKULER SEPAK BOLA SMP NEGERI 1 BAWEN TAHUN 2010.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA 13-15 TAHUN.

1 2 94

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 MLATI TAHUN 2015/2016.

0 0 110

PENGARUH LATIHAN KELINCAHAN-LATIHAN KECEPATAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI MTS N 2 YOGYAKARTA.

0 2 99

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA 0

0 0 7

PENGARUH LATIHAN BALL FEELING DAN AGILITY TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 SEWON.

8 56 128

SUMBANGAN KECEPATAN, KELENTUKAN, DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP DIPONEGORO SLEMAN.

0 0 121