27
2. Hambatan-hambatan PPL
Dalam setiap pelaksanaan kegiatan tentu akan ditemukan ketidaksesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Hal tersebut
menjadikan hambatan bagi mahasiswa praktikan, antara lain: a. Terkurangnya waktu mengajar karena dari pihak sekolah harus
dilakukannya micro teaching terlebih dahulu. b. Mahasiswa merasa canggung saat pertama kali mengajar di
kelas karena merupakan pengalaman pertama untuk terjun di lapangan atau di kelas sesungguhnya sehingga penguasaan kelas
juga tidak mudah. c. Kurangnya referensi yang dimiliki menjadikan ilmu yang
diberikan kurang bervariatif. Hal ini mengakibatkan tidak luasnya pengetahuan yang diterima oleh peserta didik.
d. Kurang optimalnya pengaturan alokasi waktu kepastian jam mengajar di hari tertentu seperti hari Senin karena ada upacara
bendera memicu kesalahan jam mengajar. e. Karakter siswa yang berbeda
– beda membuat praktikan harus memberikan perlakuan yang berbeda.
f. Tingkat pemahaman siswa yang tidak sama sehingga praktikan perlu mengulang penjelasan mengenai materi pembelajaran.
g. Terjadi kesenjangan keaktifan siswa dan kemampuan gerak siswa. Ada beberapa yang siswa yang memang sangat aktif
sedangakan lainnya cenderung pasif dan hanya menunggu informasi dari praktikan sebagai guru.
h. Terdapat beberapa siswa yang sangat sulit dikondisikan di luar kelas. Meskipun sebagian besar siswa bisa mengikuti olahraga
dengan baik, namun ada beberapa siswa yang sulit untuk diajak kerjasama dan mengganggu proses pembelajaran.
i. Sarpras disekolah yang masih kurang baik dalam menunjang
proses belajar mengajar sehingga kurang mengenai sasaran didalam pembelajaran.
j. Banyaknya kegiatan sekolah yang mendadak sehingga banyak
waktu mengajar yang kurang maksimal.
28
3. Solusi untuk mengatasi hambatan PPL
Adapun usaha dan solusi yang dilakukan mahasiswa praktikan untuk mengatasi hambatan PPL antara lain:
a. Bimbingan dengan guru pembimbing sehingga mahasiswa praktikan mengerti materi apa saja yang harus disampaikan kepada
siswa. b. Agar pengetahuan yang diberikan lengkap maka diusahakan
dengan cara mencari dari berbagai sumber referensi, misalnya membeli buku referensi, mengunduh materi di internet, dan pinjam
di perpustakaan sekolah dan sebagainya. Selain itu materi yang disampaikan dimodifikasikan sedemikain rupa sehingga materinya
runtut dan sistematis. c. Mengoptimalkan pengaturan waktu mengajar sesuai RPP dan
koordinasi dengan guru piket untuk mengetahui jadwal jam pelajaran.
d. Lebih memperhatikan peserta didik yang ramai agar lebih fokus dalam belajar di kelas. Bisa dilakukan dengan cara diberi
pertanyaan, didatangi dan ditanya, dsb. e. Menggunakan metode mengajar yang interaktif, komunikatif, dan
menarik sehingga semua siswa termotivasi untuk aktif bergerak. Selain itu, materi yang dipelajari harus ada unsur bermain dan
perlombaan sehingga pembelajaran akan lebih menarik dan menambah minat siswa untuk gembira.
f. Melakukan pendekatan yang lebih personal dengan peserta didik tersebut sehingga siswa bias menjadi lebih mendekatkan diri
mereka terhadap pengajar dan juga terhadap apa yang diajarkan. g. Melakukan koordinasi dengan teman-teman PPL sehingga
mendapat gambaran dan tambahan pengetahuan tentang metode pembelajaran agar lebih menarik.
h. Menggunakan sarpras yang ada semaksimal mungkin dan mencari alat yang sekiranya bias menggantikan alat yang kurang
baik untuk digunakan.
29
4. Refleksi