Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

hubungan yang terjadi dari pemakaian internet meme oleh para anggota komunitas MCI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa internet meme digunakan karena dianggap sebagai saluran yang memiliki kehadiran sosial yang cukup untuk membangun sebuah hubungan sosial secara online. Penggunaannya cukup efektif jika digunakan dengan pesan humor dan pesan emosional, serta bentuk internet meme yang digunakan didominasi oleh dua kumpulan meme besar yaitu Advice Animal dan Rage Comic. Hubungan yang dihasilkan dari interaksi menggunakan internet meme adalah hubungan yang interaktif serta menarik dan dapat berkanjut kepada hubungan didunia nyata. Dapat dipahami dari penjelasan diatas bahwa penelitian oleh Shauma Sabila lebih tertuju kepada penggunaan meme sebagai media membangun hubungan antar pribadi didalam dunia maya. Tidak sama tentunya dengan penelitian yang akan dijalankan ini. Selanjutnya Made Nunik Sayani juga pernah menerapkan analisis semiotik terhadap meme di situs 9GAG.com melalui risetnya yang berjudul Semiotic Analysis of Memes in 9GAG.com. Studi ini menguji 2 jenis meme yakni “Poker Face” dan meme “Okay”. 12 Lebih lanjut Made Nunik menjelaskan bahwa berdasar pada penanda dari setiap meme, dapat diketahui setiap petanda atau konsep abstrak yang terkandung didalamnya. Meme tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda ketika digunakan dalam unggahan. “Poker Face” mengindikasikan wajah seseorang dengan ekspresi datar, tidak menunjukkan emosi tertentu dan hanya tetap diam karena sesuatu yang menyebabkan seseorang bingung untuk menunjukkan ekspresi apa 12 Made Nunik Sayani, Semiotic Analysis of Memes In 9GAG.com, Badung: Universitas Udayana. terhadap kondisi atau situasi tersebut. Sedangkan meme “Okay”, mengindikasikan ekspresi sedih, lelah, atau dipaksa menerima sesuatu. Komparasi dengan penelitian ini tentu berawal dari metode yang diusung dan membawa pada tujuan yang berbeda. Semiotik yang mencoba menggali penanda dan petanda didalam sebuah pesan berbeda dengan kualitatif yang berusaha menggali makna dibalik pesan.

F. Definisi Konsep

1. Tren

Strategic Trends Programme memberikan definisi tentang tren sebagai “A discernable pattern of change”. 13 Tren didefinisikan sebagai pola perubahan yang dapat dilihat. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan pengertian bahwa tren ialah gaya mutakhir. Dalam konteks penelitian ini, tren yang dimaksud berhubungan dengan popularitas dari internet meme yang mengagumkan di Indonesia. Peneliti membatasi tren meme yang digunakan dalam penelitian ini ialah para anggota Meme Comic Indonesia yang sempat membuat atau mengonsumsi meme mulai dari tahun 2012 hingga akhir tahun 2015.

2. Meme

Seperti yang telah disinggung diatas, kata meme pertama kali diperkenalkan oleh Richard Dawkins pada tahun 1976 dalam bukunya The Selfish Gene. Dalam bukunya, Richard Dawkins menggunakan kata meme untuk menyebut replikator barunya. Ia menyebutkan bahwa ia butuh kata atau sebutan untuk mendefinisikan lahirnya budaya dengan anggapan 13 United of Kingdom Ministry of defence, Strategic Trends Progamme: Global Strategic Trends – Out to 2040, edisi 12 Januari 2010, hlm. 6. terjadinya merupakan bentukan dari banyak replikator. Meme sendiri berasal dari bahasa Yunani “Mimeme” dan disederhanakan penyebutannya menjadi satu suku kata “meme” baca: mim seperti kata gene. 14 Pertama kali kata meme diperkenalkan memang melalui buku genetika Dawkins tersebut. Dia menyebut meme sebagai sesuatu yang mereplika apapun, baik budaya, sifat, atau yang lain, selain dari faktor genetika. Agak menyimpang bila dihubungkan dengan penelitian ini namun memang begitulah adanya. Sedangkan dalam konteks penelitian ini, meme yang dimaksud biasanya berupa kombinasi antara gambar dan teks dengan konten yang mempunyai tujuan bermacam-macam. Selain itu, seperti yang telah diungkit sebelumnya bahwa tren meme yang dibahas dalam penelitian ini hanyalah sebatas anggota Meme Comic Indonesia yang sempat membuat atau mengonsumsi mulai tahun 2012 hingga 2015 saja. Jika dahulu meme merupakan media hiburan yang murni memberikan humor, sekarang ia mengalami pengembangan fungsi mengarah kepada humor yang bersifat aspiratif, kontekstual, dan juga condong kepada tindakan sindiran atau bullying.

3. Kebebasan

Pada kehidupan sehari-hari seringkali seseorang dihadapkan pada aturan dan pilihan, seperti aturan dalam tempat kerja, ditempat-tempat tertentu, atau aturan dalam melaksanakan sesuatu. Tidak jarang pula 14 Richard Dawkins, The Selfish Gene, New York: Oxford University Press, 1976, Hlm. 192. sebagian dari orang lain yang ingin merasakan kebebasan. Kebebasan merupakan kata dasar bebas yang mendapat imbuhan ke-an. Mahsun Mahfud berpendapat, “kebebasan dapat dirumuskan sebagai keleluasaan untuk bertindak atau tidak bertindak berdasar pilihan yang tersedia bagi seseorang .” 15 Meminjam pengertian kebebasan dari Mahsun Mahfud tersebut, dapat dikatakan bahwa kebebasan bersifat tidak mengekang karena bebas berarti leluasa untuk bertindak, dan bergerak ke segala arah karena tidak didasarkan pada pilihan tertentu. Namun Anwar Arifin berpendapat bahwa didunia ini kebebasan tidak ada yang mutlak. Karena kebebasan seseorang akan dibatasi oleh kebebasan orang lain. Justru kebebasan yang dibenarkan dalam kehidupan demokratis ialah kebebasan terbatas. Karena harus ada penghargaan yang wajar atas atas hak masing-masing orang. Sehingga dalam hal ada kejadian penyalahgunaan kebebasan, ada bentuk bertanggung jawaban. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa kebebasan itu ada batasnya, yaitu tanggung jawab. 16 Dalam konteks penelitian ini, ruang kebebasan yang dimaksud ialah kebebasan dalam beropini di dunia maya, khususnya melalui meme yang sedang tren saat ini. Sudah terdapat Undang-Undang yang melindungi kebebasan untuk berpendapat didunia maya. Yaitu pada Peraturan Pemerintah Penggantu Undang-Undang no. 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum. Dijelaskan 15 Mahsun Mahfud, Hakikat Kebebasan Berpikir dan Etika, Jurnal Kajian Islam Interdisipliner vol. 6, Januari-Juni 2007, hlm. 168. 16 Anwar Arifin, Opini Publik, Depok: Gramata, 2010, hlm. 36-37. didalamnya bahwa seseorang berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam mengeluarkan pikiran secara bebas, termasuk penyampaian melalui media elektronik, selama itu menghargai hak asasi manusia yang lainnya.

4. Motif

Motif dan motivasi mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan. Menurut Hamzah B. Uno, istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. 17 Sedangkan menurut pendapat M. Ngalim purwanto, motif adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. 18 Hal ini diperjelas oleh Sudibyo Setyobroto, bahwa motif adalah sumber penggerak dan pendorong tingkah laku individu untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai tujuan tertentu. 19 Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motif mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap tindakan atau perbuatan manusia yang dapat diartikan sebagai latar belakang dari tingkah laku manusia itu sendiri. Motif merupakan suatu keadaan tertentu pada diri manusia yang mengakibatkan manusia itu bertingkah laku untuk mempunyai tujuan. Motivasi adalah “pendorong”; suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar seseorang tersebut tergerak 17 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, halm. 3. 18 M. Ngalim purwanto, Psikologi Pendidikan, Cet. 20 Bandung: Rosda Karya, 2004, hlm. 60 19 Sudibyo Setyobroto, Psikologi Olahraga, Jakarta: PT Anem Kosong, 1989, hlm. 24