18
dan yang terjadi secara kebetulan. Orang yang secara kebetulan dapat melakukan sesuatu, tentu tidak dapat mengulangi perbuatan itu dengan
hasil yang sama. Sedangkan orang yang dapat melakukan sesuatu karena hasil belajar dapat melakukannya secara berulang-ulang dengan
hasil yang sama, bahkan bisa melebihinya. Tidak semua perubahan perilaku sebagaimana digambarkan di
atas itu merupakan hasil belajar. Ada di antaranya yang terjadi dengan sendirinya, karena proses perkembangan. Seperti halnya bayi yang
dapat memegang sesuatu setelah mencapai usia tertentu. Keadaan semacam ini pun bukan hasil belajar, melainkan ”kematangan atau
maturation”. Ini merupakan faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar. Artinya, belajar akan memperoleh hasil yang lebih baik bila ia
telah matang melakukan hal itu. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses yang dilakukan individu secara sadar dalam interaksi dengan lingkungannya, ditandai dengan adanya perubahan
tingkah laku seseorang sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai
sikap. Perubahan tingkah laku inilah yang merupakan hasil kegiatan belajar.
2. Pengertian mengajar
Istilah mengajar dan belajar merupakan dua peristiwa yang berbeda, akan tetapi antara keduanya terdapat hubungan yang erat
19
sekali. Bahkan antara keduanya terjadi kaitan dan interaksi satu sama lain. Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks, tidak hanya
menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Mengajar pada hakekatnya adalah suatu proses, yakni proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa untuk melakukan proses belajar
Sudjana, 2009:29. Sanjaya 2006:96 mengemukakan bahwa secara deskriptif
mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses penyampaian itu sering
juga dianggap sebagai proses mentransfer ilmu. Dalam konteks ini, mentransfer tidak diartikan dengan memindahkan, seperti misalnya
mentransfer uang. Sebab, kalau kita analogikan dengan mentrasfer uang, maka jumlah uang yang dimiliki oleh seseorang akan menjadi
berkurang bahkan hilang setelah ditransfer pada orang lain. Banyak kegiatan maupun tindakan harus dilakukan, terutama
bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada seluruh siswa. Oleh karena itu rumusan pengertian mengajar tidaklah sederhana. Dalam
arti membutuhkan rumusan yang dapat meliput seluruh kegiatan dan tindakan dalam perbuatan mengajar itu sendiri.
Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar
sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Rumusan pengertian ini
20
sejalan dengan pandangan William H Burton dalam Ali, 2008:12-13 yang menyatakan bahwa ”Mengajar adalah upaya dalam memberi
perangsang stimulus, bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar”.
Keterpaduan proses belajar siswa dengan proses mengajar guru akan menciptakan terjadinya interaksi belajar-mengajar terjadi proses
pengajaran. Sehingga, proses belajar mengajar tidak datang begitu saja dan tidak dapat tumbuh tanpa pengaturan dan perencanaan yang
sistematis. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses belajar mengajar merupakan suatu proses atau upaya yang disengaja
guna memperoleh perubahan perilaku siswa akibat adanya interaksi antar individu sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.
3. Konsep Mata Pelajaran Sosiologi