a. Menentukan Struktur Antigen ”O”
1. Penentuan antigen O atau somatik dilakukan dengan menggunakan antisera polivalen atau monovalen grup B, C, D, E karena grup ini yang paling sering
ditemukan pada hewan; 2. Apabila salah satu grup dari antisera positif, maka untuk selanjutnya dilakukan
uji dengan single faktor antisera yang sesuai sebagai berikut : Grup B, menggunakan single factor 4,5,12,27 4,5 adalah antigenik spesifik
grup B Grup C, menggunakan single factor : 6,7; 6,8; 14; 820; 6,14
Grup D, menggunakan serum tunggal faktor single factor 12,46. Grup D mempunyai faktor spesifik 9. Antigen somatik 9 merupakan diagnostik faktor
untuk grup D dan faktor ini dapat berkombinasi baik dengan faktor 12 dan 46. Grup E, menggunakan serum faktor tunggal 10,15,19. Bila terjadi aglutinasi
dengan faktor 15, kemudian diuji dengan faktor 34 dan selanjutnya disesuaikan dengan skema Kauffmann-White.
b. Menentukan Serotipe yang Berhubungan dengan antigen ”H”
Suspensi bakteri Salmonella sp. yang dipakai adalah sama dengan suspensi bakteri untuk uji antigen O tersebut di atas, kemudian diuji terhadap antisera
polivalen ”H”: Ha, Hb,Hc,He, g kompleks dan Poly z. Bakteri ini ditumbuhkan pada media semisolid dengan tabung Craigie dan diinokulasikan melalui tabung
tersebut yang kemudian diinkubasikan pada suhu 37
o
C selama 24 jam. Suspensi bakteri yang akan digunakan untuk uji antigen H diambil dari luar tabung Craigie
pada permukaan semisolid. Apabila terjadi reaksi dengan dengan salah satu antisera tersebut diatas, kemudian diuji dengan salah satu antisera sebagai
berikut : Ha : a, b, c, d, I
Hb : K, lulw, r, y, z Hc : 2, 5, 6 , 7
He : h, x, Z15 Hg : ge, f, m, s, t, p, g, u
Poly z : z6, z10, z4, z23, z29, z38
Bila tidak terjadi aglutinasi dengan antisera H tersebut di atas, dibuat preparat ”hanging drop” untuk mengetahui motiliti dari bakteri yang sedang diuji atau
dengan metode ”Craigie”. Bila bakteri tersebut motil, biakan bakteri ini ditumbuhkan pada media diferensiasi misalnya XLD, BRG, lalu diambil koloni
tunggal untuk dilakukan uji biokimia lengkap agar diketahui apakah bakteri ini benar-benar Salmonella sp. atau bukan. Jika benar, maka dilakukan uji ulang
Salmonella sp. untuk menentukan serotipenya. Setelah penentuanuji terhadap antigen O dan H selesai, hasil ditabulasikan dan dicocokkan struktur antigen yang
diperoleh dengan skema Kauffmann-White untuk mendapatkan nama serotipe Salmonella sp. yang diuji.
Analisis Data
Data yang terkumpul ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengambilan sampel telur dilakukan di 16 enam belas pasar tradisional yang berada di Wilayah Kabupaten Tangerang. Jumlah sampel telur ayam ras
diambil secara proporsional random sebanyak 104 butir. Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap cemaran Salmonella sp. pada kerabang, putih dan kuning
telur ayam ras di pasar tradisional di Wilayah Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :
Tabel 3 Hasil pengujian cemaran Salmonella sp. pada kerabang, putih dan kuning telur ayam ras di 16 pasar tradisional di Wilayah Kabupaten
Tangerang
No. Nama Pasar Tradisional
Jumlah Telur
butir Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Bagian Telur Kerabang Putih Kuning
1. Pasar Ciputat
15 Negatif Negatif
Negatif 2. Pasar
Pamulang 5
Negatif Negatif Negatif
3. Pasar Serpong
5 Negatif Negatif
Negatif 4.
5. Pasar BSD-Serpong
Curug 2
4 Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif 6. Pasar
Sepatan 15
Negatif Negatif Negatif
7. Pasar Kelapa Dua-Curug
6 Negatif
Negatif Negatif
8. 9.
Pasar Cikupa Pasar Cisoka
8 8
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
10. Pasar Kronjo
1 Negatif Negatif Negatif
11. Pasar Gembong-Balaraja
3 Negatif
Negatif Negatif
12. Pasar Sentiong-Balaraja
10 Negatif Negatif Negatif
13. Pasar Pasar Kemis
4 Negatif
Negatif Negatif
14. Pasar Kutabumi-Ps. Kemis
15 Negatif
Negatif Negatif
15. Pasar Kresek
1 Negatif Negatif Negatif
16. Pasar Mauk
2 Negatif Negatif Negatif
Jumlah 104 Berdasarkan hasil pengujian melalui tahapan isolasi dan identifikasi bakteri serta
uji biokimia, tidak ditemukan cemaran Salmonella Enteritidis pada telur ayam ras.
Tidak ditemukannya cemaran Salmonella sp. pada telur ayam ras, dimungkinkan karena telur mempunyai pertahanan fisik berupa kutikula, kerabang
telur dan selaputnya serta kekenyalan putih telur dan pertahanan kimia albumin yang merupakan faktor antimikroba alamiah.
a. Pertahanan fisis