Desain Penelitian Sumber Data Teknik Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Berdasarkan judul penelitian yaitu pembelajaran tari piring dua belas dengan menggunakan metode demonstrasi di SMA Negeri 4 Bandar Lampung, maka metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang melandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi Sugiyono, 2012: 9. Dipilihnya desain deskriptif kualitatif karena dalam penelitian ini menjabarkan tentang segala informasi dan hasil dari pengamatan secara apa adanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan proses pembelajaran siswa SMA Negeri 4 Bandar Lampung dalam mendemonstrasikan tari piring dua belas.

3.2 Sumber Data

Tari piring dua belas merupakan salah satu materi ajar yang ada pada ekstrakurikuler di SMA Negeri 4 Bandar Lampung. Penerapan pembelajaran pada ekstrakurikuler seni yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi. Dipilihnya siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler seni atas rekomendasi guru seni sekaligus pelatih ekstrakurikuler SMA Negeri 4 Bandar Lampung yakni Ibu Ishe karena antusias dan minat belajar siswa yang cukup besar dalam belajar tari piring dua belas. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru atau pelatih dan siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler seni tari berjumlah 8 siswa perempuan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data Sugiyono, 2012: 224. Dalam penelitian ini ada lima teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, lembar pengamatan siswa, guru, dan tes praktik.

3.3.1 Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur- unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian. Unsur-unsur yang nampak itu disebut dengan data atau informasi yang harus diamati dan dicatat secara benar dan lengkap. Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti Widoyoko, 2012: 46. Peneliti bertindak sebagai pengamat dalam kelas ekstrakurikuler di SMA Negeri 4 Bandar Lampung yang pesertanya berjumlah 8 orang siswa perempuan. Bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan melakukan pengamatan terhadap pembelajaran seni tari di SMA Negeri 4 Bandar Lampung. Dalam proses observasi lebih fokus terhadap aktifitas siswa dalam kelas ekstrakurikuler seni.

3.3.2 Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit Sugiyono, 2012: 137. Dalam penelitian ini wawancara yang dilakukan secara langsung menggunakan wawancara terstruktur untuk mendapatkan informasi tentang strategi pembelajaran apa yang digunakan oleh pelatih atau guru ekstrakurikuler yakni Ibu Ishe kepada siswa untuk mengetahui proses belajar-mengajar, jadwal ekstrakurikuler serta kemampuan tentang pembelajaran seni tari di ekstrakurikuler SMA Negeri 4 Bandar Lampung. Instrumen pertanyaan dari wawancara terstruktur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tentang materi tari piring dua belas, metode demonstrasi, dan pendapat siswa tentang penyampaian materi tari piring dua belas. Untuk menunjang keberhasilan wawancara, peneliti harus memiliki: 1 kemampuan berkomunikasi yang baik, 2 kemampuan berbahasa yang baik, 3 kemampuan memberikan kesan yang baik kepada para responden, 4 pemahaman tentang maksud dan tujuan penelitian, dan 5 kemampuan membuat catatan yang lengkap dan jelas Widoyoko, 2012: 44.

3.3.3 Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan catatan tentang hal-hal yang terjadi pada saat penelitian, pencatatan bisa secara garis besar saja agar tidak hilang dari ingatan peneliti. Pada saat peneliti memasuki lokasi penelitian, apa yang dilihat, apa yang didengar, dan apa yang dialami dicatat dalam rangka membantu pengumpulan data dalam refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.

3.3.4 Dokumentasi

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2012: 240. Dalam penelitian ini menggunakan dokumen berbentuk catatan lapangan dan foto-foto serta video selama proses pembelajaran seni tari berlangsung, yaitu pada setiap pertemuan. Alat yang digunakan adalah camera digital dan camera handphone. Digunakannya teknik dokumentasi secara khusus untuk mengetahui informasi tentang sekolah, guru, siswa, dan proses pembelajaran seni tari yang ada di ekstrakurikuler seni di SMA Negeri 4 Bandar Lampung.

3.3.5 Non Tes

Teknik non tes digunakan dalam memperoleh data penelitian tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran tari piring dua belas dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 4 Bandar Lampung dan aktivitas guru dalam mengajar dengan penggunaan metode demonstrasi yang diamati pada lembar pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas guru, sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2 di bawah ini. Tabel 3.1 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa No. Aspek Deskriptor Penilaian Skor Kriteria

1. Visual

Activities a Seluruh siswa memperhatikan guru pada saat guru mendemonstrasikan kemudian siswa mampu menggerakkan atau ikut mendemonstrasikan sesuai dengan 5 Baik Sekali apa yang telah dicontohkan oleh guru b Dari 8 siswa terdapat 1 siswa yang tidak memperhatikan guru pada saat guru mendemonstrasikan sehingga siswa tidak mampu menggerakkan atau ikut mendemonstrasikan bersama temannya 4 Baik c Dari 8 siswa terdapat 2-4 siswa yang tidak memperhatikan guru pada saat guru mendemonstrasikan sehingga siswa tidak mampu mendemonstrasikan dengan baik sesuai dengan apa yang telah didemonstrasikan oleh guru 3 Cukup d Dari 8 siswa terdapat 5-7 siswa yang tidak memperhatikan pada saat guru mendemonstrasikan sehingga siswa tidak mampu menggerakkan atau ikut mendemonstrasikan dengan baik atau tidak sesuai dengan apa yang telah didemonstrasikan oleh guru 2 Kurang Baik e Seluruh siswa tidak memperhatikan pada saat guru mendemonstrasikan sehingga seluruh siswa tidak dapat menggerakkan atau ikut mendemonstrasikan dengan baik atau tidak sesuai dengan apa yang telah didemonstrasikan oleh guru 1 Sangat Kurang

2. Listening

Activities a Seluruh siswa mendengarkan materi ragam gerak, urutan gerak, dan ketepatan gerak dengan musik yang dijelaskan oleh guru dan seluruh siswa mampu mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh guru 5 Baik Sekali b Dari 8 siswa terdapat 1 siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru tentang materi ragam gerak, urutan gerak, dan ketepatan gerak dengan musik, sehingga siswa tidak mampu mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan 4 Baik c Dari 8 siswa terdapat 2-4 siswa yang tidak mendengarkan materi ragam gerak, urutan gerak, dan ketepatan gerak dengan musik sehingga siswa tidak mampu mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh guru 3 Cukup d Dari 8 siswa terdapat 5-7 siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru tentang materi ragam gerak, urutan gerak, dan ketepatan gerak dengan musik, sehingga siswa tidak mampu mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan 2 Kurang Baik e Seluruh siswa tidak mendengarkan guru pada saat guru menjelaskan materi tentang ragam gerak, urutan gerak, dan ketepatan gerak dengan musik sehingga siswa tidak mampu mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh guru 1 Sangat Kurang

3. Motor

Activities a Seluruh siswa mendemonstrasikan gerak tari piring dua belas dengan baik sesuai dengan gerakan yang dijarkan oleh guru 5 Baik Sekali b Dari 8 siswa terdapat 1 siswa yang tidak mendemonstrasikan gerak tari piring dua belas sesuai dengan yang telah dipelajari 4 Baik c Dari 8 siswa terdapat 2-4 siswa yang tidak mendemonstrasikan gerak tari piring dua belas sesuai dengan yang telah dipelajari 3 Cukup d Dari 8 siswa terdapat 5-7 siswa yang tidak mendemonstrasikan gerak tari piring dua belas sesuai dengan yang telah dipelajari 2 Kurang Baik e Seluruh siswa tidak mendemonstrasikan gerak tari piring dua belas dengan baik sesuai dengan gerakan yang dijarkan oleh guru 1 Sangat Kurang Total Skor 15 Perhitungan dilakukan setelah skor aktivitas siswa didapat untuk mengetahui nilai aktivitas berdasarkan tiga aspek yang akan dijadikan indikator penilaian aktivitas siswa yaitu visual activities, listening activities, dan motor activities pada saat proses pembelajaran di kelas dengan pemberian skor yang sudah ditentukan pada tabel yaitu lembar penilaian aktivitas siswa yang memiliki skor maksimum 15. Setelah skor aktivitas siswa diperoleh, selanjutnya diolah menjadi nilai dengan rumus berikut. Nilai Siswa = x 100 Untuk melihat kegiatan guru di dalam kelas digunakan lembar pengamatan aktivitas guru. Pada pembelajaran tari piring dua belas guru berperan aktif dalam menggunakan metode demonstrasi. Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Aktifitas Guru No. Instrumen Kegiatan Guru P.1 P.2 P.3 P.4 P.5 P.6 1. Memberi apersepsi dan motivasi 2. Memberitahukan KD dalam pembelajaran hari ini 3. Memberitahukan indikatortujuan pembelajaran 4. Menjelaskan kegiatantugas yang harus dilakukan peserta didik 5. Menggunakan metode demonstrasi 6. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik dengan guru, dan atau peserta didik dengan sumber belajar 7. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran 8. Memfasilitasi peserta didik untuk berfikir kritis, menganalisis, memecahkan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut 9. Memfasilitasi peserta didik berkompetensi untuk meningkatkan prestasi siswa 10. Memberi konfirmasi melalui berbagai sumber terhadap hasil pembelajaran menggunakan metode demonstrasi 11. Berperan sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawabpertanyaan peserta didik yang mengalami kesulitan, dengan bahasa yang baik dan santun 12. Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil pembelajaran menggunakan metode demonstrasi 13. Memberi motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif 14. Guru mengajukan pertanyaan untuk mengecek ketercapaian tujuan pendidikan 15. Menyimpulkan hasil belajar 16. Memberi tugas untuk pertemuan guru berikutnya Sumber: Instrumen Supervisi Akademik Sertifikasi Guru Keterangan: P.1 = Pertemuan pertama P.4 = Pertemuan keempat P.2 = Pertemuan kedua P.5 = Pertemuan kelima P.3 = Pertemuan ketiga P.6 = Pertemuan keenam Aktivitas yang dilakukan guru pada saat sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung tiap pertemuan diamati dengan menggunakan instrumen pengamatan aktivitas guru. Sebagai penanda apabila telah dilakukan maka kolom-kolom akan diberi check list.

3.3.6 Tes Praktik

Jenis tes yang digunakan yaitu tes kemampuan siswa dalam bersikap terhadap siswa lain, kemampuan siswa mempelajari, dan mendemonstrasikan tari piring dua belas. Data tes yang digunakan adalah data kemampuan tes praktik siswa yang dinilai dengan pedoman penskoran dengan menggunakan panduan indikator penilaian yang ada, sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.3 Instrumen Penilaian Efektifitas Penggunaan Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran Tari Piring Dua Belas No Aspek Indikator Deskriptor Penilaian Skor Kualitatif 1 Wiraga Urutan gerak Siswa mampu mempraktikkan urutan gerak dari awal hingga akhir tanpa lupa 5 Baik sekali Siswa mampu mempraktikkan gerak dengan tingkat kesalahan 1-2 kali urutan gerak 4 Baik Siswa mampu mempraktikkan gerak dengan tingkat kesalahan 3-4 kali urutan gerak 3 Cukup Siswa mampu mempraktikkan gerak dengan tingkat kesalahan 5-6 kali urutan gerak 2 Kurang Siswa mampu mempraktikkan gerak dengan tingkat kesalahan lebih dari 6 kali urutan gerak 1 Sangat kurang Teknik gerak Siswa mampu mempraktikkan semua ragam gerak sesuai dengan teknik gerak 5 Baik sekali Siswa mampu mempraktikkan enam ragam gerak sesuai dengan teknik gerak 4 Baik Siswa mampu mempraktikkan lima ragam gerak sesuai dengan teknik gerak 3 Cukup Siswa mampu mempraktikkan empat ragam gerak sesuai dengan teknik gerak 2 Kurang Siswa mampu mempraktikkan satu hingga tiga ragam gerak sesuai dengan teknik gerak 1 Sangat kurang Siswa mampu mempraktikkan 2 Wirama Ketepatan gerak dengan musik gerakan tari mengikuti ketukan gerak, dan tempo iringan musik 5 Baik sekali Siswa mempraktikkan gerakan 1-2 kali terlambat atau mendahulukan ketukan gerak, dan tempo iringan musik 4 Baik Siswa mempraktikkan gerakan 3-4 kali terlambat atau mendahulukan ketukan gerak, dan tempo iringan musik 3 Cukup Siswa mempraktikkan gerakan 5-6 kali terlambat atau mendahulukan ketukan gerak, dan tempo iringan musik 2 Kurang Siswa mempraktikkan gerakan lebih dari 6 kali terlambat atau mendahulukan ketukan gerak, dan tempo iringan musik 1 Sangat kurang 3 Wirasa Ekspresi Siswa mampu mendemonstrasikan dengan tersenyum dan pandangan ke depan 5 Sangat baik Siswa mampu mendemonstrasikan dengan tersenyum tapi terkadang lupa dan pandangan ke depan 4 Baik Siswa mampu mendemonstrasikan dengan tersenyum tapi terkadang lupa dan pandangan masih terlihat menghafal 3 Cukup Siswa mampu mendemonstrasikan dengan tidak tersenyum dan pandangan ke depan 2 Kurang Siswa mampu mendemonstrasikan dengan tidak tersenyum dan pandangan masih menunduk 1 Sangat kurang Jumlah Skor Maksimum 20 Kriteria Penilaian = 1= Sangat Kurang, 2= Kurang, 3= Cukup, 4= Baik, 5= Sangat Baik Setelah Instrumen Penilaian Pengamatan Tes Praktik dinilai maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai berdasarkan 2 aspek yang telah ditentukan dan pemberian skor yang telah ditentukan pada tabel 3.3, yang memiliki skor maksimal 15. Setelah skor didapat maka diolah menjadi nilai dengan rumus: Skor N = x Skor Ideal Skor Maksimum

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Tafsiran atau interpretasi artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola atau katagori. Data pada awal penelitian dan berlanjut terus sepanjang penelitian dalam penelitian ini, data-data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil analisis disusun untuk mendeskripsikan penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran tari piring dua belas di SMA Negeri 4 Bandar Lampung. Data yang didapat dianalisis dengan cara sebagai berikut: 1. Mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran tari piring dua belas dengan menggunakan metode demonstrasi; 2. Menganalisis hasil tes tari piring dua belas dengan menggunakan metode demonstrasi yang dianalisis menggunakan lembar pengamatan tes praktik dengan baik dan benar; 3. Memberi nilai hasil tes praktik siswa, dengan menggunakan rumus presentase sebagai berikut. Skor Siswa Nilai Siswa = x 100 Skor Maksimum 4. Menentukan nilai hasil tes praktik yang diakumulasikan, kemudian diukur hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari piring dua belas menggunakan tolok ukur sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini. Tabel 3.4 Tolok Ukur Penilaian untuk Skala Interval Tingkat Kemampuan Keterangan 85 - 100 Baik sekali 75 – 84 Baik 60 - 74 Cukup 40 – 59 Kurang 0 - 39 Sangat kurang Nurgiantoro, 2001 :36. 5. Mereduksi data dengan cara mengumpulkan, merangkum, dan dipilih hal-hal yang pokok yang sesuai untuk dianalisis; 6. Membuat kesimpulan dengan cara mengelola dan menganalisis data-data pada saat observasi, catatan lapangan, dokumentasi, aktivitas siswa dan guru, serta hasil tes praktik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis deskriptif kualitatif dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa proses dan hasil pembelajaran tari piring dua belas dengan menggunakan metode demonstrasi di SMA Negeri 4 Bandar Lampung adalah sebagai berikut. 1. Proses pembelajaran tari piring dua belas dengan menggunakan metode demonstrasi memiliki peran penting yaitu menjadi media terjalinnya interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dijabarkan sebagai berikut: a. Merencanakan materi pembelajaran, yakni mengenai sejarah dan ragam gerak dasar tari piring dua belas. b. Mempersiapkan demonstrator, ragam gerak yang akan didemonstrasikan adalah ragam gerak sembah, ngaka kelap, ngahilok, sebatang masuk, sebatang keluar, laga puyuh, dan nokoh. Demonstrator berperan memberikan contoh ragam gerak yang akan dipelajari. Terdapat 8 siswa yang mengikuti pembelajaran tari piring dua belas. c. Mempersiapkan pengamat, guru berperan sebagai pengamat terhadap jalannya proses demonstrasi.