Pengujian kontinuitas penghantar rangkaian akhir cincin
164
KELISTRIKAN KAPAL 2
Gambar 5.2.: Mengukur resistansi rangkaian kabel
Pengujian dilakukan dengan pasokan listrik diputus, dengan menggunakan ohmmeter sebagai berikut:
Cabut dan pisahkan konduktor dari kedua kaki cincin di sekering utama. Ada tiga langkah untuk tes ini.
Langkah 1 Ukur resistansi dari hantaran fase L1dan L2, hantaran netral N1 dan N2 dan
hantaran pengaman PE1 dan PE2 . Pembacaan hantaran fase dan netral nilainya sekitar 0,05 Ω jika cincin kontinu.
Pembacaan hantaran pengaman akan 1,67 kali bacaan lebih besar jika kabel yang digunakan 2,5 atau 1,5 mm
2
. .
165
KELISTRIKAN KAPAL 2
Langkah 2
Hantaran fase dan netral sementara sekarang harus digabung bersama. Pembacaan ohmmeter kemudian harus diukur antara fase dan netral pada setiap
soket stopkontak sirkit cincin. Pembacaan yang diperoleh harus secara substansial sama, asalkan tidak ada kerusakan atau multi loop di atas ring.
Setiap pembacaan harus memiliki nilai sekitar setengah pembacaan pada ohmmeter antara fase dan netral diukur pada langkah 1 ini.
Soket yang dihubung sebagai pemicu akan memiliki nilai sedikit lebih tinggi dari resistensi karena mereka diberi umpan satu kabel, sementara setiap soket pada
cincin diberi umpan dua kabel.
Langkah 3
Dimana hantaran pengaman sebagai kabel cincin, dimana kabel kembar dan pembumian atau pipa PVC digunakan untuk pengawatan cincin , sambungan
sementara hantaran fase dan hantaran pengaman bersama-sama.
Gambar 5.3.: Step 2 dan step 3, mengetes rangkaian kabel
166
KELISTRIKAN KAPAL 2
Pembacaan ohmmeter harus diambil antara fase dan pembumian pada setiap soket stopkontak pada cincin. Pembacaan yang diperoleh harus secara
substansial sama asalkan tidak ada kerusakan atau multi loop di atas ring. Nilai ini sama dengan untuk sirkit R1+ R2. Nilai langkah R1+ R2 harus sama dengan
r1+ r2 4 , di mana r1 dan r2 adalah pembacaan ohmmeter dari langkah 1.