7
a Makan siang bersama.
b Konferensi-konferensi,
c Cocktail party,
d Wedding party,
e Birthday party, dan sebagainya.
2.2Equipment Sebagai Peralatan Pokok Makanan Dan Minuman Menurut Marsum dan Siti Fauziah 2007:98-101 Salah satu faktor penunjang yang
terpenting pada banquet adalah tersedianya peralatan dan perlengkapannya. Peralatan – peralatan tersebut harus pula disesuaikan dengan jenis makanan dan minuman yang tersedia, mulai dari
peralatan yang paling sederhana sampai dengan peralatan yang hanya khusus dipergunakan untuk satu jenis makanan dan minuman tertentu saja.
Menurut pendapat Avery Arthur, Peralatan merupakan bagian terpenting yang harus
dimiliki hotel, oleh karana itu keberadaannya selalu dicek dipastikan kondisi dan jumlahnya guna mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan sehingga menghambat pencapaian
keberhasilan suatu hotel. Proses pertama sebelum melakukan pengadaan peralatan pihak hotel melakukan
pengecekan terlebih dahulu atau disebut dengan cek inventory. Untuk cek inventory dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Cek inventory besar
Adalah pengecekan seluruh kondisi perlengkapan baik dari linen, china wares, silver ware, glass ware, furniture, elektronik, dan semua perlengkapan di hotel. Cek inventory hotel
8
biasanya dilakukan tiga bulan sekali atau saat kondisi hotel sedang sepi Low Season, yang membedakan dengan cek inventory kecil adalah pada saat pengecekan inventory besar seluruh
equipment yang ada di hotel maupun yang ada di dalam kamar di cek semuanya. Semua equipment diambil dan di data kondisinya termasuk semua peralatan yang ada di steward store
dan juga rak steward di area kitchen untuk dilakukan pengecekan oleh steward. Intinya adalah pengecekan seluruh aset hotel.
2. Cek inventory kecil
Cek inventory kecil biasanya hanya untuk peralatan yang ada di steward store dan rak steward yang ada di area kitchen. Untuk cek inventory kecil biasanya dilakukan sebulan sekali,
atau pada akhir bulan. Mekanisme perawatan dan inventory apabila setelah dilakukan pengecekan ternyata ada
peralatan yang pecah atau hilang akan dicatat di Monthly Breakage Report. Jika pecah atau hilangnya peralatan dikarenakan kelalaian karyawan maka sesuai peraturan yang dibuat oleh
manajemen hotel, hotel masih memberi toleransi dengan memberikan surat peringatan kepada karyawan.
Pihak hotel tidak melakukan batasan waktu terhadap penggunaan peralatan. Peralatan yang ada di hotel tidak diganti secara total melainkan selalu dipastikan kondisi kelayakannya
dengan di cek kondisinya jika terdapat peralatan yang kondisinya sudah tidak layak pakai seperti retak, warnanya pudar, terdapat bercak noda yang tidak bisa dihilangkan maka peralatan tersebut
akan diganti dengan yang baru melalui prosedur yang ada di hotel. Proses penggantian peralatan juga mempertimbangkan kondisi keuangan hotel. Untuk
standart peralatan yang digunakan di hotel peralatan tersebut harus mempunyai kualitas terbaik, tidak cacat, bersih, berwarna putih, tahan terhadap panas, dan terjamin higenitasnya.
9
2.3 Pengelompokan Peralatan Makan Dan Minum
Menurut Marsum 2002:21-34 secara umum peralatan – peralatan yang dipergunakan
untuk operasional banquet dapat digolongkan menjadi 4 bagian besar yaitu :
2.3.1 Glassware
Glassware merupakan peralatan untuk penyajian minuman dan pada umumnya dipergunakan untuk minum. Meskipun ada juga beberapa macam gelas untuk tempat makanan
seperti : ice cream, fruit cocktail, dan sebagainya. Secara keseluruhan jenis gelas dapat dibedakan menjadi 2 macam, yakni gelas yang berkaki dan yang tidak berkaki. Penyesuaian
gelas juga harus serasi dengan makanan dan minuman yang disajikan. Bahan – bahan gelas sebaiknya bening tidak bermotif maupun mempunyai gambar yang terlalu mencolok akibat
penggunaan diluar ketentuan warna asli dari makanan dan minuman yang mungkin juga berubah. Berikut ini adalah jenis glass ware yang biasa dipergunakan pada operasional banquet
dan kegunaannya : • Water Goblet, yaitu gelas yang dipergunakan untuk penyajian air minum, sebagai
pengiring makan. Jenis gelas ini umumya berkaki. • Cocktail Glass, yaitu gelas yang dipergunakan untuk penyajian makanan penutup
seperti : ice cream. • Beer Glass, yaitu gelas yang untuk penyajian minuman beer dan sejenisnya
seperti : stout,ale, dan porter.
2.3.2 Silverware
Silverware adalah alat yang digunakan untuk makan, terbuat dari perak dan stainless steel, fungsinya untuk memindahkan suatu makanan dari piring ke mulut. Peralatan yang terbuat
10
dari perak disebut silverware, namunumumnya cutlery yang digunakan terbuat dari bahan stainless steel.
Berikut jenis silverware yang biasa di gunakan pada operasional banquet dan kegunaannya :
• Dinner Fork, yaitu garpu yang digunakan untuk penyajian makanan utama Main course.
• Dessert Fork, yaitu garpu yang digunakan untuk penyajian makanan penutup Dessert
• Fish Fork, yaitu garpu besar untuk penyajian jenis makanan ikan. • Serving Fork, yaitu garpu besar untuk penyajian lauk.
• Dinner Spoon, yaitu sendok yang digunakan untuk makanan pokok. • Dessert Spoon, yaitu sendok yang digunakan untuk penyajian makanan penutup
dessert. • Tea Coffee Spoon, yaitu sendok untuk mengaduk teh atau kopi.
• Fruit Spoon, yaitu sendok dan makanan pembuka atau penutup yang berkuah. • Cake tong, yaitu berupa penjepit untuk memindahkan tart kue dari tempat kue
ke piring B B Plate.
2.3.3 Chinaware
Barang pecah belah yang umumnya digunakan untuk tempat makan dan minum, disamping sebagai tempat penyajian makan dan minum, bentuknya juga bermacam – macam,
ada yang ceper dan ada yang cekung, ada yang memiliki pegangan hanya satu dan ada yang dua, serta beberapa chinaware tersebut memiliki motif seperti motif bunga pada pinggirannya atau
11
ada pula yang polos dengan garis warna emas atau warna menarik lainnya yang terletak pada pinggir piring.
Berikut adalah jenis chinaware yang digunakan pada operasional banquet serta kegunaannya :
• Bread and Butter Plate, yaitu piring ceper yang digunakan untuk penyajian roti dan mentega, diameter ukurannya adalah 16cm.
• Dessert Plate, yaitu piring makan dengan ukuran diameter 20cm, kegunaannya untuk penyajian makanan pembuka dan makanan penutup.
• Dinner Plate, yaitu piring makan dengan ukuran 26cm, kegunaannya untuk penyajian main course dan makanan pengiringgnya.
• Soup Plate, adalah mangkok cekung dengan diameter 16cm dan kedua pegangannya ada dikanan dan kirinya, kegunaannya untuk menyajikan sup yang
berkuah. • Tea Cup Soucer, yaitu cangkir dan piringnnya khusus untuk penyajian minum
kopi dan teh. • Salad Bowl, adalah mangkok salad untuk menghidangkan porsi yang besar seperti
chiken caserol. • Tea Coffee Pot, adalah ceret teko berisi teh atau kopi yang dapat diisi ulang,
ceret teko ini memiliki satu pegangan biasa. Dalam penyajiaannya ceret ini menggunakan guest napkin dan B B plate sebagai underliner.
2.3.4 Misscellaneous
12
Peralatan ini secara umum juga digunakan sebagai tempat menyajikan makan dan minum, bahan yang digunakan untuk peralatan tersebut bermacam – macam seperti besi,
stainless steel, perak, kayu, aluminium. Berikut adalah jenis miscellaneous yang digunakan pada operational banquet serta
kegunaannya : • Flower Vase, yaitu tempat bunga untuk menghias meja
• Ashtray, asbak tempat abu rokok • Water Pitcher, semacam teko yang terbuat dari stainless steel atau kaca untuk
tempat air minum, umumnya digunakan untuk tempat minum air yang berisi es. • Tray, yaitu baki yang dipergunakan untuk membawa makanan dan minuman.
Bentuknya ada yang oval, bulat, dan persegi. • Creamer, yakni teko kecil untuk tempat susu kental.
• Chaffing dish, yaitu alat yang digunakan untuk menyajikan makanan dengan memasukan alat pemanas dibawahnya.
2.4 Pencucian Peralatan
Menurut Hansprata 1999:85-86 proses pembersihan peralatan bisnis pelayanan makan
dan minum yang berskala besar memerlukan berbagai macam sarana dan prasarana, dengan aneka macam obat pembersih dengan daya, kepekatan, dan khasiat yang berbeda, serta
mengandung banyak resiko, maka penanganannya harus dilakukan dengan cermat, teliti, dan hati – hati. Di samping itu juga harus ada petunjuk tertulis yang lengkap sebagai pedoman untuk
pelaksanaannya agar dapat dicapai hasil yang maksimal dengan biaya yang minimal.
Ada dua pedoman pembersihan yang biasa dilakukan dalam industri perhotelan, Marsum
2007:94-111 menjelaskan pencucian peralatan dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
13
1. Sistem Pencucian Peralatan Dengan Tangan
Untuk pencucian dengan tangan, poci, panic serta perkakas lain memerlukan tiga bak besar dari logam yang terpisah. Bak itu harus cukup untuk merendam, mencuci, membilas,
dan mendesinfeksikan peralatan besar. Baka harus memiliki ruang yang cukup untuk menghimpun dan meletakkan perlengkapan dan peralatan yang kotor.
Untuk pencucian peralatan menggunakan tangan memerlukan tiga kompartemen logam dalam pencucian dan pembersihan, caranya adalah sebagai berikut :
• Hapus permukaan piring dari butiran kotoran makanan, tulang, dan yang lain. Masukan kotoran itu ke tong sampah atau kantong plastik.
• Pisahkan poci dan panci. • Bilas awal untuk memindahkan makanan lebih jauh.
• Cuci didalam kompartemen pertama dengan air panas yang telah diberi deterjen. • Didalam kompartemen yang kedua, yang tengah, dibilas dengan air panas bersih.
Adalah sangat penting untuk bekerja sebaik dan seteliti mungkin sewaktu melakukan pembilasan karena sedikit kotoran atau dterjen yang tertinggal akan menggangu
proses sanitasi selanjutnya. • Desifeksikan peralatan didalam kompartemen yang ketiga selama 30 detik pada suhu
170 derajat farenheit. kita tidak kuat menjamah air pada suhu ini karena terlalu panas. Oleh karena itu gunakan keranjang. Dapat juga dengan merendam selama satu menit
dalam larutan pendesinfeksikan, misalnya soda bleach. • Kuras airnya, keringkan peralatan di udara.
2. Sistem Pencucian Peralatan Dengan Mesin
14
Alat – alat yang dipergunakan di restaurant, bar, banquet, room service, serta ruang makan karyawan yang terdiri dari berbagai macam gelas, cangkir, pirirng, mangkok, pisau,
sendok, garpu, pengoles mentega, dan sebagainya, umumnya dicuci dengan mesin pencuci piring. Demikian juga proses pendedinfeksiannya. Ada beberapa macam tipe dan kapasitas
mesin pencuci piring yang dapat digunakan. Yaitu, mesin pencuci piring single tankmachine dan flight type machine.
a. Sistem pencucian peralatan dengan single tank machine
Rak yang terdapat pada mesin ini bergerak satu persatu. Rak diberi muatan secara manual. Mesin single tank beroprasi dengan sistem single atau double temperature untuk
mencuci, membilas secara berputar silih berganti. Ban berjalan pembawa barang memindahkan rak – rak piring melalui mesin secara otomatis. Peralatan yang akan dicuci
disusun dengan rapi didalam rak kemudian dimasukan ke dalam mesin. Proses pencucian akan berlangsung dengan sendirinya.
b. Sistem pencucian peralatan dengan flight type machine
Prosedur pencucian peralatan ini memiliki sepuluh langkah. Waktu dan suhu seperti yang tercantum di bawah didasarkan pada rekomendasi “National Sanitation Foundation’s”
untuk mesin sistem ban berjalan dengan beberapa tangki. • Hapus piring – piring dari kotoran dan rendam awal alat – alat yang ceper.
• Bilas awal untuk memindahkan kotoran yang Nampak. • Atur piring – piring ceper dan barang – barang ceper sedemikian rupa di dalam rak
sehingga semprotan air dapat mengenai semua permukaan yang rata. • Cuci piring – piring dan barang – barang ceper di larutan deterjen pada suhu 66
derajat celcius sedikitnya selama 7 detik.
15
• Bilas piring – piring dan barang – barang ceper di dalam air bersih pada suhu antara 71 derajat celcius sampai 82 derajat celcius sedikitnya selama 7 detik.
• Bilas akhir piring – piring dan alat – alat yang ceper dalam larutan sanitiser Obat desinfektan dengan air pada suhu 82 derajat celcius dengan ban pembawa barang
yang berputar dengan kecepatan mkasimum 15 feet atau 4,6 m per menit. • Keringkan piring – piring dan alat – alat yang ceper di udara.
• Tumpuk barang – barang yang sudah bersih dan bebas kuman secara hati – hati. Jangan memegangnya pada bagian yang terkena makanan atau mulut.
• Simpan piring – piring dan barang – barang ceper dengan rapi di tempat yang bersih dan kering.
• Bersihkan mesin pencuci piring, termasuk tangkai penyemprot, baki penampung kotoran, tanki, dan mejanya.
2.5 Pemeliharaan Dan Perawatan Alat – Alat Makanan Dan Minuman
Ada dua defenisi tentang pemeliharaan dan perawatan alat – alat makan dan minum,
menurut Marsum 2007:145 pemeliharaan dan perawatan alat – alat makan dan minum
umumnya memiliki policy and procedure serta house rule guna mengamankan dan merawat agar perkakas dan peralatannya tidak banyak yang rusak maupun hilang. Sedangkan menurut
Hansprata 1999:5 perawatan alat – alat makan dan minum yang baik tergantung bagaiman
cara penyimpanan dan pembersihan peralatan tersebut. Seperti penyimpanan di dalam rak – rak yang diatur serapi mungkin dan mengatur setiap peralatan menurut jenis dan bahan peralatan,
seperti bahan yang terbuat dari stainless harus satu rak dengan stainless begitu juga dengan
16
peralatan lainnya. Serta pembersihan yang harus dilakukan sebulan sekali jika peralatan tersebut tidak digunakan.
Semakin besar dan sibuk bisnis pelayanan makan dan minum, maka akan semakin banyak pula perkakas dan peralatan yang dibutuhkannya. Bila tidak dikontrol dan diawasi secara
ketat maka akan semakin banyak perkakas dan peralatan yang rusak dan hilang selama operasi. Untuk mengantisipasi hal itu, upaya yang dapat ditempuh adalah :
1. Sistem Pemeliharaan Dan Perawatan Peralatan
Untuk memelihara dan merawat peralatan yang begitu banyak jumlah dan macamnya, steward harus mempunyai gudang yang cukup luas, yang cukup memadai untuk
menyimpan barang – barang itu dengan rapi. Di dalam gudang itu dipasang rak – rak yang disekat – sekat. Semua peralatan yang di simpan di situ sudah dalam keadaan
bersih, kering, siap pakai. Setiap barang dikelompokan menurut jenisnya. Untuk outlet, restoran, maupun dapur, jika untuknya dipergunakan peralatan yang berbeda baik tipe
maupun pabrik pembuatnya, misalnya juga perlu dikelompokan tersendiri. Hal ini akan sangat membantu bila di waktu – waktu sibuk dan kemudian diperlukan tambahan alat,
maka outlet yang membutuhkan akan dapat dilayani dengan cepat.
2. Cara Penyimpanan Di Gudang
Alat – alat yang dipergunakan untuk operasi bar dan restoran umumnya disimpan berjauhan dengan alat – alat yang diperlukan untuk operasi dapur, bahkan kadang –
kadang berbeda lantai. Tujuannya adalah agar mudah dalam penghitungan maupun pengambilan.
• Cara menyimpan glass ware
17
Gelas yang berkaki, steam glass, disimpang secara terpisah dengan gelas – gelas tanpa kaki termasuk kelompok. Gelas – gelas sejenis dan sama ukurannya, dalam
keadaan bersih, kering dan siap pakai, diatur di dalam kotak plastik kayu yang diberi sekat – sekat sesuai ukuran gelas. Gelas – gelas tersebut tidak boleh
ditumpuk ataupun dimasukan ke gelas yang lain karena dapat lengket dan pecah bila dipisahkan.
• Cara menyimpan china ware
Piring – piring dikelompokkan menurut jenis dan ukurannya, ditumpuk, disusun dengan rapi dalam kotak kayu atau besi yang kadang – kadang sudah diberi sekat
sesuai ukurannya, misalnya piring roti, piring dessert, piring dinner, piring ikan, dan sebagainya. Tumpukaan tidak boleh terlalu tinggi, makasimal 10 sampai 15
piring saja. Cangkir, mangkok, dan sejenisnya disimpan dalam posisi tengkurap. Poci teh dan kopi yang bertutup dapat disimpan secara tegak, dikelompokan
sesuai dengan ukuran dan tingginya.
• Cara menyimpan silver ware
Berbagai macam pisau, sendok, garpu, alat pengoles mentega, dan sebagainya, disimpan di dalam kotak yang telah diberi sekat – sekat sesuai jumlah, ukuran dan
jenisnya. Misalkan lima kotak yang agak besar digunakan untuk menyimpan dinner knife, dinner fork, steak knife, fish knife, dan fish fork. Sedangkan tujuh
kotak ukuran sedang digunakan untuk menyimmpan dessert knife, dessert fork, fruit knife, fruit fork, dessert spoon, long spoon, dan soup spoon. Beebrapa kotak
yang agak kecil digunakan untuk menyimpan tea spoon, demitasse spoon, butter
18
spreader, dan sebagainya. Semua alat itu diatur dan disusun rapi sehingga memmudahkan pengambilan dan penghitungannya.
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN
3.1Sejarah Berdirinya Garuda Plaza Hotel Medan
Sebelumnya Garuda Plaza Hotel Medan merupakan losmen yang didirikan pada tahun 1958 yang pada awalnya diberi nama “Losmen Garuda”. Pembangunan dan pendirian Losmen
Garuda ini dikelola oleh Bapak Haji Muhammad Arbie, selaku direksi Fa.Maju Medan. Dari tahun ketahun losmen ini selalu diadakan pembenahan, sehingga pada tahun 1970 losmen ini
telah memliki 58 kamar, kemudian nama losmen ini berangsur-angsur berubah menjadi “Hotel Garuda”.
Tahun 1973 kamar-kamar yang ada di hotel tersebut tampak sesak sekali oleh para tamu, baik domestik maupun asing. Melihat situasi tersebut, pendiri berinisiatif untuk membangun
sebuah motel yang letaknya bersebrangan dengan hotel tersebut. Daru 15 kamar ditambah 18 kamar baru lagi, sehingga menjadi 33 kamar yang mampu menampung setiap tamu yang hendak
menginap pada waktu itu. Dengan demikian kedua penginapan tersebut, berjalan serta terus meningkatkan pelayanan disetiap kegiatannya.
19
Karena adanya dana serta pengalaman maka pimpinan membuat gagasan baru untuk mendirikan sebuah hotel bertaraf internasional. Dan pada tahun 1976 tepatnya pada 15 Oktober
dibangun hotel ketiga dengan melalui dua tahap. Tahap pertama adalah dengan kamar yang berjumlah 84 kamar.
Pada tanggal 5 Januari 1977 suatu badan resmi yaitu PT. Garuda Madju Cipta yang ditugaskan untuk membangun hotel yang diberi nama “Garuda Plaza Hotel” karena adanya
pandangan bahwa hotel ini memiliki prospek yang cerah dimasa mendatang. Tepat pada tanggal 22 Juli 1978, pembangunan hotel ini telah selesai dan mulai beroperasi.
Hotel ini lalu diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara yang pada masa itu dijabat oleh Bapak E.W.P. Tambunan.
Pengolahan ketiga hotel tersebut adalah dibawah PT. Garuda Madju Cipta dan karena ketiga hotel ini memiliki jenis usaha yang sama maka dibentuk sebuah group yang dinamakan
“Garuda Hotel Group”. Kemudian pada tahun 1980 mulai pembangunan tahap kedua dengan menambah bangunan
sebelah kiri hotel dengan jumlah kamar sebanyak 70 kamar. Pada tanggal 1 April 1982 pembangunan tahap kedua ini selesai maka jumlah kamar adalah 154 kamar. Garuda Plaza ini
dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya: Swimming pool, Restaurant, Coffee bar, Coffee shop, Meeting room dengan beberapa ukuran yang berbeda, serta Ball room tempat diadakannya
berbagai pesta salah satunya adalah Wedding party. Sejak mulai didirikannya Garuda Plaza Group ini, dari mulai karyawan terendah hingga
pimpinan tertinggi ditangani oleh pribumi tanpa adanya campur tangan orang asing. Demikian juga dengan dekorasi kamar serta hal terkecil hingga terbesar lainnya.
20
Hingga saat ini jumlah kamar keseluruhan Garuda Plaza Hotel Medan ini adalah berjumlah 247 kamar yang cukup up to date dan representatif dalam melayani pengunjung yang ada. Up to
date ditinjau dari segi kwantitatifnya, yaitu mampu menarik minat wisatawan untuk menginap dengan pengadaan kamar dan fasilitas yang memadai. Sedangkan representatif ditinjau dari segi
kwalitatif, yakni pelayanan yang diberikan serta kesesuaian tarif yang telah ditetapkan. Sesuai dengan pengklasifikasian hotel sebagai hotel berbintang dilihat dari syarat-syarat
lokasi, akomodasi, makanan dan minuman, fasilitas, pelayanan, dll. Maka direktur Jenderal Pariwisata menetapkan bahwa Garuda Plaza Hotel Medan adalah merupakan hotel yang layak
disebut sebagai hotel berbintang 3 tiga.
3.2Klasifikasi Garuda Plaza Hotel Medan
Klasifikasi adalah suatu pengelompokan yang dilakukan untuk mempermudah suatu perusahaan khususnya hotel, untuk mengetahui jenisnya.
Klasifikasi yang lebih jelas mengenai hotel ini adalah:
1. Berdasarkan Tipe Of Plan Harga Jual Kamar
Garuda Plaza Hotel Medan Menerapkan sistem “Continental Plan Hotel” yaitu harga kamar sudah termasuk “Continental Breakfast” sarapan pagi.
2. Berdasarkan Size Number Of Room Jumlah Kamar
Garuda Plaza Hotel Medan tergolong hotel sedang “Above Average Hotel” karena memiliki jumlah kamar diatas 175 kamar yang siap dijual.
3. Berdasarkan Length Of Stay Lama Tamu Menginap
Garuda Plaza Hotel Medan tergolong dalam “Transit Hotel” karena tamu yang menginap rata-rata 1-2 hari saja walaupun ada beberapa tamu hotel yang menginap lebih dari 3 hari.
4. Berdasarkan Type Of Guest Jenis Tamu Hotel
21
Tamu yang menginap dihotel ini paling banyak adalah merupakan pebisnis dan pada umumnya berbentuk sebuah group dari suatu instansi baik negeri maupun swasta yang menginap
disana sekaligus untuk mengadakan pertemuan atau seminar yang dilakukan dalam beberapa hari. Oleh karena itu hotel ini lebih dapat digolongkan kedalam “Business Hotel”.
5. Berdasarkan Lenght Of Operation Period Lamanya Hotel Dioperasikan
Hotel ini beroperasi sepanjang tahun dan tidak bergantung pada musim sehingga hotel ini termasuk “Unseasonal Hotel”.
3.3Fasilitas yang Dimiliki Garuda Plaza Hotel Medan
Garuda Plaza Hotel Medan merupakan salah satu aset kepariwisataan Sumatera Utara yang berpredikat hotel berbintang tiga. Tata letak yang strategis di sisi kanan pusat kota Medan yang
sangat menguntungkan dalam kegiatan operasionalnya. Garuda Plaza Hotel Medan memliki 247 kamar dimana kamar-kamar tersebut memiliki
type yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yaitu: Vingcard, All Conditional-Room with private bathroom, Satelite Tv, Idd, Telephone, Coffee Maker, Mini Bar Hair Dryer, Safe
Deposit Box, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Adapun tipe-tipe kamar tersebut dapat dilihat pada klasifikasi hotel menurut jumlah kamar
size. Kesemua harga kamar tersebut sudah termasuk 10 service dan 11 Goverment Tax pajak pemerintah.
Garuda Plaza Hotel Medan mempunyai tipe-tipe kamar yaitu 84 kamar superior, 42 kamar Deluxe, 8 kamar Garuda Deluxe, 4 Junior Suite dan 1 Garuda Suite.
Untuk perincian harga kamar sebagai berikut: • Superior room
Rp. 585.000 • Deluxe room
Rp. 690.000
22
• Executive Deluxe Rp. 750.000
• Garuda Deluxe Rp. 1.250.000
• Familly Deluxe t Rp. 1.300.000
• Familly Deluxe q Rp. 1.400.000
• Junior Suite Rp. 1.450.000
• Executive Suite Rp. 2.600.000
• Garuda Suite Rp. 4.000.000
• Extra Bed Rp. 200.000
•
23
Tarif harga kamar tersebut sudah termasuk tax dan service, dan waktu check out time adalah pukul 13.00 Wib. Untuk tamu menginap dalam jangka waktu yang panjang atau sudah
menjadi pelanggan untuk harga group tersedia. Adapun fasilitas-fasilitas lainnya yang ditawarkan kepada pihak tamu yang menginap di
Garuda Plaza Hotel Medan yaitu:
1. The Gayo’s Coffee Shop
Dibuka selama 24 jam dengan sajian makanan ringan seperti Europan dan Indonesian snacks.
2. New Plaza Restaurant
Dibuka mulai pukul 07.00 sampai pukul 23.00 dengan sajian menu Indonesia, Eropa, Cina, dll.
3. Garuda Cafe Warung Kopi
Garuda cafe warung kopi adalah fasilitas yang dimiliki hotel yang ingin santai dan berjumpa dengan client kerja dan menunggu untuk reservasi berlangsung karna Garuda cafe warung kopi
yang berada di Lobby depan Garuda Plaza Hotel Medan.
4. Garuda Plaza Swimming Pool
Fasilitas kolam renang yang berada di lantai 1, untuk memanjakan tamu yang menggunakan kolam renang dan berada berdekatan dengan Coffee shop.
5. Meeting Room Ball Room
24
Garuda Plaza Hotel Medan memiliki fasilitas penyewaan untuk meeting room dan untuk ball room yang berfungsi untuk tempat wedding party, seminar, workshop, dan untuk pertemuan
lainnya. Garuda Plaza Hotel Medan memiliki 2 convention hall dan 9 function meeting room yaitu: Garuda Convention Rajawali. Untuk function meeting room yaitu: Gayo, Kasuari,
Executive, Nuri, Kenari, Peacock, Cendrawasih, Parkit dan Poolside. Untuk convention hall berukuran 27x80 dan dilengkapi dengan 300 round table dan 650
standing party. Untuk function meeting room berukuran 20x6 yang dilengkapi dengan minimum 50 pax dan
dilengkapi dengan fasilitas meeting room berupa: Wi-Fi ready, screen, soundsystem, wireless mic, whiteboard + market, flip chart, penpencil note, seat + table with mineral water, dan
fasilitas tambahan berupa: LCD TV, DVD player, dan Laptop.
6. Cherry Taxi
Fasilitas transportasi bertarif murah yang dapat digunakan untuk transportasi dalam kota, tour dan kunjungan objek wisata.
7. Devy Plaza
Tempat berbelanja untuk keperluan sehari-hari maupun souvenir yang berupa kerajinan tangan khas daerah sumatera.
8. Travel Agent, Siar Tour Travel, PT Raya Utama Mutiara Holiday
Fasilitas yang terletak di lantai satu yang memberikan pelayanan bagi yang akan melakukan kunjungan wisata.
9. 24 hour medical service
25
Dalam hal ini Garuda Plaza Hotel Medan bekerja sama dengan klinik spesialis bunda dengan mempersiapkan sistem paket. Paket check up termasuk: Akomodasi, Makanan dan Minuman,
dan Transportasi.
10. Telex, Faxmile, Telephone Service
Memberikan pelayanan komunikasi yang baik dalam maupun luar negeri.
11. Airline Office
Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air dan Air Asia yang merupakan kantor cabang penerbangan yang melayani pembelian tiket pesawat.
12.Busisness Center 13. Laundry Dry Cleaning
14.Beauty Salon 15. Lounge
16. Fitness Center 17.Shuttle Bus
3.4Struktur Organisasi
Organisasi adalah sarana atau alat untuk mencapai tujuan organisasi juga merupakan wadah kegiatan daripada orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya dalam hal ini setiap
organisasi harus jelas tugas, wewenang, dan tangggung jawab hubungan kerja dan tata kerjanya. Berdasarkan struktur organisasi dapat dilihat luasnya tanggung jawab seseorang dalam
menjalankan tugasnya. Struktur organisasi menunjukkan bagaimana jalanannya aktifitas atau pekerjaan itu dilaksanakan menurut dalam jenjang didalam organisasi. Hal ini dapat berguna
untuk menghindari terjadinya adanya pekerjaan yang saling tumpang tindih, karena setiap karyawan mengetahui tugas, tanggung jawab, serta wewenangnya masing-masing. Dalam
26
struktur organisasi yang ditetapkan hubungan-hubungan antara unsur-unsur organisasi yang memungkinkan seluruh karyawan bekerja sama secara dan seefisien mungkin. Tujuan organisasi
dapat tercapai dengan adanya kerjasama yang baik diantara personalia yang ada pada organisasi atau perusahaan tersebut, yang ditandai dengan tingkat-tingkat pengawasan yang sempurna,
sehingga dapat diketahui susunan yang ada pada bagian-bagian tertentu, serta tidak didapatinya pelaksanaan satu jenis pekerjaan yang dilakukan oleh dari satu pelaksanaan, sekaligus
menghindari terjadinya pemborosan, baik pemborosan waktu, tenaga serta biaya. Struktur organisasi suatu hotel pada umumnya tidak akan sama dengan struktur organisasi
hotel lain walau ada beberapa hotel yang memiliki kesamaan organisasi. Hal ini disebabkan karena dalam penyusunan suatu organisasi harus dipertimbangkan ruang lingkup operasi jumlah
tenaga yang diperlukan. Dari hasil penelitian di Garuda Plaza Hotel Medan, dijumpai bahwa baik buruknya suatu
organisasi dapat dipengaruhi oleh operasional sehari-hari. Dimana dari tahun ketahun pengusahanya berusaha untuk meningkatkan struktur organisasinya, agar sesuai dengan tuntutan
kegiatan-kegiatan yang semakin meningkat dan beragam. Begitu pula dengan Garuda Plaza Hotel Medan, juga memiliki struktur organisasi yang telah dirancang secara baik dan benar agar
dapat mencapai tujuan dengan mudah struktur organisasi Garuda Plaza Hotel Medan seperti dibawah ini:
STRUKTUR ORGANISASI H.O.D GARUDA PLAZA HOTEL
General Manager MD Secretary
Dir of Sales Staff Direction
Internal Managing Director
Purchasing Laundry
27
BAB IV PENANGANAN PERALATAN MAKAN DAN MINUM PADA BANQUET SECTION