2. Definisi Operasional Variabel Untuk Perhitungan Nilai Ekonomi
Variabel persepsi masyarakat adalah salah satu untuk perhitungan nilai ekonomi, dengan menggunakan persepsi masyarakat dalam penelitian ini dapat mengetahui
manfaat keberadaan Taman Wisata Lembah Hijau bagi masyarakat sekitar. Berikut pengukuran variabel persepsi masyarakat sebagai berikut :
a. Wisata
Wisata yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat tentang Taman Wisata Lembah Hijau sebagai tempat wisata atau sebagai meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Variabel persepsi wisata dinyatakan dalam satu satuan. Dalam penelitian ini untuk mengukur variabel wisata dengan menggunakan skala
likert sebagai berikut : -
Nilai 1 untuk responden yang sangat tidak setuju -
Nilai 2 untuk responden yang tidak setuju -
Nilai 3 untuk responden yang netral -
Nilai 4 untuk responden yang setuju -
Nilai 5 untuk responden yang sangat setuju
b. Lapangan Pekerjaan
Lapangan pekerjaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat tentang Taman Wisata Lembah Hijau sebagai sumber mata
pencaharian. Variabel persepsi lapangan pekerjaan dinyatakan dalam satu satuan. Dalam penelitian ini untuk mengukur variabel lapangan pekerjaan menggunakan
skala likert :
- Nilai 1 untuk responden yang sangat tidak setuju
- Nilai 2 untuk responden yang tidak setuju
- Nilai 3 untuk responden yang netral
- Nilai 4 untuk responden yang setuju
- Nilai 5 untuk responden yang sangat setuju
c. Resapan Air
Resapan air yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat tentang Taman Wisata Lembah Hijau sebagai daerah resapan air. Variabel
persepsi resapan air dinyatakan dalam satu satuan. Dalam penelitian ini untuk mengukur variabel resapan air menggunakan skala likert sebagai berikut :
- Nilai 1 untuk responden yang sangat tidak setuju
- Nilai 2 untuk responden yang tidak setuju
- Nilai 3 untuk responden yang netral
- Nilai 4 untuk responden yang setuju
- Nilai 5 untuk responden yang sangat setuju
E. Uji Validitas Kuisioner
Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan.
Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapat data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur Sugiyono, 2004. Untuk mengukur validitas digunakan rumus yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus Korelasi Product
Moment yaitu sebagai berikut :
r
xy
=
∑ ∑ ∑ √[ ∑
∑ ][[ ∑
∑ ]]
Sugiyono, 2004 Keterangan :
r
xy
= Koefisien korelasi antara X dan Y n = Jumlah Responden
X = Skor masing-masing pernyataan dari tiap responden Y = Skor total semua pernyataan dari tiap responden
Dalam rangka uji validitas kuesioner kriteria pengujian, apabila r hitung r tabel, dengan taraf signifikasi 0,05 dan df = n-2, maka alat ukur dinyatakan valid dan
sebaliknya jika r hitung r tabel maka item pertanyaan tersebut tidak valid. Petanyaan yang tidak valid tidak akan disertakan pada pengolahan data
selanjutnya. Sugiyono, 2004.
F. Skala Pengukuran
1. Pengukuran Skala Ordinal
Pengukuran variabel yang mempengaruhi kesediaan membayar WTP dan pengukuran variabel untuk penakasiran nilai ekonomi dengan menggunakan skala
ordinal yaitu skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur kepuasan pengunjung, persepsi masyarakat pada wisata, persepsi masyarakat pada
penyerapan lapangan kerja dan persepsi masyarakat sebagai daerah resapan air, dengan menggunakan lima jenjang pengukuran antara lain :
Skor : Sangat setuju kondisi yang sangat diharapkanterbaik
5 Setuju kondisi yang diharapkan baik
4 Netral kondisi yang kurang diharapkan
3 Tidak setuju kondisi yang tidak diharapkan
2 Sangat tidak setuju kondisi yang sangat tidak diharapkan
1
2. Pengubahan Skala Ordinal Menjadi Skala Interval
Menurut tingkatannya, data secara beruntut dari skala terendah ke tertinggi adalah data nominal, ordinal, interval dan rasio. Dalam penggunaan analisis, minimal
skala yang digunakan adalah skala interval. Sedangkan bila dari data penelitian diperoleh data yang memberikan skala pengukuran ordinal kebanyakan dalam
kasus-kasus sosial, sehingga agar analisis tersebut dapat dilanjutkan maka skala ordinal harus dinaikkan ditransformasikan ke dalam skala interval yang
menggunakan Methode Sucsessive Internal MSI dari departement Statistik Universitas Padjajaran
yaitu suatu metode yang digunakan untuk menaikkan atau mengubah tingkat pengukuran dari data ordinal menjadi interval Al Rasyid,
1993, data lampiran 12.
G. Metode Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode menggunakan metode OLS Ordinary Least Square. Untuk mengetahui besarnya pengaruh
variable bebas terhadap variable terikat digunakan metode Ordinary Least Square OLS. Analisis data akan digunakan untuk menyederhanakan data yang telah
diperoleh ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Pada penelitian ini, menggunakan Software yang digunakan dalam menganalisis data
yaitu Microsoft Ecxel 2007 dan kemudian diolah menggunakan E-Views 6, dengan WTP dipengaruhi oleh Umur, Pendidikan, Pendapatan dan Kepuasan
Pengunjung melalui metode OLS, maka diperoleh persamaan model regresi liniernya adalah sebagai berikut:
Model Fungsi Y = f AGE,EDU,INC,U
Model Struktural Y = β
+ β
1
AGE + β
2
EDU + β
3
INC + β
4
U + ε
i
Keterangan : Y
= WTP Rp β
= Konstanta dari persamaan regresi AGE
= Umur skala ordinal EDU
= Pendidikan skala ordinal INC
= Pendapatan Rp U
= Kepuasan Pengunjung skala ordinal β
1,
β
2,
β
3,
β
4
= Koefisien Regresi
ε
i
= Standar Eror