Pembuatan kurva standar glukosa Pembuatan pereaksi dinitro salisilat DNS
32 hingga berbentuk gel sambil diaduk, diangkat dan didinginkan pada suhu ruang
selama 15 menit. Sampel ditambah enzim amilase 1 mL dan 3 mL buffer fosfat 0,1 M pH 7, diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 30 menit, dicentrifuge pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. Sampel dipipet 1 mL dan ditambahkan 9
mL aquades. Sampel cair dihitung sebagai konsentrasi volume pengenceran, sampel dipipet 1 mL ditambah 3 mL pereaksi DNS. Larutan sampel dipanaskan
pada suhu 30
o
C selama 20 menit didinginkan 15 menit. Sampel 5 mL dimasukan kedalam kuvet dan diukur absorbsinya pada panjang gelombang 550 nm. Hasil
pengukuran jumlah glukosa dibagi dua agar ekuivalen dengan kurva standar. Tingkat hidrolisis pati oleh enzim α–amilase diperoleh dengan cara
membandingkan jumlah glukosa yang terhidrolisis dengan berat padatan nasi instan berat basah dan berat kering. Penentuan presentase tingkat hidrolisis pati
dapat didapatkan menggunakan rumus sebagai berikut :
Daya Cerna Pati = 100
Keterangan : KG
= Jumlah glukosa nasi gg BS
= Berat sampel nasi instan g
Digram alir proses penentuan daya cerna pati nasi instan dapat dilihat pada Gambar 6.
33
Gambar 6. Diagram alir proses pengujian tingkat hidrolisis pati nasi instan Bubuk nasi
instan 1 g
Pemasukan kedalam tabung reaksi Aquades 9 mL
Pemanasan pada suhu 90
o
C selama 15 menit Pengadukan sampai berbentuk gel
Pengangkatan dan pendinginan selama 15 menit Enzim amilase 1 mL,
buffer PH 7 3 mL Penginkubasian pada suhu 37
o
C selama 30 menit Pengangkatan
Pemanasan suhu 30 C selama 20 menit, pendinginan 15 menit
Sentrifius pada 3000 rpm selama 15 menit Pemipetan sampel 1 mL, aquades 9 mL
3 mL pereaksi DNS
Pemasukan kedalam kuvet Larutan
sampel 5 mL
Pengukuran absorbansi panjang gelombang 550 nm
34