KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN ASING INVASIF (Invasif species) PADA KAWASAN REVITALISASI HUTAN TNBTS (Studi Kasus di Kawasan Revitalisasi Ekosistem Kerja Sama JIFPRO dan Universitas Muhammadiyah Malang di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru )

(1)

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN ASING INVASIF (Invasif species) PADA KAWASAN REVITALISASI HUTAN TNBTS

(Studi Kasus di Kawasan Revitalisasi Ekosistem Kerja Sama JIFPRO dan Universitas Muhammadiyah Malang di Kawasan Taman Nasional Bromo

Tengger Semeru )

SKRIPSI

OLEH :

HENDRA SAPUTRA NIM 201110320311010

JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

i

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN ASING INVASIF (Invasif species) PADA KAWASAN REVITALISASI HUTAN TNBTS

(Studi Kasus di Kawasan Revitalisasi Ekosistem Kerja Sama JIFPRO dan Universitas Muhammadiyah Malang di Kawasan Taman Nasional Bromo

Tengger Semeru )

SKRIPSI

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Kehutanan

OLEH :

HENDRA SAPUTRA NIM 201110320311010

JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

(4)

(5)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertandan tangan di bawah ini :

Nama : Hendra Saputra

Nim : 201110320311010

Jurusan/Prog.Studi : Kehutanan/Kehutanan Fakultas : Pertanian-Peternakan

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan. Maka, saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan tersebut.

Malang, Januari 2015 Yang Membuat Pernyataan,


(6)

v

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 14 November 1993 di Seteluk, Sumbawa Barat, sebagai putra kedua dari tiga bersaudara dari ayahanda Idhamzah dan ibunda Umi Kaltum. Penulis memulai pendidikan pertama di Taman Kanak-Kanak Pertiwi pada tahun 1997, Sekolah Dasar Negeri 02 Seteluk pada tahun 1999, Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Seteluk Pada tahun 2005, Sekolah Menegah Kejuruan Kesehatan NW Teros Jurusan Keperawatan pada tahun 2008. Pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan di Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang hingga selesai.

Selama menempuh studi, penulis aktif di lembaga organisasi intra kampus yaitu BEM Fak. Pertanian peternakan menjabat sebagai pengurus pada tahun 2012,SENAT Fak. Pertanian peternakan menjabat sebagai pengurus pada tahun 2013. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum di Laboratorium kehutanan dan laboratorium agronomi serta penulis pernah menjadi tenaga part time di laboratorium Agronomi Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis aktif di organisasi Tarung derajat Kota batu sebagai pelatih cabang pada tahun 2014- sekarang.


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah – Nya sehingga dapat menyelesaikan Skripsi. Sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W. penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah berupa Skripsi dengan judul “Keanekaragaman Tumbuhan Asing Invasif (Invasif Species) Pada Kawasan Revitalisasi Hutan (Studi di Kawasan Revitalisasi Ekosistem Kerja Sama JIFPRO dan Universitas Muhammadiyah Malang di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru)” Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Kehutanan di Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan, motivasi, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Damat, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang

2. Bapak Tatag Muttaqin ,S.Hut, M.Sc selaku ketua jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku penguji II yang telah memberikan masukan pada penulisan skiripsi ini.

3. Bapak Drs. Amir Syarifuddin, MP selaku dosen pembimbing utama yang telah meluangkan waktunya dan membimbing dengan sabar sampai terselesaikannya Skripsi ini.

4. Bapak Zulharman, S.Hut selaku dosen pembimbing pendamping yang telah membimbing dan memberikan saranserta motivasinya kepada penulis sehingga dapat terselesaikan Skripsi ini .

5. Bapak Ir.Nandang Rahayu,MP selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan pada peneliti terkait penulisan skripsi ini

6. Sujud sembah dan rasa hormat kepada Ibu Umi Kaltum dan Bapak Idhamzah tercinta yang tak kenal lelah untuk melimpahkan kasih sayangnya, memberikan dorongan dan


(8)

viii

do’a nya, yang selalu memotivasi agar selalu jadi yang terbaik dan menjadi anak yang baik, serta kakak tercinta Muhammad Khairul Hidayat dan adikku Dendi Mardiansyah. 7. Ibu Erny Ishartati yang selalu memberikan motivasi dan bimbingannya selama penulis

menyelesaikan Skripsi ini.

8. Dita Amilia yang selalu memberikan bantuan baik moril dan materi kepada penulis dalam menyelsaikan Skripsi ini

9. Pihak-pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang telah memberika peniliti kesempatan untuk dapat melaksanakan penelitian di TNBTS.

10.Saudara seperjuangan angkatan 2011 dan teman – teman Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang, yang memotivasi dalam menyelesaikan Skripsi ini

11.Semua pihak yang telah membantu mulai dari persiapan hingga terselesaikannya Skripsi ini.

Skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih baiknya untuk Skripsi ini nantinya. Penulis juga berharap semoga hasil dari penelitian ini bermanfaat bagi seluruh pembaca khususnya mahasiswa kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang.

Demikianlah, mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis untuk jalan meretas kehidupan dan masa depan yang lebih baik dan penuh harapan atas ridho Allah SWT. Amin..

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, Januari 2015


(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

RIWAYAT HIDUP ... v

ABSTRAKSI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan ... 5

1.4Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Spesies Asing Invasif (IAS) ... 6

2.2 Perkembangan dan Penyebaran Tumbuhan Asing Invasif ... 7

2.3 Dampak Ekologi dan Ekonomi dari Spesies Tumbuhan Asing Invasif ... 8

2.4 Pengendalian Spesies Tumbuhan Asing Invasif ... 10

2.5 Keanekaragaman Tumbuhan ... 10

2.6 Habitus ... 11

2.7 Pola Penyebaran Tumbuhan ... 12

2.8 Jenis Vegetasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ... 12

2.5 Asosiasi Suatu Jenis dengan Jenis Lain ... 13

BAB III MATERI DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 14

3.2 Alat dan Bahan ... 14

3.3 Prosedur Penelitian... 14

3.3.1 Persiapan Penelitian ... 14

3.3.2 Pelaksanaan Penelitian ... 15

a. Analisis vegetasi ... 15

b. Mengindentifikasi Jenis Tumbuhan di Luar Petak Ukur ... 17

3.4 Jenis Data ... 17

3.5 Metode Analisis Data ... 20

3.5.1 Komposisi Tumbuhan ... 20

3.5.2 Tingkat Keanekaragaman Spesies Tumbuhan ... 20

3.5.3 Tingkat Kemerataan Spesies Tumbuhan ... 21


(10)

x

a. Derajat Keseragaman ... 22

b. Derajat Pengelompokan ... 22

3.6 Indeks Asosiasi ... 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi ... 24

4.1.1 Gambaran Umum Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ... 24

4.1.2 Keadaan Fisik ... 25

a. Tofografi ... 25

b. Geologi Tanah ... 25

c. Iklim ... 25

d. Hidrologi ... 26

4.1.3 Keadaan Biologi ... 27

a. Flora ... 27

b. Fauna ... 27

4.1.4 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 27

4.2 Komposisi Tumbuhan ... 28

4.2.1 Komposisi Spesies ... 28

4.2.2 Dominansi Spesies Tumbuhan... 28

4.2.3 Keanekaragaman dan Kemerataan Spesies Tumbuhan ... 30

4.3 Spesies Tumbuhan Asing Invasif (Invasif spesies) ... 32

4.3.1 Jumlah Tumbuhan Asing Invasif (Invasif spesies) ... 32

4.3.2 Dominansi Spesies Tumbuhan Asing Invasif (Invasif spesies) ... 33

4.3.3 Pola Penyebaran Spesies Tumbuhan Asing Invasif (Invasif spesies) 38

4.4 Asosiasi Tumbuhan Asing Invasif (Invasif spesies) ... 40

4.5 Kerusakan Ekosistem ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 43

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45


(11)

xi

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian... 18 2. Spesies Tumbuhan dengan INP ≥10 % di kawasan Revitalisasi Hutan

Blok Argowulan ... 29 3. Jenis Tumbuhan Asing Invasif (Invasif spesies) di kawasan

Revitalisasi Hutan Blok Argowulan ... 32 4. Dominansi Spesies Tumbuhan Asing Invasif (Invasif spesies) di

kawasan Revitalisasi Hutan Blok Argowulan... 34 5. Hasil Perhitungan Pola Penyebaran moristha Tumbuhan Asing

Invasif (Invasif spesies) di kawasan Revitalisasi Hutan Blok

Argowulan ... 38 6. Frekuensi Jenis Tumbuhan Asing Invasif (Invasif spesies) di kawasan

Revitalisasi Hutan Blok Argowulan ... 39 7. Asosiasi Acacia decurrens dengan 3 Jenis Tumbuhan Asing Invasif


(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Metode kombinasi jalur dan petak ... 16

2. Alur Pikir Penelitian ... 19

3. Nilai Indeks Keanekaragaman (H’’) dan kemerataan (E) spesies pada kawasan Revitalisasi Hutan Blok Argowulan ... 31

4. Teh-tehan (Ageratina riparia) ... 35

5. Individu Teh-tehan (Ageratina riparia) ... 35

6. Komunitas akasia (Acacia decurrens) ... 36

7. Akasia (Acacia decurrens) ... 36

8. Paitan (Tithonia diversifollia) ... 36

9. Individu Paitan (Tithonia diversifollia) ... 36

10.Komunitas Alang-alang (Imperata cylindrica) ... 37

11.Alang-alang (Imperata cylindrica) ... 36

12.Lokasi Penelitian Didominansi akasia (Acacia decurrens) ... 42


(13)

45

DAFTAR PUSTAKA

Agustian,Ikhwan .2013 . Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Asing Invasif (IAS) di Resort Ranu Pani, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Skripsi): Bogor :Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Hal. 4

Anonymous. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Jakarta: Balai Pustaka

__________.1997.Keputusan Menteri Kehutanan Penunjukan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Kementerian Kehutanan : Jakarta.

__________. 2002. Keanekaragaman Hayati dan Pengendalian Jenis Asing Invasif. Wijarnako K, editor. Kementerian Lingkungan Hidup .Jakarta: The Nature Conservancy.

___________. 2007. What are invasive alien species?. Canada : CBD

___________. 2010. Baseline information on IAS in Indonesia. [makalah]. Disampaikan dalam: Workshop Pilot Site Selection and Capacity Building. Bogor, 23 Desember 2010. Bogor: Badan Litbang Kehutanan.

Angga ,2014. Wawancara tentang teh-tehan di lokasi penelitian. Blok Argowulan Bromo.TNBTS

Barbour, M.G., J.H. Burk, and W.D. Pitts. 1987. Terrestrial plant ecology. Second Edition. The Banjamin/ Cummings Publishing Co, Inc. California.

[BBTNBTS] Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. 2010. Laporan Inventarisasi. Malang: BBTNBS

Campbhell S. 2005. A global perspective on forest invasive species: the problem, causes, and consequences. Dalam: Mckenzie P, Brown C, Su J, Wu J. editor. The unwelcome guests: proceedings of the Asia-Pasific forest invasive species conference; Kunming, 17-23 Agustus 2003. Bangkok: FAO. 9-10. Ewusie JY. 1980. Ekologi Tropika: Membicarakan alam tropika Afrika, Asia, dan

Dunia Baru. Tanuwidjaja U, penerjemah. Bandung: Penerbit ITB. Terjemahan dari: Elements of Tropical Ecology.

Frank, H. 2002. Pathways of Arrival . Enfield : Science Publisher (119-137),

Heriyanto,N.M dan Garsetiasih,R. 2005. Kajian Ekologi Pohon Burahol (Stelechocarpus burahol) di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur, Buletin Plasma Nutfah Vol.11 No.2 Th.2005. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam, Bogor :Bogor

Hidayat,Angga Zaelani.2012.Keanekaragaman Dan Pola Penyebaran Spasial Spesies Tumbuhan Asing Invasive Di Cagar Alam Kamojang. Departemen


(14)

46

Konservasi Sumber Daya Hutan Dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan,Institute Pertanian Bogor : Bogor

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

[ISSG] Invasive Species Specialist Group. 2005. Global invasive species database: http://www.issg.org/database. diakses pada tanggal 12 Agustus 2014.

Jose S, Kohli RK, Singh HP, Batish DR, Pieterson EC. 2009. Invasive plants: a threat to the integrity and sustainibility of forest ecosystem. Dalam: Kohli RK, Jose S, Singh HP, British DR. 2009. Invasive Plants and Forest Ecosystem. New York: CRC Press.

Kharis, 2014 .Wawancara jenis vegetasi di Kawasan Revitalisasi Hutan Blok Argowulan,TNBTS, Malang

Krebs CJ. 1972. Ecology: The Experimental Analysis of Distribution and Abundance. New York: Harper & Row Publishing.

Kusmana C. 2010. Spesies Invasif [terhubung berkala]. http://blogarchive-spesies-invasif-html (diakses tanggal 28 Juni 2014)

Ludwig JA,Reynolds JF.1998 Statistical ecology : A primer on methods and computing. New York : john wiley & sons,inc.

Magurran AE.2004 .Measuring biological diversity. oxford : Blackwell publishing Meynyeng. 2010. Keanekaragaman Tumbuhan [terhubung berkala]

http://www.keanekaragaman-tumbuhan-Menyeng-html (di akses tanggal 28 Juni 2014)

Muttaqien Z, Santoso P, Kusmoro J. 2004. Studi vegetasi hutan hujan tropis pegunungan di Gunung Manglayang Jawa Barat.

Prinando M. 2011. Keanekaraman Spesies Tumbuhan Asing Invasif di Kampus IPB Darmaga, Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.Hal.34-35

Primack RB. 1998. Biologi Konservasi. Primack RB, Supriatna J, Indrawan M, Kramadibrata P, penerjamah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Terjemahan dari: A Primer of Conservation Biology.

Purwono B, Wardhana BS, Wijanarko K, Setyowati E, Kurniawati DS. 2002. Keanekaragaman Hayati dan Pengendalian Jenis Asing Invasif. Jakarta: Kantor Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan The Nature Consevancy.

Richardson DM, Pysˇek P, Rejma´nek M, Barbour MG, Panetta FD, West CJ . 2000. Naturalization and invasion of alien plants: concepts and definitions. Divers Distributions 6:93–107

Sastroutomo SS. 1990. Ekologi Gulma. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Soerianegara I, Indrawan A. 1998. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.


(15)

47

Steel,G.D,Robert and torrie james H. 1991 . Prinsip Dan Prosedur Statistika suatu pendekatan biometrik .PT.Gramedia Pustaka Utama:Jakarta .hal 126 & 210 Sukisman T. 2010. Tumbuhan invasif di hutan [slide presentasi].Bogor: BIOTROP. Sunaryo dan Tihurua EF. 2010. Catatan Jenis-jenis Tumbuhan Asing & Invasif di

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Berita Biologi 10 (2) : 1-3

Susanti,try ,dkk .2013 . Keanekaragaman Tumbuhan Invasif di Kawasan Taman Hutan Kenali Kota Jambi. Program Studi Biologi, Fakultas Tarbiyah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi . Jambi

Tjitrosoedirjo S. 2004. Management of invasive alien plants species.[makalah]. Disampaikan dalam: Regional Training Course on Integrated Management of Invasive Alien Plant Species. Bogor, 18-28 Mei 2004. Bogor: BIOTROP. Weber E. 2003. Invasif Plant Species of the World : A Refererence Guide to

Environmental Weeds. Cambridge: CABI Publishing

Yuliana,dkk . 2012 . Kajian Invasi Tumbuhan pada Lahan Basah Taman Nasional wasur, Merauke (Study of plant invasion on wetlands of Wasur National Park, Merauke). Makalah disampaikan pada Seminar Hasil-hasil Penelitian BPK Manado – BPK Manokwari di Manado, 23-24 Oktober 2012. Balai Penelitian Manokwari, Jl. Inamberi Pasir Putih Susweni, Manokwari , Papua Barat : Papua Barat


(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan kawasan hutan dengan tujuan sebagai kawasan pelestarian alam yang memiliki ciri khas tertentu dengan keanekaragaman flora dan fauna. Keanekaragaman jenis tumbuhan banyak mengalami perubahan struktur dan komposisi karena adanya aktivitas oleh manusia maupun secara alami seperti bencana alam. Dari adanya gangguan terhadap hutan tersebut, menyebabkan berkurangnya tutupan hutan, dan masuknya tumbuhan asing invasive yang dapat mengancam keberadaan tumbuhan endemik pada kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru .

Kawasan hutan yang dimungkinkan akan tumbuhnya spesies tumbuhan asing invasif biasanya adalah kawasan yang mengalami penggundulan hutan, baik kebakaran hutan, pembalakan hutan oleh manusia, maupun secara alami sehingga terjadi suksesi primer, kawasan tersebut akan tumbuh tanaman baru atau tanaman lain yang sengaja ditanam dikawasan hutan sebagai bentuk revitalisasi kawasan, Menurut Susanti, dkk.(2013) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya keanekaragaman spesies dalam komunitas adalah kondisi habitat dan adanya gangguan secara alami atau karena kegiatan manusia, seperti dikawasan revitalisasi hutan, blok Argowulan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, kawasan tersebut sangat mungkin terdapat spesies baru yang bersifat invasif, sehingga tidak semua jenis tumbuhan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru


(17)

2

merupakan jenis tumbuhan asli, Spesies tumbuhan tersebut membawa dampak negatif karena bersifat invasif bagi tumbuhan lain.

Tumbuhan invasif menurut Yuliana , dkk. (2012) menyatakan bahwa tumbuhan asing invasif, dapat berasal dari tumbuhan jenis asli (vegetasi endemik ) dan juga jenis asing (eksotik). umumnya tumbuhan asing invasif memiliki pola penyebaran cepat serta bereproduksi cepat dan mampu bereproduksi secara vegetatif maupun generatif. Namun , lebih sering secara vegetatif dan tumbuhan asing invasif,. Berdasarkan penjelasan diatas tumbuhan asli (endemik) yang bersifat invasif dan penyebaran tinggi dihabitatnya dianggap tidak terlalu membahayakan dibanding dengan spesies invasif (invasif species), sehingga dengan penyebaran cepat dari tumbuhan asing invasif mampu menimbulkan keanekaragaman jenis tumbuhan pada suatu kawasan hutan.

Keanekaragaman jenis vegetasi menurut Rizkiyah, dkk (2013) menyatakan Semakin tinggi keanekaragaman spesies invasif maka, semakin banyak spesies invasive yang dijumpai. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dari keanekaragaman jenis tumbuhan asing invasif pada kawasan revitalisasi Blok Argowulan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dapat mengancam keanekaragaman flora dan fauna kawasan revitalisasi hutan Blok Argowulan. Hal ini seperti dijelaskan oleh Sunaryo, dkk (2012) jenis tumbuhan asing invasif mengancam ekosistem di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Resort Bodogol, Jawa Barat karena tumbuhan asing invasif mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan, memiliki toleransi hidup pada beberapa tipe tanah, anakan tumbuhannya toleran terhadap naungan,


(18)

3

tumbuh pada hutan yang belum terganggu, penyebaran biji-biji dibantu oleh burung dan mamalia hutan, periode dormansi biji-biji lebih dari 200 hari, tetapi dapat lebih cepat pada kondisi tanah yang lembab. Keberadaan kenakeragaman tumbuhan invasif yang tinggi, menyebabkan semakin banyaknya jenis yang mampu mengancam kepunahan dari kenekaragaman vegetasi endemik pada kawasan revitalisasi Blok Argowulan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru .

Invasive Aliens Species (IAS) menjadi perhatian dunia, disebabkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan IAS yang tidak terkendali di lokasi tertentu, sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi (Sunarya & Tihurua 2010). Beberapa studi telah melaporkan kerugian secara ekonomi yang ditanggung suatu negara akibat spesies invasif , dapat mencapai 375 juta dolar per tahun, bahkan di Eropa dalam kurun waktu antara Tahun 1988 sampai Tahun 2000 kerugiannya mencapai 5 milyar dolar (Purwono, dkk ., 2002).

Tumbuhan asing invasif menurut Wittenberg & Cock (2003) dalam Sinaga (2011) merupakan spesies asing invasive yang dapat mengubah jalur evolusi dari spesies lokal melalui kompetisi, pemindahan relung, dan akhirnya kepunahan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa introduksi suatu spesies tumbuhan yang melewati batas geografis, dapat menyebabkan perubahan struktur dan komposisi komunitas tumbuhan di ekosistem baru. Hal ini menyebabkan keberadaan spesies tumbuhan asing invasif pada suatu habitat baru cenderung merugikan karena dapat mengancam ekosistem dan keanekaragaman hayati. Keberadaan spesies tumbuhan


(19)

4

asing invasif pada habitat yang baru menyebabkan homogenitas biotik dan pergantian spesies lokal dengan spesies tersebut (Olden, dkk., 2004 dalam Prinando, 2011).

Keberadaan spesies tumbuhan asing invasif di kawasan revitalisasi hutan, Blok Argowulan pada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) perlu mendapat perhatian, sementara penelitian mengenai tumbuhan asing invasif (invasif species) belum banyak diungkap. Perlu dilakukan penelitian mengenai spesies tumbuhan asing invasif (invasif species), sebagai salah satu upaya preventif dalam melindungi keanekaragaman hayati kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Sehingga kenekaragaman hayati dan keanekaragaman vegetasi endemik yang berada pada Blok Argowulan tersebut tetap terlindungi dari jenis vegetasi yang bersifat invasif.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, tumbuhan asing invasif berpengaruh terhadap kerusakan ekosistem, sehingga pada penelitian ini mengkaji keanekaragaman jenis tumbuhan asing invasif (invasif species) dan mengkaji bagaimana pola penyebaran, serta komposisi dari tumbuhan asing invasif (invasif species) pada kawasan revitalisasi hutan Blok Argowulan, kerja sama JIFPRO dan Universitas Muhammadiyah Malang serta Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.


(20)

5 1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian untuk mengetahui dan mengkaji keanekaragaman jenis tumbuhan asing invasif (invasif species), serta bagaimana pola penyebaran dan komposisi dari tumbuhan asing invasif (invasif species) pada kawasan revitalisasi hutan Blok Argowulan kerja sama JIFPRO dan Universitas Muhammadiyah Malang serta Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan mitra kerja JIFFRO mengenai jenis-jenis tumbuhan asing invasif (invasif species) akan mengancam kerusakan ekosistem dan tanaman endemik di kawasan revitalisasi Blok Argowulan kerja sama JIFPRO dan Universitas Muhammadiyah Malang serta Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, serta menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian mengenai tumbuhan asing invasif dan cara penanggulangan tumbuhan asing invasif (invasif species).

1.5 Posision Research

Tumbuhan asing invasif (Invasif Spesies ) telah menjadi perhatian dunia, disebabkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan jenis ini yang tidak terkendali di lokasi tertentu, sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi, dan dinndonesia telah banyak penelitian dalam mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan asing invasif ini..


(21)

6

Dalam rangka mengindentifikasi jenis tumbuhan asing invasif pada taman nasional bromo tengger semeru di kawasan revitalisasi hutan yang tujuannya yaitu menghutankan kembali kawasan yang dulunya merupakan kawasan hutan yang kritis, dengan adanya revitalisasi tersebut, maka dimungkinkan akan adanya introduksi jenis-jenis tumbuhan asing invasif pada kawasan revitalisasi.

Dengan demikian penelitian ini sangat relevan dan strategis dalam menunjang pengelolaan kawasan revitalisasi hutan dalam menanggulangi jenis tumbuhan asing invasive yang teridentifikasi pada kawasan tersebut yang mampu merubah terjadi suksesi sekunder kawasan hutan tersebut.


(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan kawasan hutan dengan tujuan sebagai kawasan pelestarian alam yang memiliki ciri khas tertentu dengan keanekaragaman flora dan fauna. Keanekaragaman jenis tumbuhan banyak mengalami perubahan struktur dan komposisi karena adanya aktivitas oleh manusia maupun secara alami seperti bencana alam. Dari adanya gangguan terhadap hutan tersebut, menyebabkan berkurangnya tutupan hutan, dan masuknya tumbuhan asing invasive yang dapat mengancam keberadaan tumbuhan endemik pada kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru .

Kawasan hutan yang dimungkinkan akan tumbuhnya spesies tumbuhan asing invasif biasanya adalah kawasan yang mengalami penggundulan hutan, baik kebakaran hutan, pembalakan hutan oleh manusia, maupun secara alami sehingga terjadi suksesi primer, kawasan tersebut akan tumbuh tanaman baru atau tanaman lain yang sengaja ditanam dikawasan hutan sebagai bentuk revitalisasi kawasan, Menurut Susanti, dkk.(2013) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya keanekaragaman spesies dalam komunitas adalah kondisi habitat dan adanya gangguan secara alami atau karena kegiatan manusia, seperti dikawasan revitalisasi hutan, blok Argowulan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, kawasan tersebut sangat mungkin terdapat spesies baru yang bersifat invasif, sehingga tidak semua jenis tumbuhan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru


(2)

2

merupakan jenis tumbuhan asli, Spesies tumbuhan tersebut membawa dampak negatif karena bersifat invasif bagi tumbuhan lain.

Tumbuhan invasif menurut Yuliana , dkk. (2012) menyatakan bahwa tumbuhan asing invasif, dapat berasal dari tumbuhan jenis asli (vegetasi endemik ) dan juga jenis asing (eksotik). umumnya tumbuhan asing invasif memiliki pola penyebaran cepat serta bereproduksi cepat dan mampu bereproduksi secara vegetatif maupun generatif. Namun , lebih sering secara vegetatif dan tumbuhan asing invasif,. Berdasarkan penjelasan diatas tumbuhan asli (endemik) yang bersifat invasif dan penyebaran tinggi dihabitatnya dianggap tidak terlalu membahayakan dibanding dengan spesies invasif (invasif species), sehingga dengan penyebaran cepat dari tumbuhan asing invasif mampu menimbulkan keanekaragaman jenis tumbuhan pada suatu kawasan hutan.

Keanekaragaman jenis vegetasi menurut Rizkiyah, dkk (2013) menyatakan Semakin tinggi keanekaragaman spesies invasif maka, semakin banyak spesies invasive yang dijumpai. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dari keanekaragaman jenis tumbuhan asing invasif pada kawasan revitalisasi Blok Argowulan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dapat mengancam keanekaragaman flora dan fauna kawasan revitalisasi hutan Blok Argowulan. Hal ini seperti dijelaskan oleh Sunaryo, dkk (2012) jenis tumbuhan asing invasif mengancam ekosistem di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Resort Bodogol, Jawa Barat karena tumbuhan asing invasif mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan, memiliki toleransi hidup pada beberapa tipe tanah, anakan tumbuhannya toleran terhadap naungan,


(3)

3

tumbuh pada hutan yang belum terganggu, penyebaran biji-biji dibantu oleh burung dan mamalia hutan, periode dormansi biji-biji lebih dari 200 hari, tetapi dapat lebih cepat pada kondisi tanah yang lembab. Keberadaan kenakeragaman tumbuhan invasif yang tinggi, menyebabkan semakin banyaknya jenis yang mampu mengancam kepunahan dari kenekaragaman vegetasi endemik pada kawasan revitalisasi Blok Argowulan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru .

Invasive Aliens Species (IAS) menjadi perhatian dunia, disebabkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan IAS yang tidak terkendali di lokasi tertentu, sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi (Sunarya & Tihurua 2010). Beberapa studi telah melaporkan kerugian secara ekonomi yang ditanggung suatu negara akibat spesies invasif , dapat mencapai 375 juta dolar per tahun, bahkan di Eropa dalam kurun waktu antara Tahun 1988 sampai Tahun 2000 kerugiannya mencapai 5 milyar dolar (Purwono, dkk ., 2002).

Tumbuhan asing invasif menurut Wittenberg & Cock (2003) dalam Sinaga (2011) merupakan spesies asing invasive yang dapat mengubah jalur evolusi dari spesies lokal melalui kompetisi, pemindahan relung, dan akhirnya kepunahan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa introduksi suatu spesies tumbuhan yang melewati batas geografis, dapat menyebabkan perubahan struktur dan komposisi komunitas tumbuhan di ekosistem baru. Hal ini menyebabkan keberadaan spesies tumbuhan asing invasif pada suatu habitat baru cenderung merugikan karena dapat mengancam ekosistem dan keanekaragaman hayati. Keberadaan spesies tumbuhan


(4)

4

asing invasif pada habitat yang baru menyebabkan homogenitas biotik dan pergantian spesies lokal dengan spesies tersebut (Olden, dkk., 2004 dalam Prinando, 2011).

Keberadaan spesies tumbuhan asing invasif di kawasan revitalisasi hutan, Blok Argowulan pada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) perlu mendapat perhatian, sementara penelitian mengenai tumbuhan asing invasif (invasif species) belum banyak diungkap. Perlu dilakukan penelitian mengenai spesies tumbuhan asing invasif (invasif species), sebagai salah satu upaya preventif dalam melindungi keanekaragaman hayati kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Sehingga kenekaragaman hayati dan keanekaragaman vegetasi endemik yang berada pada Blok Argowulan tersebut tetap terlindungi dari jenis vegetasi yang bersifat invasif.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, tumbuhan asing invasif berpengaruh terhadap kerusakan ekosistem, sehingga pada penelitian ini mengkaji keanekaragaman jenis tumbuhan asing invasif (invasif species) dan mengkaji bagaimana pola penyebaran, serta komposisi dari tumbuhan asing invasif (invasif species) pada kawasan revitalisasi hutan Blok Argowulan, kerja sama JIFPRO dan Universitas Muhammadiyah Malang serta Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.


(5)

5 1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian untuk mengetahui dan mengkaji keanekaragaman jenis tumbuhan asing invasif (invasif species), serta bagaimana pola penyebaran dan komposisi dari tumbuhan asing invasif (invasif species) pada kawasan revitalisasi hutan Blok Argowulan kerja sama JIFPRO dan Universitas Muhammadiyah Malang serta Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan mitra kerja JIFFRO mengenai jenis-jenis tumbuhan asing invasif (invasif species) akan mengancam kerusakan ekosistem dan tanaman endemik di kawasan revitalisasi Blok Argowulan kerja sama JIFPRO dan Universitas Muhammadiyah Malang serta Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, serta menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian mengenai tumbuhan asing invasif dan cara penanggulangan tumbuhan asing invasif (invasif species).

1.5 Posision Research

Tumbuhan asing invasif (Invasif Spesies ) telah menjadi perhatian dunia, disebabkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan jenis ini yang tidak terkendali di lokasi tertentu, sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi, dan dinndonesia telah banyak penelitian dalam mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan asing invasif ini..


(6)

6

Dalam rangka mengindentifikasi jenis tumbuhan asing invasif pada taman nasional bromo tengger semeru di kawasan revitalisasi hutan yang tujuannya yaitu menghutankan kembali kawasan yang dulunya merupakan kawasan hutan yang kritis, dengan adanya revitalisasi tersebut, maka dimungkinkan akan adanya introduksi jenis-jenis tumbuhan asing invasif pada kawasan revitalisasi.

Dengan demikian penelitian ini sangat relevan dan strategis dalam menunjang pengelolaan kawasan revitalisasi hutan dalam menanggulangi jenis tumbuhan asing invasive yang teridentifikasi pada kawasan tersebut yang mampu merubah terjadi suksesi sekunder kawasan hutan tersebut.