acuan kertas merang 5 lembar yaitu kertas merang 4 lembar serta kertas buram dan kertas stensil masing-masing 5 lembar.
Berbeda dengan benih kacang buncis, benih pare memiliki nilai tengah yang tidak berbeda nyata dengan benih yang dikecambahkan pada kertas merang 5
lembar adalah benih yang dikecambahkan pada kertas merang 4 lembar saja. Tabel 7. Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya Terhadap
Tolok Ukur Daya Berkecambah Benih pada 4 Komoditas Komoditas Jenis
Kertas Jumlah Kertas lembar
2 3 4 5 Rata-rata
Kacang Buncis
Merang 75.6 bcd 74.4 cde
92.0 a 95.6 a
84.4 a
Buram 16.0 h
44.8 f 61.6 e
86.8 abc 52.3 b
Stensil 14.8 h
31.6 g 72.8 de
88.0 ab
51.8 b
Rata-rata 35.5 n
50.3 m
75.5 l
90.1 k
Pare Merang
44.0 f 70.0 c
89.2 a 94.0 a
74.3 a
Buram 15.6 h
26.4 g 54.8 de
72.0 c
42.2 c
Stensil 22.0 g
48.8 ef 60.0 d
80.8 b
52.9 b
Rata-rata 27.2 n
48.4 m
68.0 l
82.3 k
Kacang Kedelai
Merang 79.6 d
87.8 cd 99.6 a
98.8 ab
91.4 a
Buram 31.4 f
80.4 d 88.0 cd
97.4 ab
74.3 c
Stensil 44.6 e
87.4 cd 90.6 bc
98.2 ab
80.2 b
Rata-rata 51.9
n
85.2
m
92.7
l
98.1
k
Kacang Panjang
Merang 52.0 c
77.6 b 86.8 ab
93.6 a 77.5 a
Buram 26.0 d
74.4 b 91.2 a
93.2 a 71.2 b
Stensil 26.0 d
58.8 c 77.6 b
85.6 ab 62.0 c
Rata-rata 34.7 m
70.3 l
85.2 k
90.8 k
Keterangan : Pada komoditas benih yang sama, angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama, tidak berbeda nyata pada uji wilayah berganda Duncan taraf 5. Angka rata-rata
yang diikuti oleh huruf tebal yang sama pada baris atau lajur yang sama tidak berbeda nyata pada uji wilayah berganda Duncan taraf 5.
Untuk benih kacang kedelai, benih yang memiliki nilai tengah yang tidak berbeda nyata dengan benih yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar
yaitu benih yang dikecambahkan pada kertas merang 4 lembar, kertas buram 5 lembar serta kertas stensil 4 lembar dan 5 lembar.
Sementara untuk benih kacang panjang yang dikecambahkan pada kertas merang 4 lembar, buram 4 dan 5 lembar serta stensil 5 lembar memiliki nilai
tengah yang tidak berbeda nyata dengan yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar sebagai pembanding.
Substrat kertas stensil dan kertas buram merupakan alternatif pengganti kertas merang yang baik untuk tolok ukur daya berkecambah pada pengujian
benih berukuran besar Santana, 2005. Pada Tabel 8 disajikan perbandingan nilai tengah antara kertas merang
sebagai substrat kertas pembanding terhadap jenis kertas lainnya. Kertas yang menunjukkan hasil yang sama dengan substrat pembanding dapat dijadikan
alternatif penggunaan pada pengujian viabilitas benih untuk tolok ukur daya berkecambah.
Tabel 8. Alternatif Jenis dan Jumlah Kertas yang Dapat Digunakan Untuk Menguji Viabilitas Benih Berdasarkan Tolok Ukur Daya Berkecambah
Komoditas Jenis Kertas
Jumlah Kertas lembar Kacang Buncis
Merang 5, 4
Buram 5
Stensil 5
Pare Merang
5, 4 Buram
- Stensil
- Kedelai
Merang 5, 4
Buram 5
Stensil 5, 4
Kacang Panjang Merang
5, 4 Buram
5, 4 Stensil
5
Keterangan : = Substrat pembanding
Dari Tabel 8 terlihat bahwa untuk tolok ukur daya berkecambah, jenis dan jumlah substrat kertas yang dapat menggantikan kertas merang 5 lembar sebagai
acuan untuk semua komoditas benih kecuali benih pare adalah 4 lembar kertas merang, 5 lembar kertas buram, dan 5 lembar kertas stensil.
Berat Kering Kecambah Normal BKKN
Berat kering kecambah normal merupakan salah satu tolok ukur pengujian benih untuk parameter viabilitas potensial.
Penggunaan substrat kertas buram pada kacang buncis, pare dan kacang panjang tidak berbeda nyata dengan kertas stensil pada taraf 5. Hal ini senada
dengan pernyataan Santana 2005 bahwa substrat kertas stensil dan kertas buram tidak berbeda nyata dan menunjukkan kesamaan yang tinggi yaitu 80.
Berdasarkan Tabel 9, untuk tolok ukur berat kering kecambah normal, pada benih kacang buncis, ada benih yang memiliki nilai tengah yang tidak berbeda
nyata dengan benih yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar yaitu kertas merang 4 lembar.
Tabel 9. Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya Terhadap Tolok Ukur Berat Kering Kecambah Normal g pada 4 Komoditas
Komoditas Jenis Kertas
Jumlah Kertas lembar 2 3 4 5 Rata-rata
Kacang Buncis Merang
1.0 c 1.3 b
1.3 ab 1.4 a
1.2
a
Buram 0.7 e
0.9 d 1.0 c
1.2 b 0.9
b
Stensil 0.7 e
0.8 d 1.1 c
1.2 b 1.0
b
Rata-rata 0.8
n
1.0
m
1.1
l
1.3
k
Pare Merang
0.5 ef 0.6 d
0.6 d 0.7 cd
0.7
a
Buram 0.1 h
0.5 f 0.7 c
0.9 b 0.6
b
Stensil 0.2 g
0.6 de 0.9 b
1.2 a 0.6
b
Rata-rata 0.3
n
0.6
m
0.7
l
0.9
k
Kacang Kedelai Merang
1.0 c 1.2 b
1.4 a 1.5 a
1.3
a
Buram 0.1 g
0.3 f 0.7 d
1.0 c 0.5
c
Stensil 0.2 g
0.5 e 1.0 c
1.2 b 0.7
b
Rata-rata 0.4
n
0.6
m
1.0
l
1.2
k
Kacang Panjang Merang
0.6 c 1.1 b
1.4 a 1.5 a
1.2
a
Buram 0.3 d
0.7 b 1.1 b
1.5 a 0.9
b
Stensil 0.2 d
0.6 c 1.1 b
1.5 a 0.9
b
Rata-rata 0.4
n
0.8
m
1.2
l
1.5
k
Keterangan : Pada komoditas benih yang sama, angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama, tidak berbeda nyata pada uji wilayah berganda Duncan taraf 5. Angka rata-rata
yang diikuti oleh huruf tebal yang sama pada baris atau lajur yang sama tidak berbeda nyata pada uji wilayah berganda Duncan taraf 5. Angka-angka pada benih
kacang buncis ditransformasi ke dalam √x+0,5 sebelum dianalisis sidik ragam.
Sementara untuk benih pare, benih yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar, tidak menunjukkan hasil yang terbaik. Untuk tolok ukur berat kering
kecambah normal, pada pengujian substrat kertas merang lebih banyak ditemukan
benih mati akibat serangan cendawan terhadap benih daripada kertas stensil. Hal ini diduga yang menyebabkan persentase kecambah yang tumbuh normal pada
kertas merang tidak lebih banyak daripada kertas stensil. Hasil yang terbaik ditunjukkan oleh benih yang dikecambahkan pada kertas stensil 5 lembar.
Kemudian disusul oleh benih yang dikecambahkan dengan kertas buram 5 lembar serta kertas stensil 4 dan 5 lembar. Benih yang memiliki nilai tengah yang tidak
berbeda nyata dengan benih yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar sebagai pembanding yaitu benih yang dikecambahkan pada kertas merang 3 dan 4
lembar, kertas buram 4 lembar serta kertas stensil 3 lembar. Berbeda dengan benih kacang kedelai, benih yang memiliki nilai tengah
yang tidak berbeda nyata dengan benih yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar yaitu hanya benih yang dikecambahkan pada kertas merang 4 lembar
saja. Kemudian untuk benih kacang panjang yang dikecambahkan pada kertas merang 4 lembar, buram 5 lembar dan stensil 5 lembar memiliki nilai tengah yang
tidak berbeda nyata dengan yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar. Pada Tabel 10 disajikan perbandingan nilai tengah antara kertas merang
sebagai substrat kertas pembanding terhadap jenis kertas lainnya. Kertas yang menunjukkan hasil yang sama dengan substrat pembanding dapat dijadikan
alternatif pengganti substrat acuan. Tabel 10. Alternatif Jenis dan Jumlah Kertas yang Dapat Digunakan Untuk
Menguji Viabilitas Benih Berdasarkan Tolok Ukur Berat Kering Kecambah Normal BKKN
Komoditas Jenis Kertas
Jumlah Kertas lembar Kacang Buncis
Merang 5, 4
Buram -
Stensil -
Pare Merang
5, 4, 3 Buram
4 Stensil
3 Kacang Kedelai
Merang 5, 4
Buram -
Stensil -
Kacang Panjang Merang
5, 4 Buram
5 Stensil
5
Keterangan : = Substrat pembanding
Dari Tabel 10 ditunjukkan bahwa, untuk tolok ukur berat kering kecambah normal, 4 lembar kertas merang dapat menggantikan kertas merang 5 lembar