KECENDERUNGAN PESAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG KENAIKAN BBM TAHUN 2013 (Analisis Isi Pada Iklan Layanan Masyarakat ”Pengalihan Subsidi BBM Untuk Pembangunan Infrastruktur” Versi Humas Sumberdaya Air)

(1)

i

KECENDERUNGAN PESAN LAYANAN MASYARAKAT

TENTANG KENAIKAN BBM TAHUN 2013

(Analisis Isi Pada Iklan Layanan Masyarakat ”Pengalihan Subsidi BBM Untuk Pembangunan Infrastruktur” Versi Humas Sumberdaya Air)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Rendy Nur Septyadi NIM: 06220323

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Rendy Nur Septyadi NIM : 06220323

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : KECENDERUNGAN PESAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG KENAIKAN BBM TAHUN 2013 ( Analisis Isi Pada Iklan Layanan Masyarakat “Pengalihan Subsidi BBM Untuk Pembangunan Infrastruktur” Versi Humas Sumberdaya Air )

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Nasrullah, M.Si Joko Susilo, M.Si

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Rendy Nur Septyadi NIM : 06220323

Konsentrasi : Audio Visual

Judul Skripsi : KECENDERUNGAN PESAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG KENAIKAN BBM TAHUN 2013 ( Analisis Isi Pada Iklan Layanan Masyarakat “Pengalihan Subsidi BBM Untuk Pembangunan Infrastruktur” Versi Humas Sumberdaya Air )

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Rabu

Tanggal : 31 Juli 2013 Tempat : Ruang Dosen 607

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Dr. Wahyudi, M.Si

Dewan Penguji:

1. Novin Farid S.W., S.Sos. M.Si Penguji I ( )

2. Juli Astutik, Dra.M.Si Penguji II ( )

3. Nasrullah, M.Si Penguji III ( )


(4)

iv

PERNYATAAN ORISINILITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rendy Nur Septyadi

Tempat, tanggal lahir : Malang, 1 September 1988 Nomor Induk Mahasiswa : 06220323

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

KECENDERUNGAN PESAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG KENAIKAN BBM TAHUN 2013 ( Analisis Isi Pada Iklan Layanan Masyarakat “Pengalihan Subsidi BBM Untuk Pembangunan Infrastruktur”

Versi Humas Sumberdaya Air )

adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 31 Juli 2013 Yang Menyatakan,


(5)

v

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

1. Nama : Rendy Nur Septyadi

2. NIM : 06220323

3. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 4. Jurusan : Ilmu Komunikasi

5. Konsentrasi : Audio Visual

6. Judul Skripsi :KECENDERUNGAN PESAN LAYANAN

MASYARAKAT TENTANG KENAIKAN BBM TAHUN 2013 ( Analisis Isi Pada Iklan Layanan Masyarakat “Pengalihan Subsidi BBM Untuk Pembangunan Infrastruktur” Versi Humas Sumberdaya Air )

7. Pembimbing : 1. Nasrullah, M.Si 2. Joko Susilo, M.Si 8. Kronologi Bimbingan

Tanggal Paraf Pembimbing Keterangan Pembimbing I Pembimbing II

1 Juli 2013 Acc Judul

9 Juli 2013 Acc Proposal

Seminar Proposal

11 Juli 2013 Acc BAB I

15 Juli 2013 Acc BAB II

18 Juli 2013 Acc BAB III

19 Juli 2013 Acc BAB IV

22 Juli 2013 Acc Semua BAB

Malang, 31 Juli 2013 Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II


(6)

vi ABSTRAKSI

Rendy Nur Septyadi, 06220323

KECENDERUNGAN PESAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG KENAIKAN BBM TAHUN 2013 (Analisis Isi Pada Iklan Layanan Masyarakat “Pengalihan Subsidi BBM Untuk Pembangunan Infrastruktur” Versi Humas Sumberdaya Air).

Pembimbing: Nasrullah, M.Si dan Joko Susilo, M.Si (xii+50 halaman+5 gambar+5 tabel)

Bibliografi : 17 buku, sumber non buku

Kata Kunci: analisis isi, iklan layanan masyarakat

Salah satu program televisi yang dengan jelas mempunyai maksud untuk mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat adalah iklan. Kebanyakan iklan yang ditampilkan di televisi adalah iklan yang menawarkan produk baik barang maupun jasa, namun ada juga jenis iklan yang lain seperti iklan layanan masyarakat dan iklan pengumuman. Tidak semua iklan bersifat komersil, seperti iklan layanan masyarakat yang lebih ingin menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik khalayak yang tujuan akhirnya untuk kepentingan sosial, yang bisa berasal dari sebuah institusi atau lembaga baik pemerintah, swasta, maupun lembaga independent. Tidak semua masyarakat mendapatkan informasi langsung dari pemerintah, disinilah peran media iklan di televisi dinilai sangat perlu untuk menyampaikan informasi program ini kepada masyarakat. Dengan terpaan iklan layanan masyarakat tentang kenaikan BBM tahun 2013 di televisi tersebut diharapkan masyarakat mengetahui pentingnya program ini, dan memberikan tanggapan positif atas program ini.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi. Alasan menggunakan analisis isi karena akan diperoleh suatu hasil atau pemahaman terhadap berbagai isi pesan komunikasi yang disampaikan oleh media massa.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dalam iklan layanan masyarakat kenaikan BBM versi humas sumberdaya air kecenderungan pesan dalam kategori tema pesan ekonomi ditunjukkan sebanyak 17 shot (34% dari total 49 shot), sedangkan kategori tema kemiskinan sebanyak 8 shot (16%), kategori tema subsidi sebanyak 22 shot (44%). Dalam kategori sasaran pesan masyarakat umum sebanyak 36 shot (72%). Dalam kategori pesan emotional appeals sebanyak 13 shot (36%).

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa secara umum kecenderungan pesan yang muncul dalam iklan kenaikan BBM adalah banyaknya tema pesan ekonomi, kemiskinan, subsidi dengan sasaran pesan kepada masyarakat umum. Sehingga dengan iklan layanan masyarakat kenaikan BBM ini program-program pemerintah seperti pengalihan subsidi BBM untuk pembangunan infrastruktur yang belum tersosialisasikan kepada masyarakat bisa tersampaikan langsung.


(7)

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil ‘Aalamiin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya sampai akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi). Sholawat serta salam saya haturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai panutan, atas terselesaikannya skripsi ini.

Salah satu program televisi yang dengan jelas mempunyai maksud untuk mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat adalah iklan. Tidak semua iklan bersifat komersil, seperti iklan layanan masyarakat yang lebih ingin menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik khalayak yang tujuan akhirnya untuk kepentingan sosial. Salah satunya “iklan layanan masyarakat kenaikan BBM versi Humas Sumberdaya Air”.

Melalui skripsi ini, penulis ingin memaparkan kecenderungan pesan layanan masyarakat tentang kenaikan BBM tahun 2013 pada iklan layanan masyarakat versi Humas Sumberdaya Air. Penelitian ini menggunakan analisis isi karena akan diperoleh suatu hasil atau pemahaman terhadap berbagai isi pesan yang disampaikan oleh media massa.

Skripsi ini disusun sebagai sebuah karya ilmiah yang digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana (S-1) pada Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang. Saya berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun materi oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada :

1. Allah SWT, pencipta alam semesta dan Maha Segalanya. Yang telah memberikan banyak Hidayah serta Rahmatnya sehingga skripsi ini lancar dan selesai.

2. Nabi Muhammad SAW. Melalui Beliau Ajaran Islam itu disampaikan sehingga Umat Islam dapat mengikuti kebaikannya.


(9)

ix

3. Kedua orang tua tercinta, Slamet Riadi dan Anik Mudjiati, terima kasih atas semua doa dan dukungannya.

4. Kakakku Rosita Yiyin dan Ahmad Istiqom, serta ponakan Alhayu Difairus Fahnisa, terima kasih atas semua doa dan dukungannya.

5. Nasrullah, M.Si dan Joko Susilo, M.Si selaku dosen pembimbing dalam menyelesaikan Skripsi ini, Novin Farid S.W., S.Sos. M.Si selaku dosen penguji I dan Juli Astutik, Dra.M.Si selaku dosen penguji II, serta seluruh dosen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmunya kepada saya. 6. A.A Istri Natraya terima kasih atas semua doa dan dukungannya sampai

saya mampu menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman seperjuangan ikom, teman-teman TradJamm, tante nur dan om sony, terima kasih semuanya.

8. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas kerjasamanya

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Malang, 31 Juli 2013 Peneliti


(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINILITAS ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN ... v

ABSTRAKSI ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian ... 3

E. Tinjauan Pustaka ... 3

E.1 Fungsi dan Peran Efek Media Massa... 4

E.2 Konsep Iklan ... 7

E.3 Iklan Layanan Masyarakat ... 10

E.4 Teori Yang Relevan dengan Fenomena Penelitian ... 12

E.5 Analisis Isi ... 13

F. Definisi Konseptual ... 14

G. Struktur Kategori ... 15

G.1 Kategori Tema Pesan ... 15

G.2 Kategori Sasaran Pesan ... 16

G.2 Jenis Pesan Persuasif ... 17

H. Unit Analisis ... 17

I. Satuan Ukur ... 17


(11)

xi

J. 1. Tipe dan Dasar Penelitian ... 18

J. 2. Teknik Pengumpulan Data ... 19

J. 3. Teknik Analisis Data ... 20

J. 4. Uji Reliabilitas ... 20

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT Ink Media Gemilang... 22

B. Jenis Layanan PT Ink Media Gemilang ... 24

C. Manajemen PT Ink Media Gemilang ... 25

BAB III TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Uji Reliabilitas ... 28

B. Analisis Data ... 29

B.1 Analisis Terhadap Kategori Tema Pesan ... 30

B.2 Analisis Terhadap Kategori Sasaran Pesan ... 42

B.3 Analisis Terhadap Kategori Persuasif ... 44

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kategori Ekonomi ... 30

Tabel 3.2 Kategori Kemiskinan ... 35

Tabel 3.3 Kategori Subsidi ... 39

Tabel 3.4 Kategori Masyarakat Umum ... 42


(13)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. PT. Cipta. Jakarta

Asmajasari, Magdalena, 1997. Studi Periklanan Dalam Perspektif Komunikasi Pemasaran, UM Press, Malang

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Televisi Siaran Teori dan Praktek. Penerbit CV. Mandar Maju. Bandung

Effendy, 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya Bandung

Flournoy, D. Michael, 1989, Analisa isi suratkabar Indonesia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

F.A. Dominik 1997. How to Produce Succesfull Advertising (Kiat Sukses Membuat Iklan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Krippendorff, Klaus, 1991. Analisis Isi: Pengantar Teori Dan Metodologi, Rajawali Pers, Jakarta

Kotler, Amstrong 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I edisi 8 Penerbit Erlangga, Jakarta.

Koentjaraningrat. 1996. Pengantar Ilmu Antropologi. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Kasali, R. 1992, Manajemen periklanan: Konsep dan aplikasinya di Indonesia.

Pustaka Utama Grafiti. Jakarta

Moh. Nasir, 1983, Metode Penelitian, Edisi Keempat, Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta

M. Jamiluddin Ritonga, 2005, Tipologi Pesan Persuasif, Penerbit PT Indeks, Jakarta

McQuail, Dennis. 1989. Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Edisi Kedua, Penerbit Erlangga. Jakarta

Pratikto R. 1987. Lingkaran-lingkaran Komunikasi. Bandung. Penerbit Rosda Karya. Bandung


(14)

xiv

Rakhmat, Jalaludin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

Wahyudi. 1986. Media Komunikasi Massa Televisi. Penerbit Alumni. Bandung Widyatama, Rendra 2007. Pengantar Periklanan. Pustaka Book Publisher,


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era modern seperti sekarang ini, perkembangan teknologi yang sangat pesat terjadi hampir di segala bidang. Salah satu yang mengalami perkembangan teknologi yang sangat pesat itu adalah media massa. Masyarakat yang semakin modern dengan pola pikir yang lebih praktis menginginkan informasi yang cepat dan akurat, dan berbagai media massa baik cetak maupun elektronik saling berlomba-lomba untuk mewujudkan hal itu demi eksistensinya di masayarakat.

Salah satu media massa yang banyak mendapatkan perhatian masyarakat adalah televisi. Saat ini hampir di setiap rumah penduduk, baik di perkotaan maupun di pedesaan telah mempunyai pesawat televisi. Hal ini menjadikan televisi sebagai alat pengakses informasi dan hiburan yang efektif dan efisien, namun bisa dibilang sangat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Sebagai media massa ektronik audio visual, televisi bisa membius masyarakat dengan berbagai program-program menarik yang dibuat oleh stasiun televisi, apalagi mengingat perkembanagn televisi di Indonesia yang kini semakin pesat dengan bermunculannya banyak stasiun televisi baru baik lokal maupun nasional. Berbagai tayangan dan program televisi dibuat semenarik mungkin untuk menarik minat masyarakat mulai dari tayangan berita, hiburan, dan iklan muncul di televisi. Dengan durasi siaran yang hampir 24 jam setiap harinya, televisi dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat.


(16)

2

Salah satu program televisi yang dengan jelas mempunyai maksud untuk mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat adalah iklan. Kebanyakan iklan yang ditampilkan di televisi adalah iklan yang menawarkan produk baik barang maupun jasa, namun ada juga jenis iklan yang lain seperti iklan layanan masyarakat dan iklan pengumuman. lklan televisi sendiri telah menjadi fenomena, sekaligus menambah deretan panjang daftar menu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi mereka. Sebagai imbas dari suguhan iklan tanpa paksaan telah mengkondisikan pemirsa untuk mengeluarkan biaya lebih hanya sekedar untuk mencoba suatu produk yang ditawarkan melalui iklan televisi atau hanya sekedar memenuhi label atau tuntutan gaya hidup modern.

Tidak semua iklan bersifat komersil, seperti iklan layanan masyarakat yang lebih ingin menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik khalayak yang tujuan akhirnya untuk kepentingan sosial, yang bisa berasal dari sebuah institusi atau lembaga baik pemerintah, swasta, maupun lembaga independent. Seperti saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya memerangi dan mengurangi kemiskinan. Berbagai program pengentasan kemiskinan sedang digalakkan oleh pemerintah yang salah satunya adalah kenaikan BBM tahun 2013.

Tidak semua masyarakat mendapatkan informasi langsung dari pemerintah, disinilah peran media iklan di televisi dinilai sangat perlu untuk menyampaikan informasi program ini kepada masyarakat. Dengan terpaan iklan layanan masyarakat tentang kenaikan BBM tahun 2013 di televisi tersebut diharapkan masyarakat mengetahui pentingnya program ini, dan memberikan tanggapan positif atas program ini. Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik


(17)

3

untuk meneliti mengenai "Kecenderungan Pesan Layanan Masyarakat Tentang Kenaikan BBM tahun 2013 (Analisis Isi Pada Iklan Layanan Masyarakat ”Pengalihan Subsidi BBM Untuk Pembangunan Infrastruktur” Versi Humas Sumberdaya Air)”.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dirumuskan adalah apa saja kecenderungan isi pesan Pada Iklan Layanan Masyarakat Tentang Kenaikan BBM Tahun 2013?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kecenderungan isi pesan Pada Iklan Layanan Tentang Kenaikan BBM.

D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

1. Diharapkan hasil penelitiaan ini dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

2. Membuktikan secara ilmiah tentang isi pesan Pada Iklan Layanan Tentang Kenaikan BBM.

E. Tinjauan Pustaka

E.1 Fungsi dan Peran Efek Media Massa

Media massa merupakan singkatan dari media komunikasi massa yang dipergunakan untuk menunjukkan penerapan suatu alat teknis (media) yang menyalurkan atau merupakan wadah komunikasi massa (Pratikto, 1987:76). Juga


(18)

4

mengandung pengertian sebagai sebuah saluran atau media yang digunakan untuk mengadakan komunikasi dengan massa (Wahyudi, 1986 : 43). Yang dimaksud dengan media massa dalam hal ini adalah media massa periodik seperti surat kabar, majalah, (media massa cetak), radio, televisi, film (media massa elektronik). Sedangkan yang dimaksud dengan massa adalah para pembaca majalah, surat kabar, pendengar radio, dan penonton televisi serta film, yang memiliki sifat-sifat diantaranya yaitu : banyak, tidak saling mengenal, heterogen, tidak diorganisasikan, tidak mengenal komunikator, serta tidak memberikan umpan balik secara langsung.

Untuk menjalankan fungsi sebagai media massa, terdapat syarat-syarat antara lain adanya massalitas dalam produksi, sehingga produknya mudah didapat oleh orang banyak dan dengan demikian harganya relatif murah sehingga setiap orang dapat membeli atau menikmatinya, pluralitas dalam penyajiannya, “timely” serta “publicy” dalam penyiarannya, simultan penerimaannya oleh audience.

Di Indonesia, televisi merupakan media massa favorit masyarakat di berbagai kalangan untuk memperoleh informasi dan hiburan. Menurut Franz Joseph effers (2001:166), televisi adalah media gabungan yang tidak hanya, cara-cara water, film, dan jenis, patut ditunjukkan. lainnya, tetapi melipatgandakan melalui produksi dan siaran secara elektronik. Yang dimaksud dengan televisi disini. adalah televisi swasta komersil yang murni mengejar keuntungan, baik melalui pemasukkan dari iklan maupun sponsor.

Sebagai salah satu media massa elektronik, pada pokoknya mempunyai 3 fungsi seperti halnya media massa lainnya. Menurut Effendi (1993 : 24), bahwa


(19)

5

fungsi televisi sebagai sub sistem Negara dan pemerintah dimana stasiun televisi. tersebut berlokasi, maka, sifat dan fungsi pokok televisipun akan berbeda, dan fungsi pokok itu adalah :

a. Fungsi Penerangan (The Information Function)

Fungsi ini terdapat pada media massa audio visual yang mempunyai dua faktor yaitu Immediacy dan realism. Immediacy mengandung pengertian langsung dan dekat; peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengarkan oleh para pemirsa pada. saat peristiwa berlangsung.

b. Fungsi Pendidikan ( The Educational Function)

Sebagai media komunikasi massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menylaikan acara pendidikan bagi khalayak yang jumlahnya begitu banyak dan stimulant.

c. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function)

Fungsi hiburan pada televisi sangat melekat dan dominan, dan sebagian besar dari alokasi waktu siaran televisi diisin oleh acara-acara hiburan. Hal tersebut dikarenakan ada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta suaranya bagaikan kenyataan dan dapat dinikmati oleh semua khalayak.

Seperti halnya media massa pada umumnya, televisi memberikan pengaruh atau efek media. Ditinjau dari sasaran komunikasi dari media massa, setiap manusia menerima pesan dari media massa apakah itu surat kabar, majalah, radio, televisi atau film akan menimbulkan reaksi yang berbeda-beda. De Fleur


(20)

6

berpendapat bahwa individu dalam menerima pesan-pesan dari media massa apakah itu berbentuk berita, pendidikan, hiburan atau iklan, akan memberikan reaksi pada pesan-pesan tersebut, yaitu berupa:

a. Selective attention, adalah masing-masing individu akan memilih program atau berita yang menarik minat.

b. Selective retention, dimana individu hanya mengingat hal-hal yang diingat. Dari sini dapat diambil kesimpulan pesan yang disampaikan melalui media massa akan diterima oleh individu berdasarkan kepentingan si individu sendiri, ditafsirkan dan diingat dengan kepentingan makna pesan bagi individu. Media massa mempunyai efek yang sangat besar terhadap manusia. Donal K. Robert menyatakan bahwa adanya anggapan bahwa efek merupakan perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa. Efek pesan media massa meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

a. Efek kognitif adalah yang ditimbulkan pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. b. Efek afektif lebih tinggi kadarnya dari pada efek kognitif. Disini tujuan

komunikator bukan hanya sekadar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya; menimbulkan persaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya

c. Efek behavioral, yakni efek yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan (Effendy, 1993 : 6).


(21)

7

E.2 Konsep Iklan

Dewasa ini dunia periklanan di Indonesia semakin berkembang, hal ini diperkuat daengan bertambahnya media baru baik cetak maupun elektronik yang bisa sangat mendukung berkembangnya dunia periklanan. Iklan adalah sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan lewat suatu media dan ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat ( Rendra Widyatama, 2007 : 16 ). Semakin banyaknya belanja iklan di berbagai media massa, cetak maupun elektronik, baik di kalangan insustri baik besar maupun kecil, organisasi, individu, bahkan pemerintah, menunjukkan bahwa iklan merupakan sarana atau alat yang sangat efektif untuk memperkenalkan produknya atau untuk menyampaikan sebuah informasi atau pesan kepada masyarakat.

Menurut Riyanto, 2001 dalam (Rendra Widyatama, 2007: 16), Masyarakat Periklanan Indonesia mengartikan iklan sebagai bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan lewat suatu media dan ditunjukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Istilah periklanan diartikan sebagai keseluruhan masyarakat. Periklanan diartikan sebagai keseluruhan proses yang meliputi persiapan, perencanaa, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan. Dari pengertian iklan tersebut, iklan mengandung enam prinsip dasar yaitu :

a. Adanya pesan tertentu

b. Dilakukan oleh komunikator (sponsor) c. Dilakukan dengan cara non personal d. Disampaikan untuk khalayak tertentu


(22)

8

f. Penyampaian pesan tersebut, mengharapkan dampak tertentu.

Menurut Bittner (dalam Widyatama, 2007 : 65) Secara teoritik iklan dibedakan menjadi dua yaitu iklan standart dan iklan layanan masyarakat. Iklan standart adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk konsumen melalui media periklanan, yang mempunyai tujuan merangsang motif dan minat para pembeli atau pemakai dan memdapatkan keuntungan-keuntungan secara ekomoni. Kategori kedua adalah iklan layanan masyarakat, yaitu iklan yang bersifat non-profit dalam arti tidak mencari keuntungan apapun yang bersifat ekonomi atau komersil, namun keuntungan yang dituju bersifat sosial, juga berusaha mendapatkan citra baik di masyarakat.

Iklan standart maupun iklan layanan masyarakat dalam dalam penyaluran pesannya kepada khalayak, menggunakan media iklan sebagi salurannya. Menurut Kotler, (2001 : 154), ada beberapa media iklan diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Surat Kabar

Sebagai media yang dapat dilihat atau dibaca, surat kabar mudah menjadi basi (beritanya) sehingga masyarakat tidak ingin lama-lama membacanya. b. Majalah

Tidak semua orang ingin membaca majalah. Biasanya biaya iklan di majalah lebih mahal daripada surat kabar, namun dapat dinikmati lebih lama dan dapat mengemukakan gambar berwarna yang menarik.


(23)

9

c. Radio

Radio dapat menjangkau daerah yang luas dan dapat diterima oleh segala lapisan masyarakat. Biaya iklan di radio relatif lebih murah tetapi waktunya relatif terbatas, tidak dapat mengemukakan gambar, dan pendengar sering kurang mendengarkan penuh atau sambil lalu.

d. Televisi

Televisi merupakan media yang dapat memberikan kombinasi antara suara dengan gambar yang bergerak dan dapat dinikmati oleh siapa saja. Biaya iklan pada televisi relatif tinggi dan hanya dinikmati sebentar.

Khususnya iklan dengan menggunakan media televisi, merupakan cara yang efektif dan efisien untuk mempengaruhi massa, karena iklan televisi mengandung unsur suara, gambar, dan gerak, oleh karena itu pesan yang disampaikan melalui media ini sangan menarik perhatian dan impresif (Rendra Widyatama, 2007 : 91). Iklan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program–program acara televisi, menjadikan iklan juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Begitu banyak terpaan iklan yang menyelimuti kehidupan kita, sehingga tidak mustahil bahwa iklan sedikit banyak dipastikan membawa dampak bagi kehidupan manusia. Berbagai efek atau pengaruh dari iklan sangat beragam, bahkan dapat mempengaruhi pola pikir dan gaya hidup manusia, mulai dari tingkat individual, keluarga, hingga masyarakat.

E.3 Iklan Layanan Masyarakat

Salah satu jenis iklan adalah iklan layanan masyarakat. Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang tujuannya memperbaiki masalah-masalah yang


(24)

10

menyangkut kebiasaan masyarakat atau perubahan nilai. Menurut Triawan Munaf, Presiden Director Adwork, pembuatan iklan layanan masyarakat juga menggunakan teori-teori periklanan professional seperti iklan biasa. Hanya saja produk iklan layanan masyarakat bukan benda tetapi masalah sosial (Asmajasari,1997: 97). Menurut Widyatama (2007:104), iklan layanan masyarakat adalah iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik khalayak menyampaikan dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi melainkan, keuntungan sosial. Keuntungan yang dimaksud adalah munculnya penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklankan, serta mendapatkan citra baik di mata masyarakat.

Sedangkan menurut Advertising Council, iklan layanan masyarakat adalah iklan yang bukan semata-mata pesan bisnis yang menyangkut usaha mencari keuntungan secara sepihak (Kasali, 1992:200).

Menurut Triawan, ada dua khalayak umum yang menjadi sasaran iklan layanan masyarakat, yaitu mereka yang belum tahu apa yang disampaikan iklan layanan masyarakat dan mereka yang mengerti tetapi tidak peduli (Asmajasari, 1997:97). Membuat iklan bagi mereka yang tidak tahu lebih sulit karena mereka berada di pelosok namun justru disanalah sebenarnya banyak ditemukan masalah sosial. Agar iklan layanan masyarakat mampu menggugah konsumen, seringkali pesan ini disampaikan melalui pendekatan emosional.

Iklan layanan masyarakat sebagaimana iklan lainnya, harus mempunyai tiga kekuatan yaitu, Stopping power (daya tarik), holding power (daya baca) dan


(25)

11

sticking power (daya lekat). Para pembuat iklan layanan masyarakat tidak hanya memperhatikan kreatifitas saja tetapi juga efektifitas. Iklan layanan masyarakat tidak hanya harus menarik tetapi juga harus bisa membuat pesan yang disampaikan dapat sampai kepada masyarakat.

Kriteria iklan layanan masyarakat menurut Advertising Council adalah: a. Non Komersial

b. Tidak bersifat keagamaan c. Berwawasan nasional d. Non politik

e. Diperuntukkan bagi lapisan masyarakat

f. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui atau diterima masyarakat g. Dapat di iklan

h. Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga memperoleh dukungan media lokal maupun nasional (Kasali,1992:202).

Dalam iklan layanan masyarakat umumnya materi pesan yang disampaikan berupa informasi publik untuk menggugah khalayak melakukan sesuatu untuk kebaikan yang sifatnya normatif. Bertambahnya pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat itu sendiri merupakan bagian inti pesan yang juga dapat menguntungkan bagi pengiklan, karena program kerja institusi tersebut dapat terbantu, dan visi misi dari suatu lembaga dapat lebih mudah disampaikan dan diwujudkan.


(26)

12

E.4 Teori Yang Relevan dengan Fenomena Penelitian

Menurut kajian teori pengembangan pola citra dominan McQuail (1994: 99), media cenderung menawarkan berbagai versi dan realita sosial yang beragam yang relatif disepakati bersama dan audiensnya dikulturasikan sesuai dengan versi itu. Sehingga media khususnya audio visual melalui karakter pesan yang sistematik dan konsistensinya sepanjang waktu, memiliki pengaruh yang kuat dan dengan tegas menyatakan media sebagai pembentuk masyarakat.

Dalam konteks ini, media telah menjadi perpajangan tangan promosi kekuatan komersial dunia. Disadari atau tidak, agaknya ada sesuatu kekuatan yang sulit dielakkan bagi kita untuk tidak menjadi warga dunia. Jaringan-jaringan komunikassi massa dan saluran informasi lainnya telah digunakan oleh suatu kekuatan komersial memerlukan pasar, dan media massa melakukan fungsinya sebagai pembentuk pasar yang menakjubkan.

E.5 Analisis Isi

Analisis isi adalah suatu metode untuk mengamati dan mengukur isi komunikasi. Analisis isi sering dipakai untuk menetapkan tekanan relatif atau frekwensi dan berbagai gejala komunikasi: propaganda, kecenderungan-kecenderungan, gaya-gaya, perubahan-perubahan dalam isi dan keterbacaan, Don M. Flournoy (1986: 12).

Pakar penelitian yang berpendapat bahwa analisis isi lebih tepat menggunakan pendekatan kuantitatif antara lain Barelson, Kerlinger, dan Nimmo. Sebagaimana dikatakan Barelson bahwa analisis isi adalah teknik penelitian untuk


(27)

13

mendiskripsikan isi komunikasi yang nyata (manifest) secara objektif, sistematik dan kuantitatif, Ritonga (2004: 65)

Syarat objektif baru dapat dilakukan oleh peneliti apabila tersedia kategori-kategori analisis yang sudah didefinisikan secara jelas dan operasional, sehingga penelitian lain dapat mengikutinya dan realibilitas yang tinggi. Maka kategori harus dibuat spesifik mungkin sehingga objek yang diteliti dapat diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan tepat pula. Jadi, objektif maksudnya adalah hasil penelitian hanya bergantung pada prosedur penelitian, bukan pada penelitinya. Sementara itu, sistematik berarti bahwa semua isi pernyataan atau isi pesan yang relevan diteliti dengan menggunakan prosedur yang sama. Bila unit analisis penelitian yang digunakan per tema misalnya, untuk semua bahan penelitian dianalisis dengan unit per tema. Kalau salah satu bahan saja dari analisis yang relevan tidak dianalisis dengan unit analisis yang sudah diterapkan, syarat sistematis menjadi tidak terpenuhi. Dan penelitian kuantitatif adalah mengutamakan ketepatan dalam mengidentifikasikan isi pernyataan, seperti perhitungan penyebutan yang berulang-ulang dari kata-kata tertentu, konsep atau tema. Aspek kuantitatifnya terdapat pada perhitungan banyaknya penyebutan (frekwensi) sesuatu kata atau ide sehingga memperlihatkan intensitas atau prioritas pemikiran yang diberikan sumber data. Analisis kuantitatif menggunakan tema sebagai pedoman dalam membahas seluruh pertanyaan dan mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut dikembangkan oleh sumber berita dan apa pola pemikirannya.


(28)

14

F. Definisi Konseptual

Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang tujuannya memperbaiki masalah-masalah yang menyangkut kebiasaan masyarakat atau perubahan nilai.

G. Struktur Kategori

Muatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lambang atau adegan yang menjadi bagian dari isi Iklan Layanan Masyarakat Kenaikan BBM.

Peneliti memberikan batasan mengenai muatan yang terdapat dalam visual (gambar). Dan kemudian peneliti selanjutnya membuat struktur kategorisasi milik Deutsman dimana kategori ini sesuai dengan maksud dan tujuan dari penelitian ini (Flornoy, 1989: 29).

G.1 Kategori Tema Pesan

Tema pesan yang terkandung di dalam iklan layanan diklasifikasikan menurut kesamaan tema. Adapun kategori tema tersebut antara lain

a. Ekonomi

Segala hal dalam masyarakat yang berhubungan dengan aspek produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Hal ihwal keuangan, ketenagakerjaan, asuransi, dan pajak termasuk disini. Serta berhubungan dengan hal-hal penunjang pembangunan negeri.

b. Pendidikan

Yaitu tema-tema yang berkaitan dengan pendidikan, ilmu pengetahuan, sistem pendidikan, kesenian, dan yang berkaitan dengan nilai-nilai atau norma dan kepercayaan yang ada di masyarakat.


(29)

15

c. Kemiskinan

Yaitu tema-tema yang berkaitan kondisi masyarakat yang miskin sandang, pangan dan papan.

d. Subsidi

Yaitu tema-tema yang berkaitan dengan bantuan pemerintah kepada masyarakat.

G.2 Kategori Sasaran Pesan

Tujuan dari segala hal yang hendak dicapai, yang memfokuskan pada pihak-pihak yang menjadi pokok bahasan dari sesuatu hal. Sebuah media dalam menyoroti suatu masalah yang disampaikan lewat opininya, selalu memiliki pesan-pesan khusus. Opini yang disampaikan merupakan tanggapan dari fenomena yang saat itu menark untuk dibahas, dan dari tanggapan tersebut ada subyek-subyek tertentu yang ingin ditekankan dari tanggapannya itu. Sehingga dalam opini tersebut terdapat pihak-pihak yang menjadi tujuan pembicaraan terhadap suatu masalah yang hendak ditanggapi oleh media. Yang dalam kategori ini dibagi dalam 3 bagian yaitu:

a. Masyarakat Umum

Yaitu sejumlah orang yang hidup bersama dengan ikatan, aturan-aturan tertentu dalam pergaulan hidup termasuk didalamnya kegiatan, tindakan perilaku dari anggota yang ada dalam masyarakat tersebut.

b. Organisasi

Yaitu suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana


(30)

16

orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, materi), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

c. Kelompok, Individu atau Tokoh

Yaitu seseorang yang dalam hal ini berpengaruh baik dari pemerintah maupun swasta atau boleh jadi disebut sebagai seorang public figure.

G.3 Jenis Pesan Persuasif

Ada tiga jenis pesan persuasif adalah sebagai berikut: a. Fear appeals

Yaitu suatu penampilan yang menonjolkan unsur ancaman, bahaya, atau hal-hal yang menimbulkan rasa takut.

b. Reward appeals

Yaitu cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan menawarkan janji-janji kepada khalayak.

c. Emotional appeals

Yaitu memberikan penekanan pada hal-hal yang bersifat emosional.

H. Unit Analisis

Unit analisis yang digunakan adalah shot dimana setiap shot yang akan diambil dan kemudian dimasukkan kedalam kategori yang telah ditentukan. Hal


(31)

17

ini berarti peneliti menggunakan unit analisis shot untuk membatasi isi penelitian yang telah jelas dalam pengkategorian.

I. Satuan Ukur

Satuan ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah shot dari setiap kategori yang muncul dalam iklan kenaikan BBM. Sehingga perhitungan didasarkan pada beberapa kali kemunculan adegan yang mengandung pesan ekonomi dan sosial pada shot, dari setiap kategori yang telah ditentukan.

J. Metode Penelitian

J. 1. Tipe dan Dasar Penelitian

Analisis isi bisa diartikan sebagai metode untuk menganalisis semua bentuk komunikasi: surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita rakyat, lukisan, pidato, surat, undang-undang, musik teater dan sebagainya (Rakhmat, 2002: 89).

Stone dalam Klaus Krippendorff (1991: 17) mengemukakan analisis isi adalah sebuah teknik penelitian untuk membuat inferensi dengan mengidentifikasikan secara sistematik dan obyektif, karakteristik khusus dalam sebuah teks, selanjutnya meyakini karakter inferensial pengkodean unit-unit teks.

Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara objektif, sistematis dan kuantitatif dari isi komikasi yang tampak atau manifest (Barelson dalam Kippendorf, 1991:16)

Sedangkan tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yakni metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang


(32)

18

bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nasir, 19833: 63).

J. 2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menelaah catatan-catatan atau dokumen sebagai sumber data. Datanya bisa berupa laporan resmi berbagai lembaga atau organisasi, bahkan juga perorangan. Tujuannya untuk mendeskripsikan praktek-praktek atau kondisi yang ada (Koenjtoroningrat, 1996:129).

Dalam penerapannya, pengumpulan data dilakukan melalui teknik dokumentasi yang diperoleh dengan mendokumentasikan iklan kenaikan BBM guna disusun menjadi sebuah data penelitian. Data selanjutnya dikumpulkan dengan menggunakan lembar koding (cooding sheet) yang dibuat berdasarkan kategorisasi yang telah ditetapkan.

Selain itu, teknik pengamatan atau observasi juga digunakan. Teknik ini diartikan sebagai perhatian terhadap sesuatu dengan menggunakan panca indera. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui pengklihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap atau singkatnya melakukan penelitian langsung (Arikunto, 1993: 129).

J. 3. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan alat analisis tabel frekwensi untuk menghitung rata-rata (means). Dalam penerapannya, data berupa setiap isi pesan dalam Iklan


(33)

19

kenaikan BBm dimasukkan kedalam kategorisasi yang telah ditetapkan. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan tabek frekuensi untuk mengetahui setiap kategori tema penelitian.

J. 4. Uji Reliabilitas

Sebelum kategori digunakan dalam penelitian, kategori tersebut perlu diuji terlebih dahulu. Pengujian kategori ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kategori yang akan digunakan sudah reliabel atau belum. Bila dari hasil uji ketegori menunjukkan sudah reliabel, barulah kategori tersebut layak digunakan dalam penelitian.

Menurut Stempel III (1981), reliabilitas berarti konsistensi klasifikasi. Konsistensi dalam mengklasifikasikan dapat diketahui dengan meminta bantuan penilaian pada koder. Jumlah koder sebaiknya lebih dari dua. Kepada para koder diberi definisi kategori, unit analisis, bahan yang akan dikoding, dan tabel kerja. Agar koder mengetahui apa yang akan dilakukannya, sebaiknya dibuat pula pengantar yang berisi petunjuk teknis dalam melakukan koding.

Berdasarkan definisi kategori dan unit analisis yang telah ditetapkan, para koder diminta menilai bahan yang telah disediakan. Hasil dari penilainnya, para koder diminta pula untuk memberikan tanda (kode) pada tabel kerja. Hasil kerja para koder yang terdapat pada tabel kerja kemudian dikumpulkan untuk dihitung secara statistik. Bila hasil penilaian para koder menunjukkan kesepakatan mengenai hal yang sama dalam mengukur unit analisis dalam kategori tertentu, kategori tersebut dapat dikatakan reliabel.


(34)

20

Untuk menghitung kesepakatan dari hasil penilaian para koder dapat menggunakan rumus statistik yang dikemukakan Holsti (137-1940) (Wimmer & Dominick, 1997: 128) yaitu sebagai berikut:

2 1 2 . N N M R C   Keterangan:

C.R = Coefisien Realibility

M = Nomor keputusan yang sama antara dua juri. N1, N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim koder.

Dari hasil yang diperoleh, akan ditemukan observed agreement

persetujuan yang diperoleh dari penelitian. Penyempurnaan untuk memperkuat hasil reliabilitas, maka digunakan rumus:

reement ExpectedAg eement ExpetedAgr reement ObservedAg Pi % 1 % %    Keterangan:

Pi = Nilai Keterhandalan

Observed Agreement = Jumlah pertanyaan yang disetujui oleh antar pengkode, yaitu nilai C.R

Expected Agreement = Persetujuan yang diharapkan atas banyaknya tema dalam suatu kategorisasi yang sama nilai matematisnya, dinyatakan dalam jumlah hasil pengukurandari proporsi seluruh tema.

Dan berdasarkan dari hasil uji statistik tersebut, maka telah dapat diketahui prosentase kesepakatan para juri (koder). Dimana kategori tersebut dapat


(35)

21

dikatakan cukup reliable apabila kesepakatan antara juri mencapai prosentase 70%-80%. Batas prosentase yang dilakukan oleh Laswell ini berbeda dengan Wimmer dan Dominick, mereka menyatakan bahwa dapat dikatakan cukup


(1)

orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, materi), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

c. Kelompok, Individu atau Tokoh

Yaitu seseorang yang dalam hal ini berpengaruh baik dari pemerintah maupun swasta atau boleh jadi disebut sebagai seorang public figure.

G.3 Jenis Pesan Persuasif

Ada tiga jenis pesan persuasif adalah sebagai berikut: a. Fear appeals

Yaitu suatu penampilan yang menonjolkan unsur ancaman, bahaya, atau hal-hal yang menimbulkan rasa takut.

b. Reward appeals

Yaitu cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan menawarkan janji-janji kepada khalayak.

c. Emotional appeals

Yaitu memberikan penekanan pada hal-hal yang bersifat emosional.

H. Unit Analisis

Unit analisis yang digunakan adalah shot dimana setiap shot yang akan diambil dan kemudian dimasukkan kedalam kategori yang telah ditentukan. Hal


(2)

ini berarti peneliti menggunakan unit analisis shot untuk membatasi isi penelitian yang telah jelas dalam pengkategorian.

I. Satuan Ukur

Satuan ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah shot dari setiap kategori yang muncul dalam iklan kenaikan BBM. Sehingga perhitungan didasarkan pada beberapa kali kemunculan adegan yang mengandung pesan ekonomi dan sosial pada shot, dari setiap kategori yang telah ditentukan.

J. Metode Penelitian

J. 1. Tipe dan Dasar Penelitian

Analisis isi bisa diartikan sebagai metode untuk menganalisis semua bentuk komunikasi: surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita rakyat, lukisan, pidato, surat, undang-undang, musik teater dan sebagainya (Rakhmat, 2002: 89).

Stone dalam Klaus Krippendorff (1991: 17) mengemukakan analisis isi adalah sebuah teknik penelitian untuk membuat inferensi dengan mengidentifikasikan secara sistematik dan obyektif, karakteristik khusus dalam sebuah teks, selanjutnya meyakini karakter inferensial pengkodean unit-unit teks.

Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara objektif, sistematis dan kuantitatif dari isi komikasi yang tampak atau manifest (Barelson dalam Kippendorf, 1991:16)

Sedangkan tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yakni metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang


(3)

bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nasir, 19833: 63).

J. 2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menelaah catatan-catatan atau dokumen sebagai sumber data. Datanya bisa berupa laporan resmi berbagai lembaga atau organisasi, bahkan juga perorangan. Tujuannya untuk mendeskripsikan praktek-praktek atau kondisi yang ada (Koenjtoroningrat, 1996:129).

Dalam penerapannya, pengumpulan data dilakukan melalui teknik dokumentasi yang diperoleh dengan mendokumentasikan iklan kenaikan BBM guna disusun menjadi sebuah data penelitian. Data selanjutnya dikumpulkan dengan menggunakan lembar koding (cooding sheet) yang dibuat berdasarkan kategorisasi yang telah ditetapkan.

Selain itu, teknik pengamatan atau observasi juga digunakan. Teknik ini diartikan sebagai perhatian terhadap sesuatu dengan menggunakan panca indera. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui pengklihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap atau singkatnya melakukan penelitian langsung (Arikunto, 1993: 129).

J. 3. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan alat analisis tabel frekwensi untuk menghitung rata-rata (means). Dalam penerapannya, data berupa setiap isi pesan dalam Iklan


(4)

kenaikan BBm dimasukkan kedalam kategorisasi yang telah ditetapkan. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan tabek frekuensi untuk mengetahui setiap kategori tema penelitian.

J. 4. Uji Reliabilitas

Sebelum kategori digunakan dalam penelitian, kategori tersebut perlu diuji terlebih dahulu. Pengujian kategori ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kategori yang akan digunakan sudah reliabel atau belum. Bila dari hasil uji ketegori menunjukkan sudah reliabel, barulah kategori tersebut layak digunakan dalam penelitian.

Menurut Stempel III (1981), reliabilitas berarti konsistensi klasifikasi. Konsistensi dalam mengklasifikasikan dapat diketahui dengan meminta bantuan penilaian pada koder. Jumlah koder sebaiknya lebih dari dua. Kepada para koder diberi definisi kategori, unit analisis, bahan yang akan dikoding, dan tabel kerja. Agar koder mengetahui apa yang akan dilakukannya, sebaiknya dibuat pula pengantar yang berisi petunjuk teknis dalam melakukan koding.

Berdasarkan definisi kategori dan unit analisis yang telah ditetapkan, para koder diminta menilai bahan yang telah disediakan. Hasil dari penilainnya, para koder diminta pula untuk memberikan tanda (kode) pada tabel kerja. Hasil kerja para koder yang terdapat pada tabel kerja kemudian dikumpulkan untuk dihitung secara statistik. Bila hasil penilaian para koder menunjukkan kesepakatan mengenai hal yang sama dalam mengukur unit analisis dalam kategori tertentu, kategori tersebut dapat dikatakan reliabel.


(5)

Untuk menghitung kesepakatan dari hasil penilaian para koder dapat menggunakan rumus statistik yang dikemukakan Holsti (137-1940) (Wimmer & Dominick, 1997: 128) yaitu sebagai berikut:

2 1 2 . N N M R C   Keterangan:

C.R = Coefisien Realibility

M = Nomor keputusan yang sama antara dua juri. N1, N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim koder.

Dari hasil yang diperoleh, akan ditemukan observed agreement persetujuan yang diperoleh dari penelitian. Penyempurnaan untuk memperkuat hasil reliabilitas, maka digunakan rumus:

reement ExpectedAg eement ExpetedAgr reement ObservedAg Pi % 1 % %    Keterangan:

Pi = Nilai Keterhandalan

Observed Agreement = Jumlah pertanyaan yang disetujui oleh antar pengkode, yaitu nilai C.R

Expected Agreement = Persetujuan yang diharapkan atas banyaknya tema dalam suatu kategorisasi yang sama nilai matematisnya, dinyatakan dalam jumlah hasil pengukurandari proporsi seluruh tema.

Dan berdasarkan dari hasil uji statistik tersebut, maka telah dapat diketahui prosentase kesepakatan para juri (koder). Dimana kategori tersebut dapat


(6)

dikatakan cukup reliable apabila kesepakatan antara juri mencapai prosentase 70%-80%. Batas prosentase yang dilakukan oleh Laswell ini berbeda dengan Wimmer dan Dominick, mereka menyatakan bahwa dapat dikatakan cukup reliable apabila kesepakatan mencapai 75%.


Dokumen yang terkait

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ”BKKBN” di TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja Di Surabaya Tentang isi pesan Iklan Layanan Masyarakat ”BKKBN Versi Dua Anak Lebih Baik” Di Televisi).

1 5 78

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT VERSI SME TOWER (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat Versi SME Tower di Televisi).

1 3 82

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PAUD DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat PAUD).

0 1 76

PERSEPSI GURU TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SEKOLAH GRATIS DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuatitatif Persepsi Guru di Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat Sekolah Gratis di Televisi).

0 1 92

Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat di Televisi (Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya tentang Isi Pesan Iklan Jasa Raharja Versi ”Jaja Miharja” di Televisi).

0 4 91

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “UMKM” (Studi Deskriptif Tingkat Penegtahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat ”UMKM” di Televisi).

0 0 82

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PAUD DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat PAUD)

0 0 19

Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat di Televisi (Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya tentang Isi Pesan Iklan Jasa Raharja Versi ”Jaja Miharja” di Televisi)

0 0 23

PERSEPSI GURU TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SEKOLAH GRATIS DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuatitatif Persepsi Guru di Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat Sekolah Gratis di Televisi)

0 0 18

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT VERSI SME TOWER (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat Versi SME Tower di Televisi) SKRIPSI

0 0 23