Konsep Dasar dan Definisi Operasional

III. METODE PENELITIAN

A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan penelitian. Budidaya kopi adalah kegiatan menanam dan mengelola tanaman kopi untuk menghasilkan produksi, sebagai sumber utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. Luas kebun adalah luas lahan yang ditanami dan digarap oleh petani untuk budidaya kopi, diukur dengan satuan luas ha. Produksi kopi adalah jumlah produksi kopi pada satu periode produksi, yang diukur dalam kg. Produktivitas lahan adalah total produksi seluruh tanaman kopi yang ditanam pada sebidang lahan dan dihitung disetarakan dengan produksi kopi diukur dengan kg setara kopi kering gilingha. Persepsi petani adalah penafsiran petani terhadap kejadiankenyataan yang terjadi disekitarnya. Persepsi petani diukur dari beberapa sudut pandang, yaitu persepsi mengenai manfaat ekonomi, manfaat ekologi, manfaat sosial, dan manfaat atas peningkatan mutu kopi dari pembinaan dan verifikasi kopi. Manfaat-manfaat tersebut diukur oleh beberapa indikator yang telah ditentukan. Program pembinaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan Nestlé kepada petani kopi dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan melalui demo plot laboratorium lapang yang diorientasikan pada peningkatan mutu dan produksi kopi rakyat. Pembinaan mencakup: 1 budidaya perkebunan dan penanganan pascapanen kopi, 2 pengetahuan tentang sistem pengujian mutu kopi, dan 3 adalah pengembangan sumberdaya manusia melalui pembentukan kelembagaan petani serta penyuluhan dan pelatihan manajemen organisasi petani. Program verifikasi kopi adalah penilaian atas kesesuaian unit-unit dalam perkebunan kopi terhadap standar 4C sebagaimana yang berlaku dalam Kode Perilaku 4C, mencakup dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk mendapatkan pengakuan sebagai petani terverifikasi. Manfaat dimensi sosial adalah manfaat dari segi kehidupan sosial masyarakat dimensi sosial yang dalam penelitian ini diukur melalui kemajuan dalam beberapa indikator, yaitu: 1 kemampuan teknologi informasi petani, 2 aktivitas organisasi, 3 partisipasi petani dalam kelembagaanorganisasi, 4 kerjasama antar-petani, 5 kerjasama dengan organisasikelompok tani lain, 6 terstruktur- tidaknya penyuluhan, 7 peran lembaga pembina dalam upaya pengembangan petani Manfaat dimensi ekonomi adalah manfaat adanya verifikasi yang diperoleh petani ditinjau dari dimensi ekonomi. Manfaat ini diukur melalui 2 pendekatan, yaitu secara kuantitatif dengan analisis kelayakan usahatani secara finansial dan menurut persepsi petani. Persepsi petani atas manfaat ekonomi dikaji berdasarkan kemajuan yang dirasakan petani dalam beberapa indikator berikut: 1 kemudahan informasi pasar, 2 produktivitas usahatani, 3 harga jual kopi, 4 transparansi penilaian mutu kopi, 5 pembukuan usahatani, 6 kemudahan mendapatkan input, 7 kemudahan mendapatkan permodalan, 8 keuntungan usahatani, 9 kepastian pemasaran, 10 kemudahan pemasaran. Analisis kelayakan finansial adalah analisis kelayakan yang melihat dari perbandingan antara hasil penerimaan atau penjualan kotor gross-sales dengan jumlah biaya-biaya total cost yang dinyatakan dalam nilai sekarang untuk mengetahui kriteria kelayakan atau keuntungan suatu proyek. Harga yang digunakan adalah harga privat. Kelayakan ini dihitung berdasarkan nilai NPV, Gross BC Ratio, Nett BC Ratio, Payback Period, dan Internal Rate of Return. Manfaat finansial pembinaan dihitung menggunakan analisis incremental, yaitu analisis untuk mengetahui peningkatan kondisi finansial usahatani setelah dilakukan pembinaan dan verifikasi. Analisis incremental meliputi incremental NPV, incremental BC ratio, incremental IRR, dan analisis sensitivitas. Discount factor adalah suatu bilangan yang lebih kecil dari satu yang dapat dipakai untuk mengalikan atau mengurangi suatu jumlah di waktu yang akan datang sehingga dapat diketahui berapa nilainya saat ini. Discout rate digunakan untuk mencari nilai discount factor. Penelitian ini menggunakan discount rate sebesar 10,5. Net Present Value NPV adalah suatu analisis yang digunakan untuk menghitung selisih antara present value dari penerimaan dengan present value dari biaya-biaya yang telah dikeluarkan, diukur dalam satuan rupiah Rp. Internal Rate of Return IRR adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam suatu usahatani. IRR merupakan suatu tingkat bunga discount rate yang dapat membuat besarnya NPV usahatani sama dengan nol 0, diukur dalam satuan persen . Payback Period PP atau periode kembali modal adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi usahatani, diukur dalam satuan tahun th. Gross BC Ratio adalah perhitungan yang menunjukkan suatu tingkat perbandingan antara penerimaan kotor dengan biaya kotor yang diperhitungkan saat ini. Net BC Ratio adalah perhitungan yang menunjukkan suatu tingkat perbandingan antara jumlah present value penerimaan bersih dengan jumlah present value biaya. Incremental NPV merupakan peningkatan nilai sekarang dari pendapatan manfaat bersih usahatani kopi setelah dilakukan pembinaan dan verifikasi yang dihitung dengan satuan rupiah Rp. Incremental BC Ratio merupakan perhitungan mengenai peningkatan perbandingan biaya dengan pendapatan BC ratio usahatani kopi setelah dilakukan pembinaan dan verifikasi. Incremental IRR merupakan peningkatan nilai IRR usahatani kopi setelah dilakukan pembinaan dan verifikasi yang dihitung dalam persentase Analisis sensivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter produksi terhadap perubahan kinerja usahatani dalam menghasilkan keuntungan. Penelitian ini menganalisis sensitivitas usahatani dengan 2 kemungkinan: 1 penurunan produksi sebesar 68, 2 harga jual sebesar 25 , dan 3 kenaikan upah tenaga kerja sebesar 16,7. Manfaat dimensi lingkungan merupakan peningkatan kondisi lingkungan menurut persepsi petani yang diukur berdasarkan adanya tidaknya kemajuan pada indikator berikut: 1 kontrol dan batasan dalam penggunaan pestisida, 2 efek bahan kimia dalam pupukpestisida bagi produk biji kopi dan lingkungan, 3 penggunaan alat pengaman untuk melindungi petani dari efek bahan kimia, 4 penerapan konservasi tanah, 5 kesuburan tanah, 6 jumlah biodiversitas tanah, 7 frekuensi serangan HPT, serta 8 kesinambungan sumber daya air. Persepsi petani atas peningkatan mutu kopi adalah pandangan petani mengenai perubahan mutu kopi yang dihasilkan dengan dilakukannya program verifikasi. Persepsi ini diukur berdasarkan beberapa indikator, yaitu: 1 penanganan panen, 2 penanganan pasca-panen, 3 persentase biji kopi yang cacat defect kopi, 4 kadar air dalam biji kopi, dan 5 citarasa kopi. Biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan karena dipakainya faktor- faktor produksi, baik yang bersifat tunai maupun diperhitungkan, dalam proses produksi kopi selama satu tahun, diukur dalam satuan rupiah Rp. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam usahatani kopi yang besar kecilnya tidak tergantung dari besar-kecilnya output yang diperoleh, diukur dalam satuan rupiah Rp. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk usahatani kopi yang besar- kecilnya berhubungan langsung dengan jumlah produksi dan merupakan biaya yang dipergunakan untuk memperoleh faktor produksi berupa tenaga kerja, benih, pupuk, dan pestisida, diukur dalam satuan rupiah Rp. Biaya diperhitungkan adalah biaya produksi yang tidak dikeluarkan secara tunai, diukur dalam satuan rupiah Rp. Jumlah tenaga kerja keluarga adalah jumlah tenaga kerja yang tersedia dalam keluarga yang diukur dalam jumlah hari orang kerja HOK.

B. Lokasi Penelitian, Responden, dan Waktu Penelitian