Kampas rem Keausan TINJAUAN PUSTAKA

yang lunak. Pada keausan abrasive mengakibatkan adanya material yang pindah dari permukaan logam sehingga akan timbul celah. Keausan abrasive mempunyai beberapa bentuk diantaranya : 1 Abrasive pahat Keausan ini terjadi ketika adanya permukaan material yang kasar. Gambar 14. Keausan Abrasif pahat, berupa kepingan kecil bubutan 2 Abrasive tekanan tinggi Keausan ini terjadi secara tiba-tiba ketika adanya dua permukaan yang sejenis bergerak untuk menghancurkan material padat. Gambar 15. Keausan Abrasive tekanan tinggi 3 Abrasive tekanan rendah Tekanan ini terjadi terutama disebabkan adanya material abrasive yang muncul bebas di atas permukaan material yang mempunyai ketahanan abrasive yang lebih rendah. Keausan ini terjadi karena adanya kondisi yang terkikis yang disebabkan oleh material abrasive terhadap material yang kurang abrasive. Untuk mencapai ketahanan abrasive yang tinggi diperlukan logam yang mempunyai ketahanan yang tinggi. Gambar 16. Keausan Abrasive tekanan rendah c Keausan Erosi Keausan erosi adalah keausan yang terjadi akibat gesekan logam dengan cairan yang mengalir, terutama cairan yang mengandung partikel yang keras. Keausan erosi juga dapat terjadi akibat partikel cair yang terdapat dalam gas yang bergerak cepat. Keausan erosi biasanya terjadi pada pipa- pipa pengalir minyak, pipa-pipa keluar dari turbin uap dan lain sebagainya. d Keausan Kavitasi Keausan kavitasi adalah keausan yang disebabkan oleh cairan yang mengandung uap pada tekanan rendah. Dimana pergerakan suatu bagian dalam cairan akan terjadi perbedaan tekanan, sehingga gelembung- gelembung udara akan pecah dan akan terjadi tekanan yang menyebabkan permukaan logam terluka atau tergores. Keausan kavitasi biasanya terjadi pada pompa hidrolik, propeller, dan turbin. e Keausan Fretting Terjadi akibat kombinasi dari gesekan dan getaran. Kerusakan akan dipercepat dengan adanya partikel yang terlepas dari permukaan yang terperangkap diantara kedua permukaan tersebut, sehingga keausan yang terjadi juga disebabkan oleh keausan abrasive. Sularso, 1997 f Keausan karena gesekan Keausan yang disebabkan oleh gesekan merupakan hasil dari suatu gesekan yang meluncur, dapat juga secara berputar dari suatu permukaan logam dari permukaan logam yang lain dan kontak luncuran yang terus- menerus sampai permukaan mencapai titik dimana bagian elemen harus diganti.

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keausan:

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi keausan: a Bahan perantara butir debu, butir pasir, pecahan beling, kandungan asam, udara, suhu. b Pergerakan kecepatan, getaran. c Faktor Dalam. Faktor dalam merupakan faktor yang dimiliki oleh material atau bahan itu sendiri : komposisi kimia, sifat mekanis atau struktur mikro. d Faktor luar. Faktor yang menyebabkan keausan karena faktor luar dari dalam. Contohnya, kecepatan, beban yang diterima, kekerasan, permukaan awal, kondisi lingkungan seperti temperatur, pelumasan dan lain- lain. Amrudin, 1995

2. Laju keausan kampas rem

Pengujian keausan dapat dilakukan dengan berbagaimacam metode dan teknik, yang semuanya bertujuan untuk mensimulasikan kondisi keausan aktual. Salah satunya adalah dengan pengujian laju keausan. Pengujian laju keausan dinyatakan dengan jumlah kehilangan pengurangan spesimen tiap satuan luas bidang kontak dan lama pengausan. Viktor Malau dan Adhika widyaparaga, 2008

G. Scanning Electrone Microscope SEM

Scanning Electron Microscope SEM merupakan ssebuah alat yang digunakan untuk mengamati serbuk didalam matriks bersama dengan beberapa sifat ikatan antara matriks dengan serbuk penguatnya. Cara untuk mendapatkan struktur mikro dengan membaca berkas electron, didalam SEM berkas electron berupa noda kecil yang umumnya 1µm pada permukaan spesimen yang diteliti berulang kali. Permukaan spesimen diambil gambarnya dan dari gambar ini dianalisa keadaan atau kerusakan spesimen. Pentingnya SEM adalah memberikan gambaran nyata dari bagian kecil spesimen, yang artinya kita bisa menganalisa besar serbuk. Prinsip kerja dari SEM adalah sebagai berikut : a. Sebuah pistol elektron memproduksi sinar electron dan dipercepat dengan anoda. b. Lensa magnetik memfokuskan elektron menuju ke sampel. c. Sinar elektron yang terfokus memindai scan keseluruhan sampel dengan diarahkan oleh koil pemindai. d. Ketika elektron mengenai sampel, maka sampel tersebut akan mengeluarkan electron baru yang akan diterima oleh detektor dan dikirim kemonitor CRT. Gambar 17. Skema mikroskop elektron http:www.bacteria- world.comwhat-is-SEM.htm

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan dilaboratorium Material Teknik Mesin Universitas Lampung dan laboratorium uji material kampus baru Universitas Indonesia Depok.

B. Alat dan Bahan yang digunakan

1. Alat yang digunakan untuk penelitian yaitu sebagai berikut : a. Cetakan berbentuk seperti balok untuk mencetak bahan dengan ukuran dimensi yang sudah ditentukaan. Gambar 18. Cetakan Pembuka spesimen Bagian bawah Bagian tengah Bagian atas b. Thermo controler Thermo controler dan heater ini digunakan untuk mengatur suhu temperatur pada cetakan spesimen. Thermo controller dan heater ini dapat memanaskan elemen pemanas hingga temperatur 600 o C. Gambar 19. Thermo controler dan heater c. Furnace Digunakan untuk proses curing perlakuan panas komposit dimana material komposit dipanaskan dengan temperatur dan waktu tertentu. Gambar 20. Furnace Thermo controler heater