27
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. a
Skill representasi menggunakan instrumen berbentuk soal pilihan jamak. b
Literasi sains menggunakan instrumen berbentuk pilihan jamak beralasan. Tes ini diberikan pada saat pretest dan posttest dengan soal pilihan jamak
dengan kolom alasan untuk menulis alasan pemilihan jawaban, jumlah soal yang diberikan yaitu 5 butir soal.
c Tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kontekstual menggunakan
instrumen angket beralasan yang diberikan di akhir pembelajaran.
3.6 Analisis Instrumen
Sebelum instrumen digunakan dalam sampel, instrumen harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan uji realibilitas.
a Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memunyai
validitas tinggi. Sebaliknya, intrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Arikunto, 2006: 168
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Instrumen tersebut mampu mengukur apa yang
diinginkan. Tinggi rendahnya validitas suatu instrumen telah menunjukkan
28 seberapa jauh data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran validitas
yang dimaksud. Menurut Arikunto 2006: 169-172 membagi validitas menjadi dua macam sesuai
dengan cara pengujiannya, yaitu validitas eksternal dan validitas internal.
1 Validitas Eksternal
Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang
dimaksud. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut.
Rumus 1: dengan angka kasar
Keterangan: = Koefisien korelasi yang menyatakan validitas
X = skor butir soal
Y = skor total
N = jumlah sampel
2 Validitas internal
Validitas internal dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Dengan kata lain sebuah
instrumen memiliki validitas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung